32
2. Discriminant Validity.
Discriminant Validity dinilai dengan dua metode yaitu metode Fornell- Larcker; membandingkan square roots atas AVE dengan korelasi vertical
laten, dan metode Crossloading menyatakan bahwa semua item harus lebih besar dari konstruk lainnya Al-Gahtani etal, 2007.
3. Cronbach Alpha
Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan metode Cronbach Alpha, dimana reliabilitas didasarkan pada nilai koefisien alpha yang dihasilkan.
Menurut Ghozali 2006, suatu kostruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,600.
3.6.1.2 Tes Path Coefficient β
Pengujian ini dilakukan untuk meyakinkan bahwa hubungan antar konstruk adalah kuat. Hubungan antara variabel laten dikatakan signifikan jika path
coefficients ada pada level 0,050 Urbach Ahlemann, 2010.
33
3.6.1.3 Analisis Inner Model
Pengujian hipotesis dilakukan dengan analisis inner model. Model struktural atau inner model merupakan pengujianyang dilakukan untuk melihat pengaruh antara
variabel laten dengan variabel laten lainnya. Pengujian ini dilakukan dengan: a.
Melihat persentase varian yang dijelaskan yaitu R
2
. Perubahan nilai R- square dapat digunakan untuk menilai pengaruh variabel laten independen
tertentu terhadap variabel laten dependen apakah mempunyai pengaruh subtantive Ghozali, 2006.
b. Uji t-statistik diperoleh melalui prosedur bootstraping.Peluang kesalahan
yang ditetapkan oleh peneliti dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis atau tingkat signifikansi sebesar 5, hal ini berarti tingkat
kepastian statistik sampel mengestimasi dengan benar parameter populasi adalah 95.
55
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat disimpulkan bahwa 1 secara statistik dapat ditunjukkan bahwa sikap yang mendorong perilaku kepatuhan
pajak tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap niat wajib pajak koperasi untuk berperilaku patuh. Pengurus koperasi yang memiliki sikap yang mendorong
perilaku attitude toward the behavior rendah memiliki niat berperilaku patuh tinggi, hal ini berarti niat untuk berperilaku patuh pajak ternyata tidaklah semata-
mata didasari oleh keyakinan dan evaluasi perilaku yang mendorong pengurus untuk patuh.2 Hipotesis norma subjektif berpengaruh positif signifikan terhadap
niat berperilaku patuh terdukung. Dengan kata lain pengaruh lingkungan normative beliefs yang kuat atau tekanan sosial disekitar wajib pajak yaitu
petugas pajak mempengaruhi niat pengurus koperasi untuk berperilaku patuh. 3 Hipotesis niat untuk berperilaku patuh berpengaruh positif signifikan terhadap
kepatuhan pajak koperasi terdukung. Artinya jika niat pengurus koperasi tinggi maka tingkat kepatuhannya juga tinggi,hal ini sesuai dengan Teori Perilaku
Terencana yang menjelaskan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh individu timbul karena adanya intensi atau niat untuk berperilaku, Ajzen1991.