Mengelola Keuangan MENJUAL PRODUK DAN JASA KECANTIKAN RAMBUT 419

446 jelaslah bahwa pembukuan begitu penting bagi manajerpimpinan dalam rangka mengevaluasi atau mengambil keputusan dibidang keuangan. 1. Kegunaan Pembukuan a. Bagi perusahaan 1 Sebagai alat untuk membantu mengingat kegiatankejadian yang telah dilakukan oleh perusahaan. 2 Sebagai sarana pemisah antara harta perusahaan dengan harta pribadi. 3 Sebagai bahan informasi bagi pemilikpimpinan perusahaan dalam hal maju mundurnya kegiatan perusahaan. b. Bagi pihak luar 1 Sebagai bahan informasi pada pihak creaditur pemberi kredit. 2 Sebagai pedoman bagi kantor inspeksi pajak untuk menetapkan besarnya pajak. 2. Macam dan Bentuk Pembukuan Pada hakikatnya bahwa dalam melaksanakan kegiatan pembukuan adalah bertahap yaitu dari mencatat setiap data transaksi sampai data tersebut diolah, sehingga dapat memberikan informasi tentang kekayaan, modal dan keuangan. Pada masing-masing tahap mempunyai sistem pembukuan dengan nama buku yang berlainan, antara lain: a. Buku harian Buku harian adalah catatan semua transaksi yang dilakukan setiap waktu. Pada pelaksanaannya akan selalu menurut tertib waktu, yaitu dimulai dari tanggal dan bulan yang termuda, sampai tanggal dan bulan tertua. Semua transaksi yang dicatat dalam buku ini berdasarkan bukti pembukuan antara lain: 1 Kwitansi. 2 Pertinggal kwitansi. 3 Tembusan faktur penjualan. 4 Faktur pembelian. 5 Nota kredit. 6 Nota debet. b. Buku jurnal Buku jurnal adalah catatan berupa pendebetan dan pengkreditan transaksi secara kronologis beserta penjelasan yang diperlukan. Sebagai data transaksi yang dimasudkan dalam buku jurnal adalah data yang telah dicatat pada buku harian. Buku jurnal membantu perusahaan untuk pencatatan ke dalam buku besar, sehingga kemungkinan terjadi kesalahan mencatat mudah dikontrol dan diperbaiki. Syarat-syarat jurnal adalah sebagai berikut: 1 Bila harta + ĺ dicatat sebelah kiridebet. 2 Bila harta - ĺ dicatat sebelah kanankredit. 447 3 Bila utang + ĺ dicatat sebelah kanankredit 4 Bila utang - ĺ dicatat sebelah kiridebet. 5 Bila modal + ĺ dicatat sebelah kanankredit 6 Bila modal - ĺ dicatat sebelah kiridebet. Persyaratan di atas harus mengikuti persamaan pembukuan yaitu : HARTA = HUTANG + MODAL Buku jurnal yang biasa dipakai pada perusahaan adalah jurnal umum. Dengan bentuk jurnal 2 kolom dan jurnal 4 kolom. c. Buku besar Buku besar adalah pengelompokkan menurut jenis sesuai dengan kelompok permasalahan yang mengacu pada kelompok harta, hutang, dan modal yang mempunyai kartu-kartu perkiraan sendiri.

H. Merekrut dan Memilih Staf

Dalam pelaksanaan pengrekrutan dan pemilihan staf disesuaikan dengan bidang keahlian yang dibutuhkan. Teknik merekrut staf untuk bidang tata kecantikan rambut harus dilakukan tes keterampilan. Loyalitasnya terhadap perusahaan seperti memiliki kepribadian, menerima tamu, melayani pelanggan, menghadap atasanpimpinan, menjaga rahasia perusahaan, memiliki disiplin yang tinggi.

I. Merencanakan Serangkaian Program Pelatihan

Dari beberapa keterampilan yang telah dimiliki dalam bidang tata kecatikan rambut perlu disusun rencana program pelatihan agar keterampilan tersebut dalam diaplikasikan dalam dunia usaha. Susunan rangkaian tersebut adalah sebagai berikut: 1. Merencanakan jenis pelatihan dan usaha pekerjaan untuk mencapai tujuan, seperti pelatihan berdasarkan tipe-tipe salon kecantikan tipe A, B,C dan D. Selain dari itu program pelatihan ini dapat pula menurut jenis bahan kosmetika yang digunakan misalnya salon kecantikan modern atau tradisional. 2. Melaksanakan sesuai dengan perencanaan program pelatihan di atas. 3. Pengawasanpengontrolan, sesuai dengan program pelatihan yang telah diputuskan diperlukan pengawasan yang maksimal agar pelatihan dapat berjalan lancar. Bidang pengawasan perlu melakukan pencatatanadministrasi yang menyangkut pelatihan yang dilaksanakan. 4. Menilai, sangat dibutuhkan agar semua rencana dapat diketahui apakah tercapai atau tidak dan sekaligus untuk mencegah kemungkinan-kemungkinan yang tidak yang tidak diinginkan. 5. Mengembangkan, program pelatihan yang telah dilaksanakan dapat dikembangkan dengan memperhatikan data-data yang telah dicatat. 448

J. Etika Jabatan

Tata rias rambut meliputi pekerjaan dengan rambut yang hidup dan tumbuh yang terdiri atas: 1. Membersihkan. 2. Memangkas. 3. Mengeriting. 4. Memberi. 5. Menghilangkan warna. 6. Menata. 7. Memelihara rambut. Seorang penata rambut dalam pekerjaannya akan menghadapi berbagai cara dan persoalan bahagian yang mana harus dikuasai sepenuhnya untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari penataan rambut yang sempurna tercapai dengan menerapkan keahlian yang artistik menurut ilmu kesenian dan pengetahuan yang dalam, yang ditujukan untuk mempesonakan keadaan langganan pelanggan, dengan cara yang memuaskan langganan maupun yang mengerjakannya ahli penata rambut atau yang disebut juga dengan hairdresser. Hal-hal yang penting bagi seorang ahli penata rambut atau hairdresser adalah sebagai berikut: 1. Hampir semua bahan-bahan dan alat-alat, baik alat-alat perawatan maupun alat-alat pratata dan penataan rambut menyentuh dan dapat mempengaruhi tubuh manusia, maka perlu menguasai pengetahuan tentang anatomi, fisiologie, higiene, bakterologie dan dasar-dasar ilmu kimia dan kosmetologie. 2. Hubungan dan pergaulan memegang peranan yang penting sekali dalam dunia tata kecantikan dan harus benar-benar dipatuhi. Untuk mencapai hubungan yang sempurna dan apik, maka tata tertib jabatan, sopan santun, hubungan sosial sangat perlu diperhatikan. Kita harus mempertimbangkan watak sifat-sifat seseorang, hubungan dagang dan hubungan sosial dalam masyarakat. Kita harus menghargai seni, keindahan dan efeknya dalam kehidupan sosial. 3. Pelayanan langganan yang tertib dan menyenangkan, perhatian terhadap keluh kesah, pengertian terhadap kesukaran mereka, komunikasi yang tepat merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi kelangsungan karier seorang penata rambut atau hairdresser. Agar tujuan dari seorang penata rambut tercapai dengan baik dan sebagai pengusaha salon kecantikan tidak kehilangan langganan serta dapat memuaskan pelanggan maka perlu diperhatikan dan ditaati hal sebagai berikut: 1. Tata Tertib Jabatan a. Dalam setiap jabatan perlu ada peraturan dan ketenatuan yang memberi petunjuk sehubungan dengan pendirian, sikap, kelakuan