Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 Di Bursa Efek Indonesia
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STRATA 1 MEDAN
PENGUJIAN EFISIENSI PASAR MODAL ATAS PERISTIWA
PENGUMUMAN STOCK SPLIT PERIODE TAHUN 2007-2008
DI BURSA EFEK INDONESIA
DRAFT SKRIPSI
OLEH
KHAIRIAH 050502246 MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Universitas Sumatera Utara Medan
(2)
ABSTRAK
Khairiah (2009). Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 di Bursa Efek Indonesia. Dibimbing oleh Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, Dra. Nisrul Irawati, MBA dosen penguji I, T. M. Chairal Abdullah, SE, MBA, selaku dosen penguji II.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengevaluasi pergerakan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia, serta untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendapatan abnormal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis penelitian adalah Harga saham bergerak secara random sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia. Serta tidak terdapat tingkat pendapatan abnormal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
Metode penelitian menggunakan Run Test, Uji–T. metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah harga saham harian (closing price) dan IHSG perusahaan yang melakukan stock split tahun 2007-2008.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa harga saham tidak bergerak secara random yang membuktikan pasar modal tidak efisien bentuk lemah. Nilai Uji-T hitung 2.719 dengan tingkat signifikannya 0.53 yang berarti tidak terdapatnya abnormal return sehingga pasar modal efisien bentuk setengah kuat.
(3)
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas
Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 di Bursa Efek
Indonesia”.
Penulisan skripsi ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan dan untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada
Departemen Manajemen konsentrasi Manajemen Keuangan pada Program S-1 di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari skripsi ini masih kurang dari kesempurnaan baik dari
isi maupun dalam penyajian, hal ini dikarenakan masih terbatasnya pengetahuan
dan kemampuan yang dimiliki penulis.
Skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, baik
secara moril maupun secara materil yang diberikan kepada penulis. Pada
kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis ingin menghaturkan
ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah banyak
membantu dalam penulisan skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si, selaku Ketua Departemen
(4)
3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan juga sebagai dosen Penguji
I yang telah memberikan waktu dan perhatiannya dalam penyempurnaan
penulisan skripsi ini.
4. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, SE, ME, selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dalam proses membimbing serta memberi arahan
dalam mengerjakan skripsi ini.
5. Bapak T. M. Chairal Abdullah, SE, MBA, selaku Dosen Penguji II yang telah
memberikan masukan untuk penyempurnaan penulisan skripsi ini.
6. Ibu Dra. Marhaini, MS, selaku dosen Wali yang telah membantu dan
mendidik penulis.
7. Seluruh dosen dan pegawai di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara
untuk semua jasa-jasanya dalam memberikan bantuan selama perkuliahan.
8. Kedua orang tua yang tercinta, H. Arzil Alwi dan Hj. Mahraini Rangkuti atas
semua kasih sayang yang telah diberikan, doa, dukungan, kesabaran,
ketulusan, keikhlasan, perhatian, juga pengorbanan yang tidak pernah
mengenal lelah ataupun mengeluh untuk selalu membimbing Ananda hingga
saat ini. Darah, keringat, serta air mata kalian tidak akan pernah dapat
tergantikan dengan apapun. Tanpa kalian, Ananda tidak akan menjadi seperti
saat ini. Mama-Papa terima kasih atas semua yang telah diberikan kepada
Ananda.
9. Abangku Muhammad Abduh Aswin atas motivasi, nasehat, juga tak lupa
dukungan dan bantuan yang telah Abang beri kepada Adinda semuanya sangat
(5)
memberikan contoh positif bagi kami Adik-adikmu. Pengalaman yang Abang
berikan sangat berharga bagi Adinda. Untuk Adikku satu-satunya, Muhammad
Aidil Akbar atas dukungan, kesabaran, dan kerelaan untuk membantu setiap
saat walaupun dalam kondisi yang lelah. Skripsi ini dapat terselesaikan karena
bantuan Adik yang cukup besar.
10. Rini Jusana sahabatku yang selalu setia dalam suka dan duka. Canda, tawa
saat kita bahagia serta air mata saat duka menghampiri selalu kita hadapi
bersama. Telah banyak cerita yang kita lakukan bersama selama 4 tahun ini.
Setiap kenangan indah yang pernah kita lalui tidak akan pernah terlupakan.
Niy adalah temen terbaik yang pernah Ira miliki.
11. Dian Ramadhasari tempat berkeluh kesah segalanya, berbagi kesedihan,
nasehat-nasehat yang Dian berikan sangat berharga. Terima kasih karena
selalu ada di saat Ira membutuhkan pencerahan, Dian telah berhasil merubah
Ira yang dulu si gadis manja menjadi manusia yang dewasa dan selalu
berpikiran positif.
12. Anak-anak Tampoeroenk (Dian, Tiwi, Yuyun, Dedek, Danu, Yenty, Ika) atas
kebersamaannya. Kalian adalah teman-teman terbaik, paling setia, selalu
membantu, mendukung yang pernah Ira miliki. Saat bersama kalian adalah
saat yang terindah, begitu banyak hal yang telah kita lakukan baik suka
ataupun duka. Kalian akan selalu ada di hatiku.
13. Semua teman-teman Manajemen stambuk 2005 yang telah memberikan
warna-warni selama masa-masa perkuliahan. Karena kalian kuliah menjadi hal
(6)
14. Terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat
disebutkan satu persatu disini. Sekali lagi terima kasih atas dukungan dan
motivasi dari kalian semua.
Medan, Maret 2009
Penulis
(7)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... ix
DAFTAR GAMBAR ... x
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 5
C. Kerangka Konseptual ... 5
D. Hipotesis ... 6
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
a. ... Tujuan Penelitian ... 7
b. ... Manfaat Penelitian ... 7
F. Metode Penelitian ... 8
a. ... Batasan Operasional ... 8
b. ... Defenisi Operasional Variabel ... 8
c. ... Tempat dan Waktu Penelitian ... 10
(8)
d. ... Populasi
dan Sampel ... 10
e. ... Jenis dan Sumber Data ... 13
f. ... Teknik Pengumpulan Data ... 13
g. ... Metode Analisis Data... 14
a. ... Run Test ... 14
b. ... Uji t ... 15
BAB II URAIAN TEORITIS ... 17
A. Penelitian Terdahulu ... 17
B. Pasar Modal ... 19
a. ... Pengertia n Pasar Modal ... 19
b. ... Aktivitas Pasar Modal ... 19
C. Saham ... ... 20
a. ... Pengertia n Saham... ... 20
(9)
b. ... Klasifika
si Saham ... 20
D. Pemecahan Saham (Stock Split) ... 22
a. ... Pengertia n Pemecahan Saham (Stock Split) ... 22
b. ... Alasan Perusahaan Melakukan Stock Split ... 23
c. ... Tujuan Stock Split ... 23
E. Return ... 23
F. Abnormal Return ... 26
G. IHSG ... 26
H. Efisiensi Pasar ... 27
a. ... Hipotesis Efisiensi Pasar ... 27
b. ... Tingkata n Efisiensi Pasar ... 28
c. ... Syarat-Syarat Pasar yang Efisien ... 30
d. ... Implikasi Efisiensi Pasar Terhadap Pengambilan Keputusan ... 31
(10)
A. ... Sejarah
Ringkas Bursa Efek Indonesia ... 32
B. ... Visi dan
Misi Bursa Efek Indonesia... 35
C. ... Struktur
Organisasi bursa Efek Indonesia ... 37
D. ... Profil
Perusahaan Sampel ... 38
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 49
A. ... Uji
Hipotesis 1 ... 49
B. ... Uji
Hipotesis 2 ... 53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 61
A. ... Kesimpu
lan ... 61
B. ... Saran
... 62
DARFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
(11)
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Seleksi Sampel... 11
Tabel 1.2. Sampel Penelitian ... 12
Tabel 4.1. Hasil Run Test dengan Tingkat Keyakinan 95%... 50
Tabel 4.2. Hasil Run Test Berdasarkan Jumlah Runtun ... 51
Tabel 4.3. AAR dan CAAR sebelum dan Sesudah Stock Split ... 54
Tabel 4.4. Paired Sampel Statistik ... 57
(12)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1. Kerangka Konseptual ... 6
Gambar 3.1. Struktur Pasar Modal Indonesia ... 37
Gambar 4.1. AAR Sebelum dan Sesudah stock split ... 55
Gambar 4.2. CAAR Sebelum Stok Split ... 56
Gambar 4.3. CAAR Sesudah Stock Split ... 56
(13)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pasar modal sangat bermanfaat bagi para investor dan dunia usaha pada
umumnya. Pasar modal memiliki peran sentral bagi perekonomian, bahkan maju
tidaknya ekonomi suatu negara dapat diukur dari maju tidaknya pasar modal di
negara tersebut. Beberapa manfaat keberadaan pasar modal antara lain :
menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia usaha sekaligus
memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal, memberikan wahana
investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya diversifikasi, penyebaran
kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah (Fakhruddin,
2001:2).
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan di pasar
modal, diantaranya adalah informasi yang masuk ke dalam pasar modal tersebut.
Informasi memegang peranan penting terhadap transaksi perdagangan di pasar
modal. Para pelaku di pasar modal sangat membutuhkan setiap informasi yang
(14)
Informasi berkaitan dengan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para
investor untuk memilih portofolio investasi yang efisien.
Informasi memiliki makna bila informasi tersebut menyebabkan investor
melakukan transaksi di pasar modal yang akan tercermin dalam indikator atau
karakteristik pasar modal, seperti volume perdagangan dan harga saham. Di pasar
modal banyak sekali informasi yang dapat dimanfaatkan, salah satu informasi
yang tersedia yaitu pengumuman stock split atau pemecahan saham. Stock split
yaitu menambah jumlah saham dengan cara melalui pengurangan nilai
nominalnya (Ahmad 1996 : 174).Tingginya harga saham akan mengurangi
likuiditas saham karena investor kurang mampu membeli saham tersebut. Salah
satu cara yang dilakukan emiten untuk mempertahankan agar sahamnya tetap
berada dalam rentang perdagangan yang liquid sehingga daya beli investor
meningkat terutama untuk investor kecil adalah melakukan stock split.
