Setelah diketahui perkembangan struktur modal yang indikatornya menggunakan
debt to equity ratio , maka dibuat rata-rata perkembangannya untuk
melihat kenaikan atau penurunan secara persentase mulai dari periode 2001 sampai dengan 2010, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.4 Perkembangan Rata-rata Struktur Modal Pada Perusahaan Kosmetik
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010 Tahun
Struktur Modal Perkembangan
2001 36.00
- 2002
30.33 -15.74
2003 31.00
2.20 2004
33.00 6.45
2005 36.33
10.10 2006
38.67 6.42
2007 39.67
2.59 2008
46.33 16.81
2009 43.67
-5.76 2010
46.33 6.11
Sedangkan untuk lebih mempermudah membacanya, maka penulis menuangkan tabel tersebut ke dalam bentuk grafik seperti di bawah ini:
Grafik 4.2 Grafik Perkembangan Struktur Modal Pada Perusahaan Kosmetik
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010
Dengan melihat grafik diatas, maka dapat disimpulkan bahwa struktur modal pada Perusahaan Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun
2001 sampai dengan 2010 mengalami fluktuatif. Diantara 3 tiga perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010,
Pada tahun 2007 debt equity ratio sebesar 39,67 naik menjadi 46,33 pada tahun 2008.
Kenaikan debt equity ratio disebabkan karena beban utang setiap tahun bertambah sehingga utang terus meningkat dan perusahaan tidak mampu melunasi beban utang
tersebut. Sumber: Data laporan keuangan Perusahaan Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan
www.idx.co.id .
Keadaan ini membahayakan bagi perusahaan sebab jumlah utang yang terlalu tinggi akan menimbulkan resiko financial distress. Rata-rata industri utang
sebesar 35, jadi perusahaan harus berada dibawah atau tepat pada rata-rata industri tersebut, walaupun utang sangat diperlukan bagi perusahaan untuk ekspansi
atau perluasan usaha, setidaknya pihak manajemen keuangan perusahaan harus
36.00
30.33 31.00
33.00 36.33
38.67 39.67
46.33
43.67 46.33
0.00 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
2 0 0 1 2 0 0 2
2 0 0 3 2 0 0 4
2 0 0 5 2 0 0 6
2 0 0 7 2 0 0 8
2 0 0 9 2 0 1 0
R ATA - R ATA
menyeimbangkan berapa utang yang layak diambil dan dari mana sumber-sumber yang dapat dipakai untuk membayar utang. Perusahaan yang paling berkontribusi
debt to equity rasio paling tinggi adalah PT. Unilever Tbk sebesar 102.00 pada tahun 2009 dan menjadi 115.00 pada tahun 2010.
4.2.3 Perkembangan Nilai Perusahaan Price Book Value pada perusahaan
Kosmetik yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010
Nilai perusahaan merupakan harga yang bersedia dibayar oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual, semakin tinggi nilai perusahaan
semakin besar kemakmuran yang akan diterima oleh pemilik perusahaan. Nilai perusahaan sangat penting karena dengan nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti
oleh tingginya kemakmuran pemegang saham Semakin tinggi nilai perusahaan PBV semakin tinggi pula nilai perusahaan, nilai perusahaan yang tinggi menjadi
keinginan para pemilik perusahaan, sebab dengan nilai yang tinggi menunjukan kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Kekayaan pemegang saham dan
perusahaan dipresentasikan oleh harga pasar dari saham yang merupakan cerminan dari keputusan investasi, pendanaan financing, dan manajemen asset.
Berikut adalah tabel perkembangan nilai perusahaan pada perusahaan kosmetik yan terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2001-2010.
Tabel 4.5 Perkembangan Nilai Perusahaan Pada Perusahaan Kosmetik
Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010
Sumber:www.idx.co.id
Setelah diketahui perkembangan nilai perusahaan yang indikatornya menggunakan price book value pada perusahaan kosmetik yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia periode 2001 sampai dengan 2010, yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Perkembangan Rata-rata Nilai Perusahaan Pada Perusahaan
Kosmetik Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2001-2010
Tahun Nilai Perusahaan
x Perkembangan
2001 3.00
- 2002
2.76 -7.89