Pengujian Desain T1 692008007 Full text

16 Gambar 24 Pixel-art Sidomukti Hal ini tidak bisa diterapkan pada perancangan pixel-art. Sebab dengan perubahan bentuk corak lung-lungan pada batik pixel membuat corak tersebut bukan lagi menjadi bagian dari motif batik Sidomukti. Karena perubahan bentuk total dari corak lung-lungan, yang tadinya merupakan ornamen kecil dan komplek. Menjadi motif bukan lung-lungan saat di-pixel-kan. Membuat makna dari batik tersebut berubah. Perbandingan Desain Asli dan Desain Pixel-Art Dilihat dari segi bentuk motifnya, untuk desain asli terlihat halus namun banyak gambar yang kurang rapi pada pengulangan motifnya. Sedangkan untuk desain pixel-art terlihat lebih kaku dan rapi dengan bentuk motif yang terlihat kotak-kotak. Perbandingan antara dua desain ini dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25 Perbandingan Desain Asli dan Desain Pixel-art

6. Pengujian Desain

Pengujian desain ini dilakukan untuk mengetahui layak atau tidak desain batik pixel yang telah dirancang. Pengujian desain menggunakan metode pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Pada pengujian kualitatif motif batik pixel akan ditunjukan kepada pihak yang dekat dan tahu dengan batik keraton Solo. 17 Untuk pengujian kuantitatif, motif batik pixel akan ditunjukkan kepada masyarakat umum dalam jumlah tertentu agar dapat menilai motif batik yang telah dibuat. Pengujian Kualitatif Pengujian kualitatif adalah pengujian pertama yang dilakukan, untuk mengetahui baik atau tidak desain batik pixel yang telah dirancang. Pada pengujian ini hasil akhir dari desain yang telah dibuat, ditunjukan kepada pihak yang dekat dan mengerti tentang batik. Pada pengujian ini dipilihlah Bapak Edi Pratik, yang masih memiliki kerabat dengan keraton Solo sekaligus seniman dan pemerhati kebudayaan. Hasil dari perancangan ini dinilai baik oleh Bapak Edi Pratik, dan dijelaskannya perlu adanya inovasi-inovasi seperti perancangan batik pixel ini untuk terus mengembangkan budaya di era yang terus berkembang ini agar budaya warisan nenek moyang tidak hilang dan dilupakan. Selain pengujian kualitas gambar motif, dilakukan juga pengujian pra- produksi. Maksud dari pengujian pra-produksi ini untuk mengetahui bisa atau tidak batik pixel ini untuk di produksi, untuk itu dilakukanlah wawancara dengan Bapak Yahmanto selaku Kabag. Engraving di PT. Daya Manunggal Salatiga. Adapun pemilihan responden untuk pengujian produksi ini dikarenakan PT. Daya Manunggal merupakan satu dari banyak pabrik di Indonesia yang mengekspor textile hingga keluar negeri. Setelah menunjukkan batik pixel yang telah dirancang, Bapak Yahmanto mengatakan bahwa batik pixel ini dapat diproduksi di pabrik. Pengujian Kuantitatif Pada pengujian kuantitatif dilakukan dengan cara pengisian kuisoner. Responden yang dilibatkan dalam pengujian ini adalah 30 orang mahasiswa. Responden yang dipilih sengaja diambil dari kalangan mahasiswa, sebab mahasiswa cenderung berfikir lebih kritis dalam mengambil keputusan pada umumnya. Pengisian kuisioner dilakukan dengan menunjukkan desain batik pixel yang telah dirancang pada responden, dan membandingkannya dengan corak batik aslinya. Aspek yang dinilai pada pengujian ini adalah gambar motif yang telah dirancang, kecocokan warna dengan batik aslinya, dan perulangan pola pada motif batik pixel. Kuisioner yang diberikan bertujuan untuk menilai tanggapan para responden terhadap desain yang telah dibuat. Hasil persentase penilaian kuisioner yang telah diisi 30 responden pada tiap motif secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 1. 18 Tabel 1 Tabel Hasil Pengisian Kuisioner Batik Pixel no. nama motif Aspek Point sangat baik baik kurang baik tidak baik 1 Dodot Alasan gambar motif 47 50 3 kecocokan warna 13 70 17 perulangan motif 24 70 3 3 2 Grompol gambar motif 47 43 10 kecocokan warna 37 50 13 perulangan motif 57 40 3 3 Nitik Cakar gambar motif 40 53 7 kecocokan warna 23 50 27 perulangan motif 33 67 4 Parang Cantel gambar motif 27 57 13 3 kecocokan warna 33 40 27 perulangan motif 17 73 10 5 Parang Pamor gambar motif 27 57 17 kecocokan warna 7 53 37 3 perulangan motif 30 60 7 3 6 Parang Rusak gambar motif 40 50 10 kecocokan warna 30 60 10 perulangan motif 57 40 3 7 Satria Wibawa gambar motif 30 63 7 kecocokan warna 27 63 10 perulangan motif 27 73 8 Sidomulyo gambar motif 53 37 10 kecocokan warna 56 37 7 perulangan motif 47 50 3 9 Sidoluhur gambar motif 26 67 7 kecocokan warna 27 63 10 perulangan motif 30 63 7 10 Slobok gambar motif 20 63 17 kecocokan warna 17 66 17 perulangan motif 13 77 7 3 11 Truntum gambar motif 57 40 3 kecocokan warna 53 37 10 perulangan motif 53 34 13 12 Wora Wari Rumpuk gambar motif 23 67 7 3 kecocokan warna 37 57 7 perulangan motif 37 60 3 13 Yuyu Sekandang gambar motif 43 40 17 kecocokan warna 30 67 3 perulangan motif 27 53 20 Total keseluruhan 33,9 55,4 10,2 0,5 Dapat dilihat pada Tabel 1 untuk motif Dodot Alasan baik dari gambar motif, kecocokan warna serta perulangan motif banyak dinilai baik oleh para responden. Pada motif Grompol hampir sama dengan motif Dodot Alasan, untuk semua aspek kurang dari 13 yang menilai kurang baik. Nitik Cakar dan Parang Cantel tidak berbeda jauh, namun 27 responden menilai kecocokan warnanya kurang baik. Sedangkan pada motif Parang Pamor 37 responden banyak yang kurang cocok dengan warna yang digunakan. Pada motif Parang Rusak didominasi oleh respon baik, khusus pada aspek perulangan motif 73 responden menilai sangat baik. Motif Satria Wibawa, Sidomulyo, dan Sidoluhur juga banyak yang merespon baik untuk setiap aspeknya, kurang dari 10 responden yang menilai kurang baik. Motif Slobok masih banyak dinilai baik, tetapi pada gambar motif dan kecocokan warna 17 responden menilai kurang baik. Hasil yang bagus ditunjukan pada motif Truntum yang lebih dari 50 responden menilai sangat baik untuk ketiga aspeknya. Motif Wora-wari Rumpuk didominasi oleh respon baik, dan untuk motif Yuyu Sekandang cenderung dinilai baik, tetapi pada perulangan motifnya 20 responden menilai kurang baik. Secara keseluruhan setengah lebih dari responden menilai batik pixel yang dirancang baik. 19

7. Simpulan