5. Pengertian Belajar
Belajar adalah salah satu proses pendidikan yang sangat penting. Dari belajar diharapkan menghasilkan sesuatu yang bersifat efektif,
psikomotorik dan kognitif bagi anak. Jadi belajar merupakan kegiatan bagi anak yang sangat kompleks. Cambach dalam Usman Effendi dan Yahya S.
Praja 1984 : 102 mengatakan bahwa belajar ditunjukkan oleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman.
Sedangkan Morgan dalam Ngalim Purwanto 1984 : 80 mengemukakan bahwa belajar adalah perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku
yang terjadi sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Berdasarkan pendapat tersebut diatas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
belajar merupakan suatu proses yang dinilai anak didik sehingga terjadi perubahan tingkah laku baik jasmani maupun rohani kearah yang lebih
maju sebagai hasil dari pengalaman dan latihan. Jadi inti belajar yaitu adanya perubahan tingkah laku. Berdasarkan pengertian tersebut diatas,
maka dapat disimpulkan bahwa, belajar membawa perubahan.Perubahan terjadi karena adanya usaha yang dilakukan dengan sengaja.Dari
perubahan itu diperoleh suatu kecakapan baru seperti perubahan dalam pengetahuan dan keterampilan.
6. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Berhasil atau tidaknya seseorang dalam belajar disebabkan beberapa faktor yang mempengaruhi pencapaian hasil belajar tersebut yang berasal dari
dalam diri orang yang belajar dan ada pula dari luar dirinya.
a. Faktor Internal yang berasal dari dalam diri 1 Kesehatan
Kesehatan Jasmani dan Rohani sangat besar pengaruhnya terhadap kemampuan belajar. Pemeliharaan kesehatan sangat penting bagi
setiap orang baik fisik maupun mental, agar kondisi badan tetap kuat, pikiran selalu segar dan bersemangat dalam melaksanakan
kegiatan belajar. 2 Intelegensi dan Bakat
Seseorang yang memiliki intelegensi baik IQ-nya umumnya mudah belajar dan hasilnya cenderung baik. Sebaliknya orang yang
intelegensinya rendah, cenderung mengalami kesukaran dalam belajar, lambat berfikir sehingga prestasi belajarnyapun rendah. Bila
seseorang mempunyai intelegensi tinggi dan bakatnya ada dalam bidang yang dipelajari, maka proses belajarnya akan lancar dan
sukses bila dibandingkan dengan orang yang memiliki bakat saja tetapi intelilegensinya rendah.Demikian pula, jika dibandingkan
dengan orang yang inteligensinya tinggi tetapi bakatnya tidak ada dalam bidang tersebut, orang berbakat lagi pintar inteligensi tinggi
biasanya orang yang sukses dalam kariernya. 3 Minat dan Motivasi
Sebagaimana dengan halnya dengan bakat inteligensi dan bakat maka minat dan motivasi adalah dua aspek psikis yang juga besar
pengaruhnya terhadap pencapaian prestasi belajar. Minat dapat timbul karena karena daya tarik dari luar dan juga datang dari hati
sanubari. Minat yang besar terhadap sesuatu merupakan modal yang besar artinya untuk mencapai atau memperoleh benda atau tujuan
yang diminati tersebut. Timbulnya minat belajar disebabkan berbagai hal, antara lain karena keinginan yang kuat untuk
menaikkan martabat atau memperoleh pekerjaan yang baik serta ingin hidup senang dan bahagia. Minat belajar yang besar cenderung
mengasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar kurang akan mengahasilkan prestasi yang rendah.
4 Cara Belajar Cara belajar seseorang juga mempengaruhi pencapaian hasil
belajarnya. Belajar tanpa memperhatikan teknik, faktor psiologis dan ilmu kesehatan akan memperoleh hasil yang kurang memuaskan.
Selain itu, teknik – teknik belajar perlu diperhatikan bagaimana caranya membaca, mencatat, menggaris bawahi, membuat ringkasan
atau kesimpulan, apa yang harus dicatat dan sebagainya. Selain dari itu teknik – teknik tersebut perlu juga diperhatikan waktu belajar,
tempat, fasilitas, penggunaaan media pengajaran dan penyesuaian bahan pelajaran.
b. Faktor Eksternal Yang Berasal dari Luar Diri 1 Keluarga
Keluarga adalah ayah, ibu dan anak – anak serta keluarga yang menjadi penghuni rumah. Faktor orang tua sangat besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan anak dalam belajar, tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya penghasilan, cukup atau kurang
perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak – anak,
tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semuanya itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Disamping itu faktor
keadaan rumah juga turut mempengaruhi keberhasilan belajar. 2 Sekolah
Keadaan sekolah tempat belajar turut mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas guru, metode mengajarnya, kesesuaian
kurikulum dengan kemampuan anak, keadaan fasilitas atau perlengkapan disekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas,
pelaksanaan tata tertib disekolah dan sebagainya, semua ini turut mempengaruhi keberhasilan belajar anak.
3 Masyarakat Keadaan masyarakat juga menentukan prestasi belajar. Bila disekitar
tempat tinggal keadaan masyarakatnya terdiri dari orang – orang yang berpendidikan, terutama anak – anaknya rata – rata bersekolah
tinggi dan moralnya baik, hal ini akan mendorong anak lebih giat belajar. Tetapi sebaliknya apabila tinggal dilingkungan banyak
anak–anak yang nakal, tidak bersekolah dan pengangguran, hal ini akan mengurangi semangat belajar atau dapat dikatakan tidak
menunjang sehingga motivasi belajarnya kurang. 4 Lingkungan Sekitar
Keadaan lingkungan tempat tinggal, juga sangat penting dalam mempengaruhi prestasi belajar. Keadaan lingkungan, bangunan
rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas, iklim dan sebagainya. Semua hal tersebut mempengaruhi hasil belajar dan prestasi belajar
dari murid yang bersangkutan. Dalyono. M 1997 : 60 .
7. Prinsip-Prinsip Belajar