448
J. Etika Jabatan
Tata rias rambut meliputi pekerjaan dengan rambut yang hidup dan tumbuh yang terdiri atas:
1. Membersihkan. 2. Memangkas.
3. Mengeriting. 4. Memberi.
5. Menghilangkan
warna. 6. Menata.
7. Memelihara rambut.
Seorang penata rambut dalam pekerjaannya akan menghadapi berbagai cara dan persoalan bahagian yang mana harus dikuasai
sepenuhnya untuk mencapai tujuannya. Tujuan dari penataan rambut yang sempurna tercapai dengan
menerapkan keahlian yang artistik menurut ilmu kesenian dan pengetahuan yang dalam, yang ditujukan untuk mempesonakan keadaan
langganan pelanggan, dengan cara yang memuaskan langganan maupun yang mengerjakannya ahli penata rambut atau yang disebut
juga dengan hairdresser. Hal-hal yang penting bagi seorang ahli penata rambut atau hairdresser adalah sebagai berikut:
1. Hampir semua bahan-bahan dan alat-alat, baik alat-alat perawatan
maupun alat-alat pratata dan penataan rambut menyentuh dan dapat mempengaruhi tubuh manusia, maka perlu menguasai pengetahuan
tentang anatomi, fisiologie, higiene, bakterologie dan dasar-dasar ilmu kimia dan kosmetologie.
2. Hubungan dan pergaulan memegang peranan yang penting sekali dalam dunia tata kecantikan dan harus benar-benar dipatuhi. Untuk
mencapai hubungan yang sempurna dan apik, maka tata tertib jabatan, sopan santun, hubungan sosial sangat perlu diperhatikan.
Kita harus mempertimbangkan watak sifat-sifat seseorang, hubungan dagang dan hubungan sosial dalam masyarakat. Kita harus
menghargai seni, keindahan dan efeknya dalam kehidupan sosial.
3. Pelayanan langganan yang tertib dan menyenangkan, perhatian terhadap keluh kesah, pengertian terhadap kesukaran mereka,
komunikasi yang tepat merupakan hal-hal yang dapat mempengaruhi kelangsungan karier seorang penata rambut atau hairdresser.
Agar tujuan dari seorang penata rambut tercapai dengan baik dan sebagai pengusaha salon kecantikan tidak kehilangan langganan serta
dapat memuaskan pelanggan maka perlu diperhatikan dan ditaati hal sebagai berikut:
1. Tata Tertib
Jabatan a. Dalam setiap jabatan perlu ada peraturan dan ketenatuan yang
memberi petunjuk sehubungan dengan pendirian, sikap, kelakuan
449 dan perbuatan serta moralnya dalam profesi. Ketentuan-ketentuan
etika ini disebut etika jabatan atau professional ethick. Jadi dalam dunia profesi tata kecantikan rambut berlaku seperangkat
peraturan sedemikian rupa sehubungan dengan tingkah laku, kesopan-santunan dalam hubungan baik dengan atasan dan rekan-
rekan sejawat maupun dengan para langganan. Seorang penata rambut yang baik hendaknya memperhatikan tata terbit etika jabatan
tadi, yang antara lain menentukan bahwa seluruh pengetahuan teori yang dimiliki, keahlian dan keterampilan tidak saja diterapkan untuk
mempercantik diri sendiri, tetapi juga pada orang yag diterapkan untuk mempercantik diri sendiri, tetapi juga pada orang dirawatnya.
Sikap dan kelakuan seorang majikan, langganan dan teman sejawat sesuai dengan norma sopan-santun dan etika jabatan. Seperti telah
diterapkan pada BAB III.
b. Untuk menjadi seorang penata rambut yang baik dan berhasil, sebaiknya calon penata rambut haruslah:
1 Mengikuti kursus atau sekolah yang baik. 2 Sesudah mendapat ijazah mengikuti dahulu praktek dalam
sebuah salon yang baik selama 1-2 tahun. 3 Mengikuti selalu perkembangan dalam bidangnya.
4 Berusaha untuk mendapatkan pengetahuan tentang seni kecantikan secara teratur dan mendalam serta mengusainya.
5 Harus percaya penuh pada pekerjaannya dan pada diri sendiri. 6 Harus tunduk pada peraturan-peraturan jabatan, ketentuan-
ketentuan etik dan peraturan-peraturan kosmetologie negara. 7 Harus bercita-cita untuk menimbulkan kesan umum yang baik dan
memberi teladan dalam berkelakuan baik. 8 Harus memperhatikan kebersihan higiene dalam arti yang luas.
9 Harus memperhatikan hal-hal yang penting seperti: kejujuran, kebaikan hati, kesopanan dan rasa hormat terhadap perasaan
seseorang. c. Hubungan dengan atasan, terhadap atasan majikan dan pelanggan
perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1 Berkelakukan jujur dan ikhlas.
2 Sambutlah mereka dengan kata-kata yang sopan. 3 Memperlakukan setiap tamu dengan sama, jangan bersikap
membeda-bedakan. 4 Memperhatikan segala hal juga yang kecil, supaya langganan
merasa puas. 5 Selalu menepati janji dan memenuhi kewajiban.
6 Berbicara dengan tenang dan sopan serta mendengarkan dengan penuh perhatian jika orang lain berbicara.