Dampak dari stock split adalah menigkatnya nilai likuiditas saham karena
jumlah lembar sahamnya memiliki harga yang rendah, sehingga akan
meningkatkan permintaan akan saham tersebut. Apabila harga suatu saham terlalu
tinggi, maka kemungkinan saham tersebut dapat dibeli oleh masyarakat semakin
kecil. Manajemen perusahaan yakin bahwa apabila kepemilikan saham semakin
luas, maka hubungan dengan masyarakat lebih baik, sehingga adanya stock split
dapat mengurangi nilai pasar saham dan memiliki kemampuan menarik mayoritas
investor potensi.
Peristiwa stock split merupakan satu kegiatan perusahaan yang popular
dipelajari dalam transaksi saham di pasar modal. Banyaknya peristiwa pemecahan
(15)
alat yang penting dalam praktik pasar modal. Pada tahun 2007-2008 tercatat
perusahaan yang melakukan stock split sebanyak 23 emiten. Pemecahan saham
telah menjadi salah satu alat yang digunakan oleh manajemen untuk membentuk
harga pasar saham perusahaan (Ahmad 1996: 175). Oleh sebab itu, tidaklah
mengherankan kalau banyak teori dan riset empiris yang dikembangkan untuk
membahas tentang praktek pemecahan saham di Pasar Modal. Penelitian yang
dilakukan Hendrawati (2007) membahas efisiensi pasar modal terhadap peristiwa
stock split pada tahun 2005 sampai 2006 menunjukkan bahwa pasar modal efisien dalan bentuk lemah dan setengah kuat.
Supriyadi (2007) membahas tentang analisis factor-faktor yang
mempengaruhi stock split harga saham tidak mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap keputusan perusahaan melakukan stock split, tetapi frekuensi
perdagangan saham mempunyai hubungan yang signifikan terhadap keputusan
perusahaan untuk stock split. Sutrisno (2000) meneliti tentang pengaruh stock
split terhadap likuiditas dan retun saham di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa aktivitas split mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap harga saham,
volume perdagangan dan persentasi spread, tetapi tidak mempunyai pengaruh
yang signifikan terhadap varian saham dan abnormal return saham baik secara
individual maupun sebagai sebuah potofolio.
Efisiensi penetapan harga mengacu pada pasar dimana harga-harga pada
segala waktu sepenuhnya mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang
sesuai dengan penilaian sekuritas (Fabozzi, 1999:243). Saat suatu pasar efisien
harganya, strategi-strategi yang diikuti menunjukkan indeks pasar saham yang
(16)
setelah penyesuaian untuk resiko dan biaya transaksi. Kondisi pasar modal yang
efisien diantaranya berkaitan dengan informasi yang tersedia secara luas dan
murah bagi para penanam modal dan semua informasi yang relevan dan yang
dapat ditentukan telah tercermin dalam surat berharga (Ahmad, 1996:202).
Informasi merupakan kebutuhan utama para investor dan traders di dalam
pasar modal yang efisien, karena informasi tersebut digunakan oleh mereka untuk
mengambil keputusan investasi. Oleh sebab itu, informasi merupakan kebutuhan
yang mendasar bagi para investor dalam pengambilan keputusan. Informasi dapat
mengurangi ketidakpastian yang terjadi, sehingga keputusan yang diambil
diharapkan akan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Salah satu informasi yang dibutuhkan oleh investor adalah harga saham itu
sendiri. Semakin cepat pasar modal melakukan reaksi terhadap informasi baru,
maka pasar tersebut semakin efisien (Tandelilin, 2001:112). Konsekuensi dari
pasar modal yang efisien adalah sangat sulit (atau bahkan hampir tidak mungkin)
bagi para investor untuk memperoleh tingkat keuntungan abnormal (tingkat
keuntungan yang direaliasir lebih tinggi dari tingkat keuntungan yang diharapkan)
secara konsisten dengan melakukan transaksi perdangan di Bursa Efek.
Pasar dikatakan efisien apabila memenuhi dua kriteria, yaitu harga saham
mencerminkan semua informasi yang relevan saat itu dan karena informasi
menyebar secara merata maka reaksi harga terhadap informasi baru terjadi
seketika karena semua pemain di pasar telah memiliki antisipasi cukup (Fabozzi,
1999:245). Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul “ Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 di Bursa Efek Indonesia”.
(17)
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan permasalahannya:
1. Apakah harga saham bergerak secara random sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
2. Apakah terjadi tingkat pendapatan abnormal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
C. Kerangka konseptual
Pengumuman stock split merupakan suatu hal yang sering terjadi pada pasar modal. Stock split merupakan kegiatan memecah selembar saham menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split adalah 1/n dari
saham per lembar sebelumnya (Jogiyanto, 2003). Stock split adalah salah satu
informasi penting yang memiliki pengaruh terhadap harga saham. Informasi stock
split menarik bagi investor, karena harga saham menjadi lebih murah sehingga banyak investor yang tertarik pada saham tersebut maka kemungkinan harga naik
(18)
Stock split merupakan hal yang menarik berdasarkan hypothesis pasar yang efisien. Karena dalam pasar yang efisien, kecepatan dan ketepatan suatu
informasi sangat di butuhkan informasi. Hypothesis efisiensi pasar adalah pasar
yang dimana harga semua sekuritas yang diperdagangkan telah mencerminkan
semua informasi yang tersedia (Tandelilin 2001 : 112). Efisiensi pasar
berdasarkan informasi di bagi menjadi tiga yaitu : efisiensi pasar bentuk lemah
(weak form), efisiensi pasar bentuk setengah kuat (semistrong form), efisiensi
pasar bentuk kuat (strong fom). Konsekuensi dari pasar yang efisien adalah sangat
sulit bagi para investor untuk memperoleh tingkat keuntungan abnormal ketika
melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek. Berdasarkan latar belakang dan
perumusan masalah yang dikemukakan, maka model kerangka konseptual dapat
digambarkan pada Gambar 1.1 berikut ini :
Periode sebelum Pengumuman stock split Periode sesudah Pengumuman stock t=0 pengumuman stock
Split (t = -5) split (t = +5)
Harga saham Harga saham Ada tingkat Tidak ada bergerak bergerak tidak pendapatan pendapatan
random random abnormal abnormal
Pasar modal Pasar modal tidak Pasar modal tidak Pasar modal efisien bentuk efisien bentuk efisien bentuk efisien bentuk lemah lemah setengah kuat/lemah kuat
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sumber : Hendrawaty (2007), diolah oleh penulis.
D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih, dengan kata lain hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
(19)
rumusan masalah penelitian, berdasarkan teori yang ada (Sugiyono 2007 : 51). Dengan demikian, berdasarkan perumusan masalah yang telah tetapkan maka hipotesis penelitian ini adalah:
1. Harga saham bergerak secara random sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
2. Tidak terdapat tingkat pendapatan abnormal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian a. Tujuan Penelitian
Konsisten dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui dan mengevaluasi pergerakan harga saham sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat pendapatan abnormal sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Indonesia.
b. Manfaat Penelitian
1. Bagi Investor
Untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi para investor sebagai pertimbangan sebelum berinvestasi di pasar modal dan pihak yang terkait dengan pasar modal.
2. Bagi Perusahaan
Untuk memberikan bahan pertimbangan kepada emiten sebelum melakukan stock split.
(20)
Diharapkan dapat menambah atau memperluas khazanah penelitian di
Fakultas Ekonomi USU.
4. Bagi peneliti lain
Sebagai bahan referensi yang nantinya akan dapat memberikan
perbandingan dalam melalukan penelitian pada bidang yang sama di
masa yang akan dating.
5. Bagi Peneliti
Untuk menambah kontirbusi bagi pemikiran guna memperluas
cakrawala wawasan peneliti dalam bidang manajemen keuangan.
F. Metode Penelitian
a. Batasan Opersional
Adapun yang menjadi batasan opersional dari penulis, yaitu :
1. Perusahaan yang melakukan pengumuman stock split pada periode
2007-2008.
2. Perusahaan tidak melakukan corporate action lain pada tanggal yang
sama yang secara langsung berpengaruh pada volume perdagangan
(stock dividen, cash dividen, Right issue, dan bonus share) .
3. Harga saham yang digunakan adalah harga saham harian (closing
price) harian mulai dari 5 hari sebelum dan sesudah pengumuman stock split dilakukan perusahaan.
b. Definisi Operasional variabel
(21)
1. Tingkat pendapatan abnormal sebelum stock split adalah tingkat
pendapatan abnormal 5 hari sebelum peristiwa pengumuman stock
split, yaitu selisih dari tingkat pendapatan pada hari t dengan tingkat pendapatan pasar, dihitung dengan rumus (Tandelilin 2001:127):
AR i,t-5 = R i,t-5 – E (R i,t-5)
Keterangan :
AR i,t-5 = Tingkat pendapatan abnormal saham i pada hari t-5
R i,t-5 = Tingkat pendapatan sesungguhnya saham i pada hari t-5
E(R i,5) = Tingkat pendapatan yang diharapkan pada saham i hari
t-5
2. Tingkat pendapatan abnormal sesudah stock split adalah tingkat
pendapatan abnormal 5 hari sesudah peristiwa pengumuman stock
split yaitu selisih dari tingkat pendapatan pada hari t dengan tingkat pendapatan pasar, dihitung dengan rumus (Tandelilin 2001:127):
AR i,t+5 = R i,t+5 – E (R i,t+5)
Keterangan :
AR i,t+5 = Tingkat pendapatan abnormal saham i pada hari t+5
R i,t+5 = Tingkat pendapatan sesungguhnya saham i pada hari t+5
E(R i,t+5) = Tingkat pendapatan yang diharapkan pada saham i hari
t+5
3. Stock split yaitu menambah jumlah saham dengan cara melalui
(22)
4. Efisiensi pasar adalah pasar dimana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan seluruh informasi yang
tersedia. (Tandelilin 2001 : 112).
