PENDAHULUAN LANDASAN TEORI OBJEK DAN METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN KESIMPULAN DAN SARAN PENDAHULUAN

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dimaksudkan agar proses pembuatan dokumentasi laporan dapat dibuat secara terstruktur dan sistematis tidak menyimpang dari batasan-batasan masalah yang ada. Adapun sistematika penulisan skripsi mengenai perancangan sistem informasi transaksi jual beli dan persediaan Toko Besi dan bahan bangunan Nugraha Barokah terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang ruang lingkup permasalahan yang diteliti diantaranya dari mulai latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, batasan masalah, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan tema yang dikembangkan oleh penulis diantaranya tentang perancangan sistem informasi transaksi jual beli dan persediaan. Teori-teori tersebut dapat diambil dari buku- buku atau referensi lainnya.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Bab ini menjelaskan lebih rinci mengenai Objek penelitian, Metode penelitian dan Metodologi penelitian dan struktur pengembangan sistem.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan sistem informasi yang diusulkan, perancangan model sistem yang diusulkan, perancangan struktur menu, perancangan interface dan laporan, tampilan dan kode program aplikasi yang dibuat, komponen sistem yang dikonversi, jaringan komputer, serta menjelaskan kelebihan dan kelemahan sistem yang diusulkan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan kesimpulan yang diperoleh setelah merancang sebuah sistem informasi beserta saran yang diusulkan. DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN 10

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 2.1.1 Konsep Dasar Sistem Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangat menunjang terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut. Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem ,seperti dibawah ini : Sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama. Pendekatan sistm yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan bahwa sistem yaitu suatu kerja jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.[1] Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.[2] Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.

2.1.2 Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat - sifat tertentu, yaitu : 1. . Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. 2. Batasan Sistem Batasan sistem boundary merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan dan menunjukan ruang lingkup scope dari sistem tersebut. 3. Lingkungan Luar Sistem Lingkungan dari luar sistem environment adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. 4. Penghubung Sistem Penghubung interface merupakan media yang menghubungkan antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. 5. Masukan Sistem Masukan sistem input adalah energi yang dimasukan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan maintenance input dan masukan sinyal signal input. maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat berjalan. signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran dari sistem. 6. Keluaran Sistem Keluaran sistem output adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lain. 7. Pengolah Sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. 8. Sasaran Sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan goal atau sasaran objective. Sasaran sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.[2]

2.1.3 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang diantaranya adalah sebagai berikut: a. Sistem abstrak dan sistem fisik  Sistem abstrak adalah sistem yang berisi gagasan-gagasan atau konsep. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berisi gagasan tentang hubungan antara manusia dengan Tuhan.  Sistem fisik adalah sistem yang secara fisik dapat dilihat. Misalnya sistem komputer, sistem sekolah, sistem penjualan, sistem akuntansi dan lain sebagainya. b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia  Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi karena proses alam dan tidak dibuat oleh manusia. Misalnya sistem tata surya.  Sistem buatan manusia adalah sebuah sistem yang dirancang oleh manusia. Misalnya sistem komputer. c. Sistem tertentu deterministic system dan sistem tak tentu probabilistic system  Deterministic system adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara tepat, misalnya sistem komputer.  Probabilistic system adalah sistem yang tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Contohnya : Sistem sosial, sistem politik dan sistem demokrasi. d. Sistem tertutup close system dan sistem terbuka open system  Close system merupakan sistem yang tidak bertukar materi, informasi atau energi dengan lingkungan, dengan kata lain sistem ini tidak berinteraksi dan tidak dipengaruhi oleh lingkungan luar. Misalnya reaksi kimia dalam tabung yang terisolasi.  Open system adalah sistem yang berhubungan dengan lingkungan dan dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya sistem perusahaan dagang.

2.1.4 Konsep dasar Informasi

Dalam manajemen, informasi merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi penerimanya. Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian. Sedangkan kejadian itu merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu, dalam hal ini informasi dan data merupakan dua unsur yang saling berkaitan. Informasi mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasiperusahaan. Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa informasi merupakan sebuah keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya. Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.[2] Informasi adalah hasil pengolahan data yang memberikan arti dan manfaat.[3] Jadi informasi adalah data yang diproses kedalam bentuk yang lebih berarti bagi penerima dan berguna dalam pengambilan keputusan, sekarang atau untuk masa yang akan datang. Informasi dalam suatu lingkungan sistem informasi memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu : a. Benar atau salah Ini dapat berhubungan dengan realitas atau tidak bila penerimaan informasi yang salah dipercayai mengakibatkan sama seperti benar. b. Baru Informasi dapat sama sekali baru dan segar bagi penerimanya. c. Tambahan Informasi dapat memperbaharui atau memberikan tambahan baru pada informasi yang telah ada. d. Korektif Informasi dapat menjadi suatu korektif atas informasi yang salah. e. Penegas Informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada, ini berguna karena meningkatkan persepsi penerimanya atau kebenaran informasi tersebut.

2.1.5 Siklus Informasi

Data yang masih merupakan bahan mentah apabila tidak diolah maka data tersebut tidak akan berguna. Data diolah melalui suatu model informasi. Penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagaisiklus informasi information cycle. . Gambar 2.1 Siklus Informasi Sumber : Sistem Informasi Manajemen [4,p.21]

2.1.6 Kualitas Informasi

Kualitas dari suatu informasi quality of information tergantung dari tiga hal, yaitu informasi harus akurat accurate, tepat pada waktunya timely basis, dan relevan relevance.

1. Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Informasi harus akurat karena dari sumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan banyak terjadi gangguan noise yang dapat merubah atau merusak informasi tersebut.

2. Tepat pada waktunya

Informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat, informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi, karena informasi merupakan landasan didalam pengambilan keputusan. Bila pengambilan keputusan terlambat, maka dapat berakibat fatal untuk organisasi. Dewasa ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi- teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya.

3. Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda, misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan. Sebaliknya informasi mengenai harga pokok produksi untuk ahli teknik merupakan informasi yang kurang relevan, tetapi relevan untuk akuntan.

4. Ekonomis

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

5. Efisien

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks atau kalimat yang sederhana, namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

6. Dapat dipercaya

Informasi tersebut berasal dari sumber yang dapat dipercaya. Sumber tersebut juga telah teruji tingkat kejujurannya.

2.1.7 Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan secara integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Suatu sistem informasi SI atau information system IS merupakan aransemen dari orang, data, proses-proses, dan antar-muka yang berinteraksi mendukung dan memperbaiki beberapa operasi sehari-hari dalam suatu bisnis termasuk mendukung memecahkan soal dan kebutuhan pembuat- keputusan manejemen dan para pengguna. Di dalam suatu organisasi, informasi merupakan sesuatu yang penting didalam mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan danatau untuk mengendalikan organisasi.[1] Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.[2] Jadi dapat disimpulkan, Sistem Informasi adalah satu kesatuan data olahan yang terintegrasi dan saling melengkapi yang menghasilkan output, baik dalam bentuk gambar, suara maupun tulisan.

2.1.8 Komponen Sistem Informasi

Komponen – komponen yang ada dalam sistem informasi meliputi beberapa blok, yaitu :

1. Blok Masukan input

Blok masukan ini mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukan, yang dapat berupa dokumen- dokumen dasar.

2. Blok Model

Blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematika yang akan memanipylasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.

3. Blok Keluaran output

Produk dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkat manajemen serta semua pemakai sistem.

4. Blok Teknologi

Teknologi merupakan alat yang digunakan untuk menerima masukan menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi perangkat lunak software dan perangkat keras hardware.

5. Blok Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan diperangkat keras komputer, basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan paket perangkat lunak yang disebut data base manajemen sistem DMBS.

6. Blok Kendali

Beberapa pengendalian perlu dirancan dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem bisa dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.

2.2 Pengertian Kasus yang dianalisis

Berikut ini adalah beberapa pengertian yang berhubungan dengan kasus yang dianalisis pada penelitian yang ditulis oleh penulis.

2.2.1 Pengertian Penjualan

Secara umum definisi penjualan dapat diartikan sebagai sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atapun jasa, dari produsen kepada konsumen sebagai sasarannya. Tujuan utama penjualan yaitu mendatangkan keuntungan atau laba dari produk ataupun barang yang dihasilkan produsennya dengan pengelolaan yang baik. Dalam pelaksanaannya, penjualan sendiri tak akan dapat dilakukan tanpa adanya pelaku yang bekerja didalamnya seperti agen, pedagang dan tenaga pemasaran. Penjualan merupakan salah satu fungsi pemasaran yang sangat penting dan menentukan bagi perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan yaitu memperoleh laba untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Sebenarnya pengertian penjualan sangat luas, beberapa ahli mengemukakan tentang definisi penjualan antara lain: Selling atau melakukan penjualan adalah suatu kegiatan yang ditujukan untuk mencari pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat menyesuaikan kebutuhannya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak.[5] Penjualan adalah proses sosial manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.[6] Penjualan sales adalah sejumlah uang yang dibebankan kepada pembeli atas barang atau jasa yang dijual.[7] Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa penjualan adalah suatu proses pembuatan dan cara untuk mempengaruhi pribadi agar terjadi pembelian penyerahan barang atau jasa yang ditawarkan berdasarkan harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang terkait didalam kegiatan tersebut.

2.2.2 Jenis-jenis Penjualan

Terdapat beberapa jenis penjualan yang biasa dikenal dalam masyarakat diantaranya adalah:

a. Trade Selling

Dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar mempersilahkan pengecer untuk berusaha memperbaiki distributor produk-produk mereka. Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan dan pengadaan produk baru, jadi titik beratnya pada penjualan melalui penyalur daripada penjualan ke pembeli akhir.

b. Missionary Selling

Dalam missionary selling penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli barang-barang dari penyalur perusahaan. Dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan memiliki penyalur sendiri dalam pendistribusian produknya.

c. Technical Selling

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasehat pada pembeli akhir dari barang dan jasanya dengan menunjukkan bagaimana produk dan jasa yang ditawarkan dapat mengatasi masalah tersebut.

d. New Business Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan merubah calon pembeli menjadi pembeli. Jenis penjualan ini sering dipakai oleh perusahaan asuransi.

e. Responsive Selling

Dua jenis penjualan utama disini adalah route driving dan retailing. Jenis penjualan seperti ini tidak akan menciptakan penjualan yang terlalu besar meskipun layanan yang baik dan hubungan pelanggan yang menyenangkan dapat menjurus pada pembeli ulang.[8] Selain itu terdapat berbagai macam transaksi penjualan yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Penjualan secara tunai

Adalah penjualan yang bersifat “Cash and carry” dimana penjualan setelah terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, maka pembeli menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa langsung dimiliki oleh pembeli.

2. Penjualan Kredit

Adalah penjualan non cash dengan tenggang waktu rata-rata diatas 1 bulan.

3. Penjualan secara tender

Adalah penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.

4. Penjualan ekspor

Adalah penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli luar negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of credit LC.

5. Penjualan secara konsivasi

Adalah penjualan barang secara “Titipan” kepada pembeli yang juga sebagai penjual apabila barang tersebut tidak terjual maka akan dikembalikan kepada penjual.

6. Penjualan secara grosir

Adalah penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrikimporter dengan pedagang eceran.

2.2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi penjualan

Dalam prakteknya perencanaan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu:

1. Kondisi dan kemampuan penjual

Transaksi jual beli merupakan pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa, pada prinsipnya melibatkan dua pihak yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Disini penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat mencapai sasaran penjualan yang diharapkan.

2. Kondisi Pasar

Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualan. Adapun faktor- faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar penjual, pasar industry, pasar pemerintahpasar internasional, kelompok pembeli atau segmen pasarnya, daya belinya, frekuensi pembeliannya, keinginan dan kebutuhannya.

3. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual itu belum dikenal oleh pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan dahulumembawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha tersebut seperti alat transportasi. Tempat peraga baik diluar maupun didalam perusahaan. Usaha promosi dan sebagainya semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan oleh perusahaan.

4. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar biasanya masalah penjualan ditangani oleh bagian penjualan yang dipegang oleh orang-orang tertentuahli dibidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil masalah-masalah penjualan ditangani oleh orang-orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan oleh tenaga kerjanya yang lebih sedikit. Sistem organisasi juga lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapinya juga tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya masalah perusahaan ini ditangani oleh perusahaan dan tidak diberikan kepada orang lain.

5. Faktor lain

Faktor-faktor yang sering mempengaruhi penjualan yaitu periklanan, peragaan, kampanye dan pemberian hadiah. Namun untuk melaksanakannya diperlukan dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang memiliki modal yang kuat kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan sebaliknya perusahaan kecil jarang melakukan karena memiliki modal sedikit.[8]

2.2.4 Pengertian Pembelian

Istilah purchasing atau pembelian sinonim dengan procurement atau pengadaan barang. Berikut adalah definisi procurement: Procurement is the business process of selecting a source, ordering and acquiring goods or services. Pendapat tersebut kurang lebih mempunyai arti : Bahwa pengadaan barang adalah proses bisnis dalam memilih sumber daya-sumber daya, pemesanan dan perolehan barang atau jasa.[9] Pembelian merupakan salah satu fungsi yang penting dalam berhasilnya operasi suatu perusahaan. Fungsi ini dibebani tanggung jawab untuk mendapatkan kuantitas dan kualitas bahan-bagan yang tersedia pada waktu yang dibutuhkan dengan harga yang sesuai dengan harga yang berlaku. Pengawasan perlu dilakukan terhadap pelaksanaan fungsi ini, karena pembelian menyangkut investasi dana dalam persediaan dan kelancaran arus bahan ke dalam pabrik.[10] Secara umum pengertian pembelian adalah suatu peristiwa atau tindakan yang dilakukan oleh dua belah pihak dengan tujuan menukarkan barang atau jasa dengan menggunakan alat transaksi yang sah dan sama-sama memiliki kesepakatan dalam transaksinya, dalam pembelian terkadang akan terjadi tawar- menawar antara pembeli dan penjual hingga mendapatkan kesepakatan harga yang kemudian akan melakukan transaksi penukaran barang atau jasa dengan alat tukar yang sah dan disepakati kedua belah pihak.

