Diagram Cartesius Himpunan pasangan berurutan Pengertian Fungsi Pemetaan Domain, Kodomain, dan Range Banyak Fungsi Pemetaan Pengertian Korespondensi Satu-satu

19 8 Relasi dan Fungsi A. RELASI Relasi dari himpunan A ke himpunan B adalah pemasangan anggota himpunan A dengan ang- gota himpunan B. Menyatakan Relasi 1. Diagram panah Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Maka relasi yaitu “faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dengan dia- gram panah sebagai berikut: 1 2 3 1 3 6

2. Diagram Cartesius

1 1 3 2 3 6 Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Relasi“faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat din- yatakan dalam diagram Cartesius disamping.

3. Himpunan pasangan berurutan

Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {1, 3, 6}. Relasi “faktor dari” dari himpunan A ke himpunan B dapat dinyatakan dalam himpunan pasangan berurutan sebagai berikut. {1, 1, 1, 3, 1, 6, 2, 6, 3, 3, 3, 6} B. FUNGSI PEMETAAN

1. Pengertian Fungsi Pemetaan

Fungsi pemetaan dari A ke B adalah suatu relasi yang lebih khusus yang menghubung- kan setiap anggota A dengan tepat satu ang- gota B. Contoh: A B Pada contoh, setiap anggota di A dipasang- kan dengan tepat satu anggota di B.

2. Domain, Kodomain, dan Range

Ø domain adalah daerah asal atau daerah deinisi fungsi itu, Ø kodomain adalah daerah kawan, Ø range atau daerah hasil adalah himpun- an bagian dari daerah kawan atau kodo- main. Downloaded from http:pak-anang.blogspot.com 20 Contoh: A 1 1 4 8 9 2 3 B - Domain: A = {1, 2, 3} - Kodomain: B = {1, 4, 8, 9} - Range: {1, 4, 9}

3. Banyak Fungsi Pemetaan

Diketahui banyak anggota himpunan A adalah nA dan banyak anggota himpunan B adalah nB, maka: Ø Banyak fungsi dari A ke B = nB nA Ø Banyak fungsi dari B ke A = nA nB Contoh: Diketahui A = {1, 2, 3} dan B = {A, B, C, D}, maka nA = 3 dan nB = 4. a. Banyak fungsi yang mungkin dari A ke B = nB nA = 4 3 = 64. b. Banyak fungsi yang mungkin dari B ke A = nA nB = 3 4 = 81.

4. Notasi dan Rumus Fungsi Linear a. Notasi fungsi linear

Fungsi linear dinotasikan dengan f : x  ax + b x variabel. Keterangan: f = nama fungsi x = anggota daerah asal ax + b = bayangan dari x

b. Rumus fungsi linear

fx = ax + b x variabel dan fx nilai fungsi. Contoh: fx = 2x + 1 Nilai fungsi untuk x = 1 adalah f1 = 2 × 1 + 1 = 3

c. Graik fungsi linear

Contoh: Diketahui fungsi fx = 2x + 1. Gambarkan fungsi linear tersebut ke dalam bentuk graik Diambil nilai x = 0 dan x = 1. l Untuk x = 0 à y = 2 × 0 + 1 = 1. Maka, diperoleh koordinat 0, 1 l Untuk x = 1 à y = 2 × 1 + 1 = 3. Maka, diperoleh koordinat 1, 3 0, 1 1 1, 3 y x Contoh: Diketahui pemetaan f : x à 2 – 3x. Jika daerah asalnya {–2, –1, 0, 1, 2} maka daerah hasilnya adalah …. Jawab: Downloaded from http:pak-anang.blogspot.com 21 Diketahui pemetaan f : x à 2 – 3x, dengan dae- rah asal {–2, –1, 0, 1, 2}. Maka diperoleh: f : –2 à 2 – 3 × –2 = 2 + 6 = 8 f : –1 à 2 – 3 × –1 = 2 + 3 = 5 f : 0 à 2 – 3 × 0 = 2 – 0 = 2 f : 1 à 2 – 3 × 1 = 2 – 3 = –1 f : 2 à 2 – 3 × 2 = 2 – 6 = –4 Daerah hasilnya adalah {–4, –1, 2, 5, 8}. C. KORESPONDENSI SATU-SATU

1. Pengertian Korespondensi Satu-satu

Himpunan A dikatakan berkorespondensi satu-satu dengan himpunan B jika setiap anggota A dipasangkan dengan tepat satu anggota B dan setiap anggota B dipasang- kan dengan tepat satu anggota A. Dengan demikian, pada korespondensi satu-satu dari himpunan A ke himpunan B, banyak anggota himpunan A dan himpunan B harus sama.

2. Banyak Korespondensi Satu-satu