5. Harga saham adalah : harga saham harian pada closing price dalam
periode pengamatan, yaitu lima hari saat sebelum pengumuman
stock split, satu hari pada saat pengumuman stock split, dan lima hari setelah pengumuman stock split.
c. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui media internet
dengan situs
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dari bulan November2008-Februari 2009.
d. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah emiten di Bursa Efek Jakarta yang
melakukan pengumuman stock split pada tahun 2007 sampai dengan
2008. Penarikan sampel yang digunakan oleh peneltiti adalah
menggunakan desain sampel nonprobabilitas dengan metode “judgement
sampling”. Judgement Sampling adalah salah satu purposive sampling dimana peneliti memilih sampel berdasarkan penilaian terhadap beberapa
(23)
(Sugiyono 2007 : 74). Selanjutnya kriteria penarikan sampel yang
digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
a. Selama periode penelitian perusahaan tidak melakukan
corporate action lain yang secara langsung berpengaruh pada volume perdagangan (stock dividen,cash dividen, Right issue,
dan bonus share) agar tidak dapat menimbulkan compounding
effect (faktor pengganggu) yang dapat mempengaruhi reaksi pasar terhadap informasi ini.
b. Data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan lengkap dan
diketahui secara jelas.
Hasil seleksi dari sampel penelitian ditunjukkan pada tabel 1.2 sebagai
berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Sampel Berdasarkan Kriteria Seleksi Sampel
No. kriteria Sampel Jumlah
1. Perusahaan yang melakukan stock split periode
2007-2008.
23
2. Perusahaan yang melakukan corporate action (stock
dividen,cash dividen, Right issue, dan bonus share) pada tanggal yang sama.
(2)
3. Data-data yang dibutuhkan dalam perhitungan tidak
lengkap dan tidak diketahui secara jelas.
(0)
Jumlah Sampel Penelitian 21
(24)
Berdasarkan kriteria seleksi sampel pada tabel 1.2 maka diperoleh
sampel penelitian sebanyak 11 perusahaan. Adapun sampel penelitian
antara lain :
Tabel 1.2 Sampel Penelitian
No. Kode Emiten Tanggal Stock Split
1. AKRA AKR Corporindo Tbk 27 Juli 2007
2. ANTM Aneka Tambang (Persero) Tbk 12 Juli 2007
3. CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk 1 November 2007
4. DAVO Davomas Abadi Tbk 28 Mei 2007
5. BMTR Global Mediacom Tbk 24 April 2007
6. HADE HD Capital Tbk 10 September 2007
7. ICON Islans Concepts Indonesia Tbk 10 desember 2008
8. INCO International Nickel Indonesia
Tbk
15 Januari 2008
9. JPRS Jaya Pari Steel Tbk 12 Desember 2007
10. LPKR Lippo Karawaci Tbk 26 Desember 2007
11. PWON Pakuwon Jati Tbk 19 September 2007
12. SMGR Semen Gresik (Persero) Tbk 7 Agustus 2007
(25)
14. BBCA Bank Central Asia Tbk 28 Januari 2008
15. BRNA Berlina Tbk 4 Agustus 2008
16. DOID Delta Dunia Petroindo Tbk 15 April 2008
17. PANR Panorama Sentrawisata Tbk 11 Februari 2008
18. SIIP Suryainti Permata Tbk 12 Maret 2008
19. PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk 4 Agustus 2008
20. TINS Timah Tbk 8 Agustus 2008
21. PANS Panin Sekuritas Tbk 21 januari 2008
Sumber :
e. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder
yaitu data yang diperoleh dengan melakukan teknik dokumentasi.
Data-data meliputi :
a. Data tanggal pengumuman stock split perusahaan sampel. Data
tersebut digunakan untuk menentukan harga saham di sekitar
tanggal stock split.
a. Harga saham harian (closing price) perusahaan sampel dalam
periode pengamatan ( windows period).
b. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada periode pengamatan
yang tediri data harga saham harian selama periode pengamatan.
(26)
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui dua
tahap, yaitu :
1. Tahap pertama dilakukan melalui studi pustaka, yakni
pengumpulan data berupa literatur, penelitian terdahulu, dan
laporan-laporan yang dipublikasikan untuk mendapatkan
gambaran dari masalah yang akan diteliti.
2. Tahap kedua dilakukan melalui pengumpulan data sekunder yang
diperlukan berupa laporan-laporan yang dipublikasikan oleh
Bursa Efek Indonesia.
g. Metode analisis Data
a. Run Test ( uji runtun )
Run Test digunakan untuk mengetahui pergerakan harga saham secara random atau tidak random yang dapat diformulasikan
sebagai berikut:
1. Hipotesis :
Ha 1 : ≠ 0, Harga saham bergerak secara tidak random
pada periode jendela
H0 1: = 0, Harga saham bergerak secara random pada
periode jendela
(27)
Keterangan:
r = Jumlah runtun
= Jumlah runtun ekspetasi r = Standar deviasi jumlah runtun
3. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
1. H0 diterima jika –z tabel≤z hitung≤z table
2. Ha diterima jika –z tabel>z hitung atau z hitung>z
tabel
3. Pengujian H0 dilakukan dengan membandingkan
jumlah runtun dalam observasi dengan nilai yang
ada pada tabel Run Test, dengan tingkat signifikan
0.05. Bila run observasi berada diantara tabel run
kecil dan tabel run besar, maka H0 diterima (u tabel
kecil≤ u hitung ≤ u tabel besar).
4. Apabila nilai run observasi lebih kecil dari tabel run
kecil atau nilai run obeservasi lebih besar dari tabel
run besar, maka Ha diterima ( u tabel besar> u hitung atau u hitung< u tabel kecil).
5. Ditarik kesimpulan berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95% atau = 5%.
b.Uji t ( T –test )
Uji t adalah alat yang digunakan untuk mengetahui signifikansi
(28)
abnormal return digunakan untuk melihat secara statistik signifikan tidak sama dengan nol (positif untuk kabar baik dan
negatif untuk kabar buruk). Pengujian statistik ini dilakukan
dengan cara standarisasi dari abnormal return dengan cara
membagi abnormal return dengan kesalahan standar estimasinya.
1. Hipotesis :
H0 2: ARt-5 s.d T+5 ≠ 0 (tidak terdapat AR) Ha 2: ARt-5 s.d t+5 = 0 (terdapat AR)
2. Menghitung tstatistik dengan rumus (Hasan 1999 : 153) :
Dimana :
ARt-5s.dt+5 = Tingkat pendapatan abnormal 5 hari sebelum
peristiwa pengumuman stock split sampai dengan tingkat
pendapatan abnormal 5 hari sesudah peristiwa pengumuman stock
split.
SD = Standart Deviasi
n = Jumlah pasangan
3. Kriteria penerimaan/penolakan
1. Ho diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel.
2. Ha diterima apabila –t tabel > t hitung atau t tabel< t hitung.
(29)
4. Jika probabilitas < 0.05, maka Ha diterima. Ditarik kesimpulan
berdasarkan uji statistik yang dilakukan dengan tingkat kepercayaan 95 % atau = 5 %.
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian Ernie Hendrawaty
Hendrawaty (2007) melakukan penelitian dengan judul “ Pengujian
Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode
Tahun 2005-2006 di Bursa Efek Jakarta”. Penelitian ini dilakukan untuk
mengetahui pergerakan harga saham sebelum dan sesudah pengumuman
stock split di Bursa Efek Jakarta, serta untuk mengetahui tingkat abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman stock split di Bursa Efek Jakarta.
(30)
Penelitian ini menunjukkan bahwa Harga saham bergerak secara
random sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham (stock split) di Bursa Efek Jakarta periode 2002-2006. Pergerakan harga
saham yang random membuktikan bahwa pasar modal Indonesia sudah
efisien dalam bentuk lemah. Tidak terjadi tingkat pendapatan abnormal
saham sebelum dan sesudah peristiwa pengumuman pemecahan saham
(stock split) di Bursa Efek Jakarta periode 2002-2006. Tidak adanya
abnormal return yang dapat diperoleh investor pada saat pengumuman stock split membuktikan bahwa pasar modal di Indonesia sudah efsien dalam bentuk setengah kuat.
b. Penelitian Agus Setianto
Setianto (2006) melakukan penelitian dengan judul “Analisis
Likuiditas Saham Sebelum dan Sesudah Stock Split di Bursa Efek
Jakarta Periode 2003-2005”. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis
perbedaan harga saham sebelum dan sesudah aktivitas stock split dan
juga menganalisis perbedaan volume perdagangan sebelum dan sesudah
aktivitas stock split. Penelitian ini menunjukkan bahwa :
1. Terdapat perbedaan yang signifikan harga saham antara sebelum dan
sesudah aktivitas stock split. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
harga saham mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena
(31)
dianggap terlalu mahal. Dengan menurunnya harga saham akan
memiliki daya tarik investor untuk membeli saham-saham tersebut,
karena harganya jauh lebih murah, sehingga mudah untuk
mendapatkan capital gain.
2. Terdapat perbedaan yang signifikan volume perdagangan antara
sebelum dan sesudah aktivitas stock split pada perusahaan
manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Hasil menunjukkan bahwa terjadi
peningkatan volume perdagangan saham setelah peristiwa stock split
. Hal ini disebabkan karena transaksi saham menjadi lebih menarik,
setelah harga menjadi lebih rendah yang ditunjukkan dengan nilai
transaksi yang meningkat.
B. Pasar Modal
a. Pengertian Pasar Modal
Pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan
jangka panjang yang biasa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang
maupun modal sendiri ( Fakhruddin 2001 : 1). Beberapa manfaat dari
pasar modal antara lain :
1. Menyediakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi dunia
usaha sekaligus memungkinkan alokasi sumber dana secara
optimal.
2. Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus
(32)
3. Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi Negara.
4. Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat
menengah.
b. Aktivitas di Pasar Modal
1. Pasar Perdana
Pasar perdana mengacu kepada serangkaian kegiatan yang
dilakukan perusahaan dalam rangka menjual sebagian sahamnya
kepada public atau yang sering disebut dengan istilah go public atau
bahasa resminya adalah Penawaran Umum atau Initial Public
Offering. (Fakhruddin 2001:3). Puncak dari kegiatan Penawaran Umum adalah ketika saham-saham dicatatkan di Bursa Efek.
