Resume MAKANAN TRADISIONAL KHAS GARUT

10

BAB III. STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN

III.1 Strategi Perancangan Logo adalah penyingkatan dari logotype. Istilah logo baru muncul tahun 1937 dan kini istilah logo lebih populer daripada logotype. Logo bisa menggunakan elemen apa saja, berupa tulisan, logogram, gambar, ilustrasi, dan lain-lain. Banyak juga yang mengatakan logo adalah elemen gambarsimbol pada identitas visual. Rustan, 2009, 13. Sularko, 2008, 6 dalam buku “How Do They Think,” mengemukakan bahwa logo atau corporate identity atau brand identity adalah sebuah tanda yang secara langsung tidak menjual, tetapi memberi suatu identitas yang pada akhirnya sebagai alat pemasaran yang signifikan, bahwa logo mampu membantu membedakan suatu produk atau jasa dari kompetitornya. Suatu logo diperoleh maknanya dari suatu kualitas yang disimbolkan, melalui pendekatan budaya perusahaan corporate culture, penempatan posisi positioning historis atau aspirasi perusahaan, apa yang diartikan atau dimaksudkan adalah penting daripada seperti apa rupanya. Penekanannya pada makna di luar atau dibalik wujud logo itu.Secara keseluruhan logo merupakan instrumen rasa harga diri dan nilai- nilainya mampu mewujudkan citra positif dan dapat dipercaya . III.1.1 Target Audiens Tujuan utama dari perancangan logo identitas makanan tradisional khas kabupaten Garut untuk memperkuat identitas ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat luas tentang makanan khas tradisional Garut. Dimana dengan adanya logo identitas ini diharapkan menjadi identitas untuk makanan tradisional khas Garut. Logo identitas makanan tradisional khas Garut ini nantinya akan ada di setiap kemasan makanan tradisional khas Garut. Setiap makanan khas Garut yang akan dipasarkan keluar maupun dipasarkan di dalam kota Garut itu sendiri, akan mendapatkan cap dari logo identitas ini disetiap kemasannya karena untuk menghindari pengambilan atau pengakuan dari daerah lain terhadap makanan itu sendiri. 11 Logo identitas makanan tradisional khas kabupaten Garut ini nantinya sebagai suatu keharusan bagi para penjual atau pedagang yang menjual makanan atau makanan tradisional khas Garut, baik pedagang yang berdomisili di kota Garut atau para pedagang yang ada diluar kota Garut. Pedagang yang berada di luar kota Garut diwajibkan memiliki cap logo identitas makanan tradisonal khas kabupaten Garut ini di dalam produknya dengan cara mendaftarkannya ke dinas terkait yang ada di kabupaten Garut. III.1.2 Pendekatan Komunikasi Pendekatan komunikasi yang dilakukan dengan dua cara visual dan verbal, secara visual yaitu dari bentuk logo, warna logo, dan juga tipografi. Untuk dalam bentuk verbal yakni dalam bentuk tagline. Tagline dipilih untuk lebih memperkuat identitas logo makanan tradisional Garut. Kata yang dipilih dalam tagline yaitu asli Garut yang mempunyai arti bahwa makanan ini berasal dari kabupaten Garut. III.1.2.1 Visual Dalam pendekatan visual ialah dengan menggunakan bentuk, warna dan tipografi disesuaikan dengan tema kedaerahan dan kekhasan daerah. Mengangkat kearifan kebudayaan kabupaten Garut yang sangat kaya akan budaya. Kota Garut sendiri kaya akan keindahan dan kesuburan alam. Pendekatan visual dituangkan dalam bentuk karakter menggabungkan kearifan dan kesuburan yang ada di dalam kota Garut. Dituangkan dalam bentuk air yang melambangkan kesuburan dan membentuk siluet huruf G, dan dikombinasikan juga dengan warna gradasi biru dan hijau. Biru melambangkan kesuburan dan warna hijau melambangkan kekayaan alam dan yang masih asri di kota Garut. Dan warna-warna cerah itu sendiri diambil agar mudah diingat dan mudah dipahami dalam bentuk visual. Tipografi dipilih menggunakan font yang tegas dan mudah dipahami dalam tingkat keterbacaanya. III.1.2.2 Verbal Dalam pendekatan verbal yang digunakan adalah dengan mengkomunikasikan keindahan, kesuburan dan keanekaragaman yang ada di kota Garut sebagai