2.2.5 Jenis-jenis pembelian

Berikut ini merupakan jenis-jenis dari pembelian, diantaranya : 1. Pembelian secara cash atau tunai adalah pembelian yang dilakukan sekali transaksi dengan menerima barang yang di beli dan memberikan uang sebagai alat tukar yang sesuai dengan jumlah yang disepakati 2. Pembelian secara kredit atau berkala adalah pembelian yang dilakukan lebih dari satu kali transaksi, pada transaksi pertama pembeli memberikan sejumlah uang sebagai uang muka dan penjual memberikan barang yang dibeli dengan catatan akan terjadi pembayaran kedua.

2.2.6 Pengertian Persediaan

Setiap perusahaan niaga atau industry perlu memiliki persediaan untuk menjamin kelangsungannya. Hal itu perlu dilakukan dengan menginvestasikan sejumlah uang kedalamnya. Mereka harus mampu mempertahankan jumlah persediaan optimum untuk menjamin kebutuhan bagi kemajuan kegiatan perusahaan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah dipahami karena persediaan merupakan factor penting dalam menentukan kelancaran operasi perusahaan. Persediaan merupakan bentuk investasi, dari mana keuntungan laba itu bisa diharapkan melalui penjualan di kemudian hari. Oleh sebab itu pada kebanyakan perusahaan sejumlah minimal persediaan harus dipertahankan untuk menjamin kontinuitas dan stabilitas penjualannya. Pengertian persediaan menurut beberapa ahli antara lain adalah sebagai berikut : Perngertian persediaan barang secara umum istilah persediaan barang dipakai untuk menunjukkan barang-barang yang dimiliki untuk dijual kembali atau digunakan untuk memproduksi barang-barang yang akan dijual.[11] Persediaan adalah sebagai persediaan barang-barang bahan-bahan yang menjadi objek usaha pokok perusahaan.[12] Persediaan adalah suatu sumber daya menganggur idle resources yang menunggu proses lebih lanjut. Yang dimaksud proses lebih lanjut disini dapat berupa kegiatan produksi seperti yang dijumpai pada sistem industri, kegiatan pemasaran seperti dijumpai pada sistim distribusi ataupun kegiatan konsumsi seperti dijumpai pada sistim rumah tangga.[13]

2.2.7 Jenis-jenis persediaan

Jenis persediaan yang ada dalam perusahaan akan tergantung pada jenis perusahaan yaitu : 1. Perusahaan jasa persediaan yang biasanya timbul seperti persediaan bahan pembantu atau persediaan habis pakai, yang termasuk didalamnya adalah kertas, karton, stempel, tinta, buku kwitansi, materai. 2. Perusahaan Manufaktur jenis persediaannya meliputi persediaan bahan pembantu, persediaan barang jadi, persediaan barang dalam proses dan persediaan bahan baku.[14]

2.2.8 Tipe-tipe persediaan

Tiga bentuk utama dari persediaan perusahaan yaitu :

1. Persediaan Bahan Mentah

Bahan mentah adalah merupakan yang dibeli oleh perusahaan untuk diproses menjadi barang setengah jadi dan akhirnya barang jadi atau produk akhir dari perusahaan.

2. Persediaan Barang dalam Proses

Persediaan Barang dalam proses terdiri dari keseluruhan barang-barang yang digunakan dalam proses produksi tetapi masih membutuhkan proses lebih lanjut untuk menjadi barang yang siap untuk dijual barang jadi.

3. Persediaan Barang Jadi

Persediaan barang jadi adalah merupakan persediaan barang-barang yang telah selesai diproses oleh perusahaan tetapi masih belum terjual.[15]

2.2.9 Macam-Macam Persediaan

Macam-macam persediaan dapat dikategorikan dalam satu atau lebih kategori berikutnya:

1. Persediaan pengamanan Safety Stock

Persediaan pengaman atau sering kali disebut butter stock adalah persediaan yang dilakukan untuk mengantisipasi unsur ketidakpastian permintaan dan penyediaan.

2. Persediaan antisipasi Anticipation Stock

Persediaan antisipasi atau berjaga-jaga atau sering pula disebut stabilization stock adalah persediaan yang dilakukan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

3. Persediaan dalam pengiriman Transit Stock

Persediaan dalam pengiriman atau yang sering disebut work-in-process stock adalah persediaan yang masih dalam pengiriman atau transit.[16]

2.3 Konfigurasi Jaringan

Konfigurasi jaringan terdiri dari pengertian jaringan komputer, jenis-jenis jaringan komputer, serta topologi jaringan komputer. Berikut adalah definisidefinisi dari konfigurasi jaringan tersebut.

2.3.1 Pengertian Jaringan Komputer

Jaringan Komputer yaitu sebuah sistem yang terdiri dari beberapa komputer dan perangkat jaringan lainnya yang didesain saling terhubung menggunakan protokol komunikasi agar bisa bekerja bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama. Pengertian Jaringan Komputer secara sederhana berarti 2 atau lebih komputer yang terhubung sehingga dapat saling berkomunikasi memberi dan mendapatkan informasi dan juga bisa bertukar data untuk dapat menggunakan sumber daya secara bersama-sama. Informasi lebih lengkap mengenai pengertian komputer telah dibahas sebelumnya sehingga topik ini lebih ditujukan kepada pengertian jaringan komputer dan manfaatnya. Tujuan Jaringan komputer adalah berbagi sumber daya data, printer, harddisk , berkomunikasi email, chatting, dan untuk akses informasi web browsing .

2.3.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer

Secara umum jaringan komputer dibagi atas: a Local Area Network LAN Local Area Network LAN, merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer- komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya misalnya printer dan saling bertukar informasi. b Metropolitan Area Network MAN Metropolitan Area Network MAN, pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantorkantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi swasta atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel. c Wide Area Network WAN Wide Area Network WAN, jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program aplikasi pemakai. d Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda- beda.Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet. e Jaringan Tanpa Kabel Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.

2.3.3 Topologi Jaringan Komputer

Topologi jaringan adalah bagian yang menjelaskan hubungan antar komputer yang di bangun berdasarkan kegunaan, keterbatasan resource dan keterbatasan biaya, berarti topologi-topologi jaringan yang ada bisa disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Topologi jaringan ada beberapa bentuk sebagai berikut: a Topologi Bus Topologi ini adalah topologi yang awal di gunakan untuk menghubungkan komputer. Dalam topologi ini masing masing komputer akan terhubung ke satu kabel panjang dengan beberapa terminal, dan pada akhir dari kable harus di akhiri dengan satu terminator. Topologi ini sudah sangat jarang digunakan didalam membangun jaringan komputer biasa karena memiliki beberapa kekurangan diantaranya kemungkinan terjadi nya tabrakan aliran data, jika salah satu perangkat putus atau terjadi kerusakan pada satu bagian komputer maka jaringan langsung tidak akan berfungsi sebelum kerusakan tersebut di atasi. Topologi ini awalnya menggunakan kable Coaxial sebagai media pengantar data dan informasi. Tapi pada saat ini topologi ini di dalam membangun jaringan komputer dengan menggunakan kabal serat optik fiber optic akan tetapi digabungkan dengan topologi jaringan yang lain untuk memaksimalkan performanya. Gambar 2.2 Topologi Bus Sumber : http:www.nesabamedia.com [21] b Topologi Cincin Topologi cincin atau yang sering disebut dengan ring topologi adalah topologi jaringan dimana setiap komputer yang terhubung membuat lingkaran. Dengan artian setiap komputer yang terhubung kedalam satu jaringan saling terkoneksi ke dua komputer lainnya sehingga membentuk satu jaringan yang sama dengan bentuk cincin. Adapun kelebihan dari topologi ini adalah kabel yang digunakan bisa lebih dihemat. Tetapi kekurangan dari topologi ini adalah pengembangan jaringan akan menjadi susah karena setiap komputer akan saling terhubung. Gambar 2.3 Topologi Cincin Sumber : http:www.nesabamedia.com [21] c Topologi Linear Bus Jaringan komputer dengan topologi linier biasa disebut dengan topologi linier bus, layout ini termasuk layout umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap titik koneksi komputer yang dihubungkan dengan konektor yang disebut dengan T Connector dan pada ujungnya harus diakhiri dengan sebuah terminator. Konektor yang digunakan bertipe BNC British Naval Connector, sebenarnya BNC adalah nama konektor bukan nama kabelnya, kabel yang digunakan adalah RG 58 Kabel Coaxial Thinnet. Installasi dari topologi linier bus ini sangat sederhana dan murah tetapi maksimal terdiri dari 5-7 komputer. Gambar 2.4 Topologi Linear Bus Sumber : http:www.nesabamedia.com [21] d Topologi Bintang Topologi star merupakan topologi jaringan yang paling sering digunakan. Pada topologi star, kendali terpusat dan semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut ke semua simpul atau komputer yang dipilihnya. Simpul pusat disebut dengan stasiun primer atau server dan bagian lainnya disebut dengan stasiun skunder atau client. Pada Topologi star, koneksi yang terganggu antara suatu node dan hub tidak mempengaruhi jaringan. Jika hub terganggu rusak maka semua node yang di hubungkan ke hub tersebut tidak dapat saling berkomunikasi. Node adalah Titik suatu koneksi atau sambungan dalam jaringan, sedangkan hub berfungsi untuk menerima sinyal-sinyal dan meneruskan kesemua komputer yang terhubung dengan hub. Gambar 2.5 Topologi Bintang Sumber : http:www.nesabamedia.com [21] e Topologi Pohon Topologi Pohon adalah kombinasi karakteristik antara topologi bintang dan topologi bus. Topologi ini terdiri atas kumpulan topologi bintang yang dihubungkan dalam satu topologi bus sebagai jalur tulang punggung atau backbone. Komputer-komputer dihubungkan ke hub, sedangkan hub lain di hubungkan sebagai jalur tulang punggung. Topologi jaringan ini disebut juga sebagai topologi jaringan bertingkat. Topologi ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah dan semakin keatas mempunyai hirarki semakin tinggi. Topologi jaringan jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer. Gambar 2.6 Topologi Pohon Sumber : http:www.nesabamedia.com [21]

2.4 Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung adalah perangkat lunak yang digunakan dalam merancang sistem dari mulai coding sampai implementasinya. Pada perancangan aplikasi Penjualan dan Pembelian pada TB.Nugraha Barokah, penjualan dan pembelian ini perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Oracle Developer Suite 6i dan Oracle Database Enterprise 10g berikut adalah definisi dari perangkat lunak pendukung tersebut :

2.4.1 Pengenalan Oracle

Tiga dekade yang lalu Larry Ellison melihat ada kesempatan emas saat dia mengerjakan deskripsi protoype database relasional. Bersama dua orang pendiri lainnya yaitu Bob Miner dan Ed Oates mereka mengkomersilkan model database relasional menggunakan SQL. Perkembangan permrograman yang dikeluarkan oleh produk oracle sangatlah cepat dan karena perkembangannya tersebut, maka setiap perusahaan banyak menggunakan jasa dari perusahaan oracle ini. Mulai hanya penggunaan databasenya saja, membuat aplikasi dan bahkan support juga untuk aplikasi web. Saat ini oracle telah menjadi standar khusus untuk pembangunan aplikasi dan database enterprise.

2.4.1.1 Oracle SQL dan PLSQL

Oracle merupakan sebuah basis data relasional atau RDBMS Relational Database Management System yang sangat popular dan saat ini banyak digunakan oleh perusahaan perusahaan besar bersekala internasional. Keandalan oracle dalam melakukan pengolahan dan pemeliharaan data sudah tidak diragukan lagi dikalangan praktisi yang bergelut di dunia pemrograman database. Oracle memiliki sistem keamanan yang tinggi sehingga data-datanya dapat terjaga dengan baik. SQL Structured Query Language adalah bahasa standar yang digunakan untuk mengakses sebuah basis dan relasional, termasuk oracle. SQL menyediakan sekumpulan statement untuk melakukan proses penyimpanan, modifikasi dan pengambilan data di dalam database. PLSQL Procedural Language Extensions to SQL merupakan teknologi tambahan yang hanya terdapat di dalam oracle dan digunakan untuk meningkatkan kapabilitas SQL agar dapat diperlakukan sebagaimana layaknya bahasa procedural, fungsi, trigger, dan konstruksi standar procedural lainnya sehingga pengolahan data dapat dilakukan secara dinamis.

2.4.1.2 Oracle Database 10g Enterprise Edition

Oracle Database 10g merupakan database pertama dirancang untuk komputasi grid, cara yang paling fleksibel dan hemat biaya untuk mengelola informasi perusahaan. Database 10g memotong biaya 3manajemen sambil memberikan kualitas pelayanan tertinggi. Oracle Database Enterprise Edition menawarkan skalabilitas industri terkemuka dan kehandalan dalam menyimpan database serta konfigurasi sistem tunggal.

