Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya

PERKAWINAN YANG DILANGSUNGKAN DI LUAR NEGERI
DAN AKIBAT HUKUMNYA

TESIS

Oleh :

JULIANTY
047011036/MKn

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2006
Julianty : Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya, 2006
USU Repository © 2007

PERKAWINAN YANG DILANGSUNGKAN DI LUAR NEGERI DAN AKIBAT
HUKUMNYA
J u l i a n t y l
Runtung Sitepu2

Warsani Salim3
Kurnia Yani Darmono4
INTISARI
Dasar hukum dalam melakukan perkawinan antara Warga Negara Indonesia dengan
Warga Negara Indonesia atau Warga Negara Indonesia dengan Warga Negara Asing yang
dilangsungkan di luar negeri adalah Pasal 56 ayat (1) dan ayat (2) Undang- Undang
Nomor 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan yang harus dilaksanakan oleh seorang Warga
Negara Indonesia secara kumulatif, bukan alternatif secara terpisah dan berdiri sendiri.
Pendaftaran perkawinan merupakan hal yang wajib dilaksanakan sebab hal ini sangat
erat hubungannya dengan masalah pembuktian kepada pihak ketiga maupun kepada negara
sehingga dapat tercapai kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para pihak.
Und ang -Und ang No mo r 1 Tahun 197 4, ten tang Perk awin an maupun
Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975, tentang Peraturan Pelaksana UndangUndang
Nomor 1 Tahun 1974 tidak mengatur secara jelas dan tegas tentang masalah kelalaian
dalam hal mendaftarkan surat bukti perkawinan Warga Negara Indonesia y a n g
m e l a n g s u n g k a n p e r k a w i n a n d i l u a r n e g e r i , s e h i n g g a k e l e m a h a n i n i menyebabkan
tidak adanya kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para pihak.
Metode pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan yuridis
normatif yang bersifat deskriptif yang mengolah data primer maupun data sekunder dengan
mempergunakan analisis data kualitatif sehingga dapat ditarik kesimpulan yang bersifat

induktif-deduktif sebagai jawaban dari segala permasalahan hukum mengenai perkawinan
Warga Negara Indonesia yang dilangsungkan di luar negeri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelalaian dalam hal mendaftarkan surat bukti
perkawinan Warga Negara Indonesia yang melangsungkan perkawinan di luar negeri
mempengaruhi status keabsahan perkawinan tersebut, perkawinan tersebut dianggap tidak
pernah ada , tegasnya perkawinan tersebut tidak diakui oleh negara Indonesia begitu pula
dengan segala aspek hukum yang timbul dari perkawinan

1.
2.
3.
4.

Mahasiswa Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara
Dosen Sekolah Pascasarjana Magister Kenotariatan Universitas Sumatera Utara

Julianty : Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya, 2006
USU Repository © 2007


tersebut. Dalam menentukan keabsahan suatu perkawinan yang dilangsungkan di luar negeri
juga berlaku Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 349 K/Sip/196 7,
dimana peng ad ilan berwen ang un tuk menilai keab sahan su atu p e r k a w i n a n y a n g
d i l a n g s u n g k a n d i l u a r n e g e r i , s e h i n g g a h a k i m a k a n mempertimbangkan
keabsahan perkawinan yang dilangsungkan di luar negeri berdasarkan “Tanda Bukti
Laporan Perkawinan” dari pasangan suami-istri yang bersangkutan.
Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa masalah
mengenai pendaftaran perkawinan sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku penting
untuk dilaksanakan guna mewujudkan standar hukum yang bersifat united legal frame
work dan united legal opinion (ada kesatuan pandangan) dalam mewujudkan
kebenaran dan keadilan. Kesatuan pandangan ini sangat penting untuk dilaksanakan agar dalam
perkara yang sama tidak terjadi putusan hukum yang berbeda, sehingga memberikan
kepastian hukum bagi masyarakat. Kelalaian dalam mendaftarkan perkawinan Warga Negara
Indonesia yang melangsungkan perkawinan di luar negeri akan mempengaruhi
keabsahan perkawinan tersebut sehingga disarankan kepada pemerintah agar merevisi
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974, tentang Perkawinan dan Peraturan Pemerintah
Nomor 9 Tahun 1975, tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 1 Tahun
1974 agar menegaskan secara jelas dan tegas tentang konsekwensi kelalaian
mendaftarkan perkawian Warga Negara Indonesia yang melangsungkan perkawinannya di

