Ada berbagai macam cara untuk mengatasi
Ada berbagai macam cara untuk mengatasi masalah penegakan hukum
diIndonesia yaitu :
1. Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundangundangan agar lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan
kepentingan nasional sehingga mendorong adanya kesadaran hukum
masyarakat untuk mematuhinya.
2. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi
menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya
kejadian, unsur kemanusiaan dan juga menimbang rasa keadilan dalam
memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan menemukan
kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus
diwujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas
hakim itu sendiri memang seharusnya mencari dan menemukan
kebenaran materil untuk mewujudkan keadilan materiil. Dengan ini
diharapkan tidak ada keputusan yang kontroversial dan memberikan
keputusan yang seadil-adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah
tidak terjadi lagi.
3. Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku,
arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi,
tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam
putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan
konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.
4. Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong
undang-undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan
semata tanpa memperdulikan rasa keadilan. Tapi hakim seharusnya
mengikuti perundang-undangan dengan mementingkan rasa keadilan
yang seadil-adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa
keadilan yang sebenarnya.
5. Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengawasi perilaku
haki seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada hakim
yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa
keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini dikarenakan tahun ini
saja ada 968 putusan yang dilaporkan pada Komisi Yudisial dan sekitar 69
persen dilaporkan masyarakt karena diduga tidak memberikan rasa
keadilan.
6. Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan
ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang
tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak
hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam hukum
bagi setiap anggota masyarakat.
7. Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hukum.
Sehingga tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi.
8. Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun
informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang
pentingnya penegakan hukum diIndonesiasehingga masyarakat sadar
hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
9. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum.
Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua
tingkat peradilan.
10.Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak
menjalankan tugas dengan semestinya.
11.Harus ada reformasi institusional didalam tubuh lembaga penegak hukum.
Bukan hanya reformasi didalam tubuh Polri dan KejaksaanRItapi juga pada
lembaga penegak hukum lain Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dan
Lembaga Perlindungan Saksi dan korban ( LPSK ). Hal ini dikarenakan
carut – marutnya hukum yang ada di Indonesiajuga disebabkan karena
adanya oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab didalam tubuh
lembaga penegak hukum. Kejaksaan sudah mencanangkan adanya
pembaruan didalam tubuh Kejaksaan yakni terkait tentang perekrutan
jaksa, kode perilaku, standar minimum profesi, dan pengawasan sanksi
disiplin. Selain itu saat Kejaksaan juga merencanakan pemangkasan tiga
ribu jabatan jaksa, pengektifan peran pengawasan dan pembinaan, bidang
intelejen ditugasi mencegah perbuatan tercela jaksa, pemberian reward
and punishment. Kepolisian juga telah merencakan meminta setiap jajaran
merancang target dalam waktu tertentu, mengadakan kontrak kerja dan
pakta integritas, mengevaluasi secara rutin kinerja jajaran, transparansi
sistem rekrutmen anggota polisi dan proses pelayanan administarasi.
12.Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan
terobosan – terobosan dalam penegakan hukum diIndonesia. Dengan
adanya penghargaan ini diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba
untuk memberikan terobosan yang bermanfaat bagi penegakan hukum
diIndonesia.
13.Perlunya Kapolri dan Jaksa Agung yang berwibawa, yang mempunyai
kredibilitas tinggi.
diIndonesia yaitu :
1. Didalam rangka penyusunan dan penyempurnaan peraturan perundangundangan agar lebih memperhatikan rasa keadilan pada masyarakat dan
kepentingan nasional sehingga mendorong adanya kesadaran hukum
masyarakat untuk mematuhinya.
2. Penegak hukum seharusnya berjalan tidak semata melihat fakta, tapi
menimbang serta melihat latar belakang peristiwa, alasan terjadinya
kejadian, unsur kemanusiaan dan juga menimbang rasa keadilan dalam
memberikan keputusan. Hakim diwajibkan mencari dan menemukan
kebenaran materil yang menyangkut nilai-nilai keadilan yang harus
diwujudkan dalam peradilan pidana. Namun demikian, hakikat tugas
hakim itu sendiri memang seharusnya mencari dan menemukan
kebenaran materil untuk mewujudkan keadilan materiil. Dengan ini
diharapkan tidak ada keputusan yang kontroversial dan memberikan
keputusan yang seadil-adilnya sehigga yang terjadi pada nenek minah
tidak terjadi lagi.
