Bila ditinjau dari segi mata pencaharian warga Desa Lebuh Dalem, dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 7. Komposisi penduduk berdasarkan mata pencaharian No.
Jenis mata pencaharian Jumlah
1. PNS
77 2.
POLRI 62
3. TNI
10 4.
Pedagang 178
5. Karyawan Pabrik
305 6.
Sopir 15
7. Tukang Ojek
41 8.
Mantri 2
9. Bidan
3 10. Wiraswasta
768 11. Pensiunan
84 12. Peternak
101 13. Buruh Bangunan
89 14. Buruh Perkebunan
245 15. Petani
34 16. Jumlah
2014 Sumber: data yang dimiliki Desa Lebuh Dalem
Berdasarkan tabel 7, dapat dilihat bahwa wiraswasta adalah mata pencaharian yang paling banyak digeluti oleh warga Desa Lebuh Dalem yaitu sebanyak 768
jiwa. Dengan demikian penduduk Desa Lebuh Dalem mayoritas berwiraswata.
Bila ditinjau dari segi pendidikan yang dimiliki oleh warga Desa Lebuh Dalem dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 8. Komposisi penduduk berdasarkan pendidikan No.
Pendidikan Jumlah
1. Tamat SDSederajat
1393 2.
Masih SDSederajat 334
3. Tamat SLTPSederajat
1417 4.
Masih SLTPSederajat 234
5. Tamat SMASederajat
2188 6.
Masih SMASederajat 354
7. Tamat PT Akademis
223 8.
Masih PT Akademis 180
9. Buta Huruf
398 10. Belum Sekolah
243 11. PAUDTK
68 12. Jumlah
7032 Sumber: data yang dimiliki Desa Lebuh Dalem
Pada tabel 8 dapat dilihat bahwa sebanyak 1393 warga Desa Lebuh Dalem memiliki tingkat pendidikan hanya tamat sekolah dasar sederajat, sebanyak 334
warga masih menenpuh pendidikan di sekolah dasar sederajat, sebanyak 1417 warga memiliki tingkat pendidikan tamat SLTP Sederajat, sebanyak 234 warga
masih menempuh pendidikan di jenjang SLTP Sederajat, sebanyak 2188 warga memiliki tingkat pendidikan tamat SMA Sederajat, sebanyak 354 warga masih
menempuh dunia pendidikan di bangku SMA Sederajat, sebanyak 223 warga memiliki tingkat pendidikan tamat Perguruan tinggi, sebanyak 180 orang masih
menempuh pendidikan di jenjang perguruan tinggi. Sedangkan yang menunjukan buta huruf terdapat 398 orang, belum sekolah sebanyak 243 orang dan yang masih
dalam jenjang PAUD TK sebanyak 68 orang. Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa di Desa Lebuh Dalem mayoritas penduduknya berpendidikan tamat SMA
Sederajat yaitu sebanyak 2188 jiwa.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan di Desa Lebuh dalem Kecamatan Menggala Timur Tulang Bawang mengenai sanksi sosial
yang diberikan kepada remaja pelaku pencurian di Desa Lebuh Dalem itu sendiri, dapat ditarik kesimpulan yaitu:
1. Sanksi-sanksi sosial yang diberikan di desa lebuh dalem adalah beberapa
macam antara lain yaitu : a.
Teguran Teguran biasanya adalah langkah pertama yang akan diberikan oleh
Masyarakat Desa Lebuh Dalem kepada salah satu anggota masyarakatnya ketika mereka melihat sebuah penyimpangan yang
telah dilakukan oleh anggota masyarakatnya tersebut, dalam hal ini pencurian.
b. Cemoohan
Ketika seorang remaja melakukan suatu tindak pencurian yang merupakan sebuah penyimpangan di dalam masyarakat Desa Lebuh
Dalem, masyarakat tersebut akan memberikan sebuah sanksi sosial
berupa Cemoohan, dampak dari cemoohan ini akan lebih meluas dibandingkan sebuah sanksi sosial teguran.
c. Sanksi sosial berupa sidang oleh para Tokoh masyarakat
Sanksi sosial berupa sidang oleh para Tokoh masyarakat akan dila kukan jika memang masyarakat sudah mulai gerah kepada tindakan
remaja yang melakukan pencurian dan kerugian yang diterima oleh masyarakatpun sudah tidak bisa di toleransi, biasanya sanksi sosial
semacam ini diberikan jika jenis-jenis barang yang dicuri remaja tersebut seperti: handphone, kendaraan bermotor , hewan ternak
kambing, ayam dan lain-lain. d.
Denda Adapun denda-denda tersebut meliputi denda ringan, denda sedang,
dan denda berat. e.
Dikucilkan Masyarakat Desa Lebuh Dalem akan mengucilkan warganya yang
melakukan tindak pencurian jika memang warga tersebut memang sudah tidak bisa lagi disadarkan dengan sanksi-sanksi sosial berupa
teguran, cemoohan, denda, dan sidang oleh para tokoh masyarakat. Dan sejauh ini di Desa Lebuh Dalem belum pernah ada remaja yang
dikucilkan akibat melakukan pencurian. 2.
Proses pemberian sanksi sosial Sanksi sosial yang akan diberikan oleh masyarakat kepada remaja pelaku
pencurian ditentukan dari sebuah sidang yang dilakukan dibalai Kampung Pepung, dalam pepung tersebut biasanya dilakukan secara tertutup.
Artinya pihak yang tidak berkepentingan tidak diperkenankan
menyaksikan proses pepung tersebut. 3.
Dampak dari adanya sanksi-sanksi sosial yang diberikan kepada remaja pelaku pencurian di Desa Lebuh Dalem
Dari pembahasan yang telah dipaparkan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
a. mampu memberikan efek jera kepada remaja pelaku pencurian di
Desa Lebuh Dalem Kecamatan Menggala timur karena setelah diberikannya sanksi sosial tidak ada remaja pelaku pencurian yang
berani melakukan pencurian lagi. b.
Sanksi sosial memang belum sepenuhnya menghapuskan angka pencurian di kalangan remaja Desa Lebuh Dalem Kecamatan
Menggala Timur namun pada dasarnya sedikit demi sedikit angka pencurian tersebut sudah dapat ditekan dengan adanya sanksi-sanksi
tersebut. Jadi sanksi sosial yang diberikan masyarakat kepada remaja pelaku pencurian sudah mampu menekan angka pencurian dikalangan
remaja itu sendiri.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian tentang sanksi sosial terhadap remaja pelaku pencurian di Desa Lebuh Dalem , ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
dan dapat dijadikan masukan kepada beberapa pihak, yaitu: 1.
Masyarakat Masyarakat harus benar-benar jeli dalam memberikan sanksi kepada
remaja pelaku pencurian dan benar-benar harus mempertimbangkan tumbuh kembang bagi remaja tersebut. Selain itu masyarakat juga harus
meningkatkan pengamanan di Desa Lebuh dalem guna meminimalisir resiko tindak kejatan dalam hal ini pencurian.
2. Remaja pelaku pencurian
Sebagai remaja yang masih dalam masa pertumbuhan hendaknya benar- benar memikirkan matang-matang akan perbuatan yang hendak dilakukan
karena bisa saja perbuatan tersebut adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang tertanam dalam masyarakat
3. Keluarga remaja pelaku pencurian
Sebagai keluarga dari remaja pelaku pencurian, hendaknya lebih memperhatikan tumbuh kembang remaja tersebut dan memberikan
perhatian yang lebih bukan hanya dari segi materi melainkan dalam bentuk kasih sayang yang memang masing sangat mereka butuhkan. Karena
remaja yang mencuri belum tentu untuk memenuhi kebutuhan ekonominya saja melainkan bisa juga dari pergaulannya yang tidak terkontrol.