Perancangan Sistem Informasi Penjualan Dan Pembelian Pada Toko Bangunan Yudian Majalengka
ii
certainly require the existence of information systems accurate and sufficient to improve services to customers. Problems with Stores Building Yudian Majalengka is on data processing system sales and purchases that are still not computerized or still or still manually which resulted in frequent errors in recording sales and purchases notes, data storage of goods in and goods out of the still form of the archive, resulting in the accumulation of data and security of data is less secure, besides making statements just made an outline of how the amount of money gained each day that takes a long time and often of liver errors in the writing and math. Purpose of this research is to assist the process of selling and buying, thus providing support for data processing and data input of good stuff.
See existing problems, hence used research method during research are data collecting method, system development method, system approach method. data collecting Method conducted by observation, interview and survey. For system development method, researcher used Prototype method. As for method of design existing will be visualized in flow map, context diagram, data of flow diagram, and data dictionary. And for the delineation of scheme of its data bases will be depicted in the form of Normalizes, Relation of Tables, Entity-Relationship Diagram ( ERD). The making of this patient service information system use Visual Basic 6.0 and for its database use SQL Server 2000.
With the sale and purchase of Information Systems is seeking process data more effectively and efficiently, so that it can support the development of information systems sales and purchases on TB. Yudian Majalengka.
(2)
i
cukup besar, dalam kegiatannya sudah tentu membutuhkan keberadaan sistem informasi yang akurat dan cukup memadai untuk meningkatkan pelayanan kepada pelanggan. Masalah pada Toko Bangunan Yudian Majalengka adalah pada sistem pengolahan data penjualan dan pembelian yang masih belum terkomputerisasi atau masih atau masih manual yang mengakibatkan sering terjadi kesalahan dalam pencatatan nota transaksi penjualan dan pembelian , data penyimpanan barang masuk dan barang keluar yang masih berupa arsip,sehingga terjadi penumpukan data dan keamanan dari datanya kurang terjamin, selain itu pembuatan laporan hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang didapat setiap harinya yang membutuhkan waktu yang lama dan sering tejadinya kesalahan dalam penulisan dan perhitungannya. Kegunaan dalam penelitian ini adalah untuk membantu proses penjualan dan pembelian, sehingga memberikan dukungan untuk pengolahan data dan menginput data barang yang baik.
Melihat permasalahan yang ada, maka metode penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem informasi penjualan dan pembelian ini adalah metode pengumpulan data, metodologi pengembangan sistem, metode pendekatan sistem Metode pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara. Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Prototype. Adapun metode desain yang ada akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen (flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data. Dan untuk penggambaran perancangan basis datanya akan digambarkan dalam bentuk Normalisasi,Relasi Tabel, Entity-Relationship Diagram (ERD). Pembuatan sistem informasi penjualan dan pembelian ini menggunakan program Visual Basic 6.0 dan untuk databasenya menggunakan SQL Server 2000.
Dengan adanya Sistem Informasi penjualan dan pembelian ini diharapkan dapat membantu dan mempermudah user dalam proses pencarian data pejualan dan pemeblian lebih efektif dan efisien, sehingga dapat mendukung perkembangan sistem informasi penjualan dan pembelian pada Toko Bangunan Majalengka.
(3)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penelitian
Perkembangan dunia ekonomi di Indonesia telah mengalami kemajuan
yang pesat begitu pula dengan perkembangan teknologi saat ini semakin
meningkat. Komputer merupakan salah satu alat bantu yang mampu
meningkatkan kecepatan perkembangan ilmu teknologi dunia dan dengan adanya
komputer dapat memberikan jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi oleh
dunia usaha di segala bidang.
Seiring dengan perkembangan sebuah perusahaan, maka dibutuhkan suatu
sistem perencanaan dan penngendalian yang baik untuk menunjang kinerja dan
proses yang berlangsung diperusahaan agar semua proses yang ada dapat berjalan
dengan baik. Toko Bangunan Yudian Majalengka bergerak dalam bidang
penjualan barang-barang bangunan atau matrial dan transaksi yang dilakukan
setiap harinya cukup besar. Pada saat ini sistem penjualan pada Toko Bangunan
Yudian Majalengka masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum
efektif terjadi penumpukan arsip yang tidak teratur dan belum tersedianya tempat
penyimpanan arsip, sehingga keamanan dari datanya kurang terjamin. Selain dari
waktu yang banyak terbuang dari proses pencarian data pun mengalami kesulitan
dan sering terjadi kesalahan dalam pengolahan data penjualan. Oleh karena itu,
Toko Bangunan Yudian Majalengka bermaksud mengkomputerisasikan sistem
(4)
pembelian dan penjualan terkomputerisasi, maka pengumpulan, penyimpanan,
dan pengolahan data transaksi dapat dilakukan secara akurat dan cepat.
Pada pengolahan data pembelian barang pengelola toko tidak membuatkan
secara tertulis tentang biaya pembelian yang dilakukan, ini hanya dilakukan secara
lisan kepada pemilik toko berdasarkan faktur pembelian. Hal ini menyebabkan
tidak efesiennya pengelolaan biaya pembelian dan juga pemesanan barang
dilakukan berdasarkan perkiraan tanpa mengetahui secara pasti stok barang yang
ada.
Sedangkan dalam pengelolaan data penjualan barang pembuatan laporan
hanya dibuatkan secara garis besar yaitu berapa jumlah uang didapat setiap
harinya. Selain itu juga ada masalah-masalah lain yang sering muncul seperti
hilangnya faktur-faktur pembelian maupun faktur-faktur penjualan yang
merupakan bukti-bukti dari transaksi-transaksi yang dilakukan. Untuk itu perlu
dibangun sebuah sistem informasi dan sebuah database yang dapat menampung
data dalam jumlah banyak sehingga apabila dilakukan pengaksesan terhadap suatu
data akan lebih mudah untuk mendapatkannya dan juga memudahkan untuk
melakukan perhitungan dalam jumlah banyak sehingga informasi yang diperoleh
lebih baik dan cepat. Penulis mencoba merancang sistem informasi penjualan dan
pembelian di Toko Bangunan Yudian Majalengka untuk mengkomputerisasikan
data penjualan dan pembelian yang telah diolah menjadi sistem yang berguna bagi
usaha tersebut.
Dengan dilakukannya peneliltian pada Toko Bangunan Yudian
(5)
penelitian, serta mempelajari sistem yang ada dalam mencari masalah yang akan
dijadikan sebagai studi kasus diikuti dengan bagaimana cara pemecahan masalah
yang ada, sehingga akan dijadikan pelajaran oleh penulis dalam mengahadapi
dunia kerja.
Dengan dilakukannya penelitian ini semoga dapat bermanfaat bagi lokasi
penelitian baik itu pemprosesan data penjualan dan pembelian yang dulu masih
manual, dengan adanya sistem terkomputerisasi diharapkan dapat memberikan
informasi yang lebih cepat, akurat dan mampu memeberikan solusi terhadap
masalah yang terjadi.
Bertolak dari uraian diatas pada kesempatan ini penulis tertarik untuk
mengambil judul “Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan Pembelian
Barang Pada Toko Bangunan Yudian (Yn) Majalengka
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan diatas, maka
dapat diidentifikasikan permasalahan di Toko Bangunan Yudian Majalengka.
Dimana dalam kegiatan pengolahan data untuk pembuatan laporan-laporan masih
menggunakan sistem manual dalam pengerjaannya, sehingga sering kali dijumpai
hambatan-hambatan yang mengganggu kelancaran kerja, diantaranya :
1. Pengelolaan setiap transaksi penjualan dan pembelian barang masih manual
sehingga sering terjadi kesalahan-kesalahan dalam pencatatan nyang akan
(6)
2. Pencatatan dan penyimpanan data penjualan dan pembelian barang dilakukan
pada media tulis seperti pembukuan atau arsip – arsip sehingga sering
terjadinya kehilang data karena masih bertumpuknya arsip sehingga
pencarian data masih membutuhkan waktu yang lama.
3. Kesulitan memperoleh informasi tentang laporan penjualan dan pembelian
barang apabila pemilik toko memerlukan laporan tersebut secara mendadak
1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem informasi transaksi pembelian dan penjualan barang
saat ini yang sedang berjalan di Toko Bangunan Yudian Majalengka?
2. Bagaimana perancangan sistem informasi agar pencatatan,
penyimpanan, pencarian dan pembuatan laporan pembelian dan
penjualan barang di Toko Bangunan Yudian Majalengka?
3. Bagaimana implementasi sistem informasi pembelian dan penjualan
barang di Toko Bangunan Yudian Majalengka?
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
1. Membuat sistem informasi yang terkomputerisasi untuk membantu dan
mengatasi masalah pencatatan, penyimpanan, pencarian dan pembuatan
laporan data barang yang dirasa kurang efektif dan efisien. Diharapkan
sistem ini dapat membantu proses transaksi secara cepat dan akurat.
2. Mempermudah pegawai dalam membuat laporan – laporan yang
(7)
1.3.2. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut ini :
1. Untuk mengetahui sistem informasi transaksi pembelian dan penjualan barang
yang sedang berjalan di Toko Bangunan Yudian Majalengka.
2. Untuk merancang dan membuat sistem informasi yang dapat menghasilkan
laporan-laporan secara terperinci yang memudahkan dalam mencari informasi
apabila ada pengkoreksian terhadap data barang di Toko Bangunan Yudian
Majalengka .
3. Untuk mengimplementasikan pengembangan sistem informasi pembelian dan
penjualan di Toko Bangunan Yudian Majalengka dengan menggunakan
perangkat lunak Visual Basic 6.0.
1.4. Kegunaan Penelitian
Adapun kegunaan penelitian dari penelitian yang dapat diperoleh pada
Toko Bangunan Yudian-Majalengka diantaranya adalah :
1.4.1. Kegunaan Praktis
1. Untuk menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman penulis yang
berhubungan dengan pembelian penjualan.