2.4.1.3 Oracle Developer Suite 6i

Oracle Developer Suite 6i adalah produk untuk membuat suatu aplikasi yang cukup lengkap dan sangat mudah digunakan. Oracle Developer terdiri ini atas subproduk untuk membuat aplikasi sebagai berikut : 1 Oracle Form Oracle Form berguna untuk mengakses sebuah table dengan fasilitas seperti pada umumnya, yaitu menampilkan, memasukkan, mengubah, dan menghapus data. Selain itu, juga form dapat memproses sebuah perhitungan dalam sebuah table dan dapat dalam range atau bagian tertentu. 2 Oracle Report Sebuah report adalah tampilan halaman yang berorientasi menampilkan data di mana user dapat memilih data apa yang akan ditampilkan, dalam bentuk bagaimana, tetapi user tidak dapat mengubah data tersebut. Sebuah report berorientasi untuk dicetak atau hanya untuk dilihat dalam display. Dalam Oracle Developer terdapat tool untuk mengenerate report yang sangat bagus dan powerfull. Dengan report desain dapat dirancang sebuah tampilan report, data apa saja yang akan disajikan tanpa harus melakukan pemrograman mendalam. Tipe-tipe report yang dapat ditampilkan dalam Oracle Developer : 1. Tabular Digunakan untuk menampilkan data dari table secara sederhana. Apa yang ada di table akan ditampilkan begitu saja, sesuai dengan yang diinginkan. 2. Mailing Label Digunakan untuk menampilkan record secara berulang-ulang di masingmasing halaman di area yang telah didefinisikan. Seperti saat mencetak label surat untuk dikirimkan ke banyak client, di mana alamat client berbeda-beda, tetapi mempunyai field sama, yaitu alamat. 3. Form Letter Digunakan untuk menampilkan sebuah area kosong yang dapat diisi oleh suatu record yang dikehendaki. 4. Master-master Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih secara bersamaan di mana tidak ada relasi antara satu dan lainnya. 5. Master-detail Digunakan untuk menampilkan dua kelompok record atau lebih secara bersamaan dimana terjadi relasi di antara kelompok record tersebut. 6. Matrix atau Crosstab Digunakan untuk menampilkan perpotongan antara pertemuan dua record sehingga menghasilkan suatu nilai. 7. Data File Digunakan untuk mentransfer data ke tool yang berbeda. 43

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian Penulis adalah pembangunan Sistem Informasi Transaksi Jual beli dan Persediaan Pada Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah yang berlokasi di Kp. Cicalung Ds. Dampit No. 102 Kabupaten Bandung.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah adalah salah satu bentuk organisasi yang bergerak dalam bidang penjualan bahan-bahan bangunan. Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah berdiri pada tanggal 02 maret 2002 dengan jumlah karyawan sebanyak 8 delapan orang, dalam kurun waktu kurang lebih 1 tahun perusahaan ini mampu memberikan pelayanan penjual bahan-bahan bangunan kepada konsumen secara memuaskan. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya jumlah para pembeli bahan-bahan bangunan pada perusahaan tersebut. Ditinjau dengan ketersediaan peralatan bahan-bahan bangunan yang komplit dan kualitas yang baik, maka Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah akan selalu memberikan pelayanan yang sangat baik kepada para konsumen pembeli. Dalam setiap tahunnya dalam segi penjualan bahan-bahan bangunan pada perusahaan ini juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Ini dapat dilihat dari hasil lapangan yang menunjukkan angka bahwa jumlah presentase para pengguna dan harga jual bahan-bahan bangunan sangat terkordinir dengan sangat baik.

3.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi dari perusahaan Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah ini adalah menjadi toko bahan bangunan yang senantiasa mampu bersaing dalam menyediakan bahan bangunan yang berkualitas. Sedangkan Misi dari perusahaan Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah ini adalah: 1. Memberikan pelayanan yang terbaik untuk para konsumen. 2. Memudahkan konsumen untuk melakukan pembelian bahan-bahan bangunan.

3.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Bentuk organisasi yang digunakan oleh Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah merupakan kombinasi antara organisasi staf dan garis. Dimana struktur organisasi merupakan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan antara bagian-bagian yang terkait dalam suatu organisasi yang digambarkan secara grafik. Peranan dalam organisasi perusahaan sangat penting untuk kelangsungan dan kelancaran mekanisme kerja yang baik. Agar tercapai suatu hubungan kerja yang baik antara atasan dan bawahan maupun sebaliknya, oleh karena itu perlu dibentuk struktur organisasi yang baik yang dapat mengembangkan kapasitas dan kemampuan organisasi seoptimal mungkin dimana setiap karyawan akan dapat mengenal aktivitas mana yang harus dihindari. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 3.1 mengenai Struktur Organisasi yang ada pada TB. Nugraha Barokah: Gambar 3.1 Struktur Organisasi TB. Nugraha Barokah Sumber : TB. Nugraha Barokah

3.1.4 Deskripsi Tugas

Dalam melakukan aktivitas pengolahan data sistem informasi penjualan bahan-bahan bangunan dan beberapa bagian yang ikut terlibat diantaranya yaitu, Pimpinan, Administrasi, dan Bagian Gudang. Adapun tugas-tugasnya sebagai berikut : 1. Bagian Pimpinan: a. Menerima semua laporan pembelian dan penjualan bahan-bahan bangunan. b. Mengecek omset pengeluaran maupun pemasukan barang tiap bulan. c. Memeriksa dan mengawasi jumlah barang yang keluar. d. Mengawasi kerja karyawan baik dalam kehadiran maupun dalam melakukan pekerjaan. 2. Bagian Administrasi Tugas: a. Membuat laporan pembelian, penjualan dan persediaan bahan-bahan bangunan. b. Menangani pelayanan administrasi transaksi dengan konsumen. 3. Bagian Gudang Tugas : a. Mengecek barang yang akan diantarkan. b. Mengecek barang yang sudah habis terjual. c. Memeriksa stock barang yang ada di gudang.

3.2 Metode Penelitian

Di dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis, maka suatu metode yang digunakan sebagai alat atau sarana pengambilan data. Metode yang dimaksud adalah sebagai berikut :

3.2.1 Desain Penelitian

Metode yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu metode yang memaparkan bentuk masalah dengan teknik pemecahan masalah. Adapun sifat-sifat umum yang terdapat dalam metode penelitian kualitatif deskriptif, yaitu : 1. Metode tersebut memusatkan pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang, dan masalah-masalah yang aktual. 2. Data yang dikumpulkan mula-mula disusun, dijelaskan dan kemudian menyusun teknik penyelesaiannya.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data peneliti mempunyai dua sumber yang dapat digunaka antara lain: sumber primer wawancara, observasi dan quisoner dan sumber sekunder dokumentasi.

3.2.2.1 Sumber Data Primer

a. Wawancara

Langkah ini menjelaskan dan memperkuat hasil observasi, sehingga perlu dilakukan wawancara secara langsung dengan pihak karyawan TB.Nugraha Barokah. Informasi yang didapat dengan metode ini berupa keterangan mengenai proses dan prosedur sistem berjalan yang dilakukan.

b. Observasi

Observasi atau pengamatan langsung yang dilakukan terhadap sistem yang berjalan meliputi prosedur yang digunakan dari proses pelayanan jasa service dan pembelian bahan bangunan pada perusahaan.

3.2.2.2 Sumber Data Sekunder

Untuk menambah data yang akan ditulis diperlukan dokumentasi sebagai pelengkap dalam penyusunan penelitian. Hal ini dilakukan dengan cara pencarian bahan-bahan atau buku bacaan, karya ilmiah dan sumber-sumber bacaan lainnya seperti dari internet. Untuk studi dokumentasi, peneliti mendapatkan data-data atau informasi berupa dokumen yang berbentuk company profile dan prosedur yang digunakan pada TB. Nugraha Barokah.

3.2.3 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Adapun metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan oleh penulis, yaitu :

3.2.3.1 Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang penulis ambil adalah analisis dan perancangan terstruktur, digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari sistem informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan sub modul, perancangan terstruktur juga menunjukan hubungan elemen data dan elemen kontrol antara hubungan modulnya. Model analisis harus dapat mencapai tiga sasaran utama, yaitu menggambarkan apa yang dibutuhkan oleh pengguna, membangun dasar bagi pembuatan desain perangkat lunak, membatasi serangkaian persyaratan yang dapat divalidasi begitu perangkat lunak dibangun. Dengan demikian perancangan terstruktur dapat memberikan penjelasan yang lengkap dan sistem dipandang dari elemen data menggunakan alat bantu seperti : diagram konteks yang merupakan diagram suatu proses yang menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. DFD Data Flow Diagram merupakan diagram yang mepresentasikan grafik dari suatu sistem yang menggambarkan komponen-komponen sebuah sistem serta aliran data, kamus data yang dapat diartikan fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Entity Relationship Diagram ERD merupakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak dan tabel relasi yang merupakan suatu file yang terdiri dari beberapa group elemen yang berulang-ulang perlu diorganisasikan terlebih dahulu. 3.2.3.2 Metode Pengembangan Sistem Didalam pengembangan sistem, metode yang digunakan penulis adalah prototype, tahap-tahap pengembangan prototype adalah sebagai berikut : 1 Pengumpulan kebutuhan :developer dan clien bertemu untuk dan menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detail kebutuhan mungkin tidak dibicarakan disini, pada awal pengumpulan kebutuhan 2 Perancangan : Perancangan dilakukan cepat dan rancangan mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan ini menandai dasar pengembanan prototype. 3 Evaluasi prototype : klien mengevaluasi prototype yang dibuat dan digunakan untuk menjelaskan kebutuhan software.[17]

3.2.3.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1 Flow Map Flowmap merupakan diagram aliran data dari satu entitas sampai entitas lainnya. Diagram aliran ini menelusur sebuah dokumen dari asalnya sampai tujuan secara rinci, diagram aliran ini menunjukkan dari mana dokumen tersebut berasal, tujuan digunakannya dokumen tersebut, dan lain-lain. Flowmap disebut juga bagan aliran formulir yang merupakan penunjukan arus dari laporan dan form termasuk tembusannya. 2 Diagram Kontek Diagram kontek merupakan alat-alat ukur struktur analisis. Pendekatan struktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem secara garis besar atau secara keseluruhan. Diagram kontek adalah kasus khusus dari DFD yang berfungsi memetakan modul lingkungan yang dipersentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram kontek meliputi beberapa sistem antara lain : a. Kelompok pemakai. b. Data yang diterima oleh sistem dari lingkungan. c. Penyimpanan data. 3 Data Flow Diagram DFD adalah suatu grafik yang menjelaskan sebuah sistem dengan menggunakan bentuk-bentuk atau simbol untuk menggambarkan aliran data dari proses-proses yang saling berhubungan. Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD terdiri dari 4 macam, yaitu : proses process, aliran data data flow, simpan data data store, terminator external entity. Berikut uraian singkat mengenai 4 simbol tersebut : a. Proses process Process adalah simbol yang mengubah suatu data dari suatu bentuk menjadi bentuk yang lain. Dengan kata lain, proses menerima masukan data dan mengeluarkan keluaran data lain yang telah diproses. b. Aliran Data data flow Data flow atau aliran data adalah aliran yang menunjukkan perpindahan data dari satu bagian ke bagian lain dalam suatu sistem. Data flow dalam DFD digambarkan dengan tanda panah dan diberi keterangan disampingnya yang menunjukkan data yang mengalir. c. Simpan Data data store Data store adalah tempat penyimpanan data dalam suatu sistem, baik secara manual maupun secara elektronik. Simpanan data digunakan jika suatu proses perlu menggunakan lagi data tersebut. d. Terminator external entity External entity adalah lingkungan luar dari sistem, sumber data menunjukkan suatu organisasi atau perseorangan yang memasukkan data ke sistem. Sedangkan tujuan data menunjukkan suatu organisasi atau peseorangan yang menerima data yang dihasilkan oleh sistem. Sumber dan tujuan data mempunyai satu simbol yang sama. 4 Kamus Data Kamus Data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbol-simbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file didalam sistem. Kamus data adalah katalog tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informan dari suatu sistem informasi. Dengan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir dari dalam sistem dengan lengkap. Pada tahap analisis sistem, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem. Data harus dapat mencerminkan keterangan yang jelas tentang data yang dicatatnya. Untuk keperluan seperti ini, maka kamus data harus membuat hal-hal sebagai berikut : 1. Alias adalah nama lain dari data, dapat dituliskan bila nama lain ini ada. Alias perlu ditulis karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda unuk organisasi atau departemen dengan lainnya. 2. Bentuk data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layar monitor, variabel, parameter dan field. 3. Arus data, menunjukan darimana data mengalir dan kemana data akan dituju. 4. Penjelasan, digunakan untuk memperjelas tentang makna dari arus data yang dicatat di kertas data, maka bagian penjelasan dapat diisi tentang arus data tersebut. 5. Periode, menunjukan kapan terjadinya arus data tersebut. Periode digunakan untuk mendefinisikan kapan input data harus dimasukan ke sistem, kapan proses data program harus dilakukan dan laporan-laporan harus dihasilkan. 6. Volume, yang tercatat adalah volume rata-rata dan volume puncak dari arus dokumen struktur data. 5 Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses memperbaiki atau membangun dengan model data relasional, dan secara umum lebih tepat dikoneksikan dengan model data logika. Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengurangi anomali atau penyimpangan informasi pada proses insert, update, dan delete. Penyimpanan ini harus dipecahkan pada beberapa tabel karena dapat menyulitkan validasi dan duplikasi data.Dependensi merupakan konsep yang mendasari normalisasi. Dependensi menjelaskan nilai suatu atribut yang menentukan nilai atribut lainnya. Dependensi ini kelak menjadi acuan bagi pendekomposisian data ke dalam bentuk yang paling efisien. Adapun bentuk-bentuk normal suatu tabel adalah sebagai berikut : 1. Bentuk Normal Pertama Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal pertama jika hanya atomik, yaitu nilai tidak ada atribut berulang pada suatu skema relasi dan tidak duplikat, yaitu nilai dari atribut tidak ada yang bernilai ganda. 2. Bentuk Normal Kedua Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer atau tidak ada ketergantungan fungsi sebagai Partial Functional Dependency . 3. Bentuk Normal Ketiga Suatu relasi dikatakan dalam bentuk normal ketiga jika sudah memenuhi bentuk normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki dependensi transitif terhadap kunci primer. 4. Bentuk Normal Boyce-Codd BCNF Suatu relasi disebut memenuhi benuk normal Boyce-Codd jika dan hanya jika suatu penentu determinan adalah kunci kandidat atribut yang bersifat unik. Dari penjelasan-penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan umum bahwa normalisasi dilakukan untuk menghindarkan redudansi field-field yang ada. 6 Relasi Antar Tabel Database dengan struktur data hubungan dapat digambarkan dalam bentuk tabel. Kolom tabel menunjukan atribut dari file. Atribut ini menunjukan item data field.Kumpulan nilai dari field atau item data disebut juga dengan dominan. 7 Entity Relationship Diagram ERD ERD adalah suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Jadi ERD ini berbeda dengan DFD yang merupakan suatu model jaringan fungsi yang akan dilaksanakan oleh sistem, sedangkan ERD merupakan model jaringan data yang menekankan pada struktur- struktur dan relationship data.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian perangkat lunak adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan mempresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.[18] Pada pengujian perangkat lunak penulis memilih pengujiann black-box yang dimana pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black-box bukan merupakan alternnatif dari white-box, tetapimerupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu mengungkap kelas kesalahan dari pada metode white-box.Pengujian black-box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : a. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface. c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesalahan kinerja. e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. Tidak seperti pengujian white-box, yang dilakukan pada awal proses pengujian, pengujian black-box cenderung diaplikasikan selama tahap akhir pengujian. Karena pengujian black-box memperhatikan struktur kontrol, maka perhatian berfokus pada domain informasi. Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a. Bagaimana validitas fungsional diuji? b. Kelas input apa yang akan membuat test-case menjadi baik? c. Apakah sistem sangat sensitif terhadap harga input tertentu? d. Bagaimana batasan dari suatu data disolasi? e. Kecepatan data apa dan volume data apa yang dapat ditolerir oleh sistem? f. Apa pengaruh kombinasi tertentu dari data terhadap operasi sistem? Dengan mengaplikasikan teknik black-box, maka penulis menarik serangkaian test case yang memenuhi kriteria berikut ini : a. Test case yang mengurangi, dengan harga yang lebih dari satu, jumlah test case tambahan yang harus didesain untuk mencapai pengujian yang dapat dipertanggung jawabkan. b. Test case yang memberi tahu kita sesuatu mengenai kehadiran atau ketidakhadiran kesalahan, dari pada memberitahu kesalahan yang berhubungan hanya dengan spesifik yang ada.[19]

