BAB II PROFIL PARTAI NASDEM DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KABUPATEN BATUBARA - Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

BAB II PROFIL PARTAI NASDEM DAN PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KABUPATEN BATUBARA

2.1 Sejarah Singkat Partai Nasdem

  Partai Nasdem merupakan partai baru yang secara resmi lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang nantinya akan ikut bertarung dalam pemilu 2014. Partai Nasdem sendiri dideklarasikan kelahirannya pada tanggal 26 Juli 2011 di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara. Deklarasi Partai Nasdem hanyalah salah satu tahapan dari serangkaian proses panjang perjalanan partai. Guna mendapatkan status resmi sebagai Partai Politik yang berhak mengikuti rangkaian proses pemilu pada tahun 2014, Partai Nasdem didaftarkan ke Kementerian Hukum dan Hak-hak Asasi Manusia pada bulan Maret 2011. Kelahiran Partai Nasdem tidak bisa lepas dari visi dan misi utama yaitu menggalang Gerakan Perubahan Restorasi

  Senin, 7 Januari 2013 merupakan hari yang mendebarkan bagi Partai NasDem. Pasalnya, hari itu KPU mengumumkan hasil verifikasi faktual dan menyatakan Partai Nasdem lolos dalam memenuhi persyaratan verifikasi faktual

35 Buku Pegangan Partai Nasdem, Jakarta : Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasdem, 2011, hlm. 11.

  tingkat pusat sebagaimana diatur dalam UU Pemilu Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Pemilu. Partai Nasdem memenuhi semua syarat verifikasi faktual di seluruh provinsi, dengan bukti-bukti, antara lain:

  1. Memiliki kepengurusan seperti Ketua, Bendahara, dan Sekretaris Jenderal.

  2. Memiliki lebih dari 30% anggota perempuan.

  3. Memiliki kantor yang digunakan sampai akhir Pemilu 2014. Partai Nasdem adalah satu-satunya partai baru yang lolos sebagai peserta

  Pemilu 2014 dan itu berarti Partai Nasdem berhak mengikuti pemilu untuk pertama kalinya pada tahun 2014. Keputusan KPU meloloskan Partai Nasdem merupakan hasil dari rapat pleno terbuka yang digelar di Gedung KPU Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin 7 Januari 2013. Rapat pleno dihadiri Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), perwakilan KPU tingkat provinsi se-Indonesia, dan pemantau Pemilu. Partai NasDem membuat sejarah dengan mendapatkan nomor urut 1 sebagai peserta Pemilu 2014. Dengan telah ditetapkannya nomor urut partai peserta Pemilu 2014, maka Partai Nasdem yang bernomor urut 1 siap mengikuti Pemilu 2014 untuk satu tekad mewujudkan gerakan perubahan melalui Restorasi Indonesia.

  Pada Kongres Pertama Partai Nasdem yang digelar pada 25 hingga 26 Januari 2013 di Jakarta menjadi tonggak sejarah perjalanan Partai NasDem. Berbagai keputusan penting dikeluarkan dalam kongres ini. Salah satu di antaranya ialah memilih dan menetapkan Surya Paloh sebagai Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem periode 2013-2018. Keputusan tersebut diambil pada sidang pleno pertama tanggal 25 Januari 2013 sekitar pukul 23.00 WIB. Seluruh 33 Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), 497 Dewan Pimpinan Daerah (DPD), dan empat organisasi sayap (Gerakan Massa Buruh, Liga Mahasiswa, Badan Avokasi Hukum, dan Petani NasDem), bersatu suara mempercayakan Surya Paloh menjadi

   nakhoda Partai Nasdem selama lima tahun .

2.2 Visi Dan Misi Partai Nasdem

  Kelahiran Partai Nasdem bukanlah semata-mata hadir dalam percaturan kekuasaan dan pergesekan kepentingan. Partai Nasdem terjun ke politik untuk suatu tujuan yang mulia. Partai Nasdem memasuki gelanggang politik untuk mencapai tujuan-tujuan besar. Maka Partai Nasdem memiliki visi :

  2.2.1 Memantapkan eksistensi negara.

  2.2.2 Memperkuat persatuan bangsa.

  2.2.3 Meningkatkan kesejahteraan rakyat.

  2.2.4 Mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi.

  2.2.5 Mendorong keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

36 Ibid, hal. 13

  Partai Nasdem adalah sebuah gerakan perubahan yang didasari oleh kenyataan bahwa kehidupan seperti yang dicita-citakan oleh Proklamasi 1945 yang belum terwujud hingga saat ini. Partai Nasdem bertujuan untuk menggalang kesadaran dan kekuatan masyarakat untuk melakukan Gerakan Perubahan untuk Restorasi Indonesia. Restorasi Indonesia adalah gerakan mengembalikan Indonesia kepada tujuan dan cita-cita Proklamasi 1945, yaitu Indonesia yang berdaulat secara politik, mandiri secara ekonomi, dan berkepribadian

  

  secara kebudayaan. Maka misi yang diemban oleh Partai Nasdem adalah : A.

  Membangun Politik Demokratis Berkeadilan. Membangun Politik Demokratis Berkeadilan berarti menciptakan tata ulang demokrasi yang membuka partisipasi politik rakyat dengan cara membuka akses masyarakat secara keseluruhan. Mengembangkan model pendidikan kewarganegaraan untuk memperkuat karakter bangsa, serta melakukan perubahan menuju efisiensi sistem pemilihan umum. Memantapkan reformasi birokrasi untuk menciptakan sistem pelayanan masyarakat. Melakukan reformasi hukum dengan menjadikan konstitusi UUD 1945 sebagai kontrak politik kebangsaan.

  B.

  Menciptakan Demokrasi Ekonomi. Melalui tatanan demokrasi ekonomi maka akan tercipta partisipasi dan akses 37 masyarakat dalam kehidupan ekonomi negara, termasuk di dalamnya distribusi

  Ibid, hal. 20 ekonomi yang adil dan merata yang akan berujung pada kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia. Dalam mewujudkan cita-cita yang dijunjung tinggi oleh Partai Nasdem ini maka perlu untuk mendorong penciptaan lapangan kerja, sistem jaminan sosial nasional, penguatan industri nasional, serta mendorong kemandirian ekonomi di level lokal.

  C.

  Menjadikan Budaya Gotong Royong sebagai karakter bangsa. Dalam mewujudkan misi ini, maka sistem yang menjamin terlaksananya sistem pendidikan nasional yang terstruktur dan menjamin hak memperoleh pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia. Menyelenggarakan pendidikan kewarganegaraan yang menciptakan solidaritas dan soliditas nasional, sehingga seluruh rakyat Indonesia merasakan cita rasa sebagai sebuah bangsa dan menjadikan gotong royong sebagai amalan hidup keseharian. Kebudayaan ini akan membantu menciptakan karakter bangsa yang bermartabat dan dapat menopang kesiapan Negara dalam berkehidupan global.