2. Bagi perusahaan penulisan laporan penelitian ini bisa dijadikan
sumbangan penulis bagi pemilik toko.
3. Diharapkan dapat menemukan solusi terbaik untuk pemecahan masalah
(8)
1.4.2. Kegunaan Akademis
1. Dapat mengetahui bagaimana merancang sebuah sistem informasi yang
baik mengenai pembelian dan penjualan barang.
2. Dapat digunakan menjadi acuan serta bahan pembanding dengan
penelitian yang lainnnya.
3. Kegunaan bagi pengembangan ilmu yaitu dapat digunakan sebagai
dasar untuk memperbaiki kekurangan serta kelemahan dari sistem
informasi yang telah ada.
1.5. Batasan Masalah
Batasan masalah berisi batasan pembahasan masalah terhadap penelitian
yang dilakukan. Masalah yang akan dibahas pada penelitian dibatasi seputar hal–
hal yang berhubungan dengan aktivitas pengolahan data di Toko Bangunan
Yudian majalengka, antara lain :
1. Sistem ini hanya membahas mengenai pengelolaan data pembelian dan
penjualan barang secara tunai.
2. Membahas retur pembelian dari ketentuan supplier.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian laporan ini, penulis melakukan penelitian pada
(9)
Tanjungsari kec. Sukahaji Kab.Majalengka. Adapun jadwal penelitian yang
dilakukan sebagai berikut:
Tabel 1.1. Jadwal Penelitian
Kegiatan Agust 2010-2011 Sept 2010-2011 Okt 2010-2011 Nov 2010-2011 Des 2010-2011 Jan 2010-2011
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Planing a.Wawancara b.Observasi c.Pengumpulan Data 2. Mengembangkan Prototipe a. Analisis b. Design c. Pengujian Black Box 3. Evaluasi 4. Implementasi 5. Dokumentasi
(10)
8
Pada bab ini dijelaskan beberapa konsep dan dasar teori yang berkaitan
dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar pemahaman dalam
mengimplementasikan konsep-konsep tersebut kedalam semua kegiatan
pengembangan sistem.
2.1. Konsep Dasar Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan
atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat
berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait
dalam sistem tersebut.
2.1.1. Pengertian Sistem
Pada saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah sistem untuk
kebutuhannya sehingga definisinya menjadi beragam. Definisi-definisinya antara
lain adalah :
Menurut Jerry FithGerald (1981) “Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto, 2005 : 1)
(11)
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang
menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau
komponennya. Masih menurut Jogiyanto (2005 : 1), sistem yang menekan pada
prosedur mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.”
Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau
komponen-komponen mendefinisikan sistem sebagai berikut :
“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.”
2.1.2. Bentuk Umum Sistem
Bentuk umum dari sistem terdiri dari atas masukan (input), proses, dan keluaran (output). Dalam bentuk umum sistem ini biasa melakukan satu atau lebih masukan yang akan diproses dan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang
direncanakan sebelumnya.
Gambaran umum mengenai sistem ditunjukan pada gambar berikut ini :
INPUT
Gambar 2.1 Bentuk Umum Sistem
[sumber : Jogiyanto MBA, Ph.D,2005, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Andi : Yogyakarta]
(12)
2.1.3. Elemen Sistem
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling
berinteraksi, bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen sistem atau
elemen sistem dapat berupa :
a. Elemen-elemen yang lebih kecil yang disebut sub sistem. Misalnya,
sistem komputer terdiri dari sub sistem perangkat keras, perangkat
lunak, dan manusia.
b. Elemen-elemen yang lebih besar yang disebut supra sistem. Misalnya,
bila perangkat keras adalah sistem yang memiliki sub sistem CPU,
perangkat I/O dan memori, maka supra sistem perangkat keras adalah
sistem komputer.
2.1.4. Karakteristik Sistem
Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu
mempunyai komponen-komponen (components), batasan sistem (system boundary), lingkungan luar sistem (evironments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolahan (process), dan sasaran (objectives)
atau tujuan (goal).
1. Komponen (components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi yang
artinya saling bekerja sama dalam membentuk satu kesatuan.
Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli betapa pun kecilnya,
(13)
Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan
suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.
2. Batasan (system boundary)
Batasan sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan
sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan.
Batasan suatu sistem menunjukan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar (evironments)
Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar
sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga besifat merugikan
sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi
dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara.
Sedangkan lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan
dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup
dari sistem.
4. Penghubung (interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber data
mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lain. Keluaran dari subsistem
(14)
penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berinteraksi
dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (input)
Masukan sistem adalah energi yang dimasukan ke dalam sistem. Masukan
dapat berupa masukan perawatan sinyal dan masukan sinyal. Signal
maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut
dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang harus di proses untuk
didapatkan keluaran.
6. Keluaran (input)
Keluaran adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan
masukan untuk subsistem yang lain atau kepada supra sistem.
7. Pengolahan (process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu
sendiri sebagai pengolahnya. Pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa
bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang
jadi.
8. Sasaran (objectives)
Suatu sistem pasti mempunyai suatu tujuan (goal) dan sasaran (objective). Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak
(15)
dibutuhkan sistem dan keluaran yang dihasilkan sistem. Suatu sistem
dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
2.1.5. Klasifikasi Sistem
Menurut Jogiyanto (2005 : 6) : Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa
sudut pandang, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Sistem Abstrak dan Sistem Fisik
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide –ide yang
tidak tampak secara fisik. Contohnya sistem teknologi, yaitu sistem yang
berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Dan
sistem secara fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Contohnya
sistem komputer, sistem akutansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak
dibuat manusia misalnya sistem perputaran bumi, sedangkan
Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia, sistem
buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin
disebut dengan man-machine system. Contohnya sistem informasi. 3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu
Sistem terstruktur beroprasi dengan tingkah laku yang sudah dapat
diprediksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan.
Contohnya sistem komputer yang tingkah lakunya dapat dipastikan
(16)
Sistem tak tertentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat
diproduksi karena mengandung unsure probabilitas.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak
terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Dan bekerja secara otomatis
tanpa adanya campur tangan dari pihak luarnya, sedangkan
Sistem terbuka adalah sistem yang menghubungkan dan terpengaruh
dengan lingkungan luarnya.
2.2. Konsep Dasar Informasi
2.2.1. Pengertian Informasi
Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari
kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya,
meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan
presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna.
Menurut Jogiyanto (2005 : 8) : “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.”
Sumber dari informasi adalah Data, dan data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata,
2.2.2. Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui satu model untuk
(17)
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat
sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input, diproses
kembali lewat suatu model dan seterusnya membentuk suatu siklus.
2.2.3. Kualitas Informasi
Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut :
1. Relevan (relevancy)
Berarti informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya.
2. Akurat (accuracy)
Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan
dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3. Tepat waktu (timeliness)
Informasi yang dihasilkan/dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang). 4. Ekonomis (economy)
Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan
berjalannya waktu.
5. Efisien (efficiency)
Adalah berapa banyak produksi meningkat karena tambahan unit sumber
daya dalam proses produksinya.
6. Dapat dipercaya (reliability)
Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan
(18)
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya
mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif
dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi
biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.3. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Jogiyanto (2005 : 11) : Sistem Informasi adalah “Suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan teransaksi harian, mendukung oprasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan.”
2.3.1. Komponen Sistem Informasi
Menurut Abdul Kadir (2002 : 70) dalam suatu sistem informasi terdapat
komponen-komponen seperti :
a. Perangkat Keras (Hardware)
Mencangkup peranti-peranti fisik sepertikomputer dan printer.
b. Perangkat Lunak (Software)
Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat
memproses data.
c. Prosedur
Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data
dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
(19)
Semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan sistem
informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran sistem informasi.
e. Basis Data (Data Base)
Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain yang berkaitan dengan
penyimpanan data.
f.Jaringan Komputer dan Komunikasi Data
Sistem penghubung yang memungkinkan sesumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.
2.4. Pengertian Sistem Informasi Penjualan & Pembelian
Menurut Wikipedia.Org Pengertian Sistem Informasi Penjualan &
Pembelian adalah :
“Sistem Informasi Penjualan adalah suatu sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna
mendukung pengambilan keputusan mengenai penjualan.”
“ Sistem Informasi Pembelian adalah suatu sistem informasi yang
mengorganisasikan serangkaian prosedur pada proses terjadinya pengadaan
(20)
2.5. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan program ini
adalah sebagai berikut :
2.5.1. Microsoft Visual Basic 6.0
Tim Divisi Penelitian dan Pengembangan MADCOMS (2008 : 1)
menjelaskan tentang Microsoft Visual BasiC 6.0 sebagai berikut :
Microsoft Visual Basic merupakan salah satu aplikasi pemrograman visual
yang memiliki bahasa pemrograman yang cukup populer dan mudah dipelajari.
Basis bahasa pemrograman yang digunakan dalam visual basic adalah bahasa
BASIC (Beginners All-Purpose Simbolic IntructionCode) yang merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi yang sederhana dan mudah dipelajari.
Dengan Visual Basic, kita bisa membuat program dengan aplikasi GUI
(Graphical User Interface) atau program yang memungkinkan pengguna komputer berkomunikasi dengan komputer tersebut menggunakan grafik atau
gambar.
Microsoft Visual Basic 6.0 menyediakan berbagai perangkat kontrol yang
dapat digunakan untuk membuat program aplikasi dalam sebuah form baik
(21)
2.5.1.1. Elemen-Elemen Visual Basic 6.0
Tile Bar Menu Bar Main Toolbar Form Project Jendela Properties
Tool Box Jendela Form Layout
Gambar 2.2 Tampilan Visual Basic 6.0
a. Tile Bar
Merupakan batang judul yang terletak pada bagian atas jendela program
Visual Basic yang berfungsi untuk menunjukkan nama proyek yang sedang
(22)
b. Menu Bar
Merupakan batang menu yang berisi menu-menu utama, seperti File, Edit,
View, Project, dan lain-lain yang berfungsi untuk mengoperasikan program
Visual Basic 6.0
c. Main Toolbar
Merupakan sebuah batang tool yang berisi tombol-tombol dengan gambar
ikon yang dapat diklik untuk melakukan suatu perintah khusus secara cepat.
d. Toolbox
Merupakan kotak perangkat yang terdiri atas beberapa class object yang digunakan dalam proses pembuatan aplikasi.
e. Project
Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan proyek-proyek,
form-from, atau modul-modul yang terlibat dalam proses pembuatan
aplikasi.
f. Form
Merupakan tempat yang digunakan untuk merancang aplikasi yang sedang
dibuat. Didalam form kita dapat merancang sebuah program aplikasi dengan
menempatkan kontrol-kontrol yang ada di bagian toolbox.
g. Jendela Properties
Merupakan jendela yang digunakan untuk menampilkan dan mengubah
properti-properti yang dimiliki sebuah objek. Pada jendela properties
terdapat dua pilihan tabulasi,yaitu Alphabetic (urut berdasarkan abjad) dan
(23)
h. Jendela Form Layout
Merupakan jendela yang digunakan untuk mengatur posisi form pada layar
monitor saat program dijalankan. Pada saat mengarahkan pointer mouse ke
bagian form jendela form layout view, pointer mouse akan berubah menjadi
tanda anak panah empat arah (pointer pengatur posisi).
2.5.2. SQL Server 2000
Microsoft SQL Server 2000 adalah perangkat lunak relational database
management sistem (RDMS) yang didesain untuk melakukan proses manipulasi
database berukuran besar dengan berbagai fasilitas. Microsoft SQL Server 2000
merupakan produk andalan Microsoft untuk database server. Kemampuannya
dalam manajemen data dan kemudahan dalam pengoperasiannya membuat
RDMBS ini menjadi pilihan para database administrator.
Objek-objek yang ada di dalam SQL Server 2000 adalah sebagai berikut :
1. Database
Database berisi berbagai objek yang digunakan untuk mewakili
menyimpan data, dan mengakses data.
2. Tabel
Tabel berisi baris-baris atau record data yang saling berhubungan satu
sama lain.
3. Data Diagram
Data diagram secara grafis menampilkan database sehingga bisa
memanipulasi tanpa harus menggunakan perintah Transact-SQL
(24)
Indeks merupakan file-file tambahan yang dapat meningkatkan
kecepatan akses baris tabel.
5. View
View menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dengan
melibatkan satu atau lebih tabel.
6. Stored Prosedure
Stored prosedure merupakan program-program Transact-SQL yang
disimpan dalam server untuk menjalankan tugas-tugas tang telah
ditentukan.
7. Fungsi
Kumpulan perintah yang mengandung input atau tidak menggunakan
input baik satu atau lebih dari satu dan mengeluarkan nilai baik berupa
skalar maupun tabular (berbentuk tabel).
8. Trigger
Sebuah jenis prosedur yang disimpan dan dijalankan secara
event-driven apabila operasi tertentu dilakukan pada tabel.
2.6. Tipe-Tipe Jaringan Komputer
Menurut Abdul Kadir (2002 : 346), jaringan komputer (computer network)
atau sering juga disebut jaringan saja adalah hubungan dua buah simpul
(umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk
(25)
Jaringan menurut rentang geografis dibagi menjadi 3 macam, yaitu :
a. Local Area Network (LAN)
LAN adalah jaringan komputer mencangkup area dalam satu ruang,
satu gedung, atau beberapa gedung yang berdekatan. Sebagai contoh,
jaringan dalam satu kampus yang terpadu atau di sebuah lokasi
perusahaan tergolong sebagai LAN. LAN pada umumnya menggunakan
media transmisi berupa kabel. Namun, ada juga yang tidak
menggunakan kabel dan disebut wireless LAN atau LAN tanpa kabel. Kecepatan LAN berkisar dari 10 Mbps sampai 1 Gbps.
b. Metropolitan Area Network (MAN)
MAN adalah jaringan uang mencangkup area satu kota atau dengan
rentang sekitar 10-45 km. jqringan yang menghubungkan beberapa
bank yang terletak dalam satu kota atau kampus yang tersebar dalam
beberapa lokasi tergolong termasuk sebagai MAN. Jaringan seperti ini
umumnya menggunakan media transmisi dengan mikrogelombang atau
gelombang radio. Namun ada juga yang menggunakan jalur sewa
(leased line).
c. Wide Area Network (WAN)
Jaringan yang mencangkup antarkota. Antarprovinsi, antarnegara, dan
bahkan antarbenua disebut dengan WAN. Misalnya jaringan yang
(26)
2.6.1. Topologi Jaringan Komputer
1. Topologi Bus
Topologi linier bus merupakan teknologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel coaxial menjamur. Dengan menggunakan T-Connector
atau perangkat jaringan lainnya bias dengan mudah dihubungkan satu sama lain.
Gambar 2.3 Topologi Bus
2. Topologi Ring
Topologi ini memanfaatkan kurva tertutup, artinya informasi dan data serta
traffic disalurkan sedemikian rupa sehingga masing-masing node umumnya
fasilitas ini memanfaatkan fiber optic sebagai sarananya.
(27)
3. Topologi Star atau Hub
Topologi ini banyak digunakan di berbagai tempat, karena kemudahan
untuk menambah atau mengurangi serta mudah untuk mendeteksi kerusakan pada
sistem jaringan yang ada.
Gambar 2.5 Topologi Star
4. Topologi Hybrid
Topologi hybrid adalah pada initinya bahwa sebuah jaringan bisa jadi
merupakan kombinasi dari dua atau tiga topologi diatas. Topologi ini disebut juga
(28)
Gambar 2.6 Topologi Hybrid
2.6.2. Manfaat Jaringan Komputer
1. Sharing
Dapat menggunakan sumber daya yang ada secara bersama-sama. Misal
seorang pengguna yang berada 100 km jauhnya dari suatu data, tidak
mendapatkan kesulitan dalam menggunakan data tersebut, seolah-olah
data tersebut berada didekatnya. Hal ini sering diartikan bahwa jaringan
komputer mengatasi masalah jarak.
2. Reliabilitas tinggi
Dengan jaringan komputer kita akan mendapatkan reliabilitas yang tinggi
dengan memiliki sumber-sumber alternative persediaan. Misalnya, emua
file dapat disimpan atau dicopy ke dua, tiga atau lebih komputer yang
terkoneksi ke jaringan. Sehingga bila salah satu mesin rusak, maka salinan
di mesin yang lain bisa digunakan.
(29)
3. Menghemat uang
Komputer berukuran kecil mempunyai rasio harga / kinerja yang lebih
baik dibandingkan dengan komputer yang besar. Komputer besar seperti
mainframe memiliki kecepatan kira-kira sepuluh kali lipat kecepatan
komputer kecil / pribadi. Ketidakseimbangan rasio harga / kinerja dan
kecepatan inilah membuat para perancang system untuk membangun
system yang terdiri dari komputer-komputer pribadi.
2.6.3. Pengertian Client/Server
Sistem client/server mempunyai dua komponen utama yaitu komputer
client dan komputer server. Server merupakan komputer induk yang melakukan pemrosesan terbanyak untuk memenuhi permintaan-permintaan dari komputer
client dan bertindak sebagai server database yang menyimpan data. Client yaitu komputer atau workstasion yang melakukan pengiriman permintaan-permintaan data pada server kemudian menampilkan data tersebut pada interface aplikasi yang dimilikinya. Selain itu client juga mempunyai kemampuan untuk mengubah atau menghapus data itu.
Beberapa komputer diset-up sebagai server yang memberikan sumber daya (resource) dari jaringan : printer, modem dan saluran lainnya kepada komputer lain yang dikoneksi ke jaringan yang berfungsi sebagai client.
(30)
Gambar 2.7 Client Server
(31)
29
3.1. Objek Penelitian
Objek penelitian yang penulis lakukan adalah Toko Bangunan Yudian
yang terletak di Jalan Tanjungsari kec. Sukahaji Kab. Majalengka, dan bergerak di
bidang perusahaan dagang bahan bangunan.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Toko Bangunan Yudian didirikan pada tahun 1979 yang di operasikan
sendiri dengan tujuan ingin mengembangkan usaha perdagangan menjadi lebih
maju. Berlokasi di jalan Tanjungsari kec. Sukahaji Kab. Majalenngka . Toko
bangunan ini adalah salah satu usaha perdangan yang menjual berbagai macam
bahan bangunan dan memproduksi berbagai jenis beton seperti paping blok, bis,
internit, dan batako.
Pada tahun 1997 Toko Bangunan Yudian mendirikan cabang
perusahaannya untuk membantu masyarakat dalam pembangunan dan untuk
mendapatkan pangsa pasar yang lebih banyak dan luas. Berdirinya Toko
Bangunan Yudian mempunyai tujuan yang positif yaitu membantu masyarakat
untuk mendapatkan bahan-bahan bangunan secara mudah dan murah untuk
menciptakan pembangunan yang lebih maju. Usaha ini mampu bersaing dengan
(32)
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
Misi : kami berkecimpung dalam bisnis matrial atau penyedia bahan
bangunan serta jasa yang bermutu dengan harga kompetitif dan tetap
memperhatikan kualitas.
Visi : perusahaan bisnis yang berkualitas dalam usaha bahan bangunan.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
Dalam sebuah organisasi agar semua kegiatan berjalan dengan baik dan
dapat mencapai tujuan, perlu adanya suatu struktur organisasi dan pembagian
kerja (job description) yang jelas. Struktur organisasi yang baik harus menggambarkan dengan jelas wewenang dan tanggung jawab serta fungsi-fungsi
dari setiap bagian yang ada dalam perusahaan, yang mana dalam hal ini
merupakan salah satu syarat terciptanya suatu pengendalian internal yang
memadai. Adapun struktur organisasi Toko Bangunan Yudian adalah sebagai
berikut :
(33)
3.1.4. Deskripsi Tugas
Untuk melengkapi struktur organisasi suatu perusahaan, diperlukan uraian
tugas yang akan menjelaskan tentang wewenang dan tanggung jawab dari
masing-masing fungsi dalam perusahaan. Uraian tugas pada Toko Bangunan Yudian
adalah sebagai berikut :
1. Pemilik toko / atasan uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Memimpin kegiatan usaha secara keseluruhan
b. Memanage seluruh karyawan
c. Menerima laporan penjualan dan pembelian.
d. Mengantur keuangan toko
e. Pengatur gaji karyawan
2. Bagian kasir uraian tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Melayani pelanggan
b. Mengelola transaksi penjualan dan pembelian.
c. Membantu atasan dalam membuat laporan keuangan
3. Karyawan tugasnya adalah sebagai berikut :
a. Melaksanakan tugas dari atasan sesuai bagian atau perintah dari
pemilik toko / atasan
b. Pengantar barang / sopir uraian tugasnya adalah mengantar pesanan
barang ke pelanggan
c. Produksi tugasnya adalah membuat barang yang berupa internite,
paping blok, biss beton,batako.
(34)
e. Pelayan tugasnya adalah melayani kebutuhan pelanggan dan
merapihkan barang
3.2. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan suatu mekanisme, teknik atau cara untuk
mencari, memperoleh, mengumpulkan, atau mencatat data yang dapat digunakan
untuk keperluan menyusun karya ilmiah atau penelitian dengan prosedur yang
didasarkan pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan
kemudian menganalisa faktor – faktor yang berhubungan dengan pokok – pokok
permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.
Dalam Perancangan Sistem Informasi Pembelian dan Penjualan di Toko
Bangunan Yudian Majalengka menggunakan metodologi pendekatan Deskriptif
dan Action (Tindakan). Pendekatan Metodologi Deskriptif adalah dimulai dari mengumpulkan data, memaparkan analisis tersebut serta mengimplementasikan
hasil analisis tersebut sedangkan pendekatan metodologi Action (tindakan) adalah proses penindaklanjutan dari hasil analisis tersebut diimplementasikan dalam
merancang sebuah sistem yang baik.
Pendekatan Deskriptif digunakan untuk mengetahui sistem informasi yang
sedang berjalan di Toko Bangunan Yudian Majalengka dalam hal ini menjawab
dari rumusan masalah no.1 sedangkan Pendekatan dengan metode Action
(Tindakan) digunakan untuk merancang dan mengimplementasikan hasil analisis
dan dalam rumusan masalah dalam hal ini menjawab dari rumusan masalah no.2
(35)
3.2.1. Desain Penelitian
Dalam melakukan suatu penelitian diperlukan perencanaan penelitian agar
penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sistematis serta efektif.
Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan
pelaksanaan penelitian
Dari uraian diatas maka dapat dikatakan bahwa, desain penelitian
merupakan semua proses penelitian yang dilakukan oleh penulis dalam
melaksanakan penelitian mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan
penelitian yang dilakukan pada waktu tertentu.
Dalam penelitian ini, penulis menetapkan desain penelitian yang lebih
luas, yang mencangkup proses-proses berikut ini :
1. Identifikasi masalah
2. Merumuskan masalah
3. Memilih metode pengumpulan data
4. Pelaporan hasil penelitian termasuk proses penelitian dan
interpretasikan data.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Yaitu data diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber terdiri dari :
1. Observasi
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan
(36)
2. Wawancara
Tahap ini digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara
mengadakan tanya jawab secara langsung kepada pemilik toko serta
pegawai yang bersangkutan mengenai data-data yang dibutuhkan.
3.2.2.2. Sumber Data Sekunder
Yaitu data dokumentasi yang telah ada di Toko Bangunan Yudian
Majalengka, dan pencarian data di internet dengan membuka situs yang
berhubungan dengan materi atau data yang diperlukan dalam penulisan tugas ini.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem
Metode pendekatan sistem yang dilakukan adalah metode terstruktur
karena metode pendekatan ini memberikan alat bantu seperti diagram arus data
(data flow diagram ), kamus data (data dictionary), tabel relasi, bagan alir
documen (flowmap), diagram konteks. Yang memungkinkan pengembangan
perangkat lunak lebih terarah berdasarkan alat-alat dan teknik-teknik tersebut.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode yang digunakan dalam pengembangan untuk membangun sistem
informasi ini yaitu metode prototype yang dimana prototype merupakan suatu metode dalam pemgembangan sistem yang menggunakan pendekatan untuk
membuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih baik cepat dan lebih muda.
(37)
1. Identifikasi kebutuhan sistem
Pada tahap ini merupakan tahap awal dalam membangun sebuah sistem
informasi, dimana antara pemakai sistem (user) dan pengembang sistem bertemu. User dijelaskan tentang kebutuhan sistem yang akan dibangun oleh
pengembang sistem.
2. Membuat prototype
Setelah menganalisa sistem yang akan dibangun, pengembangan sistem mulai
membuat prototype.
3. Menguji prototype
Setelah tahap ini pembuatan prototype selesai, kemudian pengembang sistem dan user melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan user memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program.
4. Memperbaiki prototype
Pada tahap ini pengembang sistem melakukan perbaikan dan modifikasi sesuai
dengan masukan dan saran dari user. 5. Mengembangkan versi Produksi
Pada tahap ini pengembang sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya
sesuai masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem. Dibawah ini adalah
(38)
Gambar 3.2 Tahapan Pendekatan Prototype
[ Sumber :[Azh04]]
Penulis mengambil model proses secara prototyping karena :
a. Penyajian aspek-aspek perangkat lunak yang akan dibangun akan nampak bagi
pelanggan/pemakai secara cepat (contohnya pendekatan input dan format
output). Perancangan kilat membawa kepada konstruksi sebuah prototype. b. Prototype dievaluasi oleh kedua belah pihak (programmer dan calon user)
sehingga penyaringan kebutuhan pengembangan perangkat lunak dapat dengan
cepat dilakukan sesuai dengan keinginan user. Identifikasi Kebutuhan
Sistem
Membuat Prototype
Menguji Prototype
Memperbaiki
Prototype
Mengembangkan Versi Produksi
(39)
c. Programmer akan memahami apa yang harus dilakukan agar kebutuhan user
dapat dipenuhi.
3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan
Alat bantu analisis dan perancangan yang digunakan adalah metode
analisis terstruktur berorientasi data. Adapun metode desain yang ada pada
langkah perancangan ini akan digambarkan dalam bentuk bagan alir dokumen
(flowmap), diagram konteks, data flow diagram, dan kamus data.
1. Flow Map
Flowmap/block chart merupakan bagan alir dokumen yang menggambarkan tentang gerakan dokumen yang dipakai dalam suatu sistem.
Bagan tersebut menunjukan tentang dokumen apa saja yang bergerak di dalam
suatu sistem, dan setiap kali dokumen tesebut sampai atau melalui suatu bagian
tertentu akan dapat dilihat perlakuan apa saja yang telah diberikan terhadap
dokumen tersebut.
2. Diagram kontek
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level
tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input kesistem atau output dari
sistem yang akan memberi gambaran tentang keseluruhan sistem.
3. Data Flow Diagram
Diagram aliran data atau data flow diagram merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah
(40)
atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang
akan di kerjakan.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan
aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan
dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai
dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan, dan proses.
Pada tahap analisis, kamus data digunakan sebagai alat komunikasi antara analisis
sistem dengan pemakai sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu tentang
data yang masuk ke sistem dan tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai
sistem.
5. Perancangan Basis Data
Perancangan basis data diperlukan agar kita membuat suatu basis data
yang lengkap dan efisien.
Langkah – langkah dalam perancangan basis data, diantaranya :
a. Normalisasi
Proses normalisasi merupakan proses pengelompokan elemen data
menjadi tabel-tabel yang menunjukan entity dan relasinya. Pada dasarnya normalisasi adalah suatu teknik menstrukturkan data dengan cara-cara tertentu
untuk membantu mengurangi atau mencegah timbulnya masalah yang
berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi dilakukan
(41)
apakah relasi tersebut sudah baik atau masih melanggar aturan-aturan standar
yang diberlakukan pada suatu relasi yang normal.
Dalam perspektif normalisasi, sebuah basis data dikatakan baik jika tabel
yang menjadi unsur pembentuk basis data harus dalam keadaan baik dan normal.
Sebuah tabel dikatakan normal dan efisien, jika telah memenuhi 3 kategori, yaitu
1. Jika ada dekomposisi (penguraian) tabel, maka dekomposisinya harus
dijamin aman (Lossless – Join Decomposition).
2. Terpeliharanya ketergantungan fungsional pada saat perubahan data
(dependency preservation).
3. Tidak melanggar Boyce – Code Normal Form (BCNF).
Beberapa bentuk normal yang sering digunakan sebagai berikut :
a. Bentuk normal pertama (1 Normal Form/NF)
Suatu tabel dapat terpenuhi jika sebuah table tidak memiliki atribut
bernilai banyak (Multivalued Atribute) atau lebih dari satu atribut. b. Bentuk normal kedua (2 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan bentuk normal kedua jika sudah memenuhi bentuk
normal pertama dan semua atribut bukan kunci memiliki depedensi terhadap
kunci primer.
c. Bentuk normal ketiga (3 Normal Form/NF)
Suatu tabel dikatakan bentuk normal ketiga (3NF) jika sudah memenuhi
normal kedua dan setiap atribut bukan kunci tidak memiliki depedensi transitif.
Normalisasi dilakukan untuk menghindari adanya redudansi field-field dari tabel yang ada.
(42)
b. Relasi Tabel
Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi
tabel-tabel yang merupakan entity dan relasinya, berfungsi mengakses data dan item sedemikian rupa sehingga database tersebut mudah dimodifikasi.
c. Entity-Relationship Diagram
ERD merupakan bentuk bagan yang menggunakan relasi dan entitas suatu
informasi. Entitas relasi dibuat untuk menggunakan persepsi yang terdiri dari
sekumpulan objek dasar yaitu entitas dan hubungan antar entitas. Entity Relationship Diagram (ERD) dapat juga dikatakan suatu model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak.
1. Entity
Pada ERD, entity digambarkan dengan sebuah bentuk persegi panjang. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat
jenis nama, yaitu orang, benda, lokasi, kejadian (terdapat unsur waktu
didalamnya).
2. Relationship
Pada ERD, relationship dapat digambarkan dengan sebuah bentuk belah ketupat. Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Pada
umumnya relationship diberi nama dengan kata kerja dasar (bisa dengan kalimat
aktif dan kalimat pasif). Penggambaran hubungan yang terjadi adalah sebuah
(43)
3.2.4. Pengujian Software
Pengujian perangkat lunak (software) menggunakan metode pengujian
Black Box. Metode ujicoba Black Box memfokuskan pada keperluan fungsional dari software. Ujicoba Black Box berusaha untuk menemukan kesalahan dalam beberapa kategori, diantaranya :
1. Fungsi-fungsi yang salah atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal
4. Kesalahan performa
5. kesalahan inisialisasi dan terminasi
Ujicoba didesain untuk dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut :
1. Bagaimana validitas fungsionalnya diuji?
2. Jenis input seperti apa yang akan menghasilkan kasus uji yang baik ?
3. Apakah sistem secara khusus sensitif terhadap nilai input tertentu ?
4. Bagaimana batasan-batasan kelas data diisolasi?
5. Berapa rasio data dan jumlah data yang dapat ditoleransi oleh sistem?
6. Apa akibat yang akan timbul dari kombinasi spesifik data pada operasi
sistem?
Dengan mengaplikasikan ujicoba Black Box, diharapkan dapat
menghasilkan sekumpulan kasus uji yang memenuhi kriteria berikut:
1. Kasus uji yang berkurang, jika jumlahnya lebih dari 1, maka jumlah dari
ujikasus tambahan harus didesain untuk mencapai ujicoba yang cukup
(44)
2. Kasus uji yang memberitahukan sesuatu tentang keberadaan ataun
tidaknya suatu jenis kesalahan, daripada kesalahan yang terhubung hanya
(45)
43
4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan
Analisis sistem yang berjalan bertujuan untuk mengetahui lebih jelas
bagaimana cara kerja sistem tersebut dan masalah yang dihadapi sistem untuk
dijadikan landasan usulan perancangan analisis sistem yang sedang berjalan yang
dilakukan berdasarkan urutan kejadian yang ada agar sistem yang dibuat
menghasilkan output yang diinginkan dan mencapai tujuan yang direncanakan.
Analisis yang berjalan di Toko Bangunan Yudian Majalengka terdiri dari
flowmap, diagram konteks dan DFD.
4.1.1. Analisis Dokumen
Dalam sistem penjualan dan pembelian di Toko Bangunan Yudian
Majalengka terdapat dokumen yang terkait dalam proses penjualan dan pembelian
barang. Dokumen- dokumen tersebut dapat dianalisis sebagai berikut :
Table 4.1. Tabel Daftar Barang
No 1
Nama Dokumen Daftar Pelanggan
Sumber Pelanggan
Fungsi Untuk mengetahui daftar Pembelian dari pembeli
(46)
Table 4.2. Tabel Nota Pembayaran
No 2
Nama Dokumen Nota pembayaran
Sumber Bagian Kasir
Fungsi Untuk mengetahui jumlah pembayaran
Atribut no_faktur, tgl_beli, kode_brg, nama_brg, harga,
jumlah_brg, total
Table 4.3. Tabel Laporan Penjualan
No 3
Nama Dokumen Laporan Penjualan
Sumber Bagian Kasir
Fungsi Untuk memberitahu barang yang telah terjual
Atribut no_faktur, tgl_beli, kode_brg, nama_brg, harga,
jumlah_brg, total.
Table 4.4. Tabel Laporan Barang Masuk
No 4
Nama Dokumen Laporan Barang Masuk
Sumber Bagian Gudang
Fungsi Untuk mengetahui Barang yang diterima
(47)
Table 4.5. Tabel File Pemesanan
No 5
Nama Dokumen F.Pemesanan
Sumber Bagian Kasir
Fungsi Untuk mengetahui barang yang dipesan
Atribut no_faktur_pes, tgl_pesan, atas_nama, kode_brg,
nama_brg, harga, jumlah_brg, total_harga, bayar
Table 4.6. Tabel Laporan Barang keluar
No 6
Nama Dokumen Lap.Barang keluar
Sumber Bagian Gudang
Fungsi Untuk mengetahui Barang yang keluar
Atribut Tgl_Lap brg keluar, Kode_brg, Nama_brg, Harga,
jumlah.
Table 4.7. Tabel Laporan Pembelian
No 7
Nama Dokumen Lap.pembelian
Sumber Bagian Gudang
Fungsi Untuk mengetahui barang yang di beli
(48)
4.1.2. Analisis Prosedur yang sedang berjalan
Adapun prosedur dari sistem penjualan dan pembelian di Toko Bangunan
Yudian Majalengka yang sedang berjalan adalah sebagai berikut:
• Penjualan
1. Pelanggan memberikan daftar barang yang akan dibeli kepada Bagian Kasir,
Bagian kasir akan mengecek Barang dari Laporan arsip Barang. Jika Barang
yang akan dibeli tersedia maka Kasir akan membuat membuat nota
pembayaran yang akan diserahkan kepada pelanggan beserta Barang yang
dibeli. Jika tidak tersedia apakah pelanggan ingin melakukan pemesanan jika
melakukan pemesanan maka kasir akan membuat Formulir Pemesanan
kemudian akan dibuatkan nota pesanan yang akan diserahkan kepada
pelanggan. Jika tidak tersedia daftar barang akan dikembalikan kepada
pelanggan.
2. Pelanggan menyerahkan nota pesanan kepada Bagian Kasir. Kemudian
Bagian Kasir akan membuatkan nota pembayaran yang akan diserahkan
kepada pelanggan beserta barang yang dibeli.
3. Bagian Kasir akan membuat Laporan Penjualan dan Laporan Barang Keluar
dari nota pembayaran dan file barang yang akan diserahkan kepada pemilik
(49)
• Pembelian
1. Berdasarkan F.Pemesanan dan F.Barang Bagian gudang akan membuat
Formulir Pembelian barang yang mana akan diserahakan kepada Supplier.
2. Supplier akan membuat bukti pesanan dan menyerahkannya kepada Bagian
Gudang. Bagian Gudang memeriksa Barang pesanan dari Formulir
Pemesanan Barang jika sesuai maka akan langsung ditambahkan ke stok
barang jika tidak maka akan membuat Retur yang akan diserahkan kepada
Supplier.Supplier akan menyerahkan nota retur beli kepada bagian gudang
yang kemudian di arsipkan.
3. Dari F.Barang dan F.pembelian bagian gudang akan membuat Laporan
persedian barang, laporan barang masuk dan laporan pembelian yang
kemudian akan diserahkan kepada pimpinan.
4.1.2.1. Flowmap
Flowmap merupakan gambar hubungan antar entity yang terlibat dalam
aliran-aliran dokumen yang ada. Bagian alir dokumen disebut juga kumpulan
formulir yang merupakan bagan alir yang menunjukkan dari dokumen tersebut.
Berdasarkan alur prosedur sistem penjualan berdasarkan penjualan dan pembelian
langsung yang sedang berjalan pada Toko Bangunan Yudian Majalengka dapat
digambarkan dengan menggunakan flowmap yang dapat dilihat pada gambar 4.1
(50)
Kasir Pemilik Toko Pelanggan Mengecek Barang tersedia Nota pembayaran Transaksi penjualan pemesanan Daftar barang Daftar barang Daftar barang Daftar barang Membuat nota pesanan Nota pesanan Nota pesanan Nota pesanan Nota pesanan Membuat laporan Laporan penjualan LBK Laporan penjualan LBK Nota pembayaran barang N1 1 2 1 2 A1 A2 N2 Y T T Y
Gambar 4.1 Flowmap Penjualan Yang Sedang Berjalan
Keterangan :
N1=Nota Pembayaran
(51)
A1= Arsip Laporan Penjualan
A2=Arsip Laporan Barang Keluar
LBK=Laporan Barang Keluar
Supplier Nota pembelian Pemilik Toko Bagian Gudang barang pemesanan Membuat formulir pembelian F.pemesanan F.pemesanan Transaksi pembelian Nota pembelian
Mengecek nota pembelian
sesuai Dt_barang Nota pembelian Membuat retur F.retur beli Nota pembelian Nota pembelian F.retur beli
Nota retur beli Nota pembelian Memproses retur
Nota retur beli Nota pembelian Membuat laporan Laporan pembelian Laporan persediaan Laporan barang masuk Laporan barang masuk Laporan persedian Laporan pembelian F2 F1 Y T
(52)
Keterangan :
F1=Formulir Pemesanan
F2=Pembelian
4.1.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks adalah sebuah diagram sederhana yang
menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran dari sistem.
Adapun diagram dari sistem yang sedang berjalan dapat dilahat pada
gambar 4.3 dibawa ini.
SI Penjualan &
pembelian Pelanggan
Pemilik Toko
supplier Daftar Barang, f_pemesanan
L
.
penjualan,
L
.
pembelian
LBK
,
LBM, L
.pers
.barang
F.retur .pembelian, nota_pembelian Nota_pembelian, n. retur.pembelian
Nota, nota_pesanan
Gambar 4.3 Diagram Konteks Sistem Yang Sedang Berjalan
4.1.2.3. DFD Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan
Data flow diagram (diagram alir) adalah representasi graphis dari suatu sistem yang menggambarkan komponem-komponem sebuah sistem, aliran-aliran
(53)
data diantara komponem-komponem tersebut beserta asal, tujuan dan
penyimpanan datanya.
Berikut ini DFD Penjualan dan Pembelian yang sedang berjalan dapat dilihat pada
gambar 4.4 dibawa ini:
Pelanggan penjualan1
Pemilik toko
2 pembelian supplier
L. penjualan LBK penjualan
barang
Pembelian Daftar barang, f_pemesanan
pemesanan Nota, nota_pemesanan
L.penjualan
LBK
Dt_barang
Dt_
pemesanan
L.penjualan,
LBK
LBM, L.pers.brg, L.pembelian
Dt.barang N.retur pembelian
Nota_pembelian
Nota_pembelian F.retur.pembelian
Dt.pembelian
Dt.penjualan
Dt.penjualan
Dt_barang
Dt_pemesanan
Dt.pembelian
Dt.barang
(54)
Pelanggan Pimpinan 1.1 Menegcek Daftar Barang 1.3 Membuat f.pemesanan 1.2 Transaksi penjualan 1.4 Membuat laporan pemesanan LBK L.penjualan penjualan barang Daftar barang Dt_barang
Daftar barang Dt_prnjualan
Dt_ penjualan L .penjualan LBK Dt_ barang L .penjualan LBK Dt_pemesanan F.pemesanan Nota penjualan Dt_ barang Nota_pemesanan Nota_ pemesanan
Gambar 4.5 DFD level 2 proses 1 sistem yang berjalan
Supplier pimpinan 2.1 Membuat F.pembelian 2.2 Mengecek barang pembelian 2.4 Membuat Laporan 2.3 Membuat f.retur pembelian pemesanan Dt _pemesanan Dt_barang Dt_barang F. pembelian F.pembelian F. pembelian Nota pembelian F.retur pembelian
Nota retur pembelian
Dt _retur Dt _pembelian pembelian Dt_pembelian Laporan pembelian LBM LBM L.pers Barang L. pers Barang Dt _Barang masuk Dt _pers barang Dt _barang L.pembelian barang Laporan pembelian
(55)
4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan
Analisis sistem penjualan dan pembelian yang berjalan pada Toko
Bangunan Yudian Majalengka saat ini bisa kita lihat bahwa proses penjualan dan
pembelian masih dilakuakan secara manual, sulitnya mencari data penjualan dan
pembelian seperti data penjulan barang, data pembelian barang dikarenakan tidak
terorganisasinya penyimpanan data-data penjualan dan pembelian dengan baik
dan benar, serta lambatnya pembuatan laporan penjualan dan pembelian secara
periodik dan cepat. Oleh krena itu, berdasarkan evaluasi sistem diatas, diperlukan
pengolahan data penjualan dan pembelian barang yang baik dengan menggunakan
komputer untuk mendukung pengolahan data transaksi menjadi lebih cepat, dan
mempermudah pekerjaan.
4.2. Perancangan Sistem
Perancanagan sistem pada dasarnya merupakan suatu persiapan dari
perancangan secara terperinci dan merupakan tahapan pengolahan data dari sitem
informasi berbasis komputer. Berdasarkan pada hasil analisis sistem yang sedang
berjalan pada sebelumnya, maka diusulkan untuk merancang suatu sistem yang
baru yang nantinya diharapkan dapat mengatasi beberapa permasalahan yang ada.
4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem
Tujuan dari perancangan sistem adalah sebagai berikut :
1. Menginformasikan pejualan dan pembelian secara periodik atau setiap saat
(56)
2. Membantu mempermudah dalam melakukan pencatatan setiap transaksi
yang terjadi
3. Dapat mempercepat prosesan dan dapat mengurangi kesalahan dalam
perhitungan pada toko
4. Dapat memberikan laporan penjualan dan pembelian secara cepat, tepat
dan akurat pada pemimpin apabila informasi diperlukan
5. Mengelola pengarsipan data dan laporan-laporan agar lebih cepat.
Untuk mencapai tujuan ini, analisis sistem harus dapat mencapai sasaran-
sasaran sebagai berikut :
1. Perancangan sistem harus berguna, mudah dipahami dan nantinya mudah
dipergunakan.
2. Perancangan sistem harus dapat mempersiapkan rancangan bangun yang terinci
untuk masing-masing komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan
informasi, simpan data, metode-metode dan lain sebagainya.
4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan
Gambaran umum yang terlibat dalam sistem informasi penjualan dan
pembelian barang adalah sebagai berikut :
• Penjualan
1. Pelanggan menyerahkan daftar barang yang akan dibeli kepada Bagian
Kasir, kemudian Bagian Kasir akan mengecek Persediaan Barang di
Database. Jika barang tersedia maka Kasir akan membuat dan mencetak
nota pembayaran yang akan diserahkan kepada pelanggan beserta Barang
(57)
pemesanan jika melakukan pemesanan maka kasir akan membuat
Formulir Pemesanan kemudian akan dibuatkan nota pesanan yang akan
diserahkan kepada pelanggan. Jika tidak tersedia daftar barang akan
dikembalikan kepada pelanggan.
2. pelanggan menyerahkan nota pesanan kepada Bagian Kasir, kemudian
Bagian Kasir akan membuat dan mencetak nota pembayaran dari
Database yang selanjutnya akan diserahkan kepada pelanggan beserta
barang yang dibeli.
3. Bagian Kasir akan membuat Laporan Penjualan dan Laporan Barang
keluar dari Database yang akan diserahkan kepada pemilik toko.
• Pembelian
1. Berdasarkan File barang dan File pemesanan dalam database Bagian
gudang akan menginput dan mencetak F.pembelian yang kan diserahkan
kepada Supplier.
2. Supplier akan membuat nota pembelian dan menyerahkan barang
pesanan ke Bagian gudang. Kemudian Bagian gudang mengecek data
pembelian dari Database jika sesuai maka akan menginput data
pembelian kedalam Database jika tidak sesuai maka akan membuat dan
mencetak retur yang akan diserahkan kepada supplier. Kemudian nota
retur pembelian akan dikembelikan lg ke bagian gudang
3. Bagian gudang akan Laporan Pembelian, laporan barang keluar dan
laporan persedian barang dari Database, dan Laporan-laporan tersebut
(58)
4.2.3. Perancangan Prosedur yang Diusulkan
Perancangan proses atau prosedur yang diusulkan terdiri dari Narasi
Prosedur, Flowmap Sistem, Diagram Konteks (Contex Diagram), Data Flow Diagram (DFD), dan Kamus Data.
4.2.3.2. Flow Map
Bagan alir dokumen atau disebut juga bagan alir formulir merupakan
bagan alir yang menunjukan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-
tembusannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar Flow Map berikut ini:
(59)
kasir Bag. gudang Pemilik toko pelanggan
Daftar barang Daftar barang
DB
Mengecek Daftar barang
tersedia
Transaksi penjualan
Membuat nota
nota nota
pemesanan
Daftar barang Daftar barang
Membuat f.pemesanan
Mencetak nota pemesanan
Nota pemesanan Nota pemesanan
Nota pemesanan Nota pemesanan
Membuat laporan
Lap. penjualan
Daftar barang
Lap. penjualan
LBK A1
A2
Y T
T Y
Gambar 4.7 Flowmap sistem Penjualan yang diusulkan
Keterangan :
DB : Database
(60)
A1 : Arsip Laporan Penjualan
A2 : Arsip Laporan Barang keluar
Supplier Pemilik Toko Bag. gudang DB Membuat f.pembelian F.pembelian F.pembelian Trans. pembelian Nota pembelian Nota pembelian Mengecek barang pembelian retur
Input pembelian Membuat f.retur
pembelian
Cetak f. Retur pembelian F. Retur pembelian F. Retur pembelian Memproses retur Nota retur pembelian Nota retur pembelian Membuat laporan Lap. pembelian LBK Lap.pers.barang LP LBK LPB Nota pembelian Nota pembelian Nota pembelian Nota pembelian Lap.pers.barang Lap. pembelian LBK
(61)
Keterangan :
DB : Database
LBK : Laporan Barang Keluar
LP : Laporan Pembelian
LPB : Laporan Persediaan Barang
4.2.3.2. Diagram Kontek
Diagram kontek merupakan alat untuk struktur analisis, pendekatan
struktur ini untuk menggambarkan sistem secara keseluruhan. Pada diagram
kontek ini sistem informasi yang dibutuhkan dan tujuan yang akan dihasilkan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :
SI Penjualan &
pembelian Pelanggan
Pemilik Toko
supplier Daftar Barang, f_pemesanan
L
.
penjualan,
L
.
pembelian
LBK
,
LBM, L
.pers.
barang
F.retur .pembelian, nota_pembelian Nota_pembelian, n. retur.pembelian
Nota, nota_pesanan
(62)
4.2.3.3. Data Flow Diagram
Data flow diagram adalah gambaran sistem secara logical. Diagram biasanya digunakan sebuah model sistem informasi dalam bentuk jaringan proses-
proses yang saling terhubung satu sama lainnya oleh aliran data. Keuntungan
menggunakan Data Flow Diagram adalah supaya lebih memudahkan pemakai
(user) yang kurang menguasai bidang komputer, untuk lebih mengerti sistem yang akan dikembangkan atau dikerjakan. Proses data pada Flow Diagram merupakan
sekumpulan program dapat juga merupakan transformasi secara manual.
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan mudah dipahami di
dalam kegiatan proses pengolahan data khususnya pada Sistem Informasi
penjualan dan pembelian barang adalah sebagai berikut :
Pelanggan 1
penjualan
Pemilik toko
2 pembelian supplier
L. penjualan LBK penjualan
barang
pembelian Daftar barang, f_pemesanan
pemesanan Nota, nota_pemesanan L.penjualan LBK Dt_barang Dt _pemesanan L. penjualan , LBK LBM, L.pers.brg, L.pembelian Dt.barang N.retur pembelian Nota_pembelian Nota_pembelian F.retur.pembelian Dt .pembelian Dt.penjualan Dt .penjualan Dt_barang Dt_pemesanan Dt .pembelian Dt.barang
(63)
Pelanggan Pimpinan 1.1 Mengecek Daftar Barang 1.2 Transaksi penjualan 1.3 Mengcetak nota 1.4 Membuat f.pemesanan 1.5 Mengcetak nota pesanan 1.6 Membuat Laporan Nota pembayaran Daftar Barang Dt_pesanan F.pemesanan Dt_pesanan F.barang Dt_barang L. penjualan LBK LBK L.barang keluar L.penjualan L. penjualan Dt_penjualan Dt_penjualan Dt_penjualan Dt_barang F.penjualan Daftar Barang Daftar Barang Nota pesanan Nota pesanan
Gambar 4.11 DFD level 2 proses 1 sistem yang diusulkan
2.1 Membuat f.pembelian
2.6 Membuat Laporan
2.3 Input data barang
masuk 2.2 Mengecek barang pembelian 2.4 Membuat f.retur pembelian 2.5 Mengcetak f.retur pembelian Pimpinan Supplier F.pemesanan Dt _pemesanan Dt _f .pembelian F.form pembelian Dt_barang barang Dt_barang L.pers barang LBM LBM L. pembelian L. pembelian L.pembelian Dt _pembelian F.pembelian Dt _barang Dt_pembelian Nota pembelian F. pembelian Nota pembelian Retur pembelian Dt_retur F.retur Dt_retur Nota pembelian
L.pers barang L.barang masuk
L.pers barang
(64)
4.2.3.4. Kamus Data
1. Daftar Barang
Nama Arus Data : Daftar Barang
Alias : -
Aliran Data : Pelanggan – Proses 1.1, Proses 1.1 - Proses 1.2,
Proses 1.1 - Proses 1.4.
Stuktur Data : kode_brg,nama_brg,jns_brg, jumlah_brg, harga,
tgl_masuk
2. Data Pesanan
Nama Arus Data : dt. Pesanan
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.4 – F.pemesanan, F.pemesanan - Proses
1.5, F.pemesanan – Proses 2.1
Stuktur Data : kode_brg, nama_brg, harga, jumlah, sub_total,
no_pesanan, tgl_pesan, tgl_selesai,kode_pemesan,
kasir, dp, bayar, sisa
3. Nota Pesanan
Nama Arus Data : nota pesanan
Alias : -
Aliran Data : Pelanggan – Proses 1.2, Proses 1.5 – Pelanggan.
Struktur Data : no_pesanan, tgl_pesan, kode_brg, nama_brg,
(65)
4. Nota Penjualan
Nama Arus Data : nota
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.3 – pelanggan.
Struktur Data : no_faktur, tgl_jual, kasir, kode_brg, nama_brg,
jenis_barang, harga, Jumlah_brg, subtotal,
total_harga,Dp,Sisa,bayar,kembali.
5. Laporan Penjualan
Nama Arus Data : L. penjualan
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.6 – file L. penjualan, Proses 1.6
pemilik toko.
Struktur Data : no_faktur, tgl_jual, kode_brg, nama_brg,
jenis_barang, harga, Jumlah_brg, subtotal,
total_harga
6. Laporan Barang Keluar
Nama Arus Data : LBK
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.6 – file LBK, Proses 1.6 – pemilik toko
Struktur Data : no_faktur, tgl_jual, kode-brg, nama_brg, harga,
(66)
7. Laporan Barang Masuk
Nama Arus Data : LBM
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.6 – file LBM, file LBM – pimpinan
Struktur Data : kode_Po, kode_brg, kode_supplier, nama_brg,
harga, jumlah_brg.
8. Data Barang
Nama Arus Data : dt. Barang
Alias : -
Aliran Data : F.Barang - Proses 1.1, F.Barang - Proses 1.6,
F.Barang - Proses 2.1, F.Barang - Proses 2.6,
F.Barang - Proses 2.3
Struktur Data : kode_brg,nama_brg,jns_brg, jumlah_brg, harga,
tgl_masuk
9. Laporan Persediaan Barang
Nama Arus Data : L. pers brg
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.6 – file L. pers brg, file L.pers.barang-
Pemilik toko
Struktur Data : kode_brg, nama_brg, tgl_masuk_brg, harga,
(67)
10.Laporan Pembelian
Nama Arus Data : L.Pembelian
Alias : -
Aliran Data : F.L.Pembelian – Pemilik Toko, Proses 2.6. –
F.L.Pembelian
Struktur Data : kode_PO, tgl_beli, kode_brg, nama_ brg,
harga, Stock, jumlah, subtotal, total, kode_supplier,
nama_supplier, total_hrg
11.Nota Pembelian
Nama Arus Data : nota pembelian
Alias : -
Aliran Data : supplier – Proses 2.2, Proses 2.2- Proses 2.3,
Proses 2.2- Proses 2.4
Struktur Data : kode_PO, tgl_beli, kode_brg, nama_ brg, kasir,
harga, Stock, jumlah, subtotal, total, kode_supplier
12.Retur
Nama Arus Data : retur
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.4 – file retur, file retur - Proses 2.5,
Proses 2.5- supplier
Struktur Data : no_retur, kode_PO, tgl_retur, kode_brg,
(68)
13.Data Penjualan
Nama Arus Data : Data Penjualan
Alias : -
Aliran Data : Proses 1.2 – file penjualan, file penjualan - Proses
1.3, file penjualan- Proses 1.6
Struktur Data : no_faktur, tgl_jual, kode_brg, nama_brg,
jenis_barang, harga, Jumlah_brg, subtotal,
total_harga
14.Data Pembelian
Nama Arus Data : Data Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.1 – file f.pembelian, Proses 2.3 – file
pembelian, file pembelian- Proses 2.6
Struktur Data : kode_PO, tgl_beli, kode_brg, nama_ brg,
harga, Stock, jumlah, subtotal, total, kode_supplier
15.Formulir Pembelian
Nama Arus Data : F. Pembelian
Alias : -
Aliran Data : Proses 2.1-Supplier
Struktur Data : kode_PO, tgl_beli, kode_brg, nama_ brg,
(69)
4.2.4. Perancangan Basis Data
Perancangan Database dalam sistem informasi pemesanan ditujukan agar
dalam pengoperasian dan pengimplementasian, dapat diperoleh informasi yang
lebih lengkap serta dapat membantu mempermudah proses manipulasi data. Pada
perancangan basis data ini akan dibahas mengenai Normalisasi, Entity-Relationship Diagram (ERD), Relasi Tabel, dan Struktur File. Karena struktur data dan hubungan antar data relatif kompleks, maka ERD menggunakan
sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar
data, secara umum ada tiga macam simbol yang digunakan, yaitu Entity, Atribut
Dan Relation.
4.2.4.1. Normalisasi
Normalisasi merupakan suatu proses untuk mengubah suatu tabel
kedalam beberapa tabel. Normalisasi biasa dipakai oleh perancang database untuk
melakukan verifikasi terhadap tabel-tabel yang telah dibuat sehingga tidak
menimbulkan masalah saat data diperbaharui maupun saat dihapus. Suatu tabel
dikatakan normal jika memenuhi kondisi-kondisi tertentu.
Bentuk normalisasi yang dirancang pada sistem informasi penjualan dan
pembelian ini adalah :
a. Bentuk tidak normal (unnormal)
Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan
mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lengkap atau terduplikasi.
Unnormal = { kode_brg, nama_brg, jns_brg, jumlah_brg, tgl_masuk, harga,
(70)
kode_pemesan, dp, bayar, sisa, no_pesanan, tgl_pesan, kode_brg, nama_brg,
harga, jumlah_brg, total_harga, dp, sisa, bayar, no_faktur, tgl_jual, kode_brg,
nama_brg, harga, Jumlah_brg, subtotal, total_harga, no_faktur, tgl_jual,
kode_brg, nama_brg, harga, Jumlah_brg, subtotal, total_harga, no_faktur,
tgl_jual, kode_brg, nama_brg, harga, Jumlah_brg, subtotal, total_harga, kode_brg,
nama_brg, harga, jumlah_brg, kode_brg, nama_brg, jumlah_brg, harga,
no_faktur, kode_brg, nama_brg, harga, Stock_brg, kode_PO, tgl_beli, kode_brg,
nama_ brg, harga, Stock, jumlah, subtotal, total, kode_supplier, kode_PO,
tgl_beli, kode_brg, nama_ brg, harga, Stock, jumlah, subtotal, total,
kode_supplier, no_retur, kode_PO, tgl_retur, kode_brg, nama_ brg, harga, Stock,
jumlah, subtotal, total, no_faktur, tgl_jual, kode_brg, nama_brg, harga,
Jumlah_brg, subtotal, total_harga, kode_PO, tgl_beli, kode_brg, nama_ brg,
harga, Stock, jumlah, subtotal, total, kode_supplier, kode_PO, tgl_beli, kode_brg,
nama_ brg, harga, Stock, jumlah, kode_supplier}
b. Bentuk Normalisasi Pertama / 1NF (1st NF)
Suatu relasi dikatakan mempunyai bentuk normal form pertama bila semua
domain adalah sederhana. Artinya setiap atribut mempunyai domain tunggal.
{ kode_brg, nama_brg, tgl_masuk, jumlah_brg, harga, jumlah, sub_total,
no_pesanan, tgl_pesan, tgl_selesai, kode_pemesan, dp, bayar, sisa, no_faktur,
tgl_jual , total_harga, kode_PO, tgl_beli, kode_supplier, no_retur, tgl_retur,}
c. Bentuk Normalisasi Kedua / 2NF (2nd NF)
Tahap normalisasi kedua adalah menentukan kunci dari normalisasi pertama
(71)
berdasarkan primary key dan mengelompokkan data pada tabel – tabel yang
sudah dibentuk. Berikut merupakan bentuk normalisasi kedua :
Dt_barang = {*kode_brg, nama_brg, jumlah_brg, harga, tgl_masuk}
Dt_supplier = {*kode_supplier, nama_supplier, alamat, no_tlpn}
Pembelian = {*kode_PO, tgl_beli, kasir, kode_brg, nama_ brg, harga, Stock,
jumlah, subtotal, total, kode_supplier }
Penjualan = {*no_faktur, tgl_jual, kasir, kode_brg, nama_brg, harga,
Jumlah_brg, subtotal, total_harga }
Pemesanan = {*no_pesanan, tgl_pesan, kasir, kode_brg, nama_brg, harga,
jumlah_brg,total_harga, dp, sisa, bayar }
retur = {*no_retur, kode_PO, tgl_retur, kode_brg, nama_ brg, harga, Stock,
jumlah, subtotal, total }
pemesan = {*kode_pemesan, nama_pemesan, alamat, no_tlpn}
d. Bentuk Normalisasi Ketiga (3rd NF)
Bentuk tahap ketiga terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang
tidak termasuk pada primary key memiliki ketergantungan fungsional
primary key secara utuh, adapun perbedaan dari normalisasi kedua dan ketiga
adalah pada normalisasi kedua tidak terdapat field – field yang dijadikan
kunci tamu dan kunci primer tiap- tiap tabel sedangkan pada normalisasi
ketiga sudah ditentukan field-field mana saja yang dijadikan kunci tamu dan
kunci primer pada tiap tabel sebagai relasi/penghubung tabel satu ke tabel
yang lain. Seperti terlihat dibawah ini :
(72)
Dt_supplier = { kode_supplier*, nama_supplier, alamat, no_tlpn }
Pembelian = { kode_PO*, tgl_beli, kode_supplier** }
Detail_pembelian = {kode_PO**, kode_brg, jumlah}
Penjualan = { no_faktur*, tgl_jual, Dp, sisa, bayar,kembali,nama_kasir }
Detail_penjualan ={no_faktur**, kode_brg**, jumlah}
Pemesanan={no_pesanan*,tgl_pesan,tgl_selesai,total_harga,dp,sisa,bayar,
Kode_Pemesan**}
Detail_pemesanan= { no_pesanan**, kode_brg**, jumlah}
Retur_beli = { no_retur*, tgl_retur,}
Detail_retur_beli={no_retur**, kode_PO**, jumlah }
pemesan = {kode_pemesan*, nama_pemesan, alamat, no_tlpn}
4.2.4.2 Relasi Tabel
Proses relasi antar tabel merupakan pengelompokan data menjadi
tabel-tabel yang menunjang entitas dan relasinya, yang berfungsi untuk mengakses data
item sedemikian rupa sehingga database menjadi mudah dimodifikasi.
Berikut ini adalah tabel relasi yang menggambarkan hubungan antar tabel yang
terdapat pada database Toko Bangunan Yudian relasi antar table untuk sistem
(73)
Dt_barang kode_brg nama_brg Jumlah_brg Jns_brg harga tgl_masuk Penjualan no_faktur tgl_jual Dp sisa Bayar Kembali Nama_kasir Detail_penjualan no_faktur kode_brg jumlah Pemesanan no_pesanan tgl_pesan Tgl_selesai total_harga dp sisa bayar Kode_Pemesan Pemesan kode_pemesan nama_pemesan Alamat no_tlpn Detail_pemesanan no_pesanan kode_brg jumlah Supplier kode_supplier nama_supplier Alamat no_tlpn Detail Pembelian kode_PO kode_brg jumlah Pembelian kode_PO tgl_beli kode_supplier Retur Beli no_retur tgl_retur
Detai Retur Beli
no_retur kode_PO jumlah
Gambar 4.13 Tabel Relasi
4.2.4.3. Entity Relationship Diagram
Relasi antar table untuk sistem informasi penjualan dan pembelian adalah
(74)
memesan pemesanan menjual
penjualan
membeli pembelian membeli supplier n
n n
1 1 n
retur 1
melakukan
n
melakukan 1 pemesan n
n barang n
Gambar 4.14 ERD (Entity Relationship Diagram)
4.2.4.4. Struktur File
Pembuatan program membutuhkan suatu spesifikasi file untuk
melakukan kegiatan penginputan data, pencarian data dan pembuatan laporan
yang dapat memudahkan kerja sistem komputer. Struktur file digunakan dalam
perancangan sistem karena struktur file dari elemen data yang menyatakan
panjang elemen data dan jenis datanya. Struktur file merupakan urutan isi atau
data-data yang terdaftar pada sebuah record. File yang dipakai untuk Sistem
(75)
1. Data Barang
Tabel 4.8 Struktur File Data barang
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_brg Char 7 Kode Barang
Nama_brg Char 15 Nama Barang
Jenis_brg Char 15 Jenis Barang
Harga Money 8 Harga
Stok_brg Int 4 Stok Barang
Tgl_masuk_brg Date 8 Tanggal masuk barang
2. Data Supplier
Tabel 4.9 Struktur File Data Supplier
Nama Field Tipe Data Size Keterangan
Kode_supplier Char 4 Kode Supplier
Nama_supplier Char 20 Nama supplier
Alamat Char 25 Alamat
(1)
xiii
Tabel 5.5 Pengujian Data Penjualan ... 98 Tabel 5.6 Pengujian Data Pemesanan ... 98
(2)
iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Alhamdulillahi Rabbil ‘alamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena hanya atas izin, kehendak dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul
“PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TB. YUDIAN MAJALENGKA”.
Adapun maksud dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh jenjang Sarjana Jurusan Sistem Informasi Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.
Penulis menyadari bahwa laporan Skripsi yang telah disusun ini masih banyak kekurangannya. Hal ini dikarenakan keterbatasan ilmu, dan pemahaman yang dimiliki oleh penulis. Walaupun demikian, penulis berusaha untuk menyusun laporan Skripsi ini sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Selesainnya Skripsi ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, khususnya kepada kedua Orang Tua yang memberikan semangat, dukungan dan doa dengan penuh kesabaran dan pengorbanan dengan memberikan dukungan moral maupun materil kepada penulis selama ini.
Tidak lupa penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.
2. Prof. Dr. Arry Akhmad Arman M.Sc, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia Bandung.
(3)
iv
3. Dadang Munandar, SE, M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Informatika 4. R. Fenny syafariani, S.Si., M.STAT. Selaku dosen wali dari Mi-5 angkatan 2006 5. Tono Hartono,S.Si., MT. selaku dosen pembimbing
6. Pemilik dan karyawan – karyawan Toko Bangunan Yudian Majalengka terimakasih atas bantuannya selama penyusunan skripsi ini.
7. Keluarga tercinta yang selalu memberikan doa dan dukungannya, Abah dan Ibu tercinta yang memberikan dukungan doa dan semangat, kakak-kakak dan adik-adikku yang selalu memberikan doa yang tulus, dan seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan dan memberikan semangat,tanpa kalian mungkin penyusun tidak dapat melanjutkan penyusunan skripsi ini dengan baik.
8. Teman- teman dan sahabat-sahabatku semua yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatunya.
9. Dan seseorang yang jauh disana yang aku sangat sayang selalu memberikan semangat dan doa yang tulus.
Pada semua pihak yang telah memberikan semangat dan doa yang terbaik mudah–mudahan Allah SWT memberikan balasan atas amal yang telah semua berikan, mudah-mudahan kita ada dalam berkah dan rahmat serta lindungan dari yang maha kuasa, Amin Yarobal Alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Febuari 2011 Penulis
HERIYAH NIM 10506232
(4)
LEMBAR PENGESAHAN
PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN DAN PEMBELIAN BARANG PADA TOKO BANGUNAN YUDIAN
MAJALENGKA
NIM. 1.05.06.232 HERIYAH
Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi Pada Tanggal :
Menyetujui, Pembimbing
NIP. 4127. 70. 26. 001 Tono Hartono, S.Si., MT.
Dekan Fakultas Ketua Jurusan
Teknik dan Ilmu Komputer Program Studi Sistem Informasi
Prof. Dr. Arry Akhmad Arman M.Sc
NIP. 4127. 70. 014 NIP. 4127. 70. 26. 019 Dadang Munandar, SE, M. Si
(5)
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Heriyah NIM : 10506232
Judul Skripsi : Perancangan Sistem Informasi Penjualan dan pembelian Barang pada Toko Bangunan Yudian Majalengka
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penulisan Laporan Skripsi berdasarkan hasil penelitian, pemikiran dan pemaparan asli dari penulis sendiri, baik untuk naskah laporan maupun kegiatan Proggraming yang tercantum sebagai bagian dari Laporan Skripsi ini, Jika terdapat karya orang lain, penulis akan mencantumkan sumbernya secara jelas.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabial dikemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi Akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena karya tulis ini dan sanksi lain sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
Bandung, Februari 2011 Yang membuat pernyataan,
( Heriyah )
(6)
Allah tidak akan membebani seseorang melainkan
Sesuai dengan kesanggupannya.
(Q.S. Al-Baqarah : 286)