2. Pasar Sekunder
Pasar sekunder sebagai kelanjutan dari Pasar perdana, di mana
saham-saham telah ditawarkan kepada public dan dicatatkan di Bursa
Efek, maka Pasar sekunder mengacu kpada kegiatan jual beli saham
setelah saham tersebut dicatatkan. Aktivitas jual beli saham di Bursa
efek ditentukan oleh kekuatan supply dan demand atas saham
tersebut (Fakhruddin 2001:4).
C. Saham
(33)
Saham merupakan surat bukti bahwa kepemilikan atas asset-aset
perusahaan yang menerbitkan saham (Tandelilin 2001:18). Wujud saham
yaitu selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas itu adalah
pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Saham merupakan
salah satu sekuritas yang cukup popruler diperjualbelikan di Pasar Modal
b. Klasifikasi Saham
Klasifikasi saham dapat dibedakan atas beberapa hal, yaitu :
a. Cara peralihan hak
Saham dapat diklasifikasikan atas :
1. Saham Atas Unjuk (bearer stocks), artinya pada saham tersebut
tidak tertulis nama pemiliknya agar mudah dipindahtangankan
dari satu investor ke investor lainnya.
2. Saham Atas nama (registered stocks), merupakan saham yang
ditulis dengan jelas siapa nama pemiliknya, di mana cara
peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
b. Hak Tagihan atau Klaim
Saham terbagi atas :
1. Saham Biasa (common stocks), yaitu merupakan sekuritas yang
menunjukkan bahwa pemegang saham tersebut mempunyai hak
kepemilikan atas asset-aset perusahaan.
2. Saham Preferen (preferred stocks), saham yang mempunyai
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena
(34)
tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang
dikehendaki investor.
c. Kinerja Saham
Saham dapat dikategorikan atas:
1. Blue-Chip Stocks, yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang
memiliki reputasi tinggi, sebagai leader di industri sejenis,
memiliki pendapatan yang stabil dan konsisten dalam membayar
deviden.
2. Income Stocks, yaitu saham dari suatu emiten yang memiliki
kemampuan membayar deviden lebih tinggi dari rata-rata
deviden yang dibayarkan pada tahun sebelummnya.
3. Growth Stock (well-konown), yaitu saham-saham dari emiten
yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi, sebagai
leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi.
4. Speculative Stocks, yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa
secara konsisten memperoleh penghasilan dari tahun ke tahun.
5. Counter Cyclical Stocks, yaitu saham yang tidak terpengaruh
oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
D. Pemecahan Saham (Stock Split)
a. Pengertian Pemecahan Saham (stock spilt)
Pemecahan saham (stock split) yaitu menambah jumlah saham
dengan cara melalui pengurangan nilai nominalnya (Ahmad 1996 : 174).
(35)
emiten, dengan cara memecah jumlah sahamnya (split) menjadi lebih
banyak. Perubahan nilai nominal tersebut hanya mengakibatkan
penambahan jumlah lembar saham, tetapi tidak mengubah jumlah modal
ditempatkan dan modal disetor (paid in capital). Dengan kata lain, aksi
pemecahan saham tidak akan mengurangi atau menambah nilai investasi
dari pemegang saham investor ( www.e-samuel.com).
Stock split merupakan kegiatan memecah selembar saham menjadi n lembar saham, dimana harga per lembar saham baru setelah stock split
adalah 1/n dari saham per lembar sebelumnya. (Jogiyanto, 2003).
b. Alasan Perusahaan Melakukan Stock Split
Alasan perusahaan melakukan stock split (www.e-samuel.com),
yaitu:
1. Agar sahamnya lebih attractive bagi investor, karena secara
psikologis investor lebih tertarik membeli saham yang harganya
lebih murah. Dengan semakin banyak investor tertarik pada saham
ini, kemungkinan harga naik akan lebih besar, walaupun tidak ada
jaminan untuk itu.
2. Jumlah saham beredar lebih banyak, sehingga relatif lebih
marketable dan likuid.
c.Tujuan Stock Split
Tujuan dari stock split (Ahmad 1996: 174) ialah :
(36)
2. Diharapkan harga akan meningkat.
3. Menguntungkan bagi investor, jika deviden yang dibayar lebih besar.
E. Return
Return merupakan salah satu factor yang memotivasi investor untuk berinvestasi, return juga merupakan imbalan atas keberanian investor
menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya (Tandelilin 2001:47).
Return dapat berupa : 1. Return Realisasi
Return realisasi merupakan return yang telah terjadi dan dihitung berasarkan data historis. Menghitung return realisasi dengan rumus
(Fakhruddin 2001:31) :
Di mana :
Rt = return pada hari ke t
Pt = closing price pada hari ke t
Pt-1 = closing price pada hari ke t-1
2. Return ekspektasi
Return ekspektasi adalah return yang diharapkan akan diperoleh investor pada masa mendatang. Dapat dihitung dengan rumus
(Tandelilin 2001:52) :
(37)
E(R) = return yang diharapkan dari suatu sekuritas
Rt = return ke-i yang mungkin terkadi
pri = probabilitas kejadian return ke-i
n = banyaknya return yang mungkin terjadi
Return yang diharapkan dapat juga dihitung dengan model pasar, dengan rumus (Fakhruddin 2001:36) :
Di mana :
E(Ri) = return saham ke I yang diharapkan pada waktu t
I = konstanta
i = Beta saham ke I pada periode t
Rm = return pasar pada periode ke t, dapat dihitung dengan rumus
(Jaryono 2004:100) :
it = kesalahan acak sekuritas I pada periode ke t
Return ekspektasi dapat dihitung dengan menggunakan CAPM, dengan rumus ( Bodie, 2006:385) :
Di mana:
E(ri) = ekpected return dari sekuritas i
rf = return bebas resiko
i = ukuran sensitivitas return sekuritas terhadap premi resiko pasar rm = return pasar
(38)
Return Ekspektasi juga dapat dihitung dengan model rata-rata yang disesuaikan, dengan rumus (Jaryono 2004:100) :
Di mana:
E(Rit)= return saham ke i yang diharapkan pada priode ke t
Rit = return realisasi saham kei pada period eke t
T = lamanya periode estimasi
F. Abnormal Return
Abnormal return adalah selisih antara return sesungguhnya dengan retun yang diharapkan, yang dapat dirumuskan (Tandelilin 2001:127) :
Di mana :
ARit = abnormal return saham ke i pada periode ke t
Rit = return sesungguhnya saha i pada periode ke t
E(Rit) = return yang diharapkan saham I periode t
G. IHSG
IHSG atau Indeks Harga Saham Gabungan, menggunakan semua saham
yang tercatat sebagai komponen perhitungan indeks. IHSG dapat dihitung
(39)
Di mana:
Pn = closing price perusahaan n
Qn = banyaknya transaksi saham yang terjual pada saat itu untuk perusahaan n
P0 = harga pada saat penawaran umum pada pasar perdana
H. Efisiensi Pasar
a. Hipotesis Efisiensi Pasar
Hipotesis pasar efisien menurut Tandelilin (2001:112), pasar yang
efisien adalah pasar yang dimana harga semua sekuritas yang
diperdagangkan telah mencerminkan semua informasi yang tersedia.
Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang penting untuk dipahami,
yaitu :
a. Fully Reflect
Investor akan mengolah semua informasi yang relevan kedalam harga saham pada saat akan membuat keputusan menjual atau
membeli saham. Harga sekarang yang terjadi mencerminkan
semua informasi yang tersedia.
b. All Relevant Available Information / All Known Information
(40)
information), informasi yang tersedia di publik (public information) dan semua informasi dan infromasi yang tidak tersedia di publik (inside information).
c. Instanteously / Quickly and Accurately
Harga keseimbangan yang terbentuk di pasar modal tidak akan berubah selama tidak ada informasi baru yang dapat merubah
kekuatan permintaan dan penawaran. Pada saat suatu informasi
baru yang relevan masuk ke pasar modal, kekuatan permintaan
dan penawaran atas satu atau beberapa saham akan bereaksi,
sehingga akan terbentuk harga keseimbangan yang baru.
Semakin cepat informasi diserap dan diproses oleh pasar, maka
pasar modal tersebut akan semakin efisien.
Apabila hipotesis pasar efisien tersebut terbukti, maka pasar dalam
keadaan continous stochastic equilibrium, yang berarti harga pasar
saham akan selalu sama dengan nilai fundamental saham tersebut. Nilai
fundamental suatu saham tidak akan berubah selama tidak ada informasi
baru mengenai saham tersebut. Informasi baru atau berita pada
umumnya tidak dapat diprediksi, Implikasinya adalah harga saham masa
lalu tidak dapat dipakai untuk memprediksi harga saham di masa yang
akan datang. Dengan kata lain menurut hipotesis pasar efisien, harga
pasar suatu asset akan mengikuti langkah acak (random-walk).
b. Tingkatan Efsiensi Pasar
Aspek penting dalam menilai efisiensi adalah seberapa besar
(41)
menuju harga keseimbangan yang baru. Pada pasar yang efisisen harga
sekuritas akan dengan cepat terevaluasi dengan adanya informasi penting
yang berkaitan dengan sekuritas tersebut sehingga investor tidak akan
bisa memanfaatkan informasi untuk mendapatkan return abnormal di
pasar. Pada dasarnya pasar tidak ada yang secara sempurna efisien atau
sepenuhnya tidak efisien. Semuanya adalah efisien dengan tingkat atau
derajat tertentu kunci utama untuk mengukur pasar yang efisien adalah
hubungan antara sekuritas dengan informasi. Tiga bentuk utama dari
efisiensi pasar berdasarkan ketiga macam bentuk dari informasi, yaitu
efisiensi bentuk lemah (weak form), efisiensi bentu setengah kuat
(semistrong form) dan efisiensi bentuk kuat (strong form).
1. Efisiensi Bentuk Lemah (Weak form)
Hipotesis bentuk lemah (weak-form) menyebutkan bahwa harga
saham telah mencerminkan seluruh informasi yang dapat
diturunkan dengan menguji data perdagangan pasar berupa harga
historis, volume perdagangan, dan bunga pinjaman (Bodie
2006:479).
Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah berkaitan namun tidak
identik dengan hipotesis langkah acak (random walk hypothesis).
Jika harga mengikuti langkah acak, perubahan harga sepanjang
waktu bersifat acak (independen). Perubahan harga hari ini tidak
berkaitan dengan perubahan harga kemarin atau hari-hari lainnya.
