VI. SIMPUIAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1.
Pengunduran diri HT dari partai Nasdem terjadi karena adanya Perbedaan persepsi atau ide-ide serta kepentingan antara salah satu anggota partai dengan
anggota yang lainnya terhadap keputusan partai yang dimana HT tidak setuju dalam pemilihan Surya Paloh sebagai Ketua Umum partai dan lebih
menginginkan golongan muda dari partai yang menjadi ketua umum inilah yang menjadi salah satu penyebab terjadinya konflik internal suatu partai.
2. Mundurnya HT dari Partai Nasdem terhadap eksistensi partai nasdem secara
derajat kesisteman tidak terpengaruh karena sistem didalam partai sebelum dan sesudah HT keluar pun sudah sesuai dengan ADART yang dibuat oleh
partai dan penyelesaian konflik ini juga sudah dilakukan sesuai derajat kesisteman yang berlaku. Dalam identitas nilai partai sedikit berpengaruh dari
mundurnya HT dari Partai Nasdem ini terlihat dari basi sosial pendukungnya terutama golongan muda yang keluar dari Partai Nasdem akibat mundurnya
HT ini karena HT di Partai Nasdem mempunyai basis sosial pendukung yang didominasi golongan muda sehingga saat HT mengundurkan diri banyak
tokoh muda dan anggota serta simpatisian muda yang ikut mundur dari Partai
Nasdem, sehingga sedikit melemahkan kekuatan Partai Nasdem menjelang pemilihan umum. Mundurnya HT dari Partai Nasdem membuat Partai
Nasdem kehilangan dukungan dari kelompok-kelompok pengusaha yang mempunyai hubungan baik dengan Partai Nasdem melalui HT serta dukungan
dari MNC Group yang dimiliki oleh HT. Serta dari derajat otonomi tidak mendapatkan intervensi dalam penyelesaian masalah ini dan otonomi partai
nasdem di daerah juga tidak berpengaruh karena banyak daerah yang anggota dan simpatisannya tidak mengikuti HT keluar dari partai nasdem dan ditinjau
dari Pengetahuan publik implikasi dari mundurnya HT ini mengakibatkan penurunan tingkat kepercayaan masyarakat akan partai yang mengakibatkan
partai kehilangan dukungan yang tidak sedikit dari masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, menunjukkan bahwa terjadinya konflik di Internal Partai Nasdem khususnya di DPW Partai
Nasdem Lampung terjadi akibat tidak adanya komunikasi yang kuat baik itu ditingkat pusat maupun ditingkat wilayah sehingga menghasilkan perbedaan-
perbedaan pandangan antara petinggi,anggota maupun kader Partai Nasdem. Untuk mengatasi hal tersebut ada beberapa saran yang dianggap penting untuk
penulis sampaikan. 1.
Jika kedepannya Partai Nasdem tidak ingin kembali terjadi konflik mengenai hal-hal yang sudah disepakati sebelumnya seperti konflik mengenai ide dasar
ataupun platform, Partai Nasdem perlu melakukan penanaman ideologi yang lebih jelas sampai ke akar, mulai dari tingkat pusat,wilayah,sampai ke tingkat
daerah. 2.
Partai Nasdem perlu mengadakan dialog demokrasi di dalam tubuh partai, sehingga nantinya mulai dari tingkat pusat,wilayah,sampai kedaerah bisa
meresapi berbagai prinsip dan kebijakan yang berlaku di internal partai. 3.
Dalam upaya membesarkan Parta iNasdem dan pencapaian tujuan memenangkan Partai Nasdem pada Pemilu 2014 perlu kiranya para
pengurus, anggota,dan kader Partai Nasdem bersatu kembali dan mendahulukan kepentingan Partai di atas kepentingan pribadi untuk
menjalankan kembali Visi Misi Partai Nasdem, terutama untuk dapat merealisasikan tagline yang selama ini diusung yaitu Restorasi Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Buku: `
Budiarjo, Miriam, 2002. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Graham, Helen. 2005. Psikologi Humanistik dalam Konteks Sosial, Budaya, dan Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Islamy, M Irfan, 2002. Prinsip-Prinsip Perumusan Kebijaksanaan Negara. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002. Departemen Pendidikan Nasional Edisi ke-3 Balai Pustaka. Jakarta: PT Gramedia.
Kantaprawira, Rusadi. 1999. Sistem Politik Indonesia: Suatu Model Pengantar. Bandung: Sinar Baru Alensindo.
Rakhmat Jalaluddin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Lexy Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, 2004. M. Khoirul Anwar Vina Salviana, 2006, Perilaku Partai Politik : Studi
Partai Politik dalam Kampanye dan kecenderungan Pemilih pada Pemilu 2004 ,UMM Press. Malang.
Matthew Miles Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Universitas Indonesia Pers. Jakarta.
Michels, Robert. 1984. Partai Politik Kecenderungan Oligarkis dalam Birokrasi. Jakarta: Rajawali.
Mochtar Mas’oed Collin Mc. Andrews, 1989, Perbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Sarwono, Sarlito, Wirawan. 1998. Teori-Teori Psikologi Sosial. Jakarta: Raja Grafindo Persada.