No. Panjang Kunci
digit Ukuran Kunci
bit Waktu Proses ms
Bangkit Kunci
Enkripsi Dekripsi
Total Waktu
Proses
1 3
24 bit 16
609 359
984 2
4 32 bit
15 686
203 904
3 5
40 bit 15
889 343
1247 4
6 48 bit
32 858
374 1264
5 7
56 bit 16
1185 217
1418 6
8 64 bit
31 7036
328 7395
7 9
72 bit 16
14134 499
14649 8
10 80 bit
62 88717
530 89309
Tabel 4.1 Pengujian Lama Proses Algoritma ElGamal Terhadap Panjang Kunci
4.2.2 Pengujian Proses Bangkit Kunci Algoritma ElGamal
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh panjang digit kunci prima p terhadap lama waktu proses pembangkitan kunci.
Berikut grafik perbandingan antara panjang kunci dalam digit dan lama waktu proses bangkit kunci yang dapat ditunjukkan pada gambar 4.15.
Gambar 4.15. Grafik Panjang Digit Kunci dengan Waktu Proses Bangkit Kunci
16 15
15 32
16 31
16 62
10 20
30 40
50 60
70
3 4
5 6
7 8
9 10
Waktu Pr
o ses
m s
Panjang Digit Perbandingan Panjang Digit Kunci p Terhadap Waktu Proses
Pembangkitan Kunci
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 4.15 dapat dilihat bahwa waktu proses pembangkitan kunci tidak berbanding lurus dengan panjang digit. Hal ini dipengaruhi oleh proses
pencarian akar primitif, dimana semakin banyak faktor prima yang didapatkan, maka proses pembangkitan kunci akan semakin lama. Pencarian akar primitif dilakukan
dengan cara membangkitkan sebuah bilangan acak lalu memeriksa apakah bilangan acak tersebut merupakan akar primitif modulo prima. Jika bilangan acak yang
dibangkitkan bukan akar primitif, maka akan dilakukan proses pembangkitan bilangan acak kembali dan proses pengecekan akan dilakukan hingga bilangan acak yang
dibangkitkan merupakan akar primitif. Hal ini mempengaruhi waktu proses pembangkitan kunci jika bilangan acak yang dibangkitkan banyak yang bukan
merupakan akar primitif modulo prima.
4.2.3 Pengujian Proses Enkripsi Algoritma ElGamal
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari panjang kunci publik yang dibangkitkan terhadap lama proses enkripsi dalam mengubah pesan asli menjadi pesan
rahasia. Berikut grafik perbandingan antara panjang kunci dalam digit dan lama
waktu proses enkripsi yang dapat ditunjukkan pada gambar 4.16.
Gambar 4.16 Grafik Panjang Digit Kunci dengan Waktu Proses Enkripsi
609 686
889 858
1185 7036
14134 88717
20000 40000
60000 80000
100000
3 4
5 6
7 8
9 10
Waktu Pr
o ses
m s
Panjang Digit
Perbandingan Panjang Digit Kunci Terhadap Waktu Proses Enkripsi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan gambar 4.16 dapat dilihat secara garis besar, semakin besar panjang digit kunci, akan semakin lama waktu proses enkripsi. Akan tetapi pada saat proses
enkripsi di digit 5 dan 6, waktu proses tidak meningkat. Hal ini dikarenakan, selain dipengaruhi oleh panjang digit, proses enkripsi juga dipengaruhi oleh bilangan acak b
yang dibangkitkan untuk menghitung � mod � pada proses enkripsi. Semakin kecil
nilai b yang dibangkitkan maka semakin cepat waktu proses yang dibutuhkan untuk melakukan enkripsi .
Untuk membuktikan pernyataan di atas, penulis melakukan pengujian enkripsi dengan membangkitkan kunci publik 5 digit yaitu p = 47881, alpha = 26192, alphaa
= 29230, dan a = 28543. Lalu pengujian akan digunakan dengan menggunakan plaintext
pada gambar 4.12. dan dilakukan dengan mengatur rentang bilangan acak b yang dibangkitkan, rentang bilangan acak yang pertama adalah dari 1000 sampai
5000, rentang bilangan acak yang kedua adalah dari 6000 sampai 10000, dan yang ketiga adalah dari 11000 sampai 15000. Lalu akan diuji waktu rata-rata enkripsi yang
dilakukan sebanyak 5 kali. Berikut hasil pengujian dapat dilihat di tabel 4.2.
No b
Enkripsi ms Waktu Rata-Rata ms
1 1000 - 5000
2402 1753
2 1591
3 1559
4 1528
5 1685
6 6000-10000
6209 5587,4
7 5490
8 5506
9 5194
10 5538
11 11000 - 15000
11123 10305,4
12 10187
13 10172
14 9859
15 10186
Tabel 4.2 Pengujian Lama Proses Enkripsi Terhadap Rentang Bilangan Acak b
Universitas Sumatera Utara
Dari tabel 4.2 dapat dilihat bahwa semakin besar bilangan acak b yang dibangkitkan maka proses enkripsi yang dilakukan akan semakin lama.
4.2.4 Pengujian Proses Dekripsi Algoritma ElGamal