(42)
nilai sekarang dan tidak dapat dipergunakan untuk memprediksi
pergerakan harga.
2. Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semi-Strong form)
Hipotesis bentuk setengah kuat menyebutkan bahwa seluruh
informasi yang tersedia untuk public tentang prospek suatu
perusahaan seharusnya tercermin pada harga saham. Informasi
tersebut meliputi, selain harga masa lalu, data fundamental
tentang lini produk perusahaan, serta praktik akuntansi (Bodie
2006:480).
Jika pasar efisien dalam bentuk setengah kuat, maka tidak ada
investor atau grup dari investor yang dapat menggunakan
informasi yang dipublikasikan untuk mendapatkan keuntungan
abnormal dalam jangka waktu yang lama. 3. Efisiensi Bentuk Kuat (Strong form)
Hipotesis bentuk kuat menyebutkan harga pasar mencerminkan
seluruh informasi yang relevan bagi perusahaan, termasuk
informasi yang hanya tersedia bagi orang dalam perusahaan
(Bodie 2006:480).
Jika pasar efisien dalam bentuk kuat, maka tidak ada individual
investor atau institutional investor yang dapat memperoleh keuntungan abnormal karena mempunyai informasi privat.
c. Syarat-Syarat Pasar yang Efisien
Syarat-syarat untuk pasar yang efisien a (Tandelilin 2001:143)
(43)
1. Harga sekuritas ditentukan oleh demand dan supply dari banyak
investor. Artinya bahwa seorang pelaku pasar tidak dapat
mempengaruhi harga sekuritas. Investor adalah penerima harga
(price taker).
2. Informasi tersedia secara luas untuk semua pelaku pasar pada
saat yang bersamaan dan harga untuk memperoleh informasi
tersebut murah.
3. Informasi dihasilkan secara acak (random) dan tiap-tiap
pengumuman informasi sifatnya random satu dengan yang
lainnya. Informasi dihasilkan secara random artinya bahwa
investor tidak dapat memprediksi kapan emiten akan
mengumumkan informasi yang baru.
4. Investor bereaksi dengan menggunakan informasi secara penuh
dan cepat, sehingga harga sekuritas berubah dengan semestinya.
Mencerminkan informasi tersebut untuk mencapai keseimbangan
baru. Kondisi ini terjadi karena pelaku pasar merupakan
individu-individu yang canggih sehingga mampu memahami dan
menginterpretasikan informasi dengan cepat dan baik.
d. Implikasi Efisiensi Pasar Terhadap Pengambilan Keputusan
Implikasi dari hipotesis pasar efisien terhadap pengambilan
keputusan oleh investor (Ahmad 1996:206), yaitu:
1. Jika pasar efisien, memberikan kesempatan manajer untuk
mengamati harga saham perusahaan mereka dan bagaimana reaksi
(44)
2. Cepatnya penyesuaian harga-harga surat berharga, dapat pula
memberi implikasi-implikasi:
a. Semua surat berharga adalah subtitusi sempuna.
b. Penanam modal dapat mengambil berbagai keputusan
manajemen.
c. Perubahan kecil tidak berpengaruh pada resiko suatu
perusahaan atau arus kas yang diharapkan dan atas surat
berharga yang beredar di pasar.
d. Harga-harga surat berharga sekarang adalah alat estimasi yang
(45)
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Ringkas Bursa Efek Indonesia
Pasar modal telah hadir jauh sebelum Indonesia merdeka. Pasar modal
atau bursa efek telah hadir sejak jaman kolonial Belanda dan tepatnya pada tahun
1912 di Batavia. Pasar modal ketika itu didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda
untuk kepentingan pemerintah kolonial atau VOC. Meskipun pasar modal telah
ada sejak tahun 1912, perkembangan dan pertumbuhan pasar modal tidak berjalan
seperti yang diharapkan, bahkan pada beberapa periode kegiatan pasar modal
mengalami kevakuman. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa faktor seperti
perang dunia ke I dan II, perpindahan kekuasaan dari pemerintah kolonial kepada
pemerintah Republik Indonesia, dan berbagai kondisi yang menyebabkan operasi
bursa efek tidak dapat berjalan sebagimana mestinya.
Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal pada
(46)
seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Secara
singkat, tonggak perkembangan pasar modal di Indonesia dapat dilihat sebagai
berikut:
1. 14 Desember 1912 : Bursa Efek pertama di Indonesia dibentuk di Batavia
oleh Pemerintah Hindia Belanda.
2. 1914 – 1918 : Bursa Efek di Batavia ditutup selama Perang Dunia I
3. 1925 – 1942 : Bursa Efek di Jakarta dibuka kembali bersama dengan
Bursa Efek di Semarang dan Surabaya
4. Awal tahun 1939 : Karena isu politik (Perang Dunia II) Bursa Efek di
Semarang dan Surabaya ditutup.
5. 1942 – 1952 : Bursa Efek di Jakarta ditutup kembali selama Perang Dunia
II
6. 1952 : Bursa Efek di Jakarta diaktifkan kembali dengan UU Darurat Pasar
Modal 1952, yang dikeluarkan oleh Menteri kehakiman (Lukman
Wiradinata) dan Menteri keuangan (Prof.DR. Sumitro Djojohadikusumo).
Instrumen yang diperdagangkan: Obligasi Pemerintah RI (1950)
7. 1956 : Program nasionalisasi perusahaan Belanda. Bursa Efek semakin
tidak aktif.
8. 1956 – 1977 : Perdagangan di Bursa Efek vakum.
9. 10 Agustus 1977 : Bursa Efek diresmikan kembali oleh Presiden
Soeharto. BEJ dijalankan dibawah BAPEPAM (Badan Pelaksana Pasar
Modal). Tanggal 10 Agustus diperingati sebagai HUT Pasar Modal.
Pengaktifan kembali pasar modal ini juga ditandai dengan go public PT
(47)
10. 1977 – 1987 : Perdagangan di Bursa Efek sangat lesu. Jumlah emiten
hingga 1987 baru mencapai 24. Masyarakat lebih memilih instrumen
perbankan dibandingkan instrumen Pasar Modal.
11. 1987 : Ditandai dengan hadirnya Paket Desember 1987 (PAKDES 87)
yang memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan
Penawaran Umum dan investor asing menanamkan modal di Indonesia.
12. 1988 – 1990 : Paket deregulasi dibidang Perbankan dan Pasar Modal
diluncurkan. Pintu BEJ terbuka untuk asing. Aktivitas bursa terlihat
meningkat.
13. 2 Juni 1988 : Bursa Paralel Indonesia (BPI) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Persatuan Perdagangan Uang dan Efek (PPUE), sedangkan
organisasinya terdiri dari broker dan dealer.
14. Desember 1988 : Pemerintah mengeluarkan Paket Desember 88 (PAKDES
88) yang memberikan kemudahan perusahaan untuk go public dan
beberapa kebijakan lain yang positif bagi pertumbuhan pasar modal.
15. 16 Juni 1989 : Bursa Efek Surabaya (BES) mulai beroperasi dan dikelola
oleh Perseroan Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya.
16. 13 Juli 1992 : Swastanisasi BEJ. BAPEPAM berubah menjadi Badan
Pengawas Pasar Modal. Tanggal ini diperingati sebagai HUT BEJ.
17. 22 Mei 1995 : Sistem Otomasi perdagangan di BEJ dilaksanakan dengan
sistem computer JATS (Jakarta Automated Trading Systems).
18. 10 November 1995 : Pemerintah mengeluarkan Undang –Undang No. 8
Tahun 1995 tentang Pasar Modal. Undang-Undang ini mulai diberlakukan
(48)
19. 1995 : Bursa Paralel Indonesia merger dengan Bursa Efek Surabaya.
20. 2000 : Sistem Perdagangan Tanpa Warkat (scripless trading) mulai
diaplikasikan di pasar modal Indonesia.
21. 2002 : BEJ mulai mengaplikasikan sistem perdagangan jarak jauh (remote
trading).
22. 2007 : Penggabungan Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta
(BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia
a. Visi Bursa Efek Indonesia
Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadi bursa yang kompetitif
dengan kredibilitas tingkat dunia.
b.Misi Bank Indonesia
1. Pilar ekonomi Indonesia
2. Orientasi Pasar
3. Company Transformation
4. Institutional Building
5. Memberi kualitas produk dan jasa terbaik.
c. Objectives
1. Likuiditas
2. Integritas Pasar
d.Core Values
1. Integritas
(49)
3. Accountability
4. Institutional Building
5. Responsive
e. Core Competencies
1. Integrity
2. Customer Service
3. Time Management
4. Commitment
5. Continuous Improvement
6. Accountability
7. Teamwork
8. Learning Orientation
9. Leadership
10. Organizational Awareness
(50)
C. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Mentri Keuangan RI
BAPEPAM -LK
Bursa Efek LKP PP
PERUSAHAAN LEMBAGA PROFESI
EFEK PENUNJANG PENUNJANG PEMODAL EMITEN
Penjamin emisi biro adm. Efek akuntan domestic perusahaan
Perantara pedagang custodian konsultan hokum asing public
Efek
Manajer Investasi Wali Amanat penilai reksa dana
Pemeringkat Efek Notaris
Gambar 3.1 Struktur Pasar Modal Indonesia
(51)
D. Profile Perusahaan Sampel
a. PT AKR Corporindo Tbk.
PT. AKR Coporindo Tbk. adalah salah satu perusahaan
perdagangan dan distribusi yang terbesar di Indonesia dengan pengalaman
sudah lebih dari empat dekade menangani komoditi dalam jumlah yang
besar. PT AKR Corporindo Tbk. adalah perusahaan yang berkembang
membawa perubahan, mengikuti perkembangan dan meraih setiap
peluang.
b. PT Aneka Tambang (Persero) Tbk.