2.3 Program Aksi Partai Nasdem

  Partai Nasdem memprioritaskan programnya pada 3 (tiga) bidang, yaitu basis pertanian yang kuat, ekonomi maritim yang terpadu, dan Indonesia yang terhubung dari ujung Timur sampai Barat melalui Trans Indonesia (infrastruktur). Program prioritas ini dicanangkan sebagai jawaban Indonesia yangberdaulat, mandiri, dan

  

  sejahtera. Pelaksanaan program dilakukan sebagai berikut : a.

  Membangun infrastruktur jalan tol bebas biaya yang bernama Trans Indonesia untuk membangun persatuan Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Membuka akses desa-desa terpencil untuk memiliki akses langsung ke kota-kota dalam memajukan perekonomian rakyat. Melanjutkan cita-cita Bung Karno membangun jembatan Selat Sunda dan Selat Bali.

  b.

  Menggiatkan industri terpadu dalam pengolahan hasil pertanian dan kelautan untuk mendukung pengembangan ekonomi maritim dan pertanian.

  1. Menurunkan bunga pinjaman bank untuk bantuan modal para pelaku ekonomi kecil di bidang pertaniandan maritim.

  2. Mengembalikan peran pemerintahan secara total dalam pemasaran produk- produk pertanian, kelautan, dan industri kecil dalam negeri, sehingga petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil tidak perlu kebingungan dengan spekulasi harga yang berubah-ubah.

  3. Membangun kemandirian industri pangankhusus dalam padi, jagung, kedelai, dan tebu.

  4. Membudidayakan produk lokal seperti sagu, umbi-umbian,sayur-sayuran, 38 dan buah-buahan.

  Ibid, hal. 25

5. Menjadikan ketahanan pangan sebagai kepentingan bangsa yang utama.

  Program aksi ini akan dijalankan dengan cara mengkonsolidasikan penggerak- penggerak ekonomi pertanian dan kelautan menjadi bagian dari kader- kadernya.

  Selain itu, Partai Nasdem juga akan mengerahkan segenap sumber dayanya untuk melakukan penelitian, dukungan tenaga maupun bantuan permodalan untuk melakukan berbaga inovasi pengembangan ekonomi maritim dan pertanian yang akan menjadi pilar perekonomian nasional. Partai Nasdem akan membuka seluas-luasnya keterlibatan rakyat dalam program-program partai melalui partisipasi secara sukarela dalam berbagai kegiatan kemanusiaan, pengembangan ekonomi maupun pendidikan politik yang dilakukan oleh partai. Untuk itu, Partai Nasdem menganjurkan segenap warga untuk mendaftarkan diri sebagai anggota Partai Nasdem dengan cara mengambil formulir keanggotaan dari kantor-kantor kepengurusan Partai Nasdem setempat. Selain itu, kepengurusan Partai Nasdem di setiap tingkat juga akan pro-aktif berkomunikasi untuk menjalankan dan menampung setiap partisipasi anggota dan masyarakat secara luas. Aksi partai ini bertujuan untuk memberi manfaat kepada seluruh rakyat Indonesia. Setiap program aksi akan disusun berdasarkan aspirasi masyarakat luas. Program aksi ini akan dilakukan dengan melibatkan masyarakat luas dan ditujukan untuk masyarakat luas itu sendiri.

2.4 Prinsip Perjuangan Partai

  Prinsip perjuangan yang diusung oleh Partai Nasdem adalah restorasi Indonesia. Restorasi adalah gerakan untuk mengembalikan Pancasila sebagai jatidiri negara bangsa sebagai dasar kehidupan bersama. Restorasi Indonesia perubahan pola pikir masyarakat Indonesia dari kepura-puraan menjadi keterusterangan. Gagasan ini bermula sebagai gerakan perubahan untuk memperbaiki kondisi (negara, bangsa, dan masyarakat) yang sedang rusak atau menyimpang dari tujuan yang tertuang dalam pembukaan UUD1945. Istilah ini populer sejak Restorasi Meiji di Jepang yang merupakan jawaban bangsa Jepang terhadap demoralisasi dan liberalisasi agar bangsa Jepang tidak kehilangan karakter negara-bangsanya dan maju menjadi bangsa yang maju. Gerakan Restorasi Indonesia meletakkan tujuan dan cita-cita dengan menjadikan

   Pancasila sebagai senjata spiritual, dan rakyat Indonesia sebagai senjata materialnya .

  Restorasi ini sangat dibutuhkan oleh bangsa ini karena kehidupan nasional Indonesia saat ini sudah berada pada titik nadir yang mengkhawatirkan. Reformasi 1998 sebagai tonggak ikhtiar demokratisasi Indonesia, ternyata menyisakan kekecewaan banyak orang. Demokrasi menjadi rutinitas suksesi kekuasaan tanpa memunculkan pemimpin-pemimpin yang berkualitas, visioner,dan layak diteladani. Neoliberalisme begitu mantap mencengkram ekonomi Indonesia, sementara jatidiri sebagai orang Indonesia pun semakin tercerabut. Program restorasi Indonesia akan dimulai dari merestorasi negara-bangsa yang berupa upaya membangun keteladanan kepemimpinan, membangun karakter gotong royong sesuai dengan dasar negara dan membangun 39 kepercayaan rakyat terhadap institusi negara. Kedua, restorasi kehidupan rakyat yang

  Data DPD Partai Nasdem Kabupaten Batubara berupa upaya membangun gerakan arus bawah atas prakarsa rakyat, yang membawa nilai-nilai kebajikan, kebangsaan, solidaritas sosial, kearifan budaya lokal, dan etos kerja yang produktif. Ketiga, restorasi dalam kebijakan internasional yang berupa upaya membangun keseimbangan yang baru dalam tata dunia yang diharapkan lebih adil, damai dan menjaga kelestarian alam semesta.

2.5 Tujuan Dan Fungsi Partai Nasdem

  Partai Nasdem bertujuan mewujudkan masyarakat yang demokratis, berkeadilan, dan berkedaulatan. Dengan semangat kebangsaan partai berfungsi sebagai untuk : 1.

  Memperkuat kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

  2. Mewujudkan negara kesejahteraan sesuai mandat konsistusi.

  3. Mengembangkan kehidupan politik kebangsaan yang demokratis, partisipatif, dan beradab.

  4. Menciptakan tatanan perekonomian dengan prinsip demokrasi ekonomi.

  5. Menegakkan keadilan sosial dan kedaulatan hukum 6.

  Memenuhi hak asasi manusia dan hak warga negara Indonesia 7. Mengembangkan kepribadian bangsa yang luhur dan kehidupan sosial-budaya yang egaliter berdasarkan prinsip Bhineka Tunggal Ika.

  Perangkat partai terdiri atas: Majelis Tinggi Nasdem, Mahkamah Nasdem, Dewan Pembina Partai, Dewan Pimpinan Pusat. Struktur partai terdiri dari: Dewan Pimpinan Pusat (DPP), Dewan Pimpinan Wilayah (DPW), Dewan Pimpinan Daerah (DPD), Dewan Pimpinan Cabang (DPC). Susunan Struktur Partai Nasdem sebagai berikut:

1. Dewan Pimpinan Daerah

  Dewan Pimpinan Daerah terdiri dari Dewan Pembina Daerah dan Dewan Pimpinan Daerah yang meliputi Ketua Umum, Sekertaris, Bendahara dan perangkat lainnya sesuai dengan keperluan Partai.

  a.

