II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Ikan Badut Amphiprion percula
2.1.1 Klasifikasi dan Morfologi
Klasifikasi ikan badut Amphiprion percula menurut Michael 2008, adalah
sebagai berikut: Kingdom
: Animalia Filum
: Chordata Subfilum
: Vertebrata Superkelas
: Osteichthyes Kelas
: Actynopterygii Subkelas
: Neopterygii Ordo
: Perciformes Subordo
: Labroidei Famili
: Pomacentridae Genus
: Amphiprion Spesies
: Amphiprion percula
Ikan badut Amphiprion percula berwarna oranye cerah, dengan tiga garis putih
pada tubuhnya. Tiga garis putih pada ikan badut terdapat pada bagian pada
bagian kepala, tengah-tengah badan, dan pangkal ekor. Ikan ini, memiliki sebaran
warna hitam pekat dan pola garis putih di bagian perut lebih tajam. Selain itu, ikan
badut memiliki jari-jari keras sebanyak 10 buah dan jari-jari lunak pada sirip
punggungnya sebanyak 17 buah, dengan panjang jari-jari sirip yang berbeda Allen, 1991. Gambar morfologi ikan badut Amphiprion percula dapat dilihat
pada Gambar 2.
Gambar 2 . Morfologi ikan badut Amphiprion percula
Sumber : Lieske, 2001
2.1.2 Distribusi dan Habitat
Ikan badut Amphiprion percula berasal dari Papua Nugini dan Kepulauan Solomon. Ikan badut hidup di laut dengan kedalaman 1-12 meter pada derah
terumbu karang di pesisir dan di teluk. Beberapa faktor yang mempengaruhi distribusi dan arah distribusi dari ikan badut adalah jumlah larva, ketersediaan
anemon laut, faktor-faktor hidrografi dan adanya daratan penghalang Michael, 2008.
Habitat ikan badut Amphiprion percula berada di antara tentakel-tentakel
anemon. Hubungan antara ikan badut dan anemon adalah simbiosis mutualisme, sehingga ikan ini juga dikenal sebagai ikan anemon Fautin and Allen, 1992
dalam Yasir, 2010. Simbiosis ini berupa, ikan badut mendapat proteksi dan memakan material non-metabolik yang dikeluarkan oleh anemon. Disisi lain,
anemon dibersihkan dan dilindungi dari predator oleh ikan simbionnya Randall and Fautin, 2002 dalam Yasir, 2010. Menurut Michael 2008, anemon yang
biasa bersimbiosis dengan ikan badut antara lain, Heteractis magnifica, dan Stichodactyla gigantean. Ikan badut Amphiprion percula biasanya tinggal
menetap di salah jenis anemon saja dan tidak suka berpindah-pindah ke anemon lain.
Parameter kualitas air yang perlu diperhatikan dalam budidaya ikan badut
menurut Anonim 2009, yaitu suhu 28 -32 C, salinitas 30-32 ppt, kesadahan
80-120 mgl, pH 7-8, DO 5 mgl, amoniak 0,5 mgl, phospat 0,1 mgl, NO
2
0,1 mgl, dan NO
3
0,5 mgl. 2.1.3
Pakan dan Kebiasaan Makan Ikan badut Amphiprion percula di alam mendapatkan makanan dari sekitar
anemon. Ikan badut merupakan ikan omnivora yang mengkonsumsi zooplankton, invertebrata kecil crustacean dan parasit yang melekat pada tubuh anemon serta
alga bentik. Ikan badut biasanya menghabiskan sebagian besar hidupnya untuk mencari makan, bermain, dan berpasangan dalam wilayah tempat hidupnya
Michael, 2008. Kebiasaan dari ikan badut yaitu mencari makan di siang hari diurnal. Waktu
yang digunakan dalam mencari makan tiap jenis ikan badut atau Clownfis tidak
sama. Salah satu contohnya yaitu Amphiprion chrysopterus menghabiskan kurang lebih 90 waktunya untuk makan dan berenang di antara tentakel Allen,1991.
2.2 Parasit