3.3 Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah landasan konseptual. Tujuannya adalah untuk memperbaiki berbagai fungsi didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien, mengubah sasaran sistem yang sedang berjalan, merancang atau mengganti output yang sedang digunakan, untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input yang lain atau untuk melakukan beberapa perbaikan serupa di TB. Nugraha Barokah.

3.3.1. Analisis Dokumen

Dalam pelaksanaan kegiatan penjualan bahan-bahan bangunan, TB. Nugraha Barokah mengeluarkan beberapa dokumen berupa transaksi penjualan dan pembelian sebagai bukti dari pelaksanaan kegiatan penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan yang telah dilakukan. Dokumen yang dimaksud adalah :

1. Data Pesanan Pembelian Bahan Bangunan

Nama Dokumen : data pesanan pembelian bahan-bahan bangunan Sumber : pimpinan Rangkap : 1 satu Keterangan : rincian bahan bangunan yang akan dipesan oleh pimpinan Elemen data : kode_bahan_bangunan,Nama_bahan_bangunan,jumlah, kode_supplier,Nama_supplier.

2. Data Pesanan Bahan Bangunan

Nama Dokumen : Data Pesanan Bahan Bangunan Sumber : konsumen Rangkap : 1satu Keterangan : rincian bahan bangunan yang akan di pesan oleh konsumen Elemen data : Tanggal, nama_konsumen,nama_bahan_bangunan,jumlah

3. Faktur Pesanan

Nama Dokumen : Faktur Pesanan Sumber : Supplier Rangkap : 1 Satu keterangan : Digunakan sebagai bukti transaksi pembelian barang dari supplier. Elemen Data : No, Nama bahan bangunan, Jumlah,harga

4. Nota Penjualan

Nama Dokumen : Nota penjualan Sumber : Administrasi Rangkap : 2 dua keterangan :1. Digunakan sebagai bukti untuk membuat laporan penjualan ke pimpinan. 2. Digunakan sebagai bukti transaksi kepada konsumen Elemen Data : Nama_konsumen, Alamat, Tanggal_transaksi, Nama_bahan bangunan, Satuan, Harga_Satuan, Harga, Jumlah.

5. Laporan Pembelian Bahan- bahan Bangunan

Nama Dokumen : Laporan pembelian Sumber : Bagian administrasi Rangkap : 1 Satu Keterangan : Digunakan sebagai bukti laporan bahan bangunan yang di beli pada akhir bulan Elemen Data :Kode_bahan_bahan_bangunan,Nama_bahan_bangunan jumlah, Harga,nama_supplier,

6. Laporan Penjualan bahan-bahan bangunan

Nama Dokumen : Laporan Penjualan bahan-bahan bangunan Sumber : Administrasi Rangkap : 1 Satu Fungsi : Digunakan untuk mengetahui berapa dan apa saja bahan bangunan yang terjual pada akhir bulan sebagai laporan ke pimpinan. Elemen Data : Kode_bahan_bangunan, Nama_bahan_bangunan,Jumlah, Terjual, Harga_Satuan,Total_harga,Bulan.

3.3.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

1. Prosedur pengolahan data pembelian yang sedang berjalan : 1 Bagian gudang memberitahukan kepada pimpinan bahwa stock telah habis. 2 Pimpinan membuat data pesanan pembelian bahan bangunan, untuk diserahkan kepada bagian administrasi. 3 Setelah menerima data pesanan pembelian bahan bangunan dari pimpinan, maka bagian administrasi membuat data pesanan. 4 Setelah data pesanan dibuat, maka data tersebut diberikan kepada supplier. 5 Kemudian supplier membuat faktur pesanan pembelian . 6 Selanjutnya, faktur pesanan pembelian yang telah dibuat supplier diberikan kepada bagian administrasi 7 Setelah bagian administrasi menerima faktur pesanan, kemudian bagian administrasi mencatat data pembelian berdasarkan faktur pesanan yang telah diberikan oleh supplier .lalu hasil catatan data pembelian tersebut disimpan pada arsip. 8 Dari catatan data pembelian yang telah diarsipkan, maka bagian administrasi membuat laporan data pembelian, yang kemudian laporan data pembelian tersebut diberikan kepada pimpinan. 2. Prosedure pengolahan data penjualan yang sedang berjalan pada TB. Nugraha Barokah adalah sebagai berikut : 1 Konsumen memberikan list daftar pesanan bahan bangunan kepada bagian administrasi . 2 Kemudian bagian administrasi mencatat data pesanan dari konsumen. 3 Dari catatan data pesanan tersebut, bagian administrasi membuat nota penjualan dalam rangkap 2. 4 Dari nota penjualan rangkap ke-1 diberikan kepada konsumen dan nota penjualan rangkap ke-2 disimpan didalam arsip penjualan. 5 Selanjutnya, dari nota-nota yang telah diarsipkan tersebut, bagian adminisrasi membuat laporan penjualan. 6 Kemudian laporan penjualan tersebut diberikan kepada pimpinan.

3.3.2.1 Flow Map

Flow map adalah diagram yang menunjukan aliran data berupa transaksi penjualan atau pun keterangan-keterangan berupa dokumentasi yang mengalir atau beredar didalam suatu sistem. Dalam bagan ini menjelaskan urutan proses pengolahan data penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan yang diterapkan pada Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah. Gambar 3.2 Flowmap Pembelian yang sedang berjalan KONSUMEN ADMINISTRASI PEMILIK Data Pesanan Bahan Bangunan Mencatat Data Pesanan Data Pesanan Data Pesanan Bahan Bangunan Membuat Nota Penjualan Nota Penjualan Nota Penjualan B Nota Penjualan Nota Penjualan Membuat Laporan Penjualan Laporan Penjualan Laporan Penjualan Gambar 3.3 Flowmap Penjualan yang sedang berjalan Keterangan : A : Arsip Data Pembelian B : Arsip Data Penjualan

3.3.2.2 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan pola penggambaran yang berfungsi untuk memperlihatkan interaksi pengolahan data tersebut dengan lingkungan dimana sistem tersebut ditempatkan. Dalam penggambaran itu, sistem dianggap sebuah objek yang tidak dijelaskan secara rinci dengan lingkungan yang akan mengaksesnya. Berdasarkan Flow Map yang sedang berjalan diatas, maka dapat disimpulkan dalam diagram konteks diatas terdapat tiga entitas luar yaitu Konsumen, suplier dan TB. Nugraha Barokah sendiri yang berinteraksi dengan sistem yang digambarkan dengan sebuah lingkaran. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 3.4 Diagram Konteks yang Berjalan

3.3.2.3 Data Flow Diagram

Diagram alir atau DFD Data Flow Diagram adalah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta seluruh keterlibatan diantara bagian-bagian yang ada. Sistem yang dimaksud berupa sistem otimatis, manual atau gabungan dari keduanya. Diagram arus data ini digunakan untuk menggambarkan berapa hal meliputi komponen-komponen dalam sebuah sistem, aliran-aliran data diantara komponen-komponen tersebut, asal dan tujuan data serta penyimpanan data. Adapun DFD Sistem pengolahan data penjualan dan pembelian bahan- bahan bangunan yang berjalan pada TB. Nugraha Barokah adalah sebagai berikut: Gambar 3.5 Level 0 Yang Sedang Berjalan Gambar 3.6 DFD Level 1 Proses 1.0 Informasi Pembelian yang sedang berjalan di Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah Gambar 3.7 DFD Level 1 Proses 1.0 Penjualan yang sedang berjalan di Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah

3.3.3 Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Setelah melakuakan analisis terhadapa sistem yang berjalan masih banyak kendala yang harus dihadapi anatara lain: 1. Karena tidak adanya database sistem pengorganisasian data masih terpisah pisah antara data satu dengan data lainnya, sehingga tidak terintegrasi yang dihasilkan yang dapat mengacaukan system pengorganisasian. Hal ini menyebabkan informasi yang dihasilkan menjadi kurang akurat. 2. Pengelolaan data bahan-bahan bangunan di TB. Nugraha Barokah masih menggunakan cara-cara manual seperti pencatatan transaksi pembelian, transaksi penjualan, masih dilakukan dengan cara dicatat dan disimpan dalam bentuk berkas. Sehingga data dihasilkan kurang akurat. 3. Pembuatan laporan yang masih bersifat manual cukup memakan waktu yang relatif lama. Sehingga laporan yang dihasilkan kurang maksimal. 4. Kesulitan dalam membuat laporan. Hal ini disebabkan karena belum ada prosedur data yang ada, sehingga tidak dapat membuat laporan, bahkan kadang terdapat data yang hilang atau rusak mengingat data yang diolah dalam bentuk dokumen, hal ini yang mengakibatkan terhambatnya data untuk dilanjutkan ke proses selanjutnya. Untuk mengatasi masalah diatas maka diperlukan suatu skema database dan media penyimpanan data baik yang berupa Harddisk maupun CD. 5. Pengendalian persediaan bahan-bahan bangunan kurang terkontrol karena pemasukan dan pengeluaran bahan-bahan bangunan tidak terinci dengan jelas sehingga tidak diketahui dengan pasti berapa jumlah barang yang masih tersedia. 68 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Perancangan Sistem

Tahap ini adalah tahap selanjutnya setelah dilakukannya analisis pada sistem yang berjalan. Adapun dari tahap ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai sistem penjualan bahan-bahan bangunan yang akan diusulkan. Selain itu secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci dengan maksud untuk pemrograman komputer yang akan diimplementasikan.

4.1.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tahap ini adalah tahap selanjutnya setelah dilakukannya analisis pada sistem yang berjalan. Adapun dari tahap ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai sistem penjualan bahan-bahan bangunan yang akan diusulkan. Selain itu, secara umum mengidentifikasikan komponen-komponen sistem informasi yang akan dirancang secara rinci dengan maksud untuk pemrograman komputer yang akan diimplementasikan.

4.1.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

Dalam menangani permasalahan yang sering muncul dikarenakan akibat pengolahan data yang masih dilakukan semua secara manual seperti data penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan maka penulis mempunyai gambaran umum yang akan diusulkan diantaranya : 1. Untuk memperbaiki proses pengolahan data penjualan bahan-bahan bangunan maka dirancang suatu sistem informasi yang terkomputerisasi. 2. Dengan perancangan sistem informasi data penjualan dan pembelian bahan-bahan bangunan yang terkomputerisasi diharapkan dapat meningkatkan kinerja user dan hasil laporan yang baik.

