5
mengembangkan game Kid Icarus. Game yang dimainkan pada console NES Nintendo Entertainment System ini memiliki jumlah warna maksimal 25 yang
bisa ditampilkan pada layar monitor. Lalu pada tahun 1991, dikeluarkanlah “The
Legend of Zelda : A Link to The Past ”. Yang dapat dimainkan pada SNES Super
Nintendo Entertainment System. Didukung dengan 15-bit color, yang memiliki 256 warna maksimal. Sampai kini pixel-art masih banyak ditemui pada permainan
pada console game GBC, GBA, NDS, dll. Bukan hanya digunakan untuk game saja. Pixel-art juga merambah pengaplikasiannya pada media cetak. Seperti
poster, adverting, t-shirt, action-figure, dll. Salah satu contohnya desain kaos dengan corak pixel-art yang dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Kaos dengan corak pixel-art[7]
3. Metode Penelitian
Metode Proses Desain
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini mengadaptasi model proses desain yang digunakan Giesecke Frederick dalam mendesain.
Menggunakan pendekatan yang terorganisir dan teratur atas masalah yang ada
[8]
. Proses desain melalui kelima proses tahapan seperti yang ditunjukan pada
Gambar. 2 , tetapi jika ada suatu tahapan yang terbukti tidak memuaskan dapat kembali ke tahapan yang kurang dan kembali mengulangi prosedur tersebut.
6
Gambar 2 Diagram Proses Desain [8]
Tahap pertama yang dilakukan adalah Identifikasi Masalah. Dalam tahap ini ditemukan masalah berupa banyaknya desain batik yang beredar di pasaran tidak
sesuai dengan aturan desain batik pada awalnya, sehingga membuat makna dan filosofi yang ada pada corak pembentuk ragam motifnya menjadi tidak sesuai.
Masuk tahap berikutnya konsep dan gagasan yang akan dibuat, pada tahap ini diambil gagasan untuk merancang batik Solo yang memiliki makna dan arti pada
motifnya dengan pixel-art sebagai bentuk baru dari inovasi ini. Kompromi Terhadap Masalah kemudian dilakukan, di tahap ini dicarilah data-data yang
berhubungan dengan batik keraton Solo dengan mengadakan surve ke museum batik Danar Hadi untuk mencari tahu ciri-ciri dari batik Solo, kemudian
didapatkan data-data tentang motif Batik Solo yang digunakan untuk perancangan ini . Setelah itu pembuatan model dan prototype dikerjakan, dari data yang telah
didapat kemudian dibuatlah rancangan sketsa baru tanpa mengurangi inti dari tiap motif yang ada. Kemudian dibuatlah desain pixel dari motif yang ada, dengan
mengikuti sketsa yang telah dibuat untuk mendapatkan desain yang baru. Tahap terakhir yang dilakukan adalah gambar produksi atau gambar kerja. Tahap
terakhir pada proses ini desain yang telah dirancang telah jadi dan siap digunakan dalam bentuk pattern batik pixel-art. Ditahap ini pattern yang telah dibuat
diimplementasikan pada buku katalog dan sample material sebagai contoh dan memberikan gambaran untuk nantinya dapat diproduksi pada media lain yang
diinginkan.
7
Analisis Kebutuhan
Dalam penelitian ini yang menjadi kebutuhan utama perancangan batik pixel adalah data tentang batik Solo. Data tersebut menjadikan fokus utama jadi atau
tidaknya hasil akhir dari penelitian ini. Data yang dibutuhkan berupa motif batik berserta dengan makna dari masing-masing gambar motifnya, supaya desain baru
yang dirancang tetap mengandung filosofi batik aslinya.
Untuk mendapatkan data yang diperlukan maka diadakanlah kunjungan untuk observasi di Museum Danar
Hadi.
Metode Perancangan Batik Pixel-Art
Dalam perancangan batik pixel ini, langkah-langkah kerja desain mengadaptasi cara membuat pixel-art
[9]
. Dimulai dengan langkah pertama merancang batik yang ingin dibuat, dengan menggambar sketsa dari pola batik
yang telah didapatkan. Selanjutnya, setelah langkah pertama selesai, bentuk utama dari sketsa mulai dibangun. Dilangkah ini dilakukan pembuatan pixel yang
mengacu pada pola yang sebelumnya sudah dibuat. Langkah terakhir mulai diberikan warna pada pixel yang telah dibuat. Detail pada pixel pun dapat
ditambahkan pada proses ini. Agar pixel yang dibuat menjadi lebih baik.
Motif Batik Solo
1. Dodot Alasan
Dodot Alasan merupakan salah satu motif batik keraton Solo yang digunakan oleh para raja untuk menolak bala. Dodot Alasan ini memiliki
ciri khas corak binatang pada motifnya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3 Motif Dodot Alasan
2. Grompol
Grompol berarti berkumpul atau bersatu. Motif ini melambangkan harapan pemakai dapat berkumpul bersama semua sanak saudara dan tamu-tamu.
Juga berkumpulnya semua hal yang baik seperti rejeki, kebahagiaan, kerukunan hidup, ketenteraman untuk keluarga. Motif ini memiliki ciri
gambar titik-titik yang melingkar seperti berkumpul seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.
8
Gambar 4 Motif Grompol
3. Nitik Cakar
Nitik Cakar memiliki filosofi agar setelah berumah tangga keturunannya nanti dapat mencari nafkah sendiri atau hidup mandiri. Motif ini memiliki
ciri gambar garis-garis yang menyerupai dengan cakar ayam seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.