PT Aneka Tambang (Persero) Tbk. berdiri tahun 1968, merupakan
perusahaan Indonesia yang terintegrasi untuk mengikuti semua tahapan
proses pertambangan dari eksplorasi, pertambangan, peleburan, dan
perbaikan sampai pemasaran. Produk utama Antam adalah ferronickel,
bijih nikel, emas, perak dan bauksit. Antam merupakan salah satu dari
sedikit perusahaan Indonesia yang akan terdaftar di pasar saham di luar
Indonesia, oleh sebab itu harus memenuhi standar internasional dan
transparansi pemerintahan. Tujuan utama PT Aneka Tambang (Persero)
Tbk. adalah menciptakan nilai pemegang saham, tidak mengikuti arahan
(52)
c. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. adalah Perusahaan
Indonesia yang bergerak dibidang peternakan dan perikanan. Perusahaan
bergerak dalam produksi ternak, unggas, pakan ikan dan udang, serta
daging ayam olahan, unggas dan peternakan. Perusahaan yang memiliki
lima anak perusahaan langsung: PT Charoen Pokphand Jaya Farm, yang
merupakan perusahaan peternakan ayam, PT Poly Packaging Industry,
yang merupakan produsen kemasan plastik; PT Feprotama Pertiwi, yang
memproduksi dan mendistribusikan pakan hewan; PT Primafood
International, yang merupakan perusahaan perdagangan, dan PT Vista
Grain, yang memproduksi dan mendistribusikan pakan hewan. Berkantor
pusat di Jakarta, Indonesia, Perusahaan memiliki kantor cabang di
Sidoarjo, Medan, Tangerang, Balaraja, Serang, Lampung, Semarang,
Surabaya dan Denpasar
d. PT Davomas Abadi Tbk.
PT. Davomas Abadi Tbk. merupakan produsen terbesar di
Indonesia yang mengekspor kakao butter dan kakao bubuk (secara kolektif
disebut sebagai produk kakao). Cocoa butter adalah bahan utama dalam
coklat dan juga digunakan dalam produk-produk farmasi dan kosmetik.
Kakao bubuk digunakan untuk memberikan rasa dan warna coklat pada
coklat yang berhubungan dengan produk makanan. Perusahaan ini
didirikan pada tahun 1990. Fasilitas produksi yang berlokasi di Tangerang,
(53)
ton per tahun (TPA). Davomas terdaftar di Bursa Efek Jakarta sejak tahun
1994.
e. PT Global Mediacom Tbk.
PT Global Mediacom Tbk. sebelumnya bernama PT Bimantara
Citra Tbk, merupakan sebuah
bermarkas di
mayoritas sahamnya dimiliki oleh
PT Global Mediacom Tbk. Didirikan tahun 1981 dengan nama PT
Bimantara Citra Tbk, perusahaan ini mengembangkan lebih dari 19 juta
pengusaha. Perusahaan yang sekarang bernama PT Global Mediacom Tbk.
ini mendirikan
televisi swasta pertama. Sempat juga menghimpun
berdirinya PT Sindo Citra Media (sekarang bernama PT Surya Citra
Media), dan mendirika
Radio Dangdut TPI,
(tahun 2004), ARH Global dan Women Radio (masing-masing didirikan
tahun 2005), Realita, Mom and Kiddie, serta Okezone.com. Sejak tahun
2001, tercatat lebih banyak saham di
bernama
Indonesia da
didirikan tahun 1987-1991 dalam satu kelompok bernama
(54)
f. PT HD Capital Tbk.
PT HD Capital Tbk. Sebelumnya dikenal sebagai PT Hortus
Danavest Tbk. Grup, kegiatan utamanya adalah perdagangan dan broker
saham, pendapatan tetap dan perusahaan keuangan. Divisi broker saham
dan perdagangan melaksanakan transaksi membeli dan menjual saham
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Grup yang saat ini memiliki lisensi
untuk melakukan margin perdagangan.
Perusahaan keuangan yang bergerak dalam divisi underwriting
sekuritas keuangan dan memberikan advise yang berkaitan dengan
restrukturisasi utang, merger dan akuisisi, pembiayaan proyek, ekspansi
bisnis dan investasi langsung.
g. PT International Nickel Indonesia Tbk.
PT Internasional Nickel Indonesia Tbk. menghasilkan nikel dalam
matte, yaitu produk setengah jadi yang diolah dari bijih laterit di fasilitas
pertambangan dan pengolahan terpadu dekat Sorowako, Sulawesi. Seluruh
produksi PT Inco Tbk. dijual dalam Dolar Amerika Serikat berdasarkan
kontrak-kontrak jangka panjang untuk dimurnikan di Jepang.
Keunggulan dari PT Inco terletak pada cadangan bijih besi
berlimpah, tenaga kerja terampil dan terlatih, pembangkit listrik tenaga air
berbiaya rendah, fasilitas produksi modern dan pasar terjamin untuk
produknya. Sebanyak 60,8% saham Perseroan dimiliki oleh Vale Inco dari
Kanada, satu produsen nikel terkemuka di dunia dan 20,1 persen oleh
(55)
dan peleburan penting. Selain itu, 20,0 persen saham PT Inco dimiliki
publik dan selebihnya oleh empat perusahaan Jepang lain.
h. PT Jaya Pari steel Tbk.
PT. Jaya Pari Steel Corp. Ltd. Tbk. merupakan
Corp. Ltd. Tbk. menghasilkan berbagai macam-macam baha
i. PT Lippo Karawaci Tbk.
PT Lippo Karawaci Tbk. (pertama kali didirikan sebagai PT
Tunggal Reksakencana) didirikan pad
sebelah barat
membangun perumaha
Jakarta.
j. PT Pakuwon Jati Tbk.
PT Pakuwon Jati tbk. adalah perintis dari superblock; sebuah integrasi
ritel, kantor, dan hotel . Perusahaan yang juga merupakan pengembang
perumahan di Kota Surabaya Timur. Melalui superblock yang unik dan
perkembangan Township, Perusahaan mampu menghasilkan sinergi yang
kuat untuk meningkatkan margin dan mencapai skala dan efisiensi
operasional.
k. PT Semen Gresik (Persero) Tbk.
PT Semen Gresik (Persero) Tbk. adalah perusahaan yang bergerak
(56)
Presiden pertama Republik Indonesia dengan kapasitas sebesar 250.000
ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik telah
terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada bulan
September 1995, Semen Gresik mengubah komposisi kepemilikan saham
kepada Negara 65% dan 35% Umum. Saat ini, sebenarnya kapasitas
terpasang sgg telah mencapai 16,92 juta ton per tahun, dan mencakup
sekitar 46% dari pasar semen domestik.
l. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.
PT. Sorini Argro Asia Corporindo Tbk. didirikan pada tahun 1983
di Surabaya dan pada tahun 1992 telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Perusahaan memproduksi dan memasok pati dan produk-produk derivatif
seperti sorbitol, dekstrosa monohydrate, glucose syrup maltodextrin dan
berbagai barang keperluan industri. Pada tahun 1985 Perusahaan mulai
membangun pabrik-nya di Kecamatan Gempol Pasuruan di Jawa Timur
dan memulai operasi komersial pada tahun 1987.
m. Bank Central Asia Tbk.
Bank Central Asia Tbk. secara resmi berdiri pada tanggal 21
Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah
dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan
adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini membawa
dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia.
Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di
(57)
Nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka.
Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia.
Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) lalu mengambil alih Bank
Central Asia Tbk. di tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan
pengambilan keputusan yang arif, Bank Central Asia Tbk. berhasil pulih
kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke
tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis.
Aset Bank Central Asia Tbk. mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di
bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat
pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan Bank Central Asia Tbk. diserahkan
oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000. Selanjutnya, Bank Central
Asia Tbk. mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public.
Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan
menjual saham sebesar 22,55% yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah
Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30% dari
seluruh saham Bank Central Asia Tbk.. Penawaran saham ke dua
dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan
10% lagi dari saham miliknya di Bank Central Asia Tbk.. Dalam tahun
2002, IBRA melepas 51% dari sahamnya di Bank Central Asia Tbk.
melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd.,
yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut.
Bank Central Asia Tbk. terus memperkokoh tradisi tata kelola
(58)
secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank
transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.
n. PT Berlina Tbk.
PT Berlina Tbk. pertama kali bergabung dengan Unilever pada
tahun 1971 dan kemudian menjadi pemasok pertama dari Sunsilk botol.
Tahun 1979, produksi satu juta botol per bulan untuk Sunsilk Shampoo.
Terus berkembang, pada tahun 1981 memperluas usaha dengan industri
sikat gigi, dikontrak sebagai produsen untuk Jordan (Norwegia),
Pepsodent (Unilever), Jangkauan (Johnson dan Johnson), dan Prodent
(Prodenta) merek. Perusahaan yang terdaftar di Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya pada bulan September 1989.
o. PT Delta Dunia Petroindo Tbk.
PT. Delta Dunia Petroindo Tbk. merupakan
menghasilkan berbagai macam-macam baha
p. Panorama Sentrwisata Tbk.
PT. Panorama Sentrawisata Tbk. merupakan anak
perusahaan Panorama Leisure Group (PLG) yang telah membangun
reputasi dalam keahliannya sebagai penyedia jasa perjalanan inbound,
transportasi, perjalanan liburan atau manajemen perjalanan dinas, dan
meeting-incentive-conference-exhibition. Didirikan pada tahun 1995, yang bersamaan dengan berjalannya waktu berkembang pesat menjadi sebuah
perusahaan multi-fungsi terkemuka yang bergerak dalam bidang
(59)
Panorama Leisure Group mempekerjakan lebih dari 900 orang
karyawan di 40 kantor yang tersebar di beberapa kota besar di negeri ini
yaitu di Jakarta, Bogor, Bandung, Jogyakarta, Solo, Semarang, Surabaya,
Denpasar, Ampenan, dan Makassar; serta menjalin hubungan dengan mitra
kerja di berbagai kota besar lainnya di Indonesia, dan kantor penjualan di
Paris, Perancis. Dikenal luas oleh pelanggan, mitra kerja dan kolega
industri pariwisata lokal, regional maupun internasional, PLG yang
merupakan kelompok usaha jasa pariwisata terintegrasi telah menjelma
menjadi kelompok usaha yang paling dinamis dan terkemuka di negeri ini.
Kelompok usaha ini menaungi 16 Strategic Business Units (Unit Usaha
Strategis) yang dikategorikan ke dalam empat pilar dan dikelompokkan
menurut aktivitasnya masing-masing.
q. PT Suryainti Permata Tbk.