4.1.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan

Prosedur pengolahan data pembelian bahan-bahan bangunan yang akan diusulkan pada TB. Nugraha Barokah adalah sebagai berikut : 1. Jika persediaan bahan bangunan telah habis, maka administrasi akan menginputkan data pembelian ke program. 2. Kemudian program akan memasukannya ke dalam database, lalu dari database tersebut program akan membuat laporan data pembelian barang. 3. Selanjutnya hasil laporan data pembelian barang tersebut dicetak dalam 2 rangkap, rangkap pertama untuk diarsipkan dan rangkap ke 2 untuk diberikan kepada pimpinan. 4. Setelah pimpinan mendapatkan laporan data pembelian barang dari administrasi, pimpinan akan mengecek laporan data pembelian barang tersebut. 5. Bila laporan data pembelian barang tersebut valid, maka pimpinan akan mengAcc laporan data pembelian barang tersebut, tetapi jika data tidak valid, maka laporan data pembelian barang akan diserahkan pada administrasi untuk diedit kembali. 6. Selanjutnya laporan data pembelian barang yang telah di Acc oleh pimpinan diberikan kepada supplier. 7. Kemudian supplier memberikan faktur pembelian barang ke bagian administrasi. 8. Kemudian dari faktur pembelian barang tersebut dilakukan update stock barang dari program ke database. Prosedure pengolahan data penjualan bahan-bahan bangunan yang akan diusulkan pada TB. Nugraha Barokah adalah sebagai berikut : 1. Konsumen memberikan list data pembelian barang ke bagian administrasi. 2. Lalu bagian administrasi menginputkan data pembelian barang tersebut dari program ke database. 3. Dari database tersebut program dapat membuat nota penjualan barang sebanyak 1 rangkap untuk diberikan kepada konsumen. 4. Selanjutnya, dari database tersebut program dapat membuat laporan penjualan barang dan laporan persediaan barang masing-masing 2 rangkap. 5. Rangkap pertama untuk disimpan dalam arsip laporan penjualan dan laporan persediaan rangkap ke 2 untuk dilaporkan kepada pimpinan.

4.1.3.1. Flow Map yang Diusulkan

Adapun Flow Map yang diusulkan dari rancangan sistem informasi yang penulis buat, dapat dilihat pada gambar 4.1 Gambar 4.1 Flow Map Sistem Informasi Pembelian yang diusulkan di TB. Nugraha Barokah. Keterangan : A1 : Arsip Laporan Pemesanan Gambar 4.2 Flow Map Sistem Informasi Penjualan yang diusulkan di TB. Nugraha Barokah. Keterangan : A1 : Arsip Laporan Penjualan

4.1.3.2 Diagram konteks

Diagram konteks merupakan suatu diagram yang menggambarkan relasi antar sistem dan lingkungannya. Lingkungan tersebut menggambarkan suatu proses dalam sistem keseluruhan, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut ini: Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan – Bahan Bangunan di TB. Nugraha Barokah yang diusulkan.

4.1.3.3 Data Flow Diagram

Data Flow Diagram digunakan untuk membuat model sebuah system informasi dalam bentuk jaringan proses-proses yang saling berhubungan antara satu dengan yang lain oleh alir data. Adapun Data Flow Diagram yang diusulkan dalam Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan-bahan Bangunan adalah sebagai berikut: Gambar 4.4 DFD Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan Bahan-bahan Bangunan di TB. Nurgaha Barokah yang diusulkan. Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Pembelian Bahan-bahan Bangunan di TB.Nurgaha Barokah yang diusulkan. Gambar 4.5 DFD Level 1 Sistem Informasi Pembelian Bahan-bahan Bangunan di TB.Nurgaha Barokah yang diusulkan.

4.1.3.4 Kamus Data

Dengan menggunakan kamus data, analisis sistem dapat mendefinisikan data yang mengalir di sistem dengan lengkap. Kamus data di buat berdasarkan arus data yang ada di data flow diagram. Arus data dan flow diagram sifatnya global hanya ditujukan nama arus datanya saja. Berikut ini adalah kamus data dari Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan pada TB Nugraha Barokah : 1. Nama Data : Supplier Deskripsi Data : Rincian Data Supplier Nama Alias : - Aliran Data : Proses 1.0 – Supplier Struktur Data : Kode_supplier,Nama,Alamat,Telepon,Email, Contact_Person. 2. Nama Data : Data Barang Deskripsi Data : Rincian pesanan barang Nama Alias : - Aliran Data : Proses 2.0 – Rincian bahan bangunan Struktur Data : Kode_bb,nama_bb,satuan,stock_min,harga_beli, Harga_jual,Supplier. 3. Nama Data : Konsumen Deskripsi Data : Penjualan Nama Alias : - Aliran Data :Proses 3.0 – Transaksi pembelian Struktur Data : kode_pelanggan,nama_pelanggan,tanggal, alamat_pelanggan,no_telp_pelanggan. 4. Nama Data : Data Pembelian Deskripsi Data : Sebagai Bukti Transaksi Pembelian Nama Alias : - Aliran Data : Transaksi Pembelian Proses 4.0 Struktur Data : no_transaksi,kode_bb,jumlah. 5. Nama Data : Nota Penjualan Deskripsi Data : Sebagai Bukti Transaksi Penjualan Nama Alias : - Aliran Data : Transaksi Penjualan Proses 5.0 Struktur Data : no_transaksi,tanggal,jumlah,kode_supplier.

4.1.4. Perancangan Basis Data

Perancangan Basis Data merupakan proses pembentukan Basis Data yang merupakan tahapan yang sangat menentukan bagi terciptanya Sistem Informasi yang baik. Perancangan Basis Data dalam Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan bahan-bahan bangunan ditunjukan agar dalam pengoperasian dan pengimplementasiannya, dapat diperoleh informasi yang lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, ada beberapa peralatan diantaranya, Normalisasi, Relasi Tabel, ERD Entity Relationship Diagram , Struktur File dan Kodifikasi.

4.1.4.1. Normalisasi

Terdapat peraturan mengenai perancangan Database, yang biasa disebut sebagai aturan normalisasi. Aturan ini akan mempermudah dalam merancang Database yang normal. Maksudnya tidak mengulangi informasi dalam proses pembaharuan data maupun penghapusan data. Selain itu juga normalisasi merupakan suatu kegiatan mendapatkan sekumpulan tabel untuk mendapatkan informasi tanpa pengolahan data yang tidak diperlukan dan memudahkan dalam pencarian suatu data. Sedangkan tujuan dari normalisasi adalah untuk menghilangkan penggandaan penyimpanan file-file yang sama. Adapun bentuk normalisasi Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan bahan-bahan Bangunan adalah sebagai berikut :

1. Bentuk Tidak Normal Unnormalized Form

Bentuk ini merupakan rancangan awal dari pembuatan suatu database. Pada tahapan ini, semua data yang ada di rekam tanpa format tertentu. Data bisa jadi mengalami duplikasi. Data dikumpulkan dengan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Berikut ini merupakan bentuk tidak normal atau Ummormalized Form yaitu : { KODE_BB, NAMA_BB, SATUAN, HARGA_BELI, HARGA_JUAL, MINIMAL_STOK,KODE_SUPP, KODE_KONSUMEN,NAMA_KONSUMEN, ALAMAT_KONSUMEN, TELP_KONSUMEN, KODE_SUPP, NAMA_SUPP, ALAMAT_SUPP, TELP_SUPP, FAX_SUPP, KONTAK_SUPP, NO_BELI, TGL_BELI, KODE_SUPP, TOTAL_BELI, NO_BELI, KODE_BB, QTY_BELI, HARGA_BELI, SUBTOTAL_BELI, NO_PENJ, NO_SJ, TGL_PENJ,NOMOR_SJ, DELIVERY, TOTAL_JUAL, NO_PENJ, KODE_BB, HARGAJUAL, QTY_JUAL, SUBTOTAL_JUAL }

2. Bentuk Normal Pertama 1NF.

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal pertama jika dan hanya jika setiap atribut bernilai tunggal Atomic Value untuk setiap barisnya. Adapun bentuk normal pertama atau First Norm Form 1NF yaitu : { KODE_BB, NAMA_BB, SATUAN, HARGA_BELI, HARGA_JUAL, MINIMAL_STOK, KODE_SUPP,KODE_KONSUMEN,NAMA_KONSUMEN, ALAMAT_KONSUMEN, TELP_KONSUMEN,NAMA_SUPP, ALAMAT_SUPP, TELP_SUPP, FAX_SUPP, KONTAK_SUPP, NO_BELI, TGL_BELI, KODE_SUPP, TOTAL_BELI, QTY_BELI, SUBTOTAL_BELI, NO_PENJ, NO_SJ, TGL_PENJ,NOMOR_SJ, DELIVERY, TOTAL_JUAL, QTY_JUAL, SUBTOTAL_JUAL }

3. Bentuk Normal Kedua 2NF

Suatu tabel dikatakan dalam bentuk normal kedua jika dan hanya jika berada pada bentuk normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki dependensi sepenuhnya terhadap kunci primer. Adapun normal kedua atau Second Norm Form 2NF yaitu : a. Tabel Bahan Bangunan : Kode_bb, Nama_bb, Satuan, Harga_jual, Harga_beli, kode_supp. b. Tabel Konsumen : Kode_konsumen, nama_konsumen, Alamat_konsumen, telp_konsumen. c. Tabel Supplier : Kode_supp, nama_supp, alamat_supp, Telp_supp, fax_supp, montak_supp. d. Tabel Pembelian Header : no_beli, tgl_beli, total_beli, kode_supp. e. Tabel Pembelian Detail : no_beli, kode_bb, qty_beli, subtotal_beli. f. Tabel Penjualan Header : no_penj, tgl_penj, kode_konsumen, nomor_sj, delivery, total-jual. g. Tabel Penjualan Detail : no_penj, kode_barang, qty_jual, subtotal_jual.

4.1.4.2 Relasi Tabel

Relasi Tabel adalah hubungan atau asosiasi suatu entitas dengan dirinya sendiri atau hubungan dengan entitas lainnya. Tabel Relasi dari sistem ini adalah sebagai berikut : Bahan_Bangunan Kode_bb nama_bb satuan harga_jual harga_Beli min_stok kode_supp Supplier Kode_supp nama_supp alamat_supp telp_supp fax_supp kontak_supp Konsumen kode_konsumen nama_konsumen alamat_konsumen telp_konsumen Penjualan_header no_penj kode_konsumen tgl_penj total_jual Penjualan_detail no_penj kode_bb qty_jual subtotal_jual pembelian_header no_beli tgl_beli kode_supp total_beli Pembelian_detail no_beli kode_bb qty_beli subtotal_beli Gambar 4.7 Relasi Tabel Sistem Informasi Penjualan Yang Diusulkan.

4.1.4.3 Entity Relationship Diagram

Komponen utama pembentukan Entity Relationship Diagram atau biasa disebut dengan Diagram E-R yaitu Entity entitas dan Relation relasi, sehingga dalam hal ini Diagram E-R merupakan komponen-komponen himpunan entitas dan himpunan relasi yang dideskripsikan lebih jauh melalui jumlah atribut-atribut property yang menggambarkan seluruh fakta dari sistem yang ditinjau. Berikut ini adalah Diagram E-R dari Sistem Informasi Penjualan Yang Diusulkan : Gambar 4.8 ERD Entity Relationship Diagram

4.1.4.4 Struktur_File

Struktur file digunakan dalam perancangan sistem karena data ini akan menentukan struktur fisik Database yang menunjukan struktur dari elemen- elemen data yang menyatakan panjang elemen data dan jenis-jenis datanya. Untuk mempermudah dalam program maka struktur Database dapat dilihat pada tabel berikut : 1. Struktur Field Stok_Bahan_Bangunan Nama Tabel : bahan_bangunan Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.1 Struktur File Bahan bangunan No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. Kode_bb Varchar2 20 2. Nama_bb Varchar2 50 3. Satuan Varchar2 10 4. Harga_beli Number 10 5. Harga_jual Number 10 6. Minimal_stok Number 10 7. Kode_supp Varchar2 20 2. Struktur Field Supplier Nama Tabel : Supplier Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.2 Struktur File Supplier No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. Kode_supp Varchar2 20 2. Nama_supp Varchar2 50 3. Alamat_supp Varchar2 150 4. Telp_Supp Varchar2 20 5. Fax_supp Varchar2 20 6. Kontak_supp Varchar2 30 3. Struktur Field Konsumen Nama Tabel : Konsumen Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.3 Struktur File Konsumen No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. Kode_konsumen Varchar2 20 2. Nama_konsumen Varchar2 50 3. Alamat_konsumen Varchar2 150 4. Telp_konsumen Varchar2 20 4. Struktur Field Pembelian_header Nama Tabel : Pembelian_header Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.4 Struktur File Pembelian_header No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. No_beli Varchar2 20 2. Tgl_beli Date - 3. Kode_supp Varchar2 20 4. Total_beli Number 10 5. Struktur Field Pembelian_detail Nama Tabel : Pembelian_detail Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.5 Struktur File Pembelian_detail No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. No_beli Varchar2 20 2. Kode_bb Varchar2 20 3. Qty_beli Number 10 4. Subtotal_beli Number 10 6. Struktur Field Penjualan_header Nama Tabel : Penjualan_header Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.6 Struktur File Penjualan_header No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. No_penj Varchar2 20 2. Tgl_penj Date 20 3. Nomor_sj Varchar2 20 4. Kode_konsumen Varchar2 20 5. Total_jual Number 10 6. Delivery Varchar2 10 7. Struktur Field Penjualan_detail Nama Tabel : Penjualan _detail Media : Hardisk Field Kunci : - Tabel 4.7 Struktur File Penjualan_detail No Nama Field Type Size Key Keterangan 1. No_penj Varchar2 20 2. Kode_bb Varchar2 20 3. Qty_jual Number 10 4. Subtotal_jual Number 10

4.1.4.5 Kodifikasi.

Pengkodean digunakan untuk tujuan mengklafikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam-macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus misalnya , , -, , , , ;, dan sebagainya. Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem pengkodean. Dalam Sistem Informasi Penjualan dan pembelian ini terdapat pengkodean yang bertujuan mempermudah dalam memasukan dan pencarian data. Adapun pengkodean tersebut diantaranya: 1. Bahan Bangunan Bahan bangunan terdapat 8 delapan digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut : XX-XXXXX A B Keterangan : A = Menyatakan Kode Bahan Bangunan B = Menyatakan No Urut Bahan Bangunan Contoh : BB-00001 Artinya BB adalah singkatan dari Kode Bahan dan No Urut Bahan Bangunan 2. Suplier Supplier terdapat 8 Delapan digit. Untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut : XX - XXXXX A B Keterangan : A = Menyatakan Kode Supplier B = Menyatakan Nomor Urut Supplier Contoh : SP-00001 Artinya SP adalah singkatan dari Supplier dan menyatakan bahwa itu merupakan nomor urut supplier ke 1. 3. Pembelian Transaksi Pembelian terdapat 14 empat belas digit untuk nomor transaksi pembeliannya, lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut : XX-XXXXXXXXX A B C D Keterangan : A = Menyatakan Kode Transaksi B = Menyatakan No urut pembelian C = Menyatakan Nama Toko D = Menyatakan Tahun Contoh : PB-00001BN15 Artinya PB adalah singkatan dari Pembelian, 00001 adalah nomor urut pembelian, BN adalah singakatan dari Barokah Nugraha dan 15 adalah nama tahun dari belakang. 4. Transaksi Penjualan Transaksi Penjualan terdapat 14 empat belas digit untuk nomor transaksi pembeliannya, lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut : XX-XXXXXXXXX A B C D Keterangan : A = Menyatakan Kode Transaksi B = Menyatakan No urut penjualan C = Menyatakan Nama Toko D = Menyatakan Tahun Contoh : PJ-00001BN15 Artinya PJ adalah singkatan dari Pembelian, 00001 adalah nomor urut penjualan, BN adalah singakatan dari Barokah Nugraha dan 15 adalah nama tahun dari belakang.

