9
2.5.3. Kelebihan Android
Sudah banyak platform untuk perangkat selular saat ini, termasuk didalamnyaSymbian, iPhone, Windows Mobile, BlackBerry, Java Mobile Edition, Linux
MobileLiM0, dan banyak lagi. Namun ada beberapa hal yang menjadi kelebihan Android.Walaupun beberapa fitur-fitur yang ada telah muncul sebelumnya pada platform
lain,
Android adalah yang pertama menggabungkan hal seperti berikut:
1.
Keterbukaan, Bebas pengembangan tanpa dikenakan biaya terhadap sistem karena berbasiskan Linux dan open source. Pembuat perangkat menyukai hal ini karena
dapat membangun platform yang sesuai yang diinginkan tanpa harus membayar royality. Sementara pengembang software menyukai karena Android dapat
digunakan diperangkat manapun dan tanpa terikat oleh vendor manapun.
2.
Arsitektur komponen dasar Android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat
diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.
3.
Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL,
browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada Android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.
4.
Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil.
Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.
5.
Dukungan grafis dan suarat terbaik, dengan adanya dukungan 2D grafis dan animasi yang diilhami oleh Flash menyatu dalam 3D menggunakan OpenGL memungkinkan
membuat aplikasi maupun game yang berbeda.
6.
Portabilitas aplikasi, aplikasi dapat digunakan pada perangkat yang ada saat ini maupun yang akan datang. Semua program ditulis dengan menggunakan bahas
pemrograman Java dan dieksekusi oleh mesin virtual Dalvik, sehingga kode program portabel antara ARM, X86, dan arsitektur lainnya. Sama halnyadengan
dukungan masukan seperti penggunaan Keyboard, layar sentuh, trackball dan resolusi layar semua dapat disesuaikan dengan program.
III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Kebun Binatang Bandung yang berlokasi di Jl. Kebun Binatang No. 6, Bandung.
3.1.1. Sejarah Singkat Kebun Binatang Bandung
Kebun Binatang Bandung ini pada awalnya dikenal dengan nama Derenten dalam bahasa sunda, dierentuin yang artinya kebun binatang. Kebun Binatang Bandung didirikan
pada tahun 1930 oleh Bandung Zoological Park BZP, yang dipelopori oleh Direktur Bank Dennis, Hoogland. Pengesahan pendirian Kebun Binatang ini diwenangi oleh
Gubernur Jenderal Hindia Belanda dan pengesahannya dituangkan pada keputusan 12 April 1933 No.32. Pada saat Jepang menguasai daerah ini, tempat wisata ini kurang
terkelola, hingga pada tahun 1948, dilakukan rehabilitasi untuk mengembalikan fungsi tempat wisata ini.
Pada tahun 1956, atas inisiatif dari R. Ema Bratakoesoema, Bandung Zoological Park dibubarkan dan berganti menjadi Yayasan Marga Satwa Tamansari pada tahun 1957.
10 Kebun Binatang Bandung mempunyai luas lahan sekitar 13.5 Ha dengan topologi
bergelombang, menjadikan tempat ini begitu unik dan tidak membosankan. Dari luas 13.5 Ha itu, dibuat beberapa wahana dengan penggunaan sekitar 18,25 untuk area kandang-
kandang hewan, sekitar 55,20 untuk area pertamanan dan lesehan, 4,7 digunakan untuk taman ria dan juga kolam perahu, dan sekitar 2,4 untuk tempat pengolahan sampah,
sisanya digunakan untuk berbagai bangunan seperti kantor, masjid, museum, teater, aquarium, dan jalan.
3.1.2. Visi dan Misi Kebun Binatang Bandung
Visi dan Misi Kebun Binatang Bandung adalah sebagai berikut :
3.1.2.1. Visi
Mewujudkan Terpeliharanya :
1.
Kelestarian keanekaragaman jenis satwa dan tumbuhan dari kepunahan.
2.
Kemurnian genetik jenis satwa dan tumbuhan.
3.
Keseimbangan ekosistem yang ada.
3.1.2.2. Misi 1.
Melaksanakan upaya pengelolaan satwa liar sesuai dengan kaidah-kaidah konservasi dan teknologi yang benar.
2.
Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedokteran hewan, biologis, lingkungan dan disiplin ilmu terkait dalam mensejahterakan dan
mengembangbiakan satwa liar, terutama satwa langka dan terancam punah.
3.
Melaksanakan prosedur rehabilitasi dan pelatihan satwa liar dalam upaya pelepasan kembali ke habitatnya in-situ.
4.
Melaksanakan peragaan satwa koleksi dengan benar dan beretika dengan tujuan pendidikan dan penyuluhan tentang konservasi serta menyediakan sarana rekreasi
edukatif yang sehat untuk masyarakat.
5.
Melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga konservasi, baik dalam skala lokal maupun nasional, baik regional maupun internasional dalam bentuk alih ilmu
pengetahuan dan teknologi, tukar menukar satwa, serta bantuan-bantuan teknis dan finansial.
3.2. Metode Penelitian