Pembukaan UUD 1945 002

Apa itu Pembukaan UUD
1945
PENDAHULUAN
Latar belakang
Pembukaan Undang-Undang Dasar ’45, memberikan pedoman-pedoman tertentu untuk
mengisi kemerdekaan nasional kita, untuk melaksanakan ke Negaraan kita, untuk mengetahui
tujuan dalam memperkembangkan kebangsaan kita, untuk setia kepada suara-batin yang hidup
dalam kalbu rakyat kita.Undang-Undang Dasar ialah hukum dasar yang tertulis, sedang di
sampingnya Undang-Undang Dasar itu berlaku juga hukum dasar yang tidak tertulis, ialah
aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan negara meskipun
tidak tertulis.
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan pokok-pokok kaidah negara yang
fundamental. Maka di samping merupakan suasana kerohaniaanya dari UUD 1945, juga
merupakan sumber penjabaran normatif, oleh karena itu dalam pembukaan UUD
1945 terkandung sendi-sendi kehidupan negara.

Tujuan
1.

Memberikan pengetahuan dan pemahaman Pembukaan UUD 1945


2.
Memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai arti dan tujuan pembukaan UUD
1945.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dibentuknya UUD 1945.
2. Apa Pengertian yang terkandung dalam pembukaan UUD 1945.
3. Apa tujuan dibentuknya pembukaan UUD 1945.

BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah Dibentuknya UUD 1945
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang dibentuk
pada tanggal 29 April 1945 merupakan badan yang menyusun rancangan UUD 1945. Pada masa
sidang pertama yang berlangsung dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni 1945, Ir. Soekarno
menyampaikan gagasan tentang “Dasar Negara” yang diberi nama Pancasila. Pada tanggal 22

Juni 1945, 38 anggota BPUPKI membentuk Panitia Sembilan yang terdiri dari 9 orang untuk
merancang Piagam Jakarta yang akan menjadi naskah Pembukaan UUD 1945.
Kemudian Piagam Jakarta menjadi naskah Pembukaan UUD 1945 yang disahkan pada

tanggal 18 Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sedangkan
pengesahan UUD 1945 dikukuhkan oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang
bersidang pada tanggal 29 Agustus 1945. Naskah rancangan UUD 1945 Indonesia disusun pada
masa Sidang Kedua Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).

PENGERTIAN ISI PEMBUKAAN UUD 1945
Undang-Undang Dasar 1945 beserta pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
pembukaannya merupakan sumber hukum tertinggi dari hukum yang berlaku di Indonesia.
Pembukaan UUD 1945 juga merupakan sumber motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad
bangsa Indonesia mencapai tujuannya.
Di dalam Pembukaan UUD 1945 terdapat 4 alinea yang merupakan sumber hukum tertinggi.
Dan dibawah ini merupakan makna dari setiap alinea UUD 1945, yaitu:
1. Alinea Pertama
“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri
keadilan”.
Kalimat tersebut menunjukkan keteguhan dankuatnya motivasi bangsaIndonesia untuk
melawan penjajahan untuk merdeka, dengan demikian segala bentuk penjajahan haram
hukumnya dan segera harus dienyahkan dari muka bumi ini karena bertentangan dengan nilainilai kemanusian dan keadilan.
Dalam alinea pertama tersebut terkandung suatu pengakuan tentang nilai ‘hak kodrat’,