4.2. Perancangan Antar Muka

Agar sistem berinteraksi dengan para pengguna secara baik, maka perlu dirancang sebuah interface yang dapat memudahkan pengguna untuk mengoprasikannya. Sistem informasi yang baik bukan hanya dinilai dari segi tampilanya semata, namun akan dinilai juga bagaimana pola aliran informasi yang dibangun dalam bentuk sistem tersebut. Untuk mendukung proses pembentukan tersebut, Secara umum perancangan antar muka suatu program meliputi : Struktur Menu, Perancangan Input, Perancangan Output.

4.2.1 Struktur Menu

Menu banyak digunakan dalam dialog karena merupakan jalur pemakai user interface yang mudah dipahami dan mudah digunakan. Menu berisi dengan beberapa alternative atau pilihan yang disajikan kepada user. User dapat memilih pilihan dimenu dengan cara menekan tombol angka atau huruf yang dihubungkan dengan pilihan tersebut. Jika pilihan dari menu terlalu banyak, maka dapat diorganisasikan secara berjenjang. Struktur menu dibawah ini menggambarkan hierarki dari Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian dan Penjualan bahan - bahan bangunan pada TB. Nugraha Barokah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Gambar 4.9 Struktur Menu login Master Pembelian Bahan Bangunan Sistem Informasi Pnjualan dan Pembelian pada TB.Nugraha Barokah Transaksi windows Exit Laporan Bahan Bangunan Stok Bahan Bangunan Penjualan Laporan Pembelian Laporan Penjualan

4.2.2 Perancangan Input

Perancangan input merupakan desain yang dirancang untuk menerima masukan dari pengguna sistem. Rancangan Masukan ini harus dapat memberikan penjelasan bagi pemakainya, baik dari bentuk maupun dari masukan-masukan yang akan diisi. 1. Design Form Login Sebelum masuk ke dalam menu, pengguna harus mengisi Login terlebih dahulu, yang rancangannya adalah sebagai berikut: Gambar 4.10 Rancangan From Login login ini diguanakan untuk otorisasi terhadap pemakai user. Menu ini akan meminta Username dan Password sebelum masuk ke sistem, apabila password tidak sesuai maka sistem akan meminta isi ulang, namun apabila UserId atau UserName tidak sesuai maka menu login akan tertutup untuk diakses. Selanjutnya apabila UserName dan Password benar maka user akan dapat masuk ke FormUtama. 2. Design Form Utama Dalam perancangan tampilan form utama terdapat lima bagian yaitu transaksi, laporan dan about. Gambar 4.11 Rancangan From Utama. 3. Design Form Bahan Bangunan Untuk menginput data Bahan-bahan Bangunan baru dan dapat mengedit data bahan bangunan lama dilakukan pada form Bahan Bangunan yang terdapat pada sub menu master, gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.12. Gambar 4.12 Rancangan From Input Data Bahan Bangunan. 4. Design Form Supplier Untuk menginput data Supplier baru dan dapat mengedit data Supplier lama dilakukan pada form Supplier yang terdapat pada sub menu master, gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.13. Gambar 4.13 Rancangan From Input Data Supplier. 5. Design Form Pembelian Untuk menginput data Pembelian Bahan bangunan baru dan dapat mengedit data Pembelian Bahan Bangunan lama dilakukan pada form Pembelian yang terdapat pada transaksi, gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.14. Gambar 4.14 Rancangan From Input Transaksi Pembelian. 6. Design Form Penjualan Untuk menginput data Penjualan Bahan Bangunan baru dan dapat mengedit data Penjualan Bahan Bangunan lama dilakukan pada form Penjualan yang terdapat pada sub menu transaksi, gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.15. Gambar 4.15 Rancangan From Input Transaksi Penjualan.

4.2.3. Perancangan Output

Perancangan output adalah bentuk tampilan dari output program yang dijalankan. Perancangan output digunakan untuk mempermudah menyampaikan informasi. Berikut perancangan output laporan sistem informasi penjualan dan pembelian pada TB. Nugraha Barokah. 1. Design Form Laporan Pembelian Pada design form Laporan Pembelian ini digunakan sebagai laporan pembelian bahan bangunan perperiodenya. Adapun gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.16. Gambar 4.16 Rancangan From Laporan Pembelian. 2. Design Form Laporan Penjualan Pada design form Laporan Penjualan ini digunakan sebagai laporan penjualan bahan bangunan perperiodenya. Adapun gambarnya dapat dilihat pada gambar 4.17. Gambar 4.17 Rancangan From Laporan Penjualan.

4.3. Perancangan Arsitektur Jaringan

Arsitektur Jaringan yang akan diterapkan pada TB.Nugraha Barokah ini menggunakan Topologi Bus. Karena pada topologi ini terdiri pada satu jalur kabel utama dimana pada masing-masing ujungnya diberikan sebuah Terminator. Semua Nodes pada jaringan file server, workstation, dan perangkat lainnya terkoneksi sebuah kabel utama backbone. Arsitektur Jaringan yang akan digunakan terdapat pada Gambar 4.18. Client 1 Pemilik Client 2 Administrasi Server Gambar 4.18 Rancangan Arsitektur Jaringan Topologi Bus. Adapun kelebihan dan kekurangan pada topology ini adalah : 1. Kelebihan a Mudah didalam mengkonfigurasikan komputer atau perangkat lain kedalam sebuah kabel utama. b Tidak terlalu banyak menggunakan kabel dibandingkan dengan topologi Star . 2. Kekurangan a Seluruh jaringan akan mati jika ada kerusakan pada kabel utama backbone. b Membutuhkan terminator pada kedua sisi dari kabel utamanya. c Sangat sulit mengidentifikasikan permasalahan jika jaringan sedang jatuh atau rusak.

4.4. Implementasi

Tahap implementasi sistem merupakan kegiatan yang dilakukan setelah tahap perancangan sistem selesai dilaksanakan. Tujuan yang ingin dicapai pada tahap ini adalah dapat dioperasikannya hasil perancangan sistem yang telah dibuat. Pada tahap ini penulis mengusulkan agar penerapan dilakukan secara paralel, yaitu dengan melakukan pengoperasian sistem yang baru secara bersamaan dengan sistem yang lama selama periode tertentu sampai sistem yang lama tidak dipakai lagi. Hal ini dimaksudkan sebagai proteksi kepada perusahaan atau instansi yang bersangkutan apabila terdapat kegagalan sistem yang baru nantinya. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada tahap implementasi ini yaitu sebagai berikut :

4.4.1. Batasan Implementasi optional

Dalam batasan implementasi ini penulis membatasi pada : 1. Implementasi perangkat lunak. 2. Implementasi perangkat keras. 3. Implementasi basis data. 4. Implementasi antar muka. 5. Implementasi instalasi program.

4.4.2. Implementasi Perangkat Lunak

Untuk implementasi Perangkat Lunak pada Sistem Informasi penjualan dan pembelian pada Toko Besi dan bahan bangunan Nugraha Barokah ini mengggunakan Oracle Developer 6.0 dan Oracle Database 10g. Oracle Developer 6.0 dipilih sebagai Perangkat Lunak pengembang karena menyediakan fasilitas yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan Sistem Informasi Penjualan dan pemeblian. Sementara Oracle Database 10g digunakan sebagai perangkat lunak pengembang dalam pembuatan basis data.

4.4.3. Implementasi Perangkat Keras

Kebutuhan Perangkat Keras yang dibutuhkan oleh sistem dalam implementasi perangkat keras adalah sebagai berikut : 1. Processor yang dipergunakan adalah intel Core i3 2. Rekomendasi minimum adalah Intel Dual Core 3. Harddisk terpasang 2500GB, Rekomendasi minimum 80 GB. 4. Memori terpasang minimum 512 MB. 5. VGA card terpasang minimum Onboard. 6. CD Room minimal 56x. 7. Mouse, Keyboard, dan Monitor sebagai peralatan antar muka.

4.4.4. Implementasi Basis Data

Implementasi basis data dilakukan dengan menggunakan bahasa PLSQL, dimana aplikasi pemrograman yang digunakan Oracle Database 10g adalah Implementasi basis datanya dalam bahasa SQL adalah sebagai berikut : 1. Tabel Bahan_Bangunan create table bahan_bangunan kode_bb varchar2 20 not null, nama_bb varchar2 50, satuan varchar2 10, harga_beli number 16,2, harga_jual number 16,2, nomor number 10, kategori varchar2 50, minimal_stok number 16, jenis_barang varchar2 50, ukuran varchar2 50, constraint pk_kode_bb primary key kode_bb ; 2. Tabel Pembelian_H create table pembelian_h no_beli varchar2 20 not null, tgl_beli date, kode_supp varchar2 20, nomor number 10, total number 16,2, constraint pk_no_beli primary key no_beli ; 3. Tabel Supplier create table supplier kode_supp varchar2 20 not null, nama_supp varchar2 50, alamat_supp varchar2 150, telp_supp varchar2 20, fax_supp varchar2 20, kontak_supp varchar2 30, nomor number 10, constraint pk_kode_supp primary key kode_supp ; 4. Tabel Penjualan_H create table penjualan_h no_penj varchar2 20 not null, no_sj varchar2 20, tgl_penj date, nama_pel varchar2 50, alamat_pel varchar2 150, telp_pel varchar2 20, nomor number 10, nomor_sj number 10, delivery varchar2 20, total number 16, kendaraan varchar2 10, by_transport number 10, grandtotal number 10, constraint pk_no_penj primary key no_penj ; 5. Tabel Pembelian_D create table pembelian_d no_beli varchar2 20, kode_bb varchar2 20, qty_beli number 16,2, harga_beli number 16,2, subtotal number 16,2, no_urut number 10 ; alter table pembelian_d add constraint fk_no_beli foreign key no_beli references aziz.pembelian_h no_beli ; 6. Tabel Penjualan_D create table penjualan_d no_penj varchar2 20, kode_bb varchar2 20, hargajual number 16,2, qty_jual number 16,2, subtotal number 16,2, no_urut number 10 ; alter table penjualan_d add constraint fk_no_penj foreign key no_penj references aziz.penjualan_h no_penj ; 7. Tabel Kategori create table kategori kode_kk varchar2 10 not null, kbp number 10, pmb number 10, lpa number 10, kay number 10, prp number 10, kls number 10, lld number 10, lbj number 10, pkk number 10, kac number 10, pwc number 10, ele number 10, apk number 10, asd number 10, constraint pk_kategori primary key kode_kk ;