3. Hukum seharusnya tidak ditegakkan dalam bentuknya yang paling kaku,
arogan, hitam putih. Tapi harus berdasarkan rasa keadilan yang tinggi,
tidak hanya mengikuti hukum dalam konteks perundang-undangan hitam
putih semata. Karena hukum yang ditegakkan yang hanya berdasarkan
konteks hitam putih belaka hanya akan menghasilkan putusan-putusan
yang kontoversial dan tidak memenuhi rasa keadilan yang sebenarnya.
4. Hakim sebagai pemberi putusan seharusnya tidak menjadi corong
undang-undang yang hanya mengikuti peraturan perundang-undangan
semata tanpa memperdulikan rasa keadilan. Tapi hakim seharusnya
mengikuti perundang-undangan dengan mementingkan rasa keadilan
yang seadil-adilnya. Sehingga keputusannya dapat memenuhi rasa
keadilan yang sebenarnya.
5. Komisi Yudisial sebagai komisi yang dibentuk untuk mengawasi perilaku
haki seharusnya memberi peringatan dan sanksi yang tegas kepada hakim
yang memberikan putusan yang kontroversial dan tidak memenuhi rasa
keadilan, juga yang melanggar kode etik. Hal ini dikarenakan tahun ini
saja ada 968 putusan yang dilaporkan pada Komisi Yudisial dan sekitar 69
persen dilaporkan masyarakt karena diduga tidak memberikan rasa
keadilan.
6. Meningkatkan pembinaan integritas, kemampuan atau ketrampilan dan
ketertiban serta kesadaran hukum dari pelaksana penegak hukum tentang
tugas dan tanggungjawabnya. Dalam melaksanakan tugasnya penegak
hukum benar-benar melaksanakan asas persamaan hak di dalam hukum
bagi setiap anggota masyarakat.
7. Mencukupi kebutuhan personal, sarana dan prasarana untuk pelaksanaan
penegakan hukum. Meningkatkan kesejahteraan penegak hukum.
Sehingga tidak ada hakim yang terlibat kasus korupsi.
8. Memberikan pendidikan dan penyuluhan hukum baik formal maupun
informal secara berkesinambungan kepada masyarakat tentang
pentingnya penegakan hukum diIndonesiasehingga masyarakat sadar
hukum dan menaati peraturan yang berlaku.
9. Menyediakan bantuan hukum bagi si miskin dan buta hukum.
Melaksanakan asas proses yang tepat, cepat dan biaya ringan di semua
tingkat peradilan.
10.Pemberian sanksi yang tegas kepada aparat penegak hukum yang tidak
menjalankan tugas dengan semestinya.
11.Harus ada reformasi institusional didalam tubuh lembaga penegak hukum.
Bukan hanya reformasi didalam tubuh Polri dan KejaksaanRItapi juga pada
lembaga penegak hukum lain Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK ) dan
Lembaga Perlindungan Saksi dan korban ( LPSK ). Hal ini dikarenakan
carut – marutnya hukum yang ada di Indonesiajuga disebabkan karena
adanya oknum – oknum yang tidak bertanggungjawab didalam tubuh
lembaga penegak hukum. Kejaksaan sudah mencanangkan adanya
pembaruan didalam tubuh Kejaksaan yakni terkait tentang perekrutan
jaksa, kode perilaku, standar minimum profesi, dan pengawasan sanksi
disiplin. Selain itu saat Kejaksaan juga merencanakan pemangkasan tiga
ribu jabatan jaksa, pengektifan peran pengawasan dan pembinaan, bidang
intelejen ditugasi mencegah perbuatan tercela jaksa, pemberian reward
and punishment. Kepolisian juga telah merencakan meminta setiap jajaran
merancang target dalam waktu tertentu, mengadakan kontrak kerja dan
pakta integritas, mengevaluasi secara rutin kinerja jajaran, transparansi
sistem rekrutmen anggota polisi dan proses pelayanan administarasi.
12.Adanya penghargaan bagi jaksa dan hakim berprestasi yang memberikan
terobosan – terobosan dalam penegakan hukum diIndonesia. Dengan
adanya penghargaan ini diharapkan setiap jaksa maupun hakim berlomba
untuk memberikan terobosan yang bermanfaat bagi penegakan hukum
diIndonesia.
13.Perlunya Kapolri dan Jaksa Agung yang berwibawa, yang mempunyai
kredibilitas tinggi.