yaitu yang tersimpul dalam kalimat “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa...”. Hak
kodrat adalah hak yang merupakan karunia Tuhan Yang Maha Esa, yang melekat pada manusia
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam pernyataan tersebut ditegaskan bahwa
kemerdekaan adalah hak segala bangsa, bukan hak individu saja sebagaimana deklarasi negara
liberal. Bangsa adalah sebagai suatu penjelmaan sifat kodrat manusia sebagai individu dan
makhluk sosial. Oleh karena sifatnya sebagai hak kodrat , maka bersifat mutlak dan asasi dan
hak tersebut merupakan hak moral juga. oleh karena sifatnya yang mutlak dan asasi maka
‘wajib kodrat’ dan ‘wajib moral’ bagi penjajah yang merampas kemerdekaan bangsa lain untuk
memberikan hak kemerdekaan tersebut. Pelanggaran terhadap hak kemerdekaan tersebut adalah
tidak sesuai dengan hakikat manusia (peri kemanusiaan) dan hakikat adil (peri keadilan) dan atas
pelanggaran tersebut maka harus dilakukan suatu pemaksaan, yaitu bahwa penjajahan harus
dihapuskan.

2. Alinea Kedua
“Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang
berbahagia dengan selamat sentausa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang
kemerdekaan Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adildan makmur”.
Kalimat tersebut membuktikan adanya penghargaan atas perjuangnan bangsa Indonesia
selama ini dan menimbulkan kesadaran bahwa keadaan sekarang tidak dapat dipisahkan dengan
keadaan kemarin dan langkah sekarang akan menentukan keadaan yang akan datang. Nilai-nilai

yang tercermin dalam kalimat di atas adalah negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat
adil dan makmur hal ini perlu diwujudkan.
Berdasarkan prinsip yang bersifat universal pada alinea pertama tentang hak kodrat akan
kemerdekaan, maka bangsa Indonesia merealisasikan perjuangannya dalam suatu cita-cita
bangsa dan negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur. Alinea kedua ini sebagai
suatu konsekuensi logis dari pernyataan akan kemerdekaan pada alinea pertama.
Perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di samping sebagai suatu bukti objektif atas
penjajahan pada bangsa Indonesia, juga sekaligus mewujudkan suatu hasrat yang kuat dan bulat
untuk menentukan nasib sendiri, terbebas dari kekuasaan bangsa lain.
Hasil dari perjuangan bangsa Indonesia itu terjelma dalam suatu Negara Indonesia.
Menyusun suatu negara atas kemampuan dan kekuatan sendiri dan selanjutnya untuk menuju
pada suatu cita-cita bersama yaitu suatu masyarakat yang berkeadilan dan berkemakmuran.
3. Alinea Ketiga
“Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaanya”.
Pernyataan ini bukan saja menengaskan lagi apa yang menjadi motivasi riil dan materil
bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi keyakinan menjadi
spritualnya, bahwa maksud dan tujuannya menyatakan kemerdekaannya atas berkah Allah Yang
Maha Esa

Pengakuan “Nilai religius”, yaitu dalam pernyataan atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa. Hal ini mengandung makna bahwa negara Indonesia mengakui nilai-nilai religius,
bahkan merupakan suatu dasar negara (sila pertama),sehingga konsekuensinya merupakan dasar
dari hukum positif negara maupun dasar moral negara.
Secara filosofis bangsa Indonesia mengakui bahwa manusia adalah makhluk Tuhan Yang
Maha Kuasa, sehingga kemerdekaan dan negara Indonesia di samping merupakan hasil jerih
payah perjuangan bangsa Indonesia. Juga yang terpenting adalah merupakan rahmat dari Tuhan
Yang Maha Kuasa.
Pengakuan ‘nilai moral’ yang terkandung dalam pernyataan didorong oleh keinginan
luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas. Hal ini mengandung makna bahwa nagara

dan bangsa Indonesia mengkui nilai-nilai moral dan hak kodrat untuk segala bangsa. Demikian
juga nilai-nilai moral dan nilai kodrat tersebut merupakan asas bagi kehidupan kenegaraan
bangsa Indonesia.
4. Alinea Keempat
“Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu Pemerintahan Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteran umum mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasar kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Maka
disusunlah kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara

Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan
rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusian yang adil dan beradap,
persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia ”.
Setelah dalam alinea pertama, kedua dan ketiga dijelaskan tentang alasan dasar serta
hubungan langsung dengan kemerdekaan, maka dalam alinea keempat sebagai kelanjutan
berdirinya negara Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, dirinci lebih lanjut tentang
prinsip-prinsip serta pokok-pokok kaidah pembentukan pemerintahan negara Indonesia. Dimana
hal ini dapat disimpulkan dari kalimat “...kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
pemerintahan Negara Indonesia...”.
Pemerintahan dalam susunan kalimat “Pemerintahan Negara Indonesia...”, hal ini
dimaksudkan dalam pengertian sebagai penyelenggara seluruh aspek kegiatan negara dan segala
kelengkapannya (goverment) yang berbeda dengan pemerintahan negara yang hanya
menyangkut salah satu aspek saja dari kegiatan penyelenggaraan negara yaitu aspek pelaksana.
Tujuan Pembukaan UUD 1945
Dibuatnya pembukaan UUD 1945 pastinya mempunyai sebuah tujuan. Tujuannya agar
masyarakat indonesia mendapatkan keadilan dan kemakmuran baik secara materi maupun
spiritual. Jika diperhatikan, tujuan bangsa indonesia yang tercantum dalam UUD 1945 mencakup
3 hal, antara lain :

1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia.
2. Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan
bangsa.
3. Ikut melaksanakan ketertiban dunia.









Dari Dari poin-poin diatas kita dapat menyimpulkan bahwa negaraIndonesia melindungi
negara dan seluruh warga negaraindonesia yang berada di dalammaupun di luar negeri. Selain
itunegara kita menginginkan situasidan kondisi rakyat yang bahagia,makmur, adil, sentosa.
Sedangkan jika berdasarkan susunan Pembukaan`UUD 1945, maka dapat dibedakan empat
macam tujuan sebagaimana terkandung dalam empat alenia dalam Pembukaan UUD 1945,
sebagai berikut :

Alinea I, untuk mempertanggungjawabkan bahwa pernyataan kemerdekaan sudah selayaknya,
karena berdasarkan atas hak kodrat yang bersifat mutlak dari moral bangsa Indonesia untuk
merdeka.
Alinea II, untuk menetapkan cita-cita bangsa Indonesia yang ingin dicapai dengan kemerdekaan
yaitu terpeliharanya secara sunguh-sungguh kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan
bangsa, negara dan daerah atas keadilan hukum dan moral, bagi diri sendiri dan pihak lain serta
kemakmuran bersama yang berkeadilan.
Alinea III, untuk menegaskan bahwa proklamasi kemerdekaan menjadi permulaan dan dasar
hidup kebangsaan dan kenegaraan bagi seluruh warga Indonesia yang luhur dan sucidalam
lindungan Tuhan Yang Maha Esa.
Alinea IV, untuk melaksanakan segala sesuatu itu dalam perwujudan dasar-dasar tertentu yang
tercantum dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945, sebagai ketentuan pedoman dan pegangan
yang tetap dan praktis yaitu dalam realisasi hidup bersama dalam suatu negara Indonesia yang
berdasarkan Pancasila.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa makna dari pembukaan UUD 1945
berbeda pada setiap alineanya. Tetapi intinya setiap warga negara berhak mendapatkan hak-hak

azasinya yang meliputi hak azasi pribadi, hak azasi ekonomi, hak azasi politik, hak azasi sosial
dan kebudayaan, hak azasi mendapatkan pengayoman dan perlakuan yang sama dalam hukum
dan pemerintahan serta hak azasi terhadap perlakuan tata cara peradilan dan perlindungan hukum
baik didalam maupun di luar negeri. Keseluruhan hak azasi manusia di negara kita tercantum di
dalam UUD 1945. Serta setiap warga negara indonesia berhak dan wajib menjunjung tinggi serta
membela negara indonesia.

Pembukaan UUD 1945

Nama
: I Dewa Made Aditya
Prasantasya

Absen

: 12

Kelas

: VIIA