Indikator Keberhasilan Pembentukan Bioflok

17 dimasukan ke dalam wadah pemeliharaan, benih ikan terlebih dahulu diaklimatisasi dengan cara membiarkan benih ikan selama beberapa menit sehingga benih ikan masuk ke dalam wadah pemeliharaan dengan sendirinya.

3.4.3 Pemeliharaan Ikan Uji

Benih ikan dimasukkan ke dalam wadah pemeliharaan dengan kepadatan 30 ekorkolam. Pemeliharaan ikan dilakukan selama 40 hari. Pemberian pakan diberikan 3 kali sehari yaitu pagi hari pukul 08.00 WIB, siang hari pukul 12.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. Pemberian pakan dilakukan dengan cara memberikan bioflok sebanyak 8 mlL pada pagi hari, 8 mlL di siang hari serta 8 mlL di sore hari sehingga jumlah bioflok yang diberikan sebanyak 24 mlL per harinya.

3.4.4 Pengukuran Kualitas Air

Kualitas air yang diamati selama penelitian meliputi suhu, pH dan DO yang dilakukan setiap 8 hari sekali dan uji amoniak pada awal, tengah dan akhir pemeliharaan.

3.4.5 Sampling Pertumbuhan

Sampling pertumbuhan dilakukan setiap 10 hari sekali dengan mengambil sembilan ekor sampel ikan pada masing-masing unit percobaan. Sampling dilakukan dengan menggunakan wadah, timbangan digital dan scoop net. Metode sampling ini yaitu dengan mengkalibrasi terlebih dahulu berat wadah lalu ikan diambil dengan scoop net kemudian ditimbang. 18 W = Wt - Wo

3.5 Pengambilan Data

3.5.1 Pertumbuhan Mutlak

Pertumbuhan mutlak ditetapkan berdasarkan pertambahan biomassa mutlak ikan uji pada setiap unit percobaan. Pertumbuhan mutlak dihitung dengan menggunakan rumus Effendi, 1997: Keterangan: W = pertumbuhan mutlak Wt = biomassa ikan uji pada akhir pemeliharaan Wo = biomassa ikan uji pada awal pemeliharaan

3.5.2 Pertumbuhan Harian

Pertumbuhan harian dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut Zonneveld et al., 1991 : Keterangan : GR : Pertumbuhan harian ghari Wt : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-t g Wo : Bobot rata-rata ikan pada hari ke-0 g t : Waktu pemeliharaan hari t Wo Wt GR  

Dokumen yang terkait

Identifikasi Dan Prevalensi Ektoparasit Pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) di Rawa Dan Tambak Paluh Merbau Percut Sei Tuan

9 144 57

Studi Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis Niloticus) Dalam Air Tawar Dan Dalam Campuran Air Tawar Dan Air Laut

3 92 100

Efektifitas Pertumbuhan Bibit Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Terhadap Pengaruh Mineral Fe, Na, Ca, Mg, Dan Cl Pada Akuarium Air Tawar Dan Campuran Air Tawar Dan Air Laut.

4 66 64

Analisis Pembudidayaan Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Dalam Kolam Air Tawar Dan Campuran Air Laut Berdasarkan Perubahan Kandungan Mineral

2 52 116

Pemanfaatan kulit ari kelapa sebagai alternatif bahan pakan untuk ikan nila (oreochromis niloticus)

1 18 6

UTILIZATION BIOFLOK FROM WASTEWATER CATFISH (Clarias gariepinus) FARMING AS FEED BLACK TILAPIA SEED (Oreochromis niloticus) PEMANFAATAN BIOFLOK DARI LIMBAH BUDIDAYA LELE DUMBO (Clarias gariepinus) SEBAGAI PAKAN BENIH IKAN NILA HITAM (Oreochromis niloticus

0 39 51

ANALYSIS OF DIFFERENT C:N RATIO ON RED TILAPIA (Oreochromis niloticus) GROWTH IN BIOFLOC SYSTEM ANALISIS RASIO C:N BERBEDA PADA SISTEM BIOFLOK TERHADAP PERTUMBUHAN IKAN NILA MERAH (Oreochromis niloticus)

4 40 46

The bacteriological quality of chicken offal and spoiled egg as feed for Catfish and Tilapia Rearing in Penang, Malaysia

0 4 7

PENGARUH PEMBERIAN TEPUNG KEPALA UDANG TERHADAP LAJU PERTUMBUGAN DAN KONVERSI PAKAN BENIH LELE SANGKURIANG (CLARIAS GARIEPINUS) - The Effect Of Shrimp Head Meal Gift To Grow Rate And Feed Conversion Of Catfish Juvenile (Clarias Gariepinus).

0 1 13

SANGKURIANG CATFISH (CLARIAS GARIEPINUS VAR) SKIN EXTRACT ACTIVITY ON FIBROBLAST AND COLLAGEN SYNTHESIS FOR SKIN BURN HEALING

0 0 5