luar negeri sehingga dapat memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum bagi para
pihak. Disamping itu pendaftaran perkawinan merupakan usaha pmerintah untuk
menganyomi masyarakat demi terwujudnya ketertiban dan keadilan dalam masyarakat
dan usaha ini hams didukung oleh segenap masyarakat Indonesia, namun agar usaha
ini terwujud dengan hasil yang memuaskan, kiranya perlu bagi pemerintah untuk
mensosialisasikan kepada masyarakat Indonesia tentang arti pentingnya proses
pendaftaran perkawinan guna memenuhi yurifis formal sahnya suatu perkawinan .

Kata-Kata Kunci
• Perkawinan
• Keabsahan perkawinan di luar negeri

Julianty : Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya, 2006
USU Repository © 2007

TILE MARRIAGE PERFORMED IN ABROAD A N D L E G A L
CONSEQUENCE
J u l i a n t y l
Runtung Sitepu2
Warsani Salim3

Kurnia Yani Darmono4
ABSTRACT
The legal foundation in implementation of marriage between Indonesian citizen
to Indonesian citizen or between Indonesian citizens to foreign citizen performed in
abroad is article 56 verses (1) and (2) of The Law Number 1 of 1974, regarding the
Marriage that must be performed by Indonesian citizen cumulatively, is not separate and
independent alternative. The registration of marriage is a mandatory because this is closely
related to verification problem with third party or with state to make assure the legal certainty
and legal protection on parties.
Th e Law Nu mb er 1 of 1 974, reg ard ing th e Marriag e o r Gov ern ment
Regulation Number 9 of 1975, regarding the Regulation of Law Enforcement Number
I of 1974, do not regulate clearly and assertively the problem of ignorance in the case of
registering the marriage verification of Indonesian citizen performing the marriage in abroad,
thus this weakness has resulted in the lack of legal certainty and legal protection on parties.
The method of research used is normative juridical approach descriptively to process
either primary and secondary data by using qualitative data analysis, thus inductive-deductive
conclusion can be drawn as answer of all legal problems related to marriage of Indonesian
citizen performed in abroad.
The result of research indicates that the ignorance of registering the marriage verification
of Indonesian citizen performing a marriage in abroad effects the validity of the marriage, the

marriage is considered to be never occurring, or the marriage is not recognized by
Indonesia, and also the legal aspect resulting from the marriage itself. In determining the
validity of a marriage performed in abroad, jurisprudence of Indonesian High Court Number
349 K/Sip/1967 also applies, in which the court assumes some authority to evaluate the
validity of a marriage performed in abroad,

1.
2.
3.
4.

Student, Post Graduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
Lecturer, Post Graduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
Lecturer, Post Graduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.
Lecturer, Post Graduate School, Public Notary Program, University of North Sumatera.

Julianty : Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya, 2006
USU Repository © 2007

thus judge will consider the validity of a marriage performed in abroad in basis of " The

Marriage Verification Report " of husband and wife (couple).
The research concludes that the problem of registering the marriage according to
applicable legal rule is important to comply with to realize the united legal frame work
standard and united legal opinion to respect for the truth and justice. This united legal
opinion is very important to hold to prevent the different judgments from occurring,
thus it can provide the peoples with legal certainty. The ignorance of registering the
Indonesian citizen marriage performed in abroad will effect the validity of the marriage
itself, therefore it is suggested that government should revise the Law Number I of 1974,
regarding the Marriage and Government Regulation Number 9 of 1975, regarding the
Regulation of Law Enforcement Number 1 of 1974 to describe clearly and assertively the
consequence of ignorance in registration of Indonesian citizen marriage performed in
abroad in order to allow the legal certainty and legal protection for all parties. In
addition the registration of marriage is a government attempt to protect the peoples for
realization of discipline and justice among peoples, and this attempt must be supported by
all peoples of Indonesia, but to create the satisfactory realization in this case, it is very
important for government to make a collective socialization for all peoples of Indonesia
about the importance of marriage registration process to peoples to comply with formal
juridical for a valid marriage.

Pass Words:

• Marriage
• Validity of marriage in aboard

Julianty : Perkawinan Yang Dilangsungkan Di Luar Negeri Dan Akibat Hukumnya, 2006
USU Repository © 2007