kehidupan dalam keluarga Setiawati, 2009. Dalam makalah ini kami selaku penulis akan membahas lebih lanjut mengenai keluarga mandiri dan sejahtera.
B. Rumusan Masalah
1 Apa Pengertian Keluarga Mandiri dan Keluarga Sejahtera ? 2 Apa Pengertian Keluarga Rentan ?
3 Apa Saja Alat Ukur Kemandirian Keluarga ? 4 Apa Saja Alat Ukur Kesejahtraan Keluarga ?
5 Bagaimana Implikasi Askep Keluarga ?
C. Tujuan Penulisan
Adapun beberapa tujuan dibuatnya makalah ini adalah sebagai berikut.
Tujuan Umum
Mahasiswa dapat mengetahui keluarga mandiri dan keluarga sejahtera.
Tujuan Khusus
Menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Keluarga.
D. Manfaat Penulisan
Dengan pembuatan makalah ini diharapkan pembaca maupun mahasiswa dapat memahami tentang keluarga mandiri dan keluarga sejahtera.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Keluarga Mandiri dan Keluarga Sejahtera
1. Pengertian Keluarga Mandiri Sikap mental dalam hal berupaya meningkatkan kepedulian masyarakat
dalam pembangunan, mendewasakan usia perkawinanan, membina dan meningkatkan ketahanan keluarga, mengatur kelahiran dan mengembangkan
kualitas dan keejahteraan keluarga, berdasarkan kesadaran dan tanggungjawab. Kemandirian adalah perilaku mampu berinisiatif, mampu mengatasi
hambatan atau masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu tanpa bantuan orang lain, hasrat untuk mengerjakan segala sesuatu bagi
diri sendiri. Secara singkat kemandirian mengandung pengertian suatu keadaan dimana
seseorang yang memiliki hasrat bersaing untuk maju demi kebaikannya Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-tugasnya, bertanggung jawab terhadap apa yang di lakukannya. Kemandirian merupakan suatu sikap
individu yang diperoleh secara kumulatif selama perkembangan dimana individu akan terus belajar untuk bersikap mandiri dalam menghadapi berbagai situasi di
lingkungan sehingga individu pada akhirnya akan mampu berpikir dan bertindak sendiri. Dengan kemandirian seseorang dapat berkembang dengan lebih mantap.
Untuk dapat mandiri seseorang membutuhkan kesempatan, dukungan, dan dorongan dari keluarga serta lingkungan di sekitarnya. Agar dapat mencapai
otonomi atas diri sendiri. Peran keluarga serta lingkungan di sekitar dapat memperkuat untuk setiap perilaku yang di lakukan. Hal ini dinyatakan pula oleh
Robert havighurst bahwa : “Kemandirian merupakan suatu sikap otonomi dimana seseorang secara relatif bebas dari pengaruh penilaian, pendapat dan keyakinan
orang lain”. Dengan otonomi tersebut seorang anak diharapkan akan lebih bertanggung-jawab terhadap dirinya sendiri.
2. Pengertian Keluarga Sejahtera
3
“Kesejahteraan adalah hal atau keadaan sejahtera, aman, selamat, dan tentram”. Depdiknas, 2001:1011.
“Keluarga Sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materi yang layak,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang selaras, serasi, dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan
lingkungan”. BKKBN,1994:5 Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah
mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa, memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang
antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. Kesejahteraan keluarga tidak hanya menyangkut kemakmuran saja,
melainkan juga harus secara keseluruhan sesuai dengan ketentraman yang berarti dengan kemampuan itulah dapat menuju keselamatan dan ketentraman hidup.
Dalam rencana pembangunan nasional memberikan petunjuk bahwa pembangunan keluarga sejahtera diarahkan pada terwujudnya keluarga sebagai
wahana peresmian nilai-nilai luhur budaya bangsa guna meningkatkan kesejahteraan keluarga serta membina ketahanan keluarga agar mampu
mendukung kegiatan pembangunan. UU No.101992 pasal 3 ayat 2 menyebutkan bahwa pembangunan keluarga
sejahtera diarahkan pada pembangunan kualitas keluarga yang bercirikan kemandirin, ketahanan keluarga dan kemandirian keluarga.
B. Keluarga Rentan