  Dewan Pembina Daerah Dewan pembina daerah memiliki fungsi : Memberikan pandangan dan pendapat kepada Partai dalam hal program-program, strategi dan penguatan eksistensi Partai.

  b.

  Dewan Pimpinan Daerah Dewan pimpinan daerah memiliki tugas sebagai berikut :

  • Menyusun program dan anggaran tahunan daerah dan untuk lembaga lembaga di bawahnya untuk kemudian disahkan menjadi program Partai. Melalui koordinasi dengan Dewan Pimpinan Wilayah, berwenang menerima sumbangan dan hibah.
  • Menyusun laporan keuangan dan evaluasi akhir.
  • Menjaring dan menyeleksi nama-nama calon sementara anggota DPRD (Dewan

  Perwakilan Rakyat Daerah) Kabupaten/Kota dan calon Bupati/Walikota dan Wakil Bupati/Wakil Walikota.

  • Memimpin, mengesahkan dan mengawasi lembaga-lembaga di bawahnya.
  • Membentuk dan mengkoordinasikan lembaga-lembaga pendukung Partai.
  • Mengesahkan kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting.
  • Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan program kerja Dewan Pimpinan Cabang dan lembaga terkait lainnya.
  • Melaksanakan kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh Musyawarah Daerah dan keputusan Partai lainnya. Partai Nasdem juga memiliki perangkat partai yaitu Badan Otonom: Badan Otonom adalah perangkat Partai yang berfungsi membantu melaksanakan kebijakan Partai, khususnya yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan merupakan basis massa serta sumber kader Partai di berbagai segmen dan atau lapisan sosial masyarakat tertentu.

2.6 Partai Nasdem Di Kabupaten Batubara

  Partai Nasdem memiliki pimpinan pada tingkat daerah, khususnya Kabupaten Batubara dalam persiapan mengikuti proses verifikasi faktual oleh KPU Daerah Batu Bara, dengan membentuk kepengurusan di tingkat Kabupaten (Dewan Pimpinan Daerah), 7 Kecamatan (Dewan Pimpinan Cabang), dan 151 di tingkat

   Desa/Kelurahan (Dewan Pimpinan Ranting) . Kepengurusan Partai Nasdem dalam 40 dewan pimpinan daerah di Kabupaten Batubara telah terbentuk dengan jumlah Data Dpd Partai Nasdem Kabupaten Batubara kepengurusan sebanyak 70 orang yang terdiri dari 17 orang ketua/wakil ketua, 8 orang sekretaris/wakil sekretaris dan bendahara/wakil bendahara serta 45 orang pengurus divisi/bidang. Selain itu Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem Kabupaten Batubara juga membentuk Dewan Pertimbangan Daerah dengan jumlah pengurus 14 orang dan Dewan Pakar Daerah dengan jumlah pengurus 14 orang. Di tingkat kecamatan dibentuk 7 pengurus Dewan Pimpinan Cabang yaitu Kecamatan Medang deras, Sei Suka, Air Putih, Lima Puluh, Tanjung Tiram, Talawi dan Sei Balai dengan jumlah pengurus masing-masing 68 orang. Sementara kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting di tingkat Desa/kelurahan masing-masing sebanyak 25 orang.

  Dengan total pengurus dan anggota lebih dari 400 terdiri dari 150 perempuan dan lebih dari 250 laki-laki.

  

Struktur Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasdem

Kabupaten Batubara

  Ketua : Irianto Mahmud, S.E

  Wakil Ketua Bid Pemilu : Syarizal Manru Wakil ketua Bid Keanggotaan & Kaderisasi : Badru Yahman Saragih Wakil ketua Bid Media dan Komunikasi : Erizaldi Piliang

  Wakil Ketua Bid Pend Politik & Kebudayaan : Nurliana,S.Pd Wakil Ketua Bid Politik dan Pemerintahan : Mahdi Sulasto Wakil Ketua Bid Hukum, Advokasi & HAM : Drs. Romulus Tindaon, SH Wakil Ketua Bid Otonomi Daerah : Bambang Novianto Wakil Ketua Bid Pertania dan Maritim : Zulkarnain Wakil Ketua Bid Agama & Masy Adat : Sulaiman Wakil Ketua Bid Hubungan Antara Daerah : Rosbon Sitinjak, SH Wakil Ketua Bid Ekonomi : Mhd. Sazali Wakil Ketua Bid Perempuan dan Anak : Dra. Tiulan Napitupulu Wakil Ketua Bid Olaraga dan Mahasiswa : Topan Irpan Lubis, S.Pd Sekretaris

  : Amran, SH Wakil Sek Bid Keanggotaan & Kaderisasi : Leo Nardo Barita Manurung Wakil Sek Bid Internal dan Kesekretariatan : Mhd. Nur’Azmi Wakil Sekertaris Bidang Renlitbang : Eduard Manuhuruk, SH Wakil Sekertaris Bidang Eksternal : Hendry Novel Bendahara : Ferry Sutrisno Wakil Bendahara Bid Penggalangan Dana : Usman Wakil Bendahara Bidang Pengelolaan Aset :Nur Rezeki

  

Struktur Garnita Malahayati Partai Nasdem

  

Kabupaten Batubara

  Ketua : Rusti, S.Km

  Wakil Ketua I : Sri Aryati, S.Pdi Wakil Ketua II : Suriati Wakil Ketua III : Nurul Azna, S.Pd Wakil Ketua IV : Maryani Wakil Ketua V : Siti Amsar Sekretaris

  : T. Elida H Wakil Sekretaris I : Kiki Succi Rezeki, S.Pd Wakil Sekretaris II : Robianti, S.Pd.I Wakil Sekretaris III : Sari Erbaiti Wakil Sekretaris IV : Sumilla Wakil sekretaris V : Nurbaiti Wakil sekretaris VI : Latifah Bendahara : Rita, S.Pd.

  

Nama Pengurus Perempuan DPD Partai Nasdem

Kabupaten Batubara

  1.

  : Amini Wijaya Anggota Dewan Pertimbangan daerah 2.

  : Tengku Elida Hafni Anggota Dewan pertimbangan Daerah 3.

  Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik & Kebudayaan : Nurliana, SPd 4. Wakil Ketua Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak : Dra. Tiurlan Napitupulu 5.

  : Hj. Nur Zeki Wakil Bendahara Biodang Pengelolaan Aset Partai 6.

  Wakil Ketua Divisi Bid. Pend. Politik & Kebudayaan : Nur Azizah, SPd

7. Sekretaris Divisi Bidang Pend. Politik & Kebudayaan : Desy Hyrmarizal, 8.

  Sekretaris Divisi Bidang politik & Pemerintahan : Jumiati 9.

  Sekretaris Divisi Bidang Energi, SDA & Lingk. Hidup : Denta Sitorus 11. Ketua Divisi Bidang Hub. Antar Daerah.

  : Sabariah 12. Wakil Ketua Divisi Bidang Hub. Antar Daerah

  : Rahmayani 13. Sekretaris divisi Bidang Hub. Antar Daerah

  : Sukmawati 14. Wakil Ketua Divisi bidang Ekonomi

  : Yamini 15. Ketua Divisi Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak : Zaitun 16. Wakil Ketua Divisi Bid. Kesehatan Perempuan Anak : Mulia 17.

  Sekretaris Divisi Bid. Kesehatan Perempuan dan Anak : Yusnani

  Profil Pengurus Perempuan dan Garnita Malahayati Partai NasDem Kabupaten Batubara

  Wakil Ketua Divisi Bidang Pemberdayaan Masyarakat : Ridawati Nasution 10.

NO PROFIL NO PROFIL

  3 Nama : Nurliana, SPd

  4 Nama : Dra. Tiurlan Napitupulu Jabatan :Wakil Ketua Bidang Pendidikan Politik & Kebudayaan Jabatan : Wakil Ketua Bidang Kesehatan

  Perempuan dan Anak Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjan Profesi : Guru Profesi : Karyawati

  5 Nama : Hj. Nur Zeki

  6 Nama : Nur Azizah, SPd Jabatan : Wakil Bendahara Biodang Pengelolaan Aset Partai Jabatan : Wakil Ketua Divisi Bid. Pend.

  Politik & Kebudayaan Pendidikan : SMA Pendidikan : Sarjana Profesi : Wiraswasta Profesi : Guru

  2 Nama : Tengku Elida Hafni

Jabatan : Ang. Dewan Pertimbangan Jabatan : Anggota Dewan Pertimbangan

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Profesi : Karyawati Profesi : Karyawati

  1 Nama : Amini Wijaya

  7 Nama : Desy Hyrmarizal

  13 Nama : Sukmawati

  17 Nama : Yusnani

  Perempuan Anak Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Profesi : karyawati Profesi : -

  16 Nama : Mulia Jabatan :Ketua Divisi Bidang Kesehatan Perempuan dan Anak Jabatan :Wakil Ketua Divisi Bid. Kesehatan

  15 Nama : Zaitun

  Ekonomi Pendidikan : SMA Pendidikan : - Profesi : Wiraswasta Profesi : Wiraswasta

  14 Nama : Yamini Jabatan : Sekretaris divisi Bidang Hub. Antar Daerah Jabatan :Wakil Ketua Divisi bidang

  Jabatan :Wakil Ketua Divisi Bidang Hub. Antar Daerah. Pendidikan : - Pendidikan : - Profesi :Karyawati Profesi : Wiraswasta

  8 Nama : Jumiati Jabatan : Sekretaris Divisi Bidang Pend. Politik & Kebudayaan Jabatan : Sekretaris Divisi Bidang politik &

  12 Nama : Rahmayani Jabatan : Ketua Divisi Bidang Hub. Antar Daerah.

  11 Nama : Sabariah

  SDA & Lingk. Hidup Pendidikan : SMA Pendidikan :SMA Profesi : Wiraswasta Profesi : -

  10 Nama : Denta Sitorus Jabatan :Wakil Ketua Divisi Bidang Pemberdayaan Masyarakat Jabatan : Sekretaris Divisi Bidang Energi,

  9 Nama : Ridawati Nasution

  Pemerintahan Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Profesi : Wiraswasta Profesi : Wiraswasta

  18 Nama : Rusti, S.Km Jabatan : Sekretaris Divisi Bid. Kesehatan Perempuan dan Anak Jabatan : Ketua Garnita Malahayati Pendidikan : SMA Pendidikan : Sarjana Profesi : Wiraswasta Profesi : Karyawati

  19 Nama : Sri Aryati, S.Pdi

  20 Nama : Suriati Jabatan : Wakil Ketua I Jabatan : Wakil Ketua II Pendidikan : Sarjana Pendidikan : SMA Profesi : Guru Profesi : Wiraswasta

  21 Nama : Nurul Azna, S.Pd

  22 Nama : Maryani Jabatan : Wakil Ketua III Jabatan : Wakil Ketua IV Pendidikan : Sarjana Pendidikan : SMA Profesi : Guru Profesi : -

  23 Nama : Siti Amsar

  24 Nama : T. Elida H Jabatan : Wakil Ketua V Jabatan : Sekretaris Pendidikan : SMA Pendidikan : - Profesi : Wiraswasta Profesi : Karyawati

  25 Nama : Kiki Succi Rezeki, S.Pd

  26 Nama : Robianti, S.Pd.I Jabatan : Wakil Sekretaris I Jabatan : Wakil Sekretaris II Pendidikan : Sarjana Pendidikan : Sarjana Profesi : Guru Profesi : Guru

  27 Nama : Sari Erbaiti

  28 Nama : Sumilla Jabatan : Wakil Sekretaris III Jabatan : Wakil Sekretaris IV Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Profesi : - Profesi : -

  29 Nama : Nurbaiti

  30 Nama : Latifah Jabatan : Wakil sekretaris V Jabatan : Wakil sekretaris VI Pendidikan : - Pendidikan : - Profesi : Karyawati Profesi : Wiraswasta

  31 Nama : Rita, S.Pd.

  Jabatan : Bendahara Pendidikan : Sarjana

  Profesi : Guru

2.7 Sejarah Berdirinya Partai Keadilan Sejahtera

  Pada 20 April 1998 PKS berdiri dengan nama awal Partai Keadilan (disingkat PK) dalam sebuah konferensi pers di Aula Masjid Al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta.

  Presiden (ketua) partai ini adalah Nurmahmudi Isma'il. Pada 20 Oktober 1999 PK menerima tawaran kursi kementerian Kehutanan dan Perkebunan dalam kabinet pemerintahan KH Abdurrahman Wahid, dan menunjuk Nurmahmudi Isma'il (saat itu presiden partai) sebagai calon menteri. Nurmahmudi kemudian mengundurkan diri sebagai presiden partai dan digantikan oleh Hidayat Nur Wahid yang terpilih pada

  21 Mei 2000. Pada 3 Agustus 2000 Delapan partai Islam (PPP, PBB, PK, Masyumi, PKU, PNU, PUI, PSII 1905) menggelar acara sarasehan dan silaturahmi partai-partai Islam di Masjid Al-Azhar dan meminta Piagam Jakarta masuk dalam Amandemen UUD 1945. Akibat UU Pemilu Nomor 3 Tahun 1999 tentang syarat berlakunya batas minimum keikutsertaan parpol pada pemilu selanjutnya (electoral threshold) dua persen, maka PK harus merubah namanya untuk dapat ikut kembali di Pemilu berikutnya. Pada 2 Juli 2003, Partai Keadilan Sejahtera (PK Sejahtera) menyelesaikan seluruh proses verifikasi Departemen Kehakiman dan HAM (Depkehham) di tingkat Dewan Pimpinan Wilayah (setingkat Provinsi) dan Dewan Pimpinan Daerah (setingkat

41 Kabupaten/Kota) .

  Dengan penggabungan nama maka PK (Partai Keadilan) resmi berubah nama menjadi PKS (Partai Keadilan Sejahtera). Setelah Pemilu 2004, Hidayat Nur Wahid (Presiden PKS yang sedang menjabat) kemudian terpilih sebagai ketua MPR masa bakti 2004-2009 dan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro I PKS pada 26 -29 Mei 2005 di Jakarta, Tifatul Sembiring terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2005-2010. Seperti Nurmahmudi Isma'il dan Hidayat Nur Wahid disaat Tifatul Sembiring dipercaya oleh Presiden Indonesia ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika. Maka estafet kepemimpinan pun berpindah ke Luthfi Hasan Ishaq sebagai pjs Presiden PK Sejahtera. Pada Sidang Majelis Syuro PKS II pada 16 - 20 Juni 2010 di Jakarta, Luthfi Hasan Ishaq terpilih menjadi Presiden PK Sejahtera periode 2010-2015.

2.8 Visi Dan Misi Partai Keadilan Sejahtera

  Visi Umum: “ sebagai partai dakwah penegak keadilan dan kesejahteraan dalam

  .

  Visi Khusus: Partai berpengaruh baik secara kekuatan politik, partisipasi, maupun opini dalam mewujudkan masyarakat Indonesia yang madani.

  Visi ini akan mengarahkan Partai Keadilan Sejahtera sebagai berikut: 1. 41 Partai dakwah yang memperjuangkan Islam sebagai solusi dalam kehidupan 42 Majelis Pertimbangan PKS, Kebijakan Pembangunan PKS, 2008 hal 79

  Data DPD PKS Kabupaten Batubara berbangsa dan bernegara.

  2. Kekuatan transformatif dari nilai dan ajaran Islam didalam proses pembangunan kembali umat dan bangsa diberbagai bidang.

  3. Kekuatan yang mempelopori dan menggalang kerjasama dengan berbagai kekuatan yang secita-cita dalam menegakkan nilai dan sistem Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Misi Partai Keadilan Sejahtera adalah sebagai berikut; 1. Menyebarluaskan dakwah Islam dan mencetak kader-kadernya sebagai anashir taghyir.

  2. Mengembangkan institusi-institusi kemasyarakatan yang Islami diberbagai bidang sebagai markaz taghyir dan pusat solusi.

  3. Membangun opini umum yang Islami dan iklim yang mendukung bagi penerapan ajaran Islam yang solutif dan membawa rahmat.

  4. Membangun kesadaran politik masyarakat, melakukan pembelaan, pelayanan dan pemberdayaan hak-hak kewarganegaraannya.

  5. Menegakkan amar ma’ruf nahi munkar terhadap kekuasaan secara konsisten dan kontinyu dalam bingkai hukum dan etika Islam.

  6. Secara aktif melakukan komunikasi, silaturahim, kerjasama dan ishlah dengan berbagai unsur atau kalangan umat Islam untuk terwujudnya ukhuwah Islamiyah dan Wihdatul-ummah, dan dengan berbagai komponen bangsa lainnya untuk memperkokoh kebersamaan dalam merealisir agenda reformasi.

7. Ikut memberikan kontribusi positif dalam menegakkan keadilan dan menolak kezaliman khususnya terhadap negeri-negeri muslim yang tertindas.

2.9 Prinsip Kebijakan Partai Keadilan Sejahtera

  Secara umum prinsip kebijakan dasar yang diambil oleh Partai Keadilan Sejahtera terefleksi utuh dalam jati dirinya sebagai Partai Dakwah. Sedangkan dakwah yang diyakini Partai Keadilan Sejahtera adalah dakwah rabbaniyah yang rahmatan lil’alamin, yaitu dakwah yang membimbing manusia mengenal Tuhannya dan dakwah yang ditujukan kepada seluruh umat manusia yang membawa solusi bagi permasalahan yang dihadapinya. Atas dasar itu maka dakwah menjadi poros utama seluruh gerak partai. Maka prinsip-prinsip yang mencerminkan watak dakwah berikut telah menjadi dasar dan prinsip setiap kebijakan politik dan langkah operasionalnya.

   Prinsip-prinsip Kebijakan Partai Keadilan Sejahtera ; a.

  Al-Syumuliyah (Lengkap dan Integral) Sesuai dengan karakteristik dakwah Islam yang syamil, maka setiap kebijakan partai akan selalu dirumuskan dengan mempertimbangkan berbagai aspek, memandangnya dari berbagai perspektif, dan mensinkronkan antara satu aspek dengan aspek lainnya.

  b. 43 Al-Ishlah (Reformatif) Majelis Pertimbangan PKS, Kebijakan Pembangunan PKS, 2008

  Setiap kebijakan, program, dan langkah yang ditempuh Partai selalu berorientasi pada perbaikan (ishlah), baik yang berkaitan dengan perbaikan individu, masyarakat, ataupun yang berkaitan dengan perbaikan pemerintahan dan negara, dalam rangka meninggikan kalimat Allah, memenangkan syariatNya, dan menegakkan DaulahNya.

  c.

  Al-Syar’iyah (Konstitusional) Syariah yang berisi hukum-hukum Allah SWT telah menetapkan hubungan pokok antara manusia terhadap Allah (hablum min Allah) dan hubungan terhadap diri sendiri dan orang lain (hablum minnan-nas). Menjunjung tinggi syari’ah, ketundukan, dan komitmen kepadaNya dalam seluruh aspek kehidupan merupakan kewajiban setiap muslim sebagai konsekuensi keimanannya. Demi terwujudnya makna kemerdekaan sejati semua peraturan yang ada dalam Al-Quran dan As-Sunnah menjadi dasar konstitusi bagi seluruh kebijakan, program dan perilaku politik. Sebab kemandirian refrensi syari’at pada kekuasaan negara dan penegak hukum memberikan jaminan penting dalam merealisir amanah dan melawan kezaliman.

  d.

  Al-Wasathiyah (Moderat) Masyarakat muslim disebut sebagai masyarakat “tengah” (ummatan wasatha).

  Simbol moralitas masyarakat Islam tersebut melahirkan prilaku, sikap, dan watak moderat (wasathiyah) dalam sikap dan interaksi muslim dengan berbagai persoalan. Al-wasathiyah yang telah menjadi ciri Islam baik dalam aspek-aspek nazhariyah (teoritis) dan amaliyah

  (operasional) atau aspek tarbiyah (pendidikan) dan tasyri’iyah (perundang-undangan) harus merefleksi pada aspek ideologi ataupun tashawwur (persepsi), ibadah yang bersifat ritual, akhlak, adab (tata krama), tasyri’ dan dalam semua kebijakan, program dan prilaku politik Partai Keadilan Sejahtera. Dalam tataran praktis sikap sikap kemoderatan ini dinyatakan pula dalam penolakannya terhadap segala bentuk ekstremitas dan eksageritas kezaliman dan kebathilan.

  e.

  Al-Istiqamah (Komit dan Konsisten) Oleh sebab berpegang teguh kepada ajaran dan aturan Islam merupakan ciri seorang muslim maka komitmen dan konsistensi kepada gerakan Islam harus menjadi inspirasi setiap geraknya. Konsekuensinya seluruh kebijakan, program, dan langkah- langkah operasional Partai harus istiqamah (taat asas) pada “hukum transeden” yang ditemukan dalam keseluruhan tata alamiah dan dalam keseluruhan proses sejarah (ayat- ayat KauniyatNya), dalam kitab-kitab-Nya (ayat-ayat QawliyatNya) dan dalam Sunnah Rasulullah SAW, dalam konsensus ummat.

  f.

  Al-Numuw wa al-Tathawwur (Tumbuh dan Berkembang) Konsistensi yang menjadi watak Partai Keadilan Sejahtera tidak boleh melahirkan stagnan bagi gerakan dan kehilangan kreatifitasnya yang orisinal. Maka prinsip al-numuw wa al-tathawwur (pertumbuhan yang bersifat vertikal dan perkembangan yang bersifat horizontal) harus menjadi prinsip gerakannya dengan tetap mengacu kepada kaidah yang bersumber dari nilai-nilai Islam. Oleh karena itu Partai dalam kebijakan, program dan langkah-langkah operasionalnya harus tetap konsern kepada pengembangan potensi SDM hingga mampu melakukan eksalarasi mobilitas vertikal dan perluasan mobilitas horizontal.

  g.

  Al-Tadarruj wa Al-Tawazun (Bertahap, Seimbang, dan Proporsional).

  Pertumbuhan dan perkembangan gerakan dakwah partai mesti dilalui secara bertahap dan proporsional, sesuai dengan sunnatullah yang berlaku dijagat raya ini.

  Seluruh sistem Islam berdiri diatas landasan kebertahapan dan keseimbangan. Kebertahapan dan keseimbangan merupakan tata alamiah yang tidak akan mengalami perubahan. Manusia secara fitrah tercipta dalam kebertahapan dan keseimbangan yang nyata. Maka semua tindakan manusia, lebih-lebih tindakan politik, yang berupaya memisahkan diri dari kebertahapan, keserasian dan keseimbangan akan berakibat pada kehancuran yang karenanya dapat dikategorikan sebagai kejahatan bagi kemanusiaan dan lingkungan sejagat.

  h.

  Al-awlawiyat wa Al-Mashlahah (Skala Prioritas dan Prioritas Kemanfaatan) Efektifitas sebuah gerakan salah satunya ditentukan oleh kemampuan gerakan tersebut dalam menetukan prioritas langkah dan kebijakannya. Sebab segala sesuatu mempunyai saat dan gilirannya. Amal perbuatan memiliki keutamaan yang bertingkat-tingkat pula, dari yang bersifat strategis, politis, sampai ke yang bersifat taktis.

  Prinsip al-awlawiyat dalam gerakan pada hakekatnya refleksi dari budaya berfikir strategis. Oleh sebab itu kebijakan, program, dan langkah-langkah operasionalnya didasarkan kepada visi dan misi partai. Prinsip al-awlawiyat dapat melahirkan efisiensi dan efkektifitas gerakan. Disamping itu, Partai Keadilan Sejahtera yakin bahwa sebaik- baik muslim adalah yang paling bermanfaat bagi kepentingan manusia.Maka pada hakikatnya mashlahah ummat menjadi dasar dan prinsip dalam kebijakan, program, dan langkah-langkah operasionalnya. i.

  Al-Hulul (Solusi) Partai Keadilan Sejahtera sesuai dengan namanya, ia memperjuangkan aspek- aspek yang tidak hanya berhenti pada janji, teori maupun kegiatan yang tidak dirasakan manfaatnya oleh ummat. Keadilan dan kesejahteraan haruslah diperjuangkan dengan ihsan dan itqon (profesional), itulah yang mengharuskan partai dan aktivisnya mengarahkan aktivitas dan program partai untuk menjadi solusi dan merealisirnya disetiap aktivitas yang mereka tempuh. j.

  Al-Mustaqbaliyah (Orientasi masa depan) Pada kenyataannya tiga dimensi waktu (masa lalu, masa kini, dan masa mendatang) merupakan realitas yang saling berhubungan. Disadari, sasaran dakwah yang akan diwujudkan merupakan sasaran besar, yaitu tegaknya agama Allah di bumi yang menyebarluaskan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh ummat manusia, yang bisa jadi yang akan menikmati keberhasilannya adalah generasi mendatang. Maka seyogyanya setiap kebijakan yang diambil dan program-program yang dicanangkan mengaitkan ketiga dimensi waktu tersebut. Masa lalu sebagai pelajaran, masa kinisebagai realitas, dan masa depan sebagai harapan. k.

  Al-‘Alamiyah (Bagian dari dakwah sedunia) Pada hakekatnya gerakan dakwah Islamiyah, baik tujuan ataupun sasaran yang akan dicapai, bersifat ‘alamiyah (mendunia) sejalan dengan universalitas Islam. Hal itu telah menjadi sunnatudda’wah. Ia merupakan aktivitas yang tidak kenal batas etnisitas, negara atau daerah tertentu. Kenyataan itu menegaskan bahwa eksistensi dakwah kita merupakan bagian dari dakwah ‘alamiyah. Oleh sebab itu prinsip kebijakan dakwah kita tidak lepas dari kebijakan dan gerakan dakwah sedunia. Adalah suatu kemestian setiap kebijakan yang diambil, program yang dicanangkan, dan langkah-langkah yang ditempuh selaras dengan kebijakan dakwah yang bersifat alami dan tunduk pada sunnatudda’wah tersebut dengan tidak melikuidasi persoalan khas yang dihadapi dimasing-masing wilayah.

2.10 Paradigma Partai Keadilan Sejahtera

  Terminologi yang muncul di tengah kehidupan moderen untuk menggambarkan aktivitas perubahan sosial terencana adalah pembangunan. sejak akhir tahun lima puluhan dan awal tahun enam puluhan, pembangunan disamakan artinya dengan kemajuan dan modernisasi. Menurut konsep ini, perbaikan lingkungan fisik atau kemajuan material merupakan fokus dari berbagai aktivitas pembangunan. Negara sedang berkembang atau Negara terbelakang diartikan sebagai negara yang dalam bidang industri, ekonomi, teknologi, kelembagaan, dan kebudayaan sedang berusaha untuk maju meniru model negara maju di Barat. lmplementasi konsep pembangunan semacam itu akan menihilkan perlindungan terhadap lima aspek utama kebutuhan dasar manusia (agama, jiwa, akal, harta dan keturunan). Karena itu, perlu dilakukan kajian mendalam atas konsep pembangunan yang akan diterapkan. Urbanisasi dan industrialisasi melahirkan masalah kebodohan, kemiskinan, pengangguran, kelaparan

   dan rasa tidak tenteram .

  Berbagai analisis mutakhir atas dampak ideology developmentalisme Barat memperlihatkan suatu simpulan, bahwa pembangunan telah menyeret manusia kepada enam ancaman serius: industri yang tak terkendali; mengeringnya sumber-sumber alam (seperti energi, hutan, pangan dan air); tekanan perkapita yang telah melampaui titik kritis atas tanah dan lingkungan; limbah industri dan rumah tangga yang terus bertambah; perlombaan senjata nuklir, kimia dan biologi; dan pertumbuhan serta penyebaran penduduk dunia secara tidak terkendali. Dalam semua itu manusia lebih diposisikan sebagai alat pembangunan. Bangsa Indonesia harus segera merumuskan ulang paradigma pembangunannya dengan menyaring konsep yang datang dari luar secara kritis dan tepat, dan berani mengungkapkan gagasan gagasan orisinilnya. Penyusunan Platform Kebijakan Pembangunan PKS melandaskan diri pada paradigma nasional (consensus nasional), peraturan perundangan yang berlaku, AD/ART, Renstra, serta Falsafah Dasar Perjuangan Partai. Secara obyektif dalam 44 bingkai negara, maka Platform Kebijakan Pembangunan PKS ini didasarkan pada

  Majelis Pertimbangan PKS, Kebijakan Pembangunan PKS, 2008 paradigma dan konsensus nasional. Pancasila sebagai Dasar Negara secara konsepsional mengandung nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa (tauhid), Demokrasi (syura), Hak Asasi Manusia (maqashid syari'ah), Pluralitas Persatuan dan Kesatuan, dalam Semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang harmonis serta untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Nilai-nilai tersebut menjadi landasan idiil kehidupan bersama; serta nilai-nilai dalam UUD digunakan sebagai landasan konstitusional Platform Kebijakan Pembangunan ini. Tujuan didirikannya PKS, sebagaimana tertuang dalam Anggaran Dasar PKS pasal 5, Yaitu:

1. Terwujudnya cita-cita nasional bangsa lndonesia sebagaimana dimaksud dalam

  Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik lndonesia tahun 7945; dan 2. Terwujudnya masyarakat madani yan! adil dan seiahtera yant diridhai Allah subhanahu wa ta'ala, dalam Negara Kesatuan Republik lndonesia.

  PKS menyadari pluralitas etnik dan agama masyarakat Indonesia yang mengisi wilayah beribu pulau dan beratus suku yang membentang dari Sabang hingga Merauke,

  

  yang dilalui garis khatulistiwa. Berdasarkan atas pemahaman tersebut ; a.

  Falsafah Dasar Perjuangan Partai Keadilan Sejahtera PKS, sebagai entitas politik nasional, secara subyektif berjuang dengan dasar aqidah, asas, dan moralitas Islam untuk mencapai tujuan terwujudnya masyarakat 45 madani yang adil, sejahtera dan bermartabat. Bersama-sama dengan entitas politik

  Ibid, hal. 80 lainnya secara kompetitif berjuang untuk mencapai cita-cita nasional. lslam secara eksternal adalah bentuk diferensiasi dan sekaligus positioning PKS sebagai entitas politik nasional berhadapan dengan entitas politik lainnya. Di sisi lain dengan menjadikan lslam sebagai aqidah, asas dan basis moral, maka PKS berkeyakinan dan ingin menegaskan bahwa secara internal-subyektif aktivitas politik adalah “ibadah”, yang apabila bertujuan untuk kemaslahatan umat, didasarkan pada niat yang ikhlas untuk mencari ridha Allah SWT, dan dilaksanakan dengan cara-cara yang baik dengan akhlak terpuji, maka aktivitas lni menjadi ibadah yang bernilai "amal shalih". Itulah dasar PKS secara internal-subyektif dalam menghimpun kader-kadernya dalam barisan yang rapi untuk memperjuangkan aspirasi umat dan mencapai tujuan nasional. Atas dasar itu pula dibangun elan vital, etos, dan bahkan militansi perjuangan para kader, termasuk semangat rela berkorban.

  Dengan keyakinan, bahwa aktivitas politik bukan sekedar kegiatan profan- duniawi, namun sarat dengan dimensi sakral-relijius-ukhrawi yang bernilai ibadah, maka dipercaya, bahwa politik bukanlah alat untuk sekedar mengejar kemajuan material-kekuasaan, tetapi hampa dalam aspek emosional- spiritual, sehingga para kader teralienasi dan kehilangan identitas diri yang sejati, lalu mereka mengalami disorientasi dan kegersangan hidup. Sebaliknya, aktivitas politik dapat menjadi ruang ekspresi dan menguak potensi diri, sarana untuk peningkatan kapasitas diri, dan juga sebagai tempat bagi kader untuk berkhidmat kepada publik, sebagai bagian dari bentuk pengkhidmatan mereka terhadap agama yang sarat dengan aspek spiritualitas dan kemanusiaan. Darah pergerakan itu menjadi mungkin dengan menempatkan lslam secara internal-subyektif sebagai aqidah, asas, dan moralitas perjuangan PKS. Substansi moralitas perjuangan PKS sendiri adalah bersih, peduli dan profesional. pluralitas kekayaan budaya itu.

  b.

  Hakikat Dakwah Dakwah lslam pada hakekatnya merupakan aktifitas terencana untuk men- transformasi individu dan masyarakat dari kehidupan ahiliyyah kearah kehidupan yang mencerminkan Semangat dan lslam. proses transformasi individu yakni pembentukan pribadi-pribadi muslim Sejati (syakhsiyyah islamiyah) dilakukan dalam kerangka transformasi sosial sebab terbentuknya pribadi muslim sejati bukanlah tujuan akhir. Oleh karena itu pribadi-pribadi ini mesti memperkaya kualitas dirinya untuk mengemban amanah dakwah (syakhsiyya-h da'iyyail), sehingga mampu berperan aktif dalam melakukan transformasi sosial. Dakwah yang dibutuhkan untuk memperbaiki umat adalah suatu gerakan dakwah yang menyeluruh (dakwah syamilah), dakwah yang mampu, mempersiapkan segala kekuatan untuk menghadapi segala medan yang berat dan rumit.

  Kekuatan utama Partai Dakwah adalah para kader dakwah. Dakwah harus mampu mencetak kader-kader yang handal dari berbagai latar belakang kemampuan dan kemahiran yang saling bertaut memberdayakan umat' Dakwah membangun kekuatan SDM dalam suatu jaringan dan barisan, kesamaan fikrah, kesatuan gerak dan langkah, dan kejelasan visi dan misi yang diembannya melalui suatu orkestra kepemimpinan yang cerdas, tangguh dan amanah.

  2.11 Partai Keadilan Sejahtera di Kabupaten Batubara PKS memiliki pimpinan pada tingkat daerah, khususnya Kabupaten Batubara.

  PKS membentuk kepengurusan di tingkat Kabupaten (Dewan Pimpinan Daerah) dan

  7 Kecamatan (Dewan Pimpinan Cabang). Kepengurusan PKS dalam dewan pimpinan daerah di Kabupaten Batubara telah terbentuk dengan jumlah pengurus dan kader sebanyak 880 orang yang terdiri dari 400 orang pengurus dan kader perempuan dan 480 orang pengurus dan kader laki-laki. Selain di Dewan Pimpinan Daerah, PKS juga membentuk kepengurusan di tingkat kecamatan dengan dibentuk 7 pengurus Dewan Pimpinan Cabang yaitu Kecamatan Medang deras, Sei Suka, Air Putih, Lima Puluh, Tanjung Tiram, Talawi dan Sei Balai dengan jumlah pengurus yang berbeda-beda setiap kecamatan. Sementara itu PKS tidak membentuk kepengurusan Dewan Pimpinan Ranting karena disetiap kader-kader yang bertempat tinggal di desa Kabupaten Batubara akan menjadi kader di Dewan Pimpinan Cabang.

  2.12 Struktur Organisasi Partai Keadilan Sejahtera

  Struktur Organisasi merupakan wadah bagi sekelompok orang yang bekerjasama antara sesama anggota untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Struktur organisasi menyediakan personil yang memegang jabatan tertentu dimana masing- masing diberikan tugas, wewenang dan tanggung jawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan kerja dalam sebuah organisasi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan organisasi. Hubungan kerja dalam organisasi dituangkan dalam struktur organisasi dimana merupakan gambaran sistematis dengan orang-orang yang menggerakkan organisasi dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Struktur organisasi

  

  partai terdiri dari : a.

  Struktur Organisasi partai ditingkat pusat adalah: a.

  Majelis Syuro b.

  Dewan Pimpinan Tingkat Pusat c. Majelis Pertimbangan Pusat d.

  Dewan Pengurus Pusat e. Dewan Syari’ah Pusat b. Struktur organisasi partai ditingkat Provinsi adalah: a.

  Majelis Pertimbangan Wilayah b.

  Dewan Pengurus Wilayah c. Dewan Syari’ah Wilayah c. Struktur organisasi partai ditingkat Kabupaten/Kota adalah: a.

  Majelis Pertimbangan Daerah b.

  Dewan Pengurus Daerah c. Dewan Syari’ah Daerah d. 46 Struktur organisasi partai ditingkat kecamatan adalah Dewan Pengurus Cabang.

  Data DPD PKS Kabupaten Batubara e.

  Struktur organisasi partai ditingkat kelurahan/desa/dengan sebutan lainnya adalah Dewan Pengurus Ranting.

  f.

  Selain struktur organisasi diatas, partai membentuk Unit Pembinaan dan Pengkaderan Anggota

  • Penjabaran Tentang Struktur Adapun tugas struktural Dewan Pengurus Daerah sebagai berikut: a.

  Melaksanakan kebijakan-kebijakan dewan pengurus wilayab putusan musyawarah daerah, dan kesepakatan Pimpinan Tingkat Daerah.

  b.

  Menarik dan keanggotaan sesuai dengan panduan pengurus Dewan Pengurus Pusat.

  c.

  Membentuk dan menetapkan struktur dan kepengurusan Dewan Pengurus Cabang.

  d.

  Menerima waqaf, hibah dan sumbangan sukarela yang hatal, legal dan tidak mengikat.

  e.

  Mengusulkan daftar nama calon sementara anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kabupaten/ kota kepada.

  f.

  Bersama Dewan Pimpinan daerah mengusulkan nama pasangan calon kepala daerah kabupaten/ kota kepada pengurus wilayah.

  a.

  Tugas konsepsional Dewan Pengurus Daerah sebagai berikut; 1.

  Menyusun rencana program dan anggaran tahunan Dewan Pengurus Daerah.

  2. Rencana program dan anggaran tahunan yang dimaksud pada ayat (l) disampaikan kepada Dewan Pengurus Wilayah stelah dikompilasi dengan rancangan program dan anggaran tahunan Majelis Pertimbangan Daerah dan Dewan Syari'ah Daerah. Menetapkan produk-produk konsepsional untuk bidang-bidang tugas dan lembaga-lembaga struktural dibawahnya.

  b.

  Tugas Managerial Dewan Pengurus Daerah sebagai berikut:

  • Mengajukan rancangan stuktur kepengurusan Dewan Pengurus Daerah kepada Dewan Pengurus Wilayah.
  • Memimpin dan mengawasi lembaga-lembaga struktural di bawahnya atas persetujuan Dewan Pengurus Wilayah.

  c.

  Tugas Operasional Dewan Pengurus Daerah sebagai berikut; 1.

  Menerbitkan dan mensosialisasikan pandangan dan pernyataan resmi partai.

  2. Mempersiapkan kader partai dalarn berbagai bidang.

  3. Melaksanakan koordinasi kader partai anggota legislatif dan eksekutif.

  4. Menyelenggarakan kaderisasi, pendidikan dan pelatihan, serta kursus-kursus dan dakwah, kewilayahan, organisasi dan managemen, politik serta kepemimpinan.

  

Struktur Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera

Kabupaten Batubara

  Ketua : Ahmad Hadian, S.Pdi

  Sekertaris Umum : Firman Ashad, St Bendahara Umum : Joko Susilo, S.Si.

  Ketua bidang kaderisasi : Agus Suwita Ketua Bidang Cabang Dakwah : M. Sahlan Ketua Bidang Pembangunan Ummat : H. M. Amin El Husaini.

Dokumen yang terkait

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

2 76 172

Partisipasi Politik Perempuan Di DPD Partai Keadilan Sejahtera Kota Medan (Persoalan, Hambatan, dan Strategi)

2 49 137

SOSIALISASI BUDAYA ORGANISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA KEPADA KADERNYA(Studi Komunikasi Organisasi Pada Dewan Pimpinan Daerah Partai Keadilan Sejahtera Kota Malang)

0 3 2

MODEL REKRUTMEN DAN KADERISASI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (PKS) (Studi di Kantor DPD PKS Kabupaten Lamongan)

0 5 3

KONSTRUKSI IDEOLOGI PARTAI POLITIK OLEH KADER PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Studi pada DPC PKS Kecamatan Kertosono Kabupaten. Nganjuk)

0 3 25

POLA PENGASUHAN ANAK DALAM KELUARGA KADER PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Studi Pada Keluarga Kader Partai Keadilan Sejahtera Desa Braja Harjosari, Kabupaten Lampung Timur)

0 6 3

KELUARGA BERENCANA DALAM PERSEPSI KADER PARTAI KEADILAN SEJAHTERA (Studi pada Keluarga Kader PKS di Desa Candimas Natar)

7 22 90

PEMASARAN POLITIK (POLITICAL MARKETING) PARTAI GOLONGAN KARYA DAN PARTAI DEMOKRAT (Studi Tentang Perbandingan Pemasaran Politik Partai Golkar dan Partai Demokrat Dalam Rangka Menarik Massa Pada Pemilihan Umum Legislatif Tahun 2009 di Daerah Pilihan II Kab

0 0 150

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

0 0 32

Perbandingan Partisipasi Politik Perempuan di Partai Nasdem (Nasional Demokrat) dan PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Kabupaten Batubara

0 0 14