55
F. Penyelamatan Kredit
Upaya bank untuk menyelamatkan kredit adalah upaya bank untuk melancarkan kembali kredit yang sudah tergolong dalam kredit tidak lancar,
diragukan atau bahkan telah tergolong dalam kredit macet untuk kembali menjadi kredit lancar sehingga debitur kembali mempunyai kemampuan
untuk membayar kembali kepada bank segala utangnya disertai dengan biaya dan bunga. Upaya penyelalamatan kredit dilakukan dengan jalur non hukum
yaitu dengan cara restrukturisasi kredit. Restrukturisasi kredit merupakan upaya yang dilakukan bank dalam rangka membantu nasabah agar dapat
menyelesaikan kewajibannya. Untuk menangani kredit bermasalah tersebut, bank menggunakan upaya-
upaya penyelamatan kredit bermasalah pada tahapan pertama dengan syarat apabila bank mempuntai keyakinan bahwa usaha nasabah masih mempunyai
prospek untuk berkembang. Penyelamatan kredit adalah suatu langkah penyelesaian kredit bermasalah melalui perundingan kembali antara bank
sebagai kreditor dan nasabah peminjam sebagai debitur. Sedangkan yang dimaksud dengan upaya-upaya bank yang disebut penyelamatan kredit adalah
upaya-upaya bank untuk melancarkan kembali kredit yang telah tergolong ‘tidak lancar’, ‘diragukan’, atau bahkan telah tergolong ‘macet’ untuk
dikembalikan menjadi ‘kredit lancar’, sehingga debitur kembali mempunyai kemampuan untuk membayar kepada bank, baik bunga maupun pokoknya.
Wujud nyata dari upaya penyelamatan kredit adalah dengan menggunakan cara restrukturisasi kredit. Restrukturisasi kredit adalah upaya perbaikan yang
56
dilakukan Bank dalam kegiatan perkreditan terhadap Debitur yang mengalami kesulitan untuk memenuhi kewajibannya. Pihak bank dapat melakukan
Restrukturisasi Kredit terhadap Debitur yang memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Debitur mengalami kesulitan pembayaran pokok danatau bunga kredit;
dan 2.
Debitur memiliki prospek usaha yang baik dan diperkirakan mampu memenuhi kewajiban setelah Kredit direstrukturisasi.
26
Restrukturisasi kredit dapat dilakukan melalui:
27
1. Penjadwalan kembali, yaitu perubahan jadwal pembayaran kewajiban
debitur atau jangka waktu; 2.
persyaratan kembali, yaitu perubahan sebagian atau seluruh persyaratan kredit yang tidak terbatas pada perubahan jadual pembayaran, jangka
waktu, danatau persyaratan lainnya sepanjang tidak menyangkut perubahan maksimum plafon kredit; danatau
3. penataan kembali, yaitu perubahan persyaratan kredit yang menyangkut
penambahan fasilitas kredit dan konversi seluruh atau sebagian tunggakan angsuran bunga menjadi pokok redit baru yang dapat disertai dengan
penjadualan kembali danatau persyaratan kembali.
26
Pasal 52 Peraturan Bank Indonesia No 1415PBI2012 Tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum
27
Pasal 1 Ayat 25 Peraturan Bank Indonesia No 72PBI2005 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum
57
Akan tetapi tidak semua kredit bermasalah dapat direstrukturisasi, bank dilarang melakukan Restrukturisasi Kredit apabila bertujuan hanya untuk
menghindari : 1.
Penurunan Kualitas Produktif; 2.
Peningkatan Pembentukan PPAP; danatau 3.
Penghentian pengakuan pendapatan bunga yang belum diterima akan tetapi sudah dibukuan sebagai pendapatan bank.
Ruang Lingkup Restrukturisasi Kredit RK berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No 72PBI2005 Tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum :
1. Penurunan Suku Bunga kredit;
2. Pengurangan tunggakan bunga kredit;
3. Pengurangan tunggakan pokok kredit;
4. perpanjangan jangka waktu kredit;
5. penambahan fasilitas kredit;
6. pengambilalihan asset debitur sesuai ketentuan;
7. konversi kredit menjadi penertaan modal sementara pada perusahaan
debitur.
G. Kesehatan Bank