Gambar 5 Motif Nitik Cakar
4. Parang Cantel
Motif Parang Cantel biasanya digunakan oleh para remaja putri. Maksud yang tersirat pada motif ini agar dilancarkan dan cepat mendapatkan
jodoh. Ciri utama dari motif ini adanya gambar berupa cantelan kait pada motifnya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6 Motif Parang Canthel
5. Parang Pamor
Motif Parang Pamor berasal dari kata pamor yang berarti memancarkan cahaya atau bersinar. Ciri khas dari motif ini adalah warna coraknya yang
terang dan ada lukisan keris yang menempel pada motif parang-nya seperti yang dapat dilihat pada Gambar 7.
Gambar 7 Motif Parang Pamor
9
6. Parang Rusak
Parang Rusak diciptakan oleh Panembahan Senopati, pendiri Kerajaan Mataram. Konon, sang raja sering bertapa di sepanjang pesisir selatan
pulau Jawa yang dipenuhi oleh jajaran pegunungan yang terlihat seperti pereng tebing. Akhirnya, ia menamai tempat bertapanya dengan pereng
yang kemudian berubah menjadi parang. Di salah satu tempat bertapa tersebut, ada bagian yang terdiri dari tebing-tebing atau pereng yang rusak
karena terkikis deburan ombak laut selatan, sehingga lahirlah ilham untuk menciptakan motif batik yang diberi nama Parang Rusak. Ciri utama dari
motif ini adalah kotak yang disusun miring 45
o
. Dengan perpaduan isen- isen lereng bentuk panjang berjajar disusun miring 45
o
. Dan diantara lereng yang di berjajar tersebut disisipi dengan motif lereng yang rusak
seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8.
Gambar 8 Motif Parang Rusak
7. Satria Wibawa
Satria Wibawa merupakan jenis batik ceplokan segi-empat dengan titik pusat ditengah. Dalam ajaran Jawa motif ini melambangkan kekuasaan
raja, menunjukkan kewibawaan, watak yang bijaksana seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9.
Gambar 9 Motif Satria Wibawa
8. Sidoluhur
Motif Sidoluhur juga salah satu motif yang sering dipakai pada saat akad nikah. Motif ini diciptakan dengan harapan bahwa pemakainya akan
memiliki posisi tinggi di masyarakat dan menjadi sosok yang baik dari masyarakat. Ciri utama dari motif ini adalah warna bidang isen-nya yang
cenderung gelap seperti yang dapat dilihat pada Gambar 10.
10
Gambar 10 Motif Sidoluhur
9. Sidomulyo
Motif Sidomulyo adalah salah satu motif yang sering dipakai pada saat akad nikah. Motif ini diciptakan dengan harapan bahwa hidup akan
menjadi kaya, baik secara fisik maupun spiritual. Ciri utama dari motif ini adalah warna bidang isen-nya yang cerah seperti yang dapat dilihat pada
Gambar 11.
Gambar 11 Motif Sidomulyo
10. Slobok
Slobok berasal dari bahasa jawa lobok yang yang berarti longgar. Motif ini sering digunakan saat menghadiri pemakaman. Makna dari kata longgar
disini agar keluarga yang ditinggalkan diberi kelonggaran hatinya untuk melepaskan yang telah tiada. Ciri dari motif ini adalah bangun segiempat
yang dibagi dua, dimana salah satu bagiannya sengaja tidak diisi atau kosong seperti yang dapat dilihat pada Gambar 12.
Gambar 12 Motif Slobok
11. Truntum
Truntum berasal dari kata tentrem yang berarti tenteram. Motif ini diciptakan oleh istri raja yang sedang dilupakan karena Raja mempunyai
kekasih baru. Untuk melupakan kepedihan hati, sang Ratu mulai membatik dengan motif bintang kecil dilangit . Kain ini juga biasa digunakan orang
tua pengantin pada saat pesta pernikahan yang melambangkan harapan agar orang tua mampu menuntun atau memberi contoh kepada putra-
11
putrinya dalam memasuki kehidupan berumah tangga dan mencapai ketenteraman hidup seperti yang dapat dilihat pada Gambar 13.
Gambar 13 Motif Truntum
12. Wora Wari Rumpuk
Motif Wora Wari Rumpuk memiliki arti berupa doa dari orang tua untuk anak-anak, agar terus menerus memberkati oleh Tuhan. Konon, ciri dari
motif ini diambil dari bentuk utama tempat orang berdoa seperti yang dapat dilihat pada Gambar 14.
Gambar 14
Motif Wora Wari Rumpuk
13. Yuyu Sekandang
Yuyu Sekandang merupakan motif yang digunakan oleh ibu hamil. Motif ini memiliki arti agar sang ibu diberikan anak yang banyak seperti yuyu
kepiting kecil yang hidup disungai. Pada motif ini digambarkan dengan garis-garis yang saling berhubungan satu sama lain membentuk sebuah
bangun segiempat kecil-kecil seperti yang dapat dilihat pada Gambar 15.
Gambar 15
Motif Yuyu Sekandang
Warna Motif Batik Solo
Motif batik Solo terdiri dari 3 warna utama, yaitu krem, cokelat, dan biru indigo. Adapun pemilihan yang digunakan menggunakan warna tanah dengan
makna agar pemakainya dapat membumi atau ingat darimana mereka berasal. Sedangkan dalam proses pembuatannya warna-warna ini sering berubah-ubah,
sebab pada jaman dahulu kala pembuatannya masih secara tradisional sehingga
12
tidak ada warna pakem yang harus digunakan pada pembuatan tiap batik. Sampai kini pun belum ada aturan warna pakem yang digunakan untuk memproduksi
batik, warna yang digunakan pada motifnya biasanya mengikuti permintaan pasar. Dan untuk batik yang digunakan kalangan keraton untuk acara-acara penting,
dalam pembuatannya beracuan pada literatur batik klasik peninggalan raja-raja sebelumnya.
4. Hasil Desain