4.4.5. Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka merupakan salah satu bagian yang sangat penting. Bagian ini merupakan suatu gambaran interaksi antara user dengan sistem . Tampilan antar muka yang menarik dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi user untuk melihat isi dari aplikasi yang dibangun. A. Seluruh penggunauser 1. Halaman login Halaman ini berfungsi sebagai suatu fasilitas Hak akses user, dimana di TB.Nugraha Barokah ini hak akses setiap pengguna berbeda. Hal ini dimaksudkan agar tidak sembarangan petugas bisa memakai program ini. Gambar 4.19 Halaman Login. Pada from halaman login ini pengguna diminta mengisi username dan password serta mengklik tombol login. Apabila kolom isian username dan password diisi dengan valid maka sistem akan memvalidasi username dan password pengguna akan masuk ke menu utama, tetapi jika username dan pasword tidak valid maka akan muncul peringatan kesalahan seperti gambar di bawah ini. Gambar 4.20 kesalahan Halaman Login. 2. Halaman Utama Halaman ini setelah login berhasil di akses Gambar 4.21 Halaman Utama TB.Nugraha Barokah. From menu utama sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan bahan bangunan pada TB.Nugraha Barokah dimana pada halaman ini terdapat master bahan bangunan, supplier, stok, pembelian, penjualan, laporan dan keluar. Tombol keluar berfungsi untuk keluar dari proses login dan program, sehingga aplikasi ini tidak bisa dipakai dan untuk mengaktifkan kembali sistem aplikasi harus mengisi from login kembali. B. Bagian Administrasi 1. Daftar Bahan Bangunan Halaman Ini di akses oleh bagian administrasi Gambar 4.22 Daftar Bahan Bangunan TB.Nugraha Barokah. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a Kode : kode terisi otomatis saat pengguna atau user menginputkan jenis barang. b Nama Barang : nama barang yang mau di inputkan. c Ukuran : penjelasan dari nama barang d Satuan : penjelasan satuan dari nama barang e Jenis Barang : penjelasan dari nama barang yang di isikan. Field ini tidak boleh kosong f Harga beli : harga beli yang di input secara manual g Harga Jual: : harga jual yang di input secara manual h Min stok : Min stok dari barang harus diisikan, Field ini tidak boleh dikosongkan. Keterangan button : a Add : digunakan untuk menambahkan nama barang yang akan di inputkan. b Save : digunakan untuk menyimpan daftar bahan bangunan yang telah di inputkan. c Delete : digunakan untuk menghapus nama baran yang sudah di inputkan. d Close : untuk keluar dari from bahan bangunan. Pengkodean atau kodifikasi digunakan untuk tujuan mengklafikasikan data, memasukan data kedalam komputer dan untuk mengambil bermacam- macam informasi yang berhubungan dengannya. Kode dapat dibentuk dari kumpulan angka, huruf dan karakter-karakter khusus misalnya , , -, , , , ;, dan sebagainya. Angka merupakan simbol yang banyak digunakan pada sistem pengkodean. Dalam sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan obat pada TB.Nugraha Barokah terdapat pengkodean yang bertujuan mempermudah dalam memasukan dan pencarian data. Adapun pengkodean tersebut yaitu kode barang atau bahan bangunan seperti dibawah ini : a. Bahan bangunan terdapat 14 jeenis kategori bahan bangunan, untuk lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut : Format KBP-0001 Keterangan : 1. KBP = Bahan Perekat dan jadinya. 2. PMB = Paku, Mur, dan Baud. 3. APK = Alat Penggantung Kunci. 4. KLS = Kayu Lapis. 5. ELE = Electrical. 6. KAC = Kaca. 7. Pwc = Sanitair. 8. LPA = Leburan Pengisi dan Alatnya. 9. KAY = Kayu. 10. PRP = Penutup Rangka Plapon. 11. LLD = Lantai dan Lapis Dinding. 12. LBJ = Logam dan Bahan Jadinya. 13. PKK = Perkakas Alat Tukang. 14. ASD = Penghisap Air Sumur Dalam. 0001 No urut 1 Bahan Bangunan 0002 No urut 2 Bahan Bangunan dan seterusnya. Contoh : PMB-0006 Artinya : PMB Menyatakan jenis barang paku, mur dan baud. 0006 No urut kode barang berdasarkan dari jenis barang. 2. Data Supplier Berikut ini adalah from Supplier, from ini digunakan untuk mengelola data barang atau bahan bangunan. Gambar 4.23 Implementasi From Supplier. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a Kode : Kode dari Supplier terisi otomatis saat pengguna atau user ingin menambahkan. b Nama Supplier : Nama dari Supplier yang di isikan oleh user. c Alamat : Alamat dari Supplier yang di isikan oleh user. d TeleponHP : TeleponHP dari Supplier yang di isikan oleh user. e FAX : FAX dari Supplier yang di isikan oleh user. f Kontak : Kontak dari Supplier yang di isikan oleh user. Keterangan button : a Add : digunakan untuk menambahkan nama Supplier yang akan di inputkan. b Save : digunakan untuk menyimpan nama Supplier yang telah di inputkan. c Delete : digunakan untuk menghapus nama inputkan. yang sudah di inputkan. d Close : untuk keluar dari from Data Supplier. 3. Pembelian Berikut ini adalah from pembelian, from ini digunakan untuk melakukan transaksi pembelian barang kepada supplier. Gambar 4.24 Implementasi From Pembelian. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a Kode Supplier : Kode supplier terisi otomatis ketika user atau pengguna memilih kode atau nama supplier yang diinginkan dan from ini tidak boleh dikosongkan. b Alamat :Alamat terisi otomatis ketika sudah memilih kode supplier. c Telepon :Telepon terisi otomatis ketika sudah memilih kode supplier. d Nama Supplier : Nama Supplier terisi otomatis ketika sudah memilih kode supplier. e Fax : Fax terisi otomatis ketika sudah memilih kode supplier. f Kontak : Kontak terisi otomatis ketika sudah memilih kode supplier. g No_pembelian : No_pembelian terisi otomatis ketika user atau pengguna telah menyimpan transaksi pembelian. h Tanggal : Tanggal terisi otomatis ketika user atau pengguna telah menyimpan transaksi pembelian. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a No : No terisi otomatis setelah user mengisikan barang bahan bangunan yang telah dipilih untuk di beli. b Kode : Kode dari Supplier adalah saat user akan memilih pembealian pada Supplier. c Nama Barang : Nama barang terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari supplier. d Ukuran : Ukuran terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari supplier. e Jenis Barang : Jenis barang terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari supplier. f Qty : Menginputkan jumlah barang atau bahan bangunan yang akan dibeli oleh pihak TB.Nugraha Barokah dari supplier. g Satuan : Satuan terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari supplier. h Harga : Harga barang atau bahan bangunan yang diberikan oleh Supplier yang terisi otomatis setelah user mengisi kode dari Supplier tetapi masih bisa merubah ketika ada perbedaan harga dari Supplier nya. i Subtotal : Total harga barang dikalikan jumlah barang yang diterima, yang terisi otomatis ketika user supplier memilih lagi kode dari supplier. Keterangan button : a Add :digunakan untuk menambahkan pembelian kepada Supplier yang akan di inputkan. b Save :digunakan untuk menyimpan transaksi pembelian yang telah di inputkan. c Delete :digunakan untuk menghapus transaksi pembelian yang sudah di inputkan. d Query :digunakan untuk melihat transaksi pemblian yang sudah terjadi. e Print :untuk mencetak pembelian sesuai tanggal. e Close :untuk keluar dari from Pembelian. f Next :digunakan untuk next kedepan setelah user atau pengguna menggunakan button Query. g Prev : digunakan untuk prev atau kembali kebelakang setelah user atau pengguna menggunakan button Query. 4. Penjualan Berikut ini adalah from penjualan, from ini digunakan untuk melakukan transaksi penjualan barang kepada konsumen. Gambar 4.25 Implementasi From Penjualan. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a Nama Pelanggan : Nama dari pelanggan yang diisikan. b Alamat : Alamat dari konsumen yang diisikan. c Telepon : Telepon dari konsumen yang diisikan. d Dikirim : pilihan konsumen setelah penjualan yang di isikan oleh user. e Kendaraan : Fax terisi otomatis ketika sudah memilih kode f No_penjualan : No_pembelian terisi otomatis ketika user atau pengguna telah menyimpan transaksi penjualan. i Tanggal : Tanggal terisi otomatis ketika user atau pengguna telah menyimpan transaksi penjualan. j No surat jalan : No surat jalan terisi otomatis ketika user atau pengguna telah menyimpan transaksi penjualan. Adapun parameter yang digunakan dalam from ini adalah : a No : No terisi otomatis setelah user mengisikan barang bahan bangunan yang telah dipilih untuk dijual kepada konsumen. b Kode : Kode dari penjualan adalah saat user akan memilih Penjualan kepada konsumen yang terisi otomatis saat user pengguna memilih bahan bangunan yang dipilih oleh konsumen, kode terisi berurutan sesuai jenis barang yang dipilih. c Nama Barang : Nama barang terisi otomatis saat user pengguna memilih kode dari penjualan. d Ukuran : Ukuran terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari penjualan. e Jenis Barang : Jenis barang terisi otomatis saat userpengguna memilih kode dari penjualan. f Qty : Menginputkan jumlah barang atau bahan bangunan yang akan dijual kepada konsumen oleh pihak TB.Nugraha Barokah g Satuan : Satuan terisi otomatis saat userpengguna memilih kode Dari penjualan. h Harga : Harga barang atau bahan bangunan terisi otomatis setelah user mengisi kode dari penjualan. i Subtotal : Total harga barang dikalikan jumlah barang yang akan dijual kepada konsumen yang terisi otomatis ketika user memilih lagi barang yang akan dijual lagi kepada konsumen. Keterangan button : f Add :digunakan untuk menambahkan penjualan kepada konsumen yang akan di inputkan. g Save :digunakan untuk menyimpan transaksi penjualan yang telah di inputkan. h Delete :digunakan untuk menghapus transaksi penjualan yang sudah di inputkan. i Query :digunakan untuk melihat transaksi penjualan yang sudah terjadi. j Print :untuk mencetak transaksi penjualan sesuai tanggal. h Close :untuk keluar dari from penjualan. i Next :digunakan untuk next kedepan setelah user atau pengguna menggunakan button Query pada penjualan. j Prev :digunakan untuk prev atau kembali kebelakang setelah user atau pengguna menggunakan button Query pada penjualan. C. Pemilik 1. Laporan Pembelian Berikut ini merupakan from transaksi pembelian, form ini digunakan untuk mencetak laporan transaksi pembelian. Gambar 4.26 Implementasi From Laporan Transaksi Pembelian. Adapun parameter yang digunakan dalam form ini adalah : a Tanggal 1 : tanggal mulai untuk pencetakan laporan transaksi pembelian. b Tanggal 2 : tanggal akhir untuk pencetakan laporan transaksi pembelian. Keterangan Button: a Print : untuk mencetak laporan transaksi pembelian sesuai tanggal b Batal : digunakan untuk membatalkan semua perintah yang telah diberikan sebelumnya dan mengembalikan tampilan form ke kondisi awal. 2. Laporan Penjualan. Berikut ini merupakan form laporan transaksi penjualan, form ini digunakan untuk mencetak laporan transaksi penjualan. Gambar 4.27 Implementasi From Laporan Transaksi Penjualan Adapun parameter yang digunakan dalam form ini adalah : a Tanggal 1 : tanggal mulai untuk pencetakan laporan transaksi penjualan. b Tanggal 2 : tanggal akhir untuk pencetakan laporan transaksi penjualan. Keterangan Button: a Print : untuk mencetak laporan transaksi penjualan sesuai tanggal b Batal : digunakan untuk membatalkan semua perintah yang telah diberikan sebelumnya dan mengembalikan tampilan form ke kondisi awal

4.4.6. Implementasi Instalasi Program

Implmentasi instalasi program menjelaskan bagaimana tahapan instalasi program pendukung Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada TB. Nugraha Barokah. Berikut ini adalah tahapan-tahapan instalasi program : A. Oracle database 10g: 1. Install Oracle 10g, memilih metode instalasi, pilih advanced installation. Gambar 4.28 Tampilan awal instalasi program oracle 10g 2. Pada halaman Advanced Installation, pilih Enterprise Edition I dan klik next. Gambar 4.29 Halaman Select Installation type . 3. Pada halaman Specify Home Details, pilih name dan path sesuai dengan keinginan pengguna, disini penulis menggunakan OraDb10g_home1 untuk di field name dan c:oracle\product\10.2.0\db_1 untuk di path tersebut. Klik next Gambar 4.30 Halaman Specify Home Details. 4. Pada halaman Product-Spsific Prequisite Checks centang pada combo box yang terdapat pada field status, klik retry sampai User Verified klik next. Gambar 4.31 Halaman Product-Spsific Prequisite Checks. 5. Pada halaman Select Configuration Option pilih create database, klik next. Gambar 4.32 Halaman Select Configuration Option. 6. Pada halaman Select Database Configuration, pilih General Purpose dan pilih next. Gambar 4.33 Halaman Select Database Configuration. 7. Pada halaman Specify Database Configuration Options, masukan nama database dengan keinginan pengguna pada Global Database Name dan SID, Penulis pada tampilan ini memasukan nama oracle. Gambar 4.34 Halaman Specify Database Configuration Options . 8. Pada halaman Select Database Management Option pilih Use Database Control for Dtabase Management , setelah itu pilih next. Gambar 4.35 Halaman Select Database Management Option. 9. Pada halaman Specify Database Storage Option pilih file system setelah itu klik browse untuk dimana menyimpan file database dan klik next. Gambar 4.36 Halaman Specify Database Storage Option. 10. Pada halaman Specify Backup and Recovery Options, hanya klik next. Gambar 4.37 Halaman Specify Backup and Recovery Options. 11. Pada halaman Specify Databse Schema Passwords, masukan password dan buat database dan klik next. Gambar 4.38 Halaman Specify Databse Schema Passwords. 12. Pada Halaman Summary hanya klik next. Gambar 4.39 Halaman Summary. 13. Proses Instalasi Gambar 4.40 Halaman Proses Instalasi. 14. Proses selesai Gambar 4.41 Halaman Proses Selesai.

4.4.7. Penggunaan Program

Program ini dapat dioperasikan oleh users atau bagian administrasi ataupun pemilik pada TB. Nugraha Barokah dengan menggunakan komputer dan serta jaringan client server. Disisi lain bagian administrasi selaku pengguna server pengoperasian sistem untuk mengolah aplikasi pada clientnya. Ketika admin telah login ke dalam sistem, maka akan muncul beberapa menu yang dapat dikelola oleh masing-masing user berdasarkan hak akses pengguna. Untuk melakukan perubahan file-file yang ada didalam sistem maka bagian administrasi harus membuka aplikasi pada server dan akan muncul tampilan login bagi bagian administrasi. Ketika bagian administrasi telah masuk ke dalam halaman server, maka admin dapat melakukan perubahan file-file kode pemrograman.

