20
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat dan Tujuan Hukum
Hukum yang mengatur masalah perbankan adalah hukum perbankan. Hukum ini merupakan seperangkat kaidah hukum dalam bentuk peraturan
perundang-undangan yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum, yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek
kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab para
pihak yang tersangkut bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi perbankan, dan lain-lain yang berkenaan
dengan dunia perbankan tersebut. Aliran utilitarianisme memberikan sumbangsih pemikiran hukum pada
hukum, dalam hal ini hukum di indonesia. Relevansinya itu merupakan salah satu pemikiran yang mengkaji bagaimana tujuan hukum itu. Aliran
utilitarianisme yang menjelaskan bahwa tujuan hukum adalah memberi kemanfaatan kepada sebanyak-banyaknya orang. Kemanfaatan di sini
diartikan sebagai kebahagiaan. Jadi baik buruk atau adil tidaknya suatu hukum, bergantung kepada apakah hukum itu memberikan kebahagiaan
kepada manusia atau tidak. Kebahagiaan ini selayaknya dapat dirasakan oleh setiap individu. Tetapi jika tidak mungkin tercapai dan pasti tidak mungkin,
diupayakan agar kebahagiaan itu dinikmati oleh sebanyak mungkin individu dalam masyarakat tersebut.
21
Bagi tatanan hukum responsif, hukum merupakan institusi sosial. Oleh karena itu hukum dilihat lebih dari sekedar suatu sistem peraturan belaka,
melainkan juga bagaimana hukum menjalankan fungsi – fungsi sosial dalam dan untuk masyarakatnya. Hukum harus mengusahakan kebahagiaan
maksimal bagi tiap – tiap orang.
1
Inilah standar etik dan yuridis dalam kehidupan sosial. Hak – hak individu harus dilindungi dalam rangka
memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu, hukum harus mampu menyokong penghidupan materi yang cukup pada tiap individu agar tercipta kehidupan
yang layak. Saat ini, Bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu pelaku
terpenting dalam perekonomian sebuah negara yang dapat menunjang terpenuhi kebutuhan masyarakat. Masyarakat maupun kalangan industriusaha
sangat membutuhkan jasa Bank dan lembaga keuangan lainnya, untuk mendukung dan memperlancar aktivitasnya guna meningkatkan kesejahteraan.
Lembaga keuangan bank atau bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap, disamping menyalurkan dana
atau member pinjaman kredit juga usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha bank dalam bentuk lainnya
memberikan jasa yang mendukung dan memperlancar kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana.
1
Bernard L Tanya, Yoan N Simanjuntak, Markus Y Hage, Teori Hukum, Genta Publishing, Yogyakarta, 2010, hal 91.
22
Tujuan perbankan Indonesia untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan
stabilitas nasional kearah peningkatan rakyat banyak. Untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan rakyatnya dengan cara menyelenggarakan
keadilan. Sebagai lembaga perantara, falsafah mendasari kegiatan usahanya adalah kepercayaan masyarakat. Landasan hukum perbankan Indonesia adalah
UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 10 Tahun 1998 dan UU Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia sebagaimana telah diubah menjadi UU Nomor 3 Tahun 2004.
B. Tinjauan Umum Lembaga Perbankan