Bank Central Asia Tbk.

Khairiah : Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Presiden pertama Republik Indonesia dengan kapasitas sebesar 250.000 ton semen per tahun. Pada tanggal 8 Juli 1991 Semen Gresik telah terdaftar di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada bulan September 1995, Semen Gresik mengubah komposisi kepemilikan saham kepada Negara 65 dan 35 Umum. Saat ini, sebenarnya kapasitas terpasang sgg telah mencapai 16,92 juta ton per tahun, dan mencakup sekitar 46 dari pasar semen domestik.

l. PT Sorini Agro Asia Corporindo Tbk.

PT. Sorini Argro Asia Corporindo Tbk. didirikan pada tahun 1983 di Surabaya dan pada tahun 1992 telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan memproduksi dan memasok pati dan produk-produk derivatif seperti sorbitol, dekstrosa monohydrate, glucose syrup maltodextrin dan berbagai barang keperluan industri. Pada tahun 1985 Perusahaan mulai membangun pabrik-nya di Kecamatan Gempol Pasuruan di Jawa Timur dan memulai operasi komersial pada tahun 1987.

m. Bank Central Asia Tbk.

Bank Central Asia Tbk. secara resmi berdiri pada tanggal 21 Februari 1957 dengan nama Bank Central Asia NV. Banyak hal telah dilalui sejak saat berdirinya itu, dan barangkali yang paling signifikan adalah krisis moneter yang terjadi di tahun 1997. Krisis ini membawa dampak yang luar biasa pada keseluruhan sistem perbankan di Indonesia. Namun, secara khusus, kondisi ini mempengaruhi aliran dana tunai di Bank Central Asia Tbk. dan bahkan sempat mengancam kelanjutannya. Khairiah : Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 Nasabah menjadi panik lalu beramai-ramai menarik dana mereka. Akibatnya, bank terpaksa meminta bantuan dari pemerintah Indonesia. Badan Penyehatan Perbankan Nasional BPPN lalu mengambil alih Bank Central Asia Tbk. di tahun 1998. Berkat kebijaksanaan bisnis dan pengambilan keputusan yang arif, Bank Central Asia Tbk. berhasil pulih kembali dalam tahun yang sama. Di bulan Desember 1998, dana pihak ke tiga telah kembali ke tingkat sebelum krisis. Aset Bank Central Asia Tbk. mencapai Rp 67.93 triliun, padahal di bulan Desember 1997 hanya Rp 53.36 triliun. Kepercayaan masyarakat pada BCA telah sepenuhnya pulih, dan Bank Central Asia Tbk. diserahkan oleh BPPN ke Bank Indonesia di tahun 2000. Selanjutnya, Bank Central Asia Tbk. mengambil langkah besar dengan menjadi perusahaan public. Penawaran Saham Perdana berlangsung di tahun 2000, dengan menjual saham sebesar 22,55 yang berasal dari divestasi BPPN. Setelah Penawaran Saham Perdana itu, BPPN masih menguasai 70,30 dari seluruh saham Bank Central Asia Tbk.. Penawaran saham ke dua dilaksanakan di bulan Juni dan Juli 2001, dengan BPPN mendivestasikan 10 lagi dari saham miliknya di Bank Central Asia Tbk.. Dalam tahun 2002, IBRA melepas 51 dari sahamnya di Bank Central Asia Tbk. melalui tender penempatan privat yang strategis. Farindo Investment, Ltd., yang berbasis di Mauritius, memenangkan tender tersebut. Bank Central Asia Tbk. terus memperkokoh tradisi tata kelola perusahaan yang baik, kepatuhan penuh pada regulasi, pengelolaan risiko Khairiah : Pengujian Efisiensi Pasar Modal Atas Peristiwa Pengumuman Stock Split Periode Tahun 2007-2008 Di Bursa Efek Indonesia, 2009. USU Repository © 2009 secara baik dan komitmen pada nasabahnya baik sebagai bank transaksional maupun sebagai lembaga intermediasi finansial.

n. PT Berlina Tbk.