4.5. Pengujian

Pengujian dapat berarti proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

4.5.1. Rencana Pengujian

Pengujian Sistem Informasi Pengolahan Data Pembelian dan Penjualan Bahan-Bahan Bangunan Pada TB.Nugraha Barokah di bawah ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari Bagian Administrasi. Tabel 4.8 Rencana Pengujian Kelas Uji Butir Uji Tingkat Pengujian Jenis Pengujian Login User Hak Akses Setiap Username Sistem Blackbox Data Bahan Bangunan Pengisian Data Bahan Bangunan Sisten Blackbox Data Supplier Pengisian Data Supplier Sistem Blackbox Penjualan Pengisian Transaksi Penjualan Sistem Blackbox Pembelian Pengisian Transaksi Pembelian Sisten Blackbox Laporan Penjualan Pengisian Tanggal Penjualan Perperiode Sistem Blackbox Laporan Pembelian Pengisian Tanggal Pembelian Perperiode Sisten Blackbox

4.5.2. Kasus dan Hasil Pengujian

Setelah melaksanakan rencana pengujian maka dilanjutkan dengan kasus dan hasil pengujian. Berikut kasus dan hasil pengujian :

4.5.2.1. Pengujian Login User

Berikut ini tabel pengujian login yang telah dilakukan penulis terhadap user yang telah terdaftar dan yang belum terdaftar atau tidak valid : Tabel 4.9 Pengujian login user Kasus dan Hasil Uji Data Normal Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan User Administrasi Password : Administrasi data valid Login berhasil dan mempunyai hak akses yang lebih luas dalam sistem informasi Dapat mengolah semua data transaksi dan laporan [ X ] diterima [ ] ditolak User Pimpinan Password : Pimpinan data valid Mempunyai hak akses untuk mengelola data laporan pembelian dan laporan transaksi penjualan Tidak dapat mengedit, menginput atau menghapus data master dan data transaksi [ X ] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan User gudang Password : gudang data tidak valid Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi muncul peringatan “userpasword tidak valid coba ulangi. [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.2. Pengujian From Bahan Bangunan

Tabel 4.10 Pengujian Data Bahan Bangunan . Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pilih jenis bahan bangunan Data bahan bangunan tidak bisa di input jika jenis bahan bangunan belum dipilih Setelah jenis bahan bangunan dipilih, data bahan bangunan akan bisa langsung di input. [ X ] diterima [ ] ditolak Input kode bahan bangunan Input kode secara otomatis Kode bahan bangunan pada saat klik save, kode akan muncul secara otomatis [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol Hapus Data yang terpilih akan terhapus Data akan terhapus sesuai dengan keinginan [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol Simpan Data bahan bangunan dapat tersimpan dalam tabel bahan bangunan Data tersimpan sesuai keinginan [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol Keluar From akan tertutup atau keluar dari from From akan tertutup atau keluar dari from [ X ] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Menginputkan huruf, simbol atau spasi pada textbox pada nomor telepon Data tidak dapat di input dengan huruf Data yang dapat di input hanya berupa angka [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.3. Pengujian Data Supplier

Tabel 4.11 Pengujian Data Supplier. Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input kode supplier Input kode secara otomatis Kode supplier terinput secara otomatis [ X ] diterima [ ] ditolak Menginput data baru dalam tabel supplier Data dapat disimpan dalam tabel supplier Data akan tersimpan sesesuai yang diharapkan [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol Simpan Data bahan bangunan akan tersimpan dalam tabel supplier Data akan tersimpan sesesuai yang diharapkan [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol Hapus Data yang dipilih akan terhapus Data akan terhapus sesuai yang [ X ] diterima diharapkan [ ] ditolak Klik tombol keluar From akan tertutup atau keluar dari from From akan tertutup atau keluar dari from [ X ] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Menginputkan huruf, simbol atau spasi pada textbox pada nomor telepon Data tidak dapat di input dengan huruf Data yang dapat di input hanya berupa angka [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.4. Pengujian Data Penjualan

Tabel 4.12 Pengujian Data Penjualan. Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Nomor transaksi penjualan Input kode secara otomatis Nomor transaksi penjualan ada saat klik tombol simpan, nomor transaksi penjualan akan muncul otomatis [ X ] diterima [ ] ditolak Menginput data konsumen dari data barang yang Menampilkan data barang yang diisi Data penjualan barang tersimpan [ X ] diterima dibeli dalam database. [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Textbox dikirim harus di isi Data tidak dapat di proses jika blum lengkap terisi Data harus terisi semua lalu dicetak X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.5. Pengujian Data Pembelian

Tabel 4.13 Pengujian Data Pembelian. Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan No transaksi pembelian Input kode secara otomatis Nomor pembelian ada saat klik save, nomor transaksi pembelian akan muncul secara otomatis. [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol add Data bahan bangunan dapat ditambah dalam tabel transaksi Data tertambah ssuai yang di inginkan [ X ] diterima [ ] ditolak Klik tombol hapus Data yang terpilih akan terhapus Data akan terhapus sesuai dengan [ X ] diterima keinginan [ ] ditolak Klik tombol simpan Data yang terpilih akan tersimpan Data akan tersimpan sesesuai yang diharapkan [ X ] diterima [ ] ditolak Kasus dan Hasil Uji Data Salah Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pada kolom kode supplier harus diisi terlebih dahulu Data tidak dapat di proses apabila belum lengkap terisi Data harus diisi semua lalu dicetak [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.6. Pengujian Data laporan Pembelian barang

Tabel 4.14 Pengujian Data Laporan Pembelian barang. Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi periode laporan, laporan pembelian bahan bangunan yang sesuai dengan data yang diinginkan Dapat mencetak laporan pembelian bahan bangunan sesuai dengan tanggal periode yang dipilih Mencetak laporan pembelian bahan bangunan [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.2.7. Pengujian Data laporan Penjualan barang

Tabel 4.15 Pengujian Data Laporan Penjualan barang. Kasus dan Hasil Pengujian Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Mengisi periode laporan, laporan penjualan bahan bangunan yang sesuai dengan data yang diinginkan Dapat mencetak laporan penjualan bahan bangunan sesuai dengan tanggal periode yang dipilih Mencetak laporan penjualan bahan bangunan [ X ] diterima [ ] ditolak

4.5.3. Kesimpulan dan Hasil Pengujian

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa perangkat lunak sistem informasi pengolahan data pembelian dan penjualan pada TB.Nugraha Barokah tidak menemukan kesalahan sintak dan secara fungsional mengeluarkan hasil sesuai yang diharapkan. 139

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah penulis melakukan penelitian, menganalisa permasalahan, merancang sistem informasi, dan mengimplementasikan sistem yang telah dibangun, maka dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan dan saran yang diharapkan dapat membantu dalam perkembangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisa dan riset selama melakukan penelitian di Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya : 1. Sistem Informasi pengolahan data penjualan dan pembelian mampu mempercepat transaksi yang berjalan di Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah. Proses pengolahan data dan penyimpanannya pun dapat dengan cepat, akurat dan aman disimpan dengan menggunakan sistem yang telah ada. Karena sistem pengorganisasian data sudah terintegrasi dengan baik dan disimpan dengan aman pada database. 2. Dalam proses pembuatan laporan penjualan maupun pembelian menjadi lebih cepat dan akurat sehingga waktu menjadi lebih efisien, tidak terjadi kesalahan perhitungan dan pengolahan data, sehingga tidak ada lagi kesulitan serta hambatan dalam pembuatan laporan penjualan, pembelian, persediaan maupun nota-nota transaksi lainnya.

5.2 Saran

Untuk meningkatkan kinerja dan keefisienan dari Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian pada Toko Besi dan Bahan Bangunan Nugraha Barokah serta untuk memberikan kemudahan dalam penggunaannya bagi pihak TB Nugraha barokah, penulis mencoba untuk memberikan beberapa saran. Adapun beberapa saran yang diusulkan diantaranya: 1. Diharapkan dengan digunakannya Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian ini dapat melayani juga pemesanan serta pembelian secara online sehingga lebih memudahkan konsumen untuk dapat melakukan transaksi dari jarak jauh. 2. Diharapkan pihak toko juga dapat melayani konsumen yang menggunakan kartu kredit non tunai, karena dinilai sangat bermanfaat apabila suatu waktu pembeli ingin melakukan pembayaran dngan menggunakan kartu kredit. SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA TOKO BESI DAN BAHAN BANGUNAN NUGRAHA BAROKAH SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Kelulusan pada Program Studi Sistem Informasi Jenjang S1 Strata 1 Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Oleh : Muhammad Aziz 10510076 PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG 2015 141 DAFTAR PUSTAKA [1] Ladjamudin. Al Bahra, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2005 [2] Hartono. Jogiyanto, “Analisis dan Desain Sistem Informasi”, Edisi III, Yogyakarta : ANDI, 2005 [3] Susanto. Azhar, “Sistem Informasi Akuntansi”, Bandung: Lingga Jaya, 2004 [4] Sutarbi. Tata, “Sistem Informasi Manajemen”, Yogyakarta : Andi Offset, 2005 [5] Moekijat, “Kamus Istilah Ekonomi”, Bandung : Mandar Maju, Munawir, 2000 [6] Teguh. Hendra, Ronny dan Benyamin, “Manajmen Pemasaran”, Jakarta : Prenhallindo, 2000 [7] Kusnadi. H, “Akuntansi Keuangan Menengah”, Malang : Unibraw, 2000 [8] Swastha. Basu, “ Manajemen Penjualan”, 12th ed, Yogyakarta : Penerbit Liberty Yogyakarta, 2005 [9] Bodnar dan Hopwood , “Accounting information systems”, 8th Edition, New Jersey : Prentice Hall, 2001 [10] Assauri. Sofian, “Manajemen Produksi dan Operasi”, Eds Revisi 2008, Jakarta : Lembaga Penerbit FE-UI, 2008 [11] Baridwan. Zaki, “Intermediate Accounting”, 7th ed, Yogyakarta : BPFE- UGM, 2000 [12] Marihot Manullang. Dearlina Sinaga, “Pengantar Manajemen Keuangan” Yogyakarta : ANDI, 2005 [13] Nasution. Arman H., “Perencanaan dan Pengendalian Produksi”, 1th ed, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2008 [14] Agus Sartono. R, “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi”, 4th Ed, Yogyakarta : BPFE, 2001 [15] Syamsuddin. Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan Konsp Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan ” Jakarta : Raja Grafindo Prsada, 2000 [16] Yamit. Zulian, “Manajemen Persediaan”, Yogyakarta : Ekonisia, 2003 [17] Afrizal. Yasmi dan Wahyuni, “Rekayasa Perangkat Lunak”, Bandung : UNIKOM , 2013 [18] Pressman. Roger S., “Rekayasa Perangkat Lunak”, Jilid 1, Yogyakarta : ANDI, 2012 [19] Idrus. M.S, dan Priyono, “Penelitian Kualitatif di Manajemen dan Bisnis”, 1th ed, Sidoarjo : Zifatama Publisher, 2014 [20] Rahmat, 6 Juli 2015, “Pngertian dan contoh dari context diargam data flow diagram, dan flowmap ” [online], 2013, Available : http:www.academia.edu6078318Pengertian_dan_Contoh_Dari_Context _Diagram_Data_Flow_Diagram_dan_Flow_Map_upload_by_rahmatdi99. com [21] Nesabamedia, 8 Juni 2015, “Topologi jaringan komputer” [online], 2015, Available : http:www.nesabamedia.com201504topologi-jaringan- komputer.html v DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN PERNYATAAN KEASLIAN ABSTRAK i ABSTRACT ii KATA PENGANTAR iii DAFTAR ISI v DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL xiii DAFTAR SIMBOL xvi

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1 1.2. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 3 1.2.1 Identifikasi Masalah 3 1.2.2 Rumusan Masalah 3 1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 4 1.3.1 Maksud Penelitian 4 1.3.2 Tujuan Penelitian 4 1.4. Kegunaan Penelitian 5 1.4.1 Kegunaan Praktis 5 1.4.2 Kegunaan Akademis 5 1.5. Batasan Masalah 6 1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian 7 1.7. Sistematika Penulisan 8

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Dasar Sistem 10 2.1.1. Konsep Dasar Sistem 10 vi 2.1.2. Karakteristik Sistem 11 2.1.3. Klasifikasi Sistem 13 2.1.4. Konsep Dasar Informasi 14 2.1.5. Siklus Informasi 16 2.1.6. Kualitas Informasi 16 2.1.7. Sistem Informasi 18 2.1.8. Komponen sistem Informasi 19 2.2 Pengertian Kasus yang Dianalisis 21 2.2.1. Pengertian Penjualan 21 2.2.2. Jenis-jenis Penjualan 22 2.2.3. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Penjualan 24 2.2.4. Pengertian Pembelian 26 2.2.5. Jenis-jenis Pembelian 27 2.2.6. Pengertian Persediaan 28 2.2.7. Jenis-jenis Persediaan 29 2.2.8. Tipe-tipe persediaan 29 2.2.9. Macam-macam Persediaan 30 2.3 Konfigurasi Jaringan 31 2.3.1. Pengertian Jaringan Komputer 31 2.3.2. Jenis-jenis Jaringan Komputer 32 2.3.3. Topologi Jaringan Komputer 34 2.4 Perangkat Lunak Pendukung 39 2.4.1. Pengenalan Oracle 39 2.4.1.1. Oracle SQL dan PLSQL 39 2.4.1.2. Oracle Data Base 10g Enterprise Edition 40 2.4.1.3. Oracle Developer Swite 6i 40

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian 43 3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan 43 3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan 44