PT Suryainti Permata Tbk. didirikan pada tahun 1990 dalam
bidang properti dan real estate termasuk sarana dan prasarana. Dalam
waktu 16 tahun beroperasi Prusahaan ini telah mampu berkembang pesat.
PT Suryainti Permata Tbk. memiliki banyak pengalaman dalam
pengelolaan dalam mengembangkan industri perkebunan, perumahan,
kompleks perkantoran, hotel dan gedung perkantoran. Berbagai jenis
produk inovatif telah dikembangkan oleh PT Suryainti Permata Tbk.
sehingga dikenal sebagai salah satu yang paling kompetitif di industri
properti Indonesia.
(60)
PT. Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. yang didirikan pada
1859 perusahaan ini dikenal sebagai NV Nederlandsch Indische Gas
Maatschapij (NV NIGM). Dari 1950 sampai 1958 yang dikenal sebagai
perusahaan NV Overzeese Gas en Electriciteit Maatschappij (NV OGEM).
Pada tanggal 13 Mei 1965, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 19/1965,
nama Perusahaan berubah menjadi Perusahaan Gas Negara (PN Gas), dan
kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah No 27/1984, nama berubah
menjadi Perusahaan Umum ( Perum) Gas Negara. Pada tanggal 30 Mei
1996, berdasarkan Akta Pendirian dari No.486, perusahaan menjadi PT
Perusahaan Gas Negara (Persero). Pada tahun 2003, melalui anak
perusahaan, PGN Euro Finance 2003 Limited (PGNEF), terdaftar USD
150 juta Guaranteed Notes yang jatuh tempo pada tahun 2013 di
Singapura Exchange Securities Trading Limited. Pada tahun 2004,
Perseroan melalui PGNEF, terdaftar USD 125 juta Guaranteed Notes yang
jatuh tempo pada tahun 2014. Perusahaan telah terdaftar sebagai "PGAS"
pada idx (Bursa Efek Indonesia) pada 1 Desember 2003. Perusahaan
tersebut kini dikenal sebagai PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
s. PT Timah Tbk.
PT Timah (Persero) Tbk. merupakan lembaga pusat perumusan
dan pengendalian strategi korporat, serta memastikan sinergi antar
perusahaan-perusahaan anak dalam proses penciptaan dan penambahan
nilai. PT Timah (Persero) Tbk. menentukan struktur korporat, strategi
pemasaran, membuat anggaran dan pengadaan modal, mengelola
(61)
sikap dasar korporat, menentukan pengembangan usaha, baik akuisisi
maupun aliansi, yang perlu dilakukan oleh perusahaan anak.
t. PT Panin sekuritas Tbk.
PT Panin Sekuritas Tbk. merupakan salah satu Perusahaan Efek
terkemuka yang hadir untuk menjawab kebutuhan investasi para Investor,
baik perorangan, perusahaan swasta, maupun lembaga pemerintahan.
Solusi cerdas yang kami berikan didasari oleh pengetahuan yang
mendalam atas kebutuhan investasi para Nasabah kami.
Panin Sekuritas berkomitmen untuk untuk melebarkan sayap
pelayanannya kepada Nasabah melalui media internet. Dalam era
keuangan global dan revolusi teknologi, Perusahaan kami akan tetap
berinovasi, baik dari segi pengetahuan maupun ketrampilan teknis serta
dalam berbagai sisi kegiatan usaha. Manajemen dan staf kami yang
berpengalaman di bidangnya dengan bangga melayani segala kebutuhan
investasi para Nasabah.
u. PT Island Cocepts Indonesia Tbk.
PT Island Concepts Indonesia Tbk. adalah perusahaan yang
bergerak di industri perhotelan, termasuk hotel dan restoran operasi dan
(62)
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Uji Hipotesis 1
Hipotesis 1 diuji dengan Run Test untuk mengetahui pergerakan harga
saham secara random atau tidak random. Pengujian terhadap data dilakukan
dengan mengukur kerandoman populasi yang didasarkan atas data hasil
pengamatan melalui data sampel. Penelitian ini menggunakan harga saham
harian (closing price) dari perusahaan sampel yaitu harga saham lima hari
sebelum stock split dan harga saham setelah stock split. Kriteria penerimaan dan penolakan hipotesis adalah
a. H0 diterima jika –z tabel≤z hitung≤z tabel.
b. Ha diterima jika –z tabel>z hitung atau z hitung>z tabel.
c. Pengujian H0 dilakukan dengan membandingkan jumlah runtun dalam
observasi dengan nilai yang ada pada tabel Run Test, dengan tingkat
signifikan 0.05. Bila run observasi berada diantara tabel run kecil dan
(63)
d. Apabila nilai run observasi lebih kecil dari tabel run kecil atau nilai run
obeservasi lebih besar dari tabel run besar, maka Ha diterima ( u tabel
besar> u hitung atau u hitung< u tabel kecil).
Pengujian Run Test menggunakan bantuan SPSS 13.0 for windows. Hasil
dari Run Test dapat dilihat pada Tabel 4.1 da 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Hasil Run Test Dengan Tingkat Keyakinan 95%
Kode Saham Z-hitung Probabilitas Z-tabel Hasil
AKRA -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
ANTM -1.895 0.058 ±2.2281 Random
CPIN -0.612 0.540 ±2.2281 Random
DAVO -1.102 0.270 ±2.2281 Random
BMTR -1.254 0.210 ±2.2281 Random
HADE -0.713 0.476 ±2.2281 Random
JPRS -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
INCO -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
LPKR -1.895 0.058 ±2.2281 Random
PWON -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
SMGR -2.364 0.018 ±2.2281 Tidak random
SOBI -2.055 0.040 ±2.2281 Tidak random
BBCA -1.795 0.073 ±2.2281 Random
BRNA -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
DOID -1.254 0.210 ±2.2281 Random
PANR -1.895 0.058 ±2.2281 Random
SIIP -2.537 0.011 ±2.2281 Tidak random
PGAS -1.254 0.210 ±2.2281 Random
(64)
PANS -0.409 0.682 ±2.2281 Random
ICON 0 0 ±2.2281 Tidak random
Sumber : Hasil penelitian (27 Februari 2009, diolah)
Tabel 4.2
Hasil Run Test Berdasarkan Jumlah Runtun
Kode Saham u hitung u tabel kecil u tabel besar Hasil
AKRA 2 3 10 Tidak random
ANTM 3 3 10 Random
CPIN 5 3 10 Random
DAVO 4 2 10 Random
BMTR 4 3 10 Random
HADE 4 2 8 Random
JPRS 2 3 10 Tidak ramdom
INCO 2 3 10 Tidak Random
LPKR 3 3 10 Random
PWON 2 3 10 Tidak random
SMGR 2 2 8 Tidak random
SOBI 2 - - Tidak random
BBCA 3 2 10 Random
BRNA 2 3 10 Tidak random
DOID 4 3 10 Random
PANR 3 3 10 Random
SIIP 2 3 10 Tidak random
(65)
TINS 2 3 10 Tidak random
PANS 5 2 10 Random
ICON 1 - - Tidak random
Sumber: Hasil penelitian (27 Februari 2009, diolah)
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa harga saham ANTM, CPIN, DAVO,
BMTR, HADE, LPKR, BBCA, PANR, DOID, PGAS, dan PANS bergerak secara
random diperkuat dengan nilai probabilitas yang lebih besar dari 0.05. Sedangkan harga saham AKRA, JPRS, INCO, PWON, SMGR, SOBI, BRNA, SIIP, TINS,
dan ICON bergerak tidak random diperkuat dengan nilai probabilitas yang lebih
kecil dari 0.05.
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa harga saham ANTM, CPIN, DAVO,
BMTR, HADE, LPKR, BBCA, PANR, DOID, PGAS, dan PANS bergerak secara
random dapat dilihat dari nilai u hitung yang berada di antara nilai u tabel. Sedangkan harga saham AKRA, JPRS, INCO, PWON, SMGR, SOBI, BRNA,
SIIP, TINS, dan ICON bergerak tidak random yang dilihat dari nilai u hitung
lebih kecil dari u tabel kecil atau u hitung lebih besar dari u tabel besar.
Hasil dari Run Test tersebut tidak semua harga saham tersebut yang
bergerak secara random. Terdapat 11 perusahaan dari 21 perusahaan yang
menjadi sampel penelitian ini harga sahamnya bergerak secara acak yaitu ANTM,
(66)
AKRA, JPRS, INCO, PWON, SMGR, SOBI, BRNA, SIIP, TINS, dan ICON.
Penelitian ini bertentangan dengan penelitian Hendrawaty (2007), menyatakan
bahwa harga saham bergerak secara random sebelum dan sesudah peristiwa
pengumuman stock split. Berdasarkan hasil tersebut, berarti Ha diterima yaitu
harga saham bergerak secara tidak random sebelum dan sesudah peristiwa
pengumuman stock split periode tahun 2007-2008 di Bursa Efek Indonesia.
Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah menyebutkan bahwa pasar
dikatakan efisien apabila harga-harga saham telah mencerminkan seluruh
informasi yang dapat diturunkan dengan menguji data perdagangan pasar berupa
harga historis, volume perdagangan, dan bunga pinjaman (Bodie 2006:479).
Hipotesis efisiensi pasar bentuk lemah sejalan dengan Teori Random Walk dimana
harga saham mengikuti langkah acak, perubahan harga sepanjang waktu bersifat
acak. Tetapi pada penelitian ini, harga saham dari beberapa perusahaan sampel
tidak bergerak secara random. Pergerakan harga saham yang tidak seluruhnya
bergerak secara membuktikan bahwa Bursa Efek Indonesia sudah efisien dalam
bentuk lemah.
B. Uji hipotesis 2
Penelitian ini menggunakan metode Paired Sampel T-Test, uji ini
dilakukan terhadap dua sampel yang berpasangan. Sampel berpasangan adalah
sebuah sampel dengan subjek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau
pengukuran yang berbeda. Adapun yang menjadi kriteria dari uji T ini adalah:
a. Ho diterima apabila –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel.
(67)
c. Jika probabilitas > 0.05, maka H0 diterima.
d. Jika probabilitas < 0.05, maka Ha diterima.
Penelitian ini menggunakan CAAR sebagai perbandingannya yaitu CAAR
5 hari sebelum stock split dan CAAR 5 hari sesudah stock split. CAAR dapat
dihitung dengan menjumlahkan AAR (Average Abnormal Return) pada periode
pengamatan. CAAR dan AAR dari penelitian ini dapat dilihat pada table 4.3
berikut :
Table 4.3
AAR dan CAAR Sebelum dan Sesudah Stock Split
Hari AAR CAAR
-5 0.005017 0.005017
-4 -0.00267 0.002347
-3 -0.00153 0.000817
-2 0.004266 0.005083
-1 0.000959 0.006042
1 -0.01428 -0.01428
2 0.017662 0.003382
3 -0.13153 -0.128148
4 0.0086341 -0.1195139
5 -0.01929 -0.1388039
Sumber : Hasil penelitian (1 Maret 2009, diolah)
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa AAR sebelum stock split lebih cenderung
bernilai positif kecuali pada hari -3 dan -4. Setelah peristiwa stock split terjadi
(1)
Lampiran 4
Return Pasar Perusahaan Sampel
Kode
emitem
hari
-5
-4
-3
-2
-1
0
1
2
3
4
5
AKRA
-0.9890.006 0.009 -0.003
-0.012
-0.028
0.001 0.020 -0.039
0.006 -0.005
ANTM
0.011 0.003 0.02 0.005 -0.0040.005 0.007 -0.007
0.007 -0.003
0.017
CPIN
0.028 0.011 0.016 -0.002-0.007
0.023 0.002 -0.021
0.011 0.012 -0.013
DAVO
0.004 0.004 0.012 -0.012-0.009
0.008 -0.009
-0.002
0.014 0.013 -0.009
BMTR
0.001 -0.003-0.021
0.026 0.009 -0.003
0.003 0.015 0.002 -0.010
0.001
HADE
0.009 0.001 -0.0020.003 0.009 -0.014
0.001 -0.001
0.006 0.001 -0.001
JPRS
0.005 0.01 -0.0060.004 0.007 -0.005 -0.014 -0.006 -0.027 -0.007 0.004
INCO
0.018 0.004 0.003 0.016 -0.007-0.029
-0.050
0.022 -0.014
-0.048
-0.077
LPKR
-0.014 -0.006 -0.027 -0.0070.004 0.021 0.009 0.002 -0.005
-0.006
0.0184
PWON
-0.001
0.006 0.001 -0.001
0.007 0.033 -0.004
0.013 0.008 -0.01 0.013
SMGR
0.013 0.055 0.006 -0.001-0.035
-0.007
0.041 -0.009
-0.015
0.002 -0.019
SOBI
-0.019-0.064
-0.06 0.07 -0.023
0.035 0.027 0.012 0.015 -0.007
-0.011
BBCA
-0.048-0.077
0.079 0.016 0.041 -0.014
(2)
SIIP
-0.0070.002 0.006 -0.048
-0.002
0.013 -0.045
-0.023
-0.03 0.012 -0.007
PGAS
-0.0050.014 0.001 0.011 -0.024
-0.009
-0.019
0.001 0.005 -0.001
-0.03
TINS
0.005 -0.009-0.019
0.001 0.005 -0.001
-0.028
-0.035
0.003 0.021 -0.010
PANS
-0.007-0.029
-0.050
0.022 -0.014
-0.048
-0.077
0.079 0.016 0.041 -0.014
ICON
-0.0260.001 0.011 -0.002
0.053 0.04 0.001 -0.041
0.076 -0.012
(3)
Lampiran 5
Expected Return Perusahaan Sampel
Kode
emiten
hari
-5
-4
-3
-2
-1
1
2
3
4
5
AKRA
0.028 0.028 0.025 0.018 0.012 0.003 0.025 -0.042 0.009 -0.003ANTM
0.007 0.006 0.009 0.007 0.006 0.016 -0.004 0.015 0.002 0.029CPIN
-0.057 0.037 0.043 0.023 0.016 0.012 -0.008 0.019 0.02 -0.001DAVO
0.003 0.003 0.005 0.005 0.001 -0.004 -0.003 -0.006 -0.003 -0.005BMTR
0.010 0.009 0.002 0.02 0.013 -0.001 -0.002 -0.001 -0.001 -0.001HADE
0.001 -0.024 -0.026 -0.018 0.001 -0.002 -0.001 -0.008 -0.003 -0.001JPRS
0.002 -0.009 0.033 0.006 -0.003 -0.037 -0.022 -0.06 -0.025 -0.005INCO
0.025 0.006 0.005 0.022 -0.009 -0.044 0.029 -0.007 -0.041 -0.071LPKR
0.003 0.001 0.006 0.002 -0.001 0.029 0.011 -0.009 -0.11 0.054PWON
-0.018 -0.009 -0.015 -0.018 -0.006 -0.054 -0.029 -0.037 -0.063 -0.029SMGR
-0.011 -0.007 -0.011 -0.012 -0.015 0.006 -0.011 -0.013 -0.007 -0.015SOBI
-0.037 -0.067 0.016 0.023 -0.04 0.001 0.003 0.004 -0.006 -0.007BBCA
-0.028 -0.05 0.067 0.02 0.039 0.001 -0.004 -0.001 0.001 0.007BRNA
0.004 0.003 0.007 0.005 0.006 -0.133 -0.072 -0.058 -0.079 -0.162DOID
0.001 -0.003 0.012 0.014 0.01 0.021 0.019 0.028 0.029 0.022PANR
0.042 0.044 0.07 0.031 -0.017 0.022 0.023 0.02 0.03 0.021SIIP
-0.01 -0.007 -0.006 -0.018 -0.008 -0.063 -0.03 0.04 0.024 -0.004PGAS
-0.002 0.011 0.011 0.030 -0.04 0.012 0.034 0.04 0.032 0.001TINS
-0.003 -0.01 -0.014 -0.005 -0.002 -0.028 -0.312 -0.173 -0.11 -0.22PANS
-0.006 -0.01 -0.014 -0.001 -0.007 0.004 0.007 0.006 0.006 0.006(4)
Lampiran 6
Abnormal Return Perusahaan Sampel
Kode
emiten
Hari
-5
-4
-3
-2
-1
1
2
3
4
5
AKRA
0.037 -0.042 -0.006 -0.018 0.024 -0.030 -0.016 0.024 0.00004 0.022ANTM
0.016 0.047 -0.001 -0.04 -0.006 -0.016 0.022 -0.015 -0.011 0.019CPIN
-0.003 -0.043 0.043 -0.023 0.026 -0.013 0.022 0.023 -0.006 -0.03DAVO
-0.037 -0.003 -0.005 0.03 0.016 -0.03 0.003 0.001 0.04 -0.01BMTR
0.034 0.001 -0.021 -0.019 0.005 -0.058 0.01 0.054 0.009 -0.02HADE
-0.001 0.024 0.027 0.018 0.05 0.07 0.001 0.008 -0.078 0.001JPRS
-0.002 0.03 -0.02 0.03 -0.057 -0.011 0.022 0.034 -0.001 0.03INCO
-0.001 -0.019 -0.005 0.013 0.013 0.103 0.008 -0.033 -0.05 -0.03LPKR
0.003 -0.001 -0.001 -0.002 0.001 -0.014 -0.011 0.024 0.011 -0.01PWON
0.018 0.009 -0.051 0.018 0.006 -0.017 0.028 -0.04 0.01 0.002SMGR
0.009 -0.018 -0.02 0.003 -0.03 -0.006 0.011 0.013 0.007 0.01SOBI
0.043 0.008 -0.016 0.03 -0.012 -0.009 -0.003 -0.004 -0.008 -0.1BBCA
-0.015 0.004 -0.011 0.017 0.005 0.006 -0.009 0.008 0.001 -0.01BRNA
-0.004 -0.003 -0.007 0.02 -0.006 -0.367 -0.044 0.077 0.08 0.25DOID
0.039 -0.012 -0.004 0.002 -0.024 -0.021 0.042 -0.013 0.028 -0.04PANR
-0.042 -0.031 0.03 0.036 0.006 -0.037 -0.039 -0.02 0.004 0.09SIIP
-0.033 0.0181 0.011 0.007 -0.003 -0.037 0.054 0.003 -0.02 0.01PGAS
0.023 0.01 -0.014 -0.01 -0.01 0.035 0.078 -0.06 -0.021 -0.03TINS
0.007 -0.006 0.008 -0.023 0.014 0.16 0.196 0.129 0.199 -0.68PANS
0.013 -0.027 0.014 0.0004 -0.001 -0.005 -0.007 0.024 -0.006 -0.01(5)
Lampiran 7
Hasil Run Test
Runs Test
AKRA ANTM CPIN DAVO BMTR
Test Value(a) 1120.00 2700.00 740.00 290.00 1200.00
Cases < Test Value 5 5 5 4 5
Cases >= Test Value 6 6 6 7 6
Total Cases 11 11 11 11 11
Number of Runs 2 3 5 4 4
Z -2.537 -1.895 -.612 -1.102 -1.254
Asymp. Sig. (2-tailed) .011 .058 .540 .270 .210
a Median
Runs Test
HADE JPRS INCO LPKR PWON
Test Value(a) 400.00 420.00 10050.00 720.00 560.00
Cases < Test Value 3 5 5 5 5
Cases >= Test Value 8 6 6 6 6
Total Cases 11 11 11 11 11
Number of Runs 4 2 2 3 2
Z -.713 -2.537 -2.537 -1.895 -2.537
Asymp. Sig. (2-tailed) .476 .011 .011 .058 .011
a Median
Runs Test
SMGR SOBI BBCA BRNA DOID
Test Value(a) 5000.00 730.00 3600.00 600.00 740.00
Cases < Test Value 3 2 4 5 5
Cases >= Test Value 8 9 7 6 6
Total Cases 11 11 11 11 11
(6)
Runs Test
PANR SIIP PGAS TINS PANS ICON
Test Value(a) 345.00 450.00 2475.00 2975.00 670.00 435.00(b)
Cases < Test Value 5 5 5 5 4 0
Cases >= Test Value 6 6 6 6 7 11
Total Cases 11 11 11 11 11 11
Number of Runs 3 2 4 2 5 1(c)
Z -1.895 -2.537 -1.254 -2.537 -.409