Hasil Uji Densita Hasil Karekterisasi

yaitu lebih dari 5. Air yang masuk ke dalam terdiri dari air yang langsung masuk kedalam batako komposit mengisi rongga-rongga kosong di dalam sampel dan air yang masuk ke dalam partikel-partikel penyusunnya Massijaya,1999. Pada umumnya beton mengandung rongga udara yaitu sekitar 1- 2, pasta semen semen dan air sekitar 25- 40 dan agregat agregat halus dan agregat kasar sekitar 60-75 Tri Mulyono, 2003. Hasil porositas dapat diketahui pada lampiran 1. Adapun grafik yang didapatkan dari hasil uji yang dilakukan dan perbandingan dengan garis linier pada tiap-tiap grafiknya adalah sebagai berikut: Gambar 4.7. Grafik nilai porositas yang diperoleh dari pengujian bahan akustik batako sekam padi. Nilai Porositas komposit batako beton ringan sekam padi pada Gambar 4.7, berkisar antara 6.44-6.5 volume. Dimana y merupakan nilai porositas dan x adalah persentase volume sekam padi. Dari keseluruhan grafik hasil uji densitas masing-masing persamaan, diketahui bahwa x adalah persentase volume sekam padi sedangkan y merupakan besar porositas. Dapat dianalisis bahwa angka disebelah x bertanda negatif + menyatakan adanya kenaikkan besar porositas, y = 0.397x + 13.66 R² = 0.977 y = 0.234x + 8.838 R² = 0.911 y = 0.346x + 1.870 R² = 0.979 5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 10 20 30 40 50 60 70 80 90 P or os it as Sekam Padi volume Semen 10 Semen 20 Semen 30 sedangkan angka setelah x menunjukkan besar angka konstanta yang menunjukkan semakin besar tingkat kesalahannya. Pada keseluruhan sampel batako sekam padi diperoleh grafik korelasi yang 100 artinya bahwa kenaikkan besar porositas dapat dikatakan linier dan adanya pengaruh penambahan sekam padi yang mengakibatkan porositas semakin besar. