Eksistensi Perjanjian Perkawinan Pada Perkawinan yang Dilangsungkan oleh Pemeluk Agama Kristen

Erika Mianna Hutagaol : Eksistensi Perjanjian Perkawinan Pada Perkawinan yang Dilangsungkan oleh…,2005

USU Repository © 2006

Eksistensi Perjanjian Perkawinan Pada Perkawinan yang
Dilangsungkan oleh Pemeluk Agama Kristen
(Studi di Kota Medan)
Tesis
Erika Mianna Hutagaul
Universitas Sumatera Utara
Program Pascasarjana
Kenotariatan
Medan
2005
INTISARI
Pasal 1 Undang-Undang No. 1 tahun 1974 disebutkan “Perkawinan adalah ikatan lahir batin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga
(rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ke-Tuhanan Yang Maha Esa”. Hal ini berarti
bahwa perkawinan itu dilangsungkan bukan untuk sementara waktu atau untuk jangka waktu tertentu,
tetapi perkawman itu dimaksudkan untuk seumur hidup atau untuk selama-lamanya.
Perjanjian sebagaimana diatur dalam buku ke III KUH perdata merupakan perjanjian di

bidang harta kekayaan, artinya dapat dinilai dan dapat diukur sedangkan perjanjian perkawinan
merupakan suatu perjanjian yang tidak dapat dinilai dan diukur. Namun dengan kenyataan yang ada
jarang sekali ditemukan perkawinan dilangsungkan oleh pemeluk agama Kristen mengadakan
perjanjian perkawinan.
Untuk mengkaji hal-hal tersebut di atas, maka sifat penelitian adalah deskriptif analitis.
Lokasi penelitian adalah kota Medan. Sampel responden ditetapkan secara purposive sampling 10
orang yang membuat perjanjian perkawinan ditambah.30 orang anggota masyarakat telah menikah
tidak mengadakan perjanjian perkawinan. Alat pengumpulan data primer adalah studi dokumentasi
dan pedoman wawancara, sedangkan data skunder dikumpulkan melalui studi kepustakaan, analisis
data dilakukan secara kuantitatif.
Dari hasil penelitian menunjukan bahwa perkawinan yang dilangsungkan oleh pemeluk
agama Kristen berpegang teguh pada hukum adat yang berlaku bagi mereka. Dinas kependudukan
hanya memuat akta perjanjian perkawinan dalam register akta perkawinan tanpa mengetahui apa yang
diatur para pihak dalam perjanjian perkawinan, dan tidak pernah mencatatkannya dalam daftar
tersendiri. Kutipan akta perkawinan yang diserahkan kepada suami isteri tidak dimuat adanya
perjanjian perkawinan. Agama Kristen telah mengajarkan kepada pengikutnya apa yang telah
dipersatukan oleh Tuhan, dalam ikrar perjanjian perkawinan berarti telah menjadi satu daging dan
jiwa. Hukum agama Kristen merupakan pencerminan agama Kristen yang sangat dominan
mempengaruhi cara pandang calon suami isteri untuk tidak membuat perjanjian perkawinan sebelum
maupun pada saat perkawinan dilangsungkan.

Kata-Kata Kunci
- Perjanjian Perkawinan
- Perkawinan Agama Kristen

*) Mahasiswi Magister Kenotariatan USU - Medan
**) Dosen Magtster Kenotariatan Pascasarjana USU - Medan

Erika Mianna Hutagaol : Eksistensi Perjanjian Perkawinan Pada Perkawinan yang Dilangsungkan oleh…,2005

USU Repository © 2006

The Existance Of Marriage Contract In Christian Marriage
( It is located in Medan city )
Tesis
Erika Mianna Hutagaul
Universitas Sumatera Utara
Program Pascasarjana
Kenotariatan
Medan
2005

ABSTRACT
The ordinance number one/1974 says, “Marriage is tying bodily and mind between a man
and a woman purposely to build an everlasting family based on belief in One Supreme God. Marriage
doesn't held for the time being or in the course of time but forever.
This contract which is arranged in the third book of KUH Perdata is a possession of marriage
contract means that it is invaluable and unmeasureable contract. But in fact it rarely found in the
Christian marriage.
The writer uses a descriptive analysis to analyze the case of the previous statement. This
research is located in Medan. This thesis will analyze people purposively by analyzing 10 persons
who have made the marriage contract and 30 persons who have not the marriage contract. The
primary data collecting tools are documentary studies and interviews. The secondary data collecting
tools are the library research and data analysis.
The research finding is Christian marriage is based on traditional law. Dinas Kependudukan
registered only the marriage contract certificate without knowing the contract's content. The marriage
contract certificate doesn't include the matter of the contract that has been arranged by the couple.
Christian marriage -peaches, “Everything that has been tied by God will never be break of anything.
The couple is an union of body and soul. Christian law is influenced by Christian doctrine which is
dominantly influences the couple's point of view for not making a marriage contract before or after
the marriage ceremony.


Key Words
- Marriage contract
- Christian marriage

*) Post-graduate Program, Notary School, USU - Medan
**) Lecturer, Notary School Past graduate, USU - Medan

Erika Mianna Hutagaol : Eksistensi Perjanjian Perkawinan Pada Perkawinan yang Dilangsungkan oleh…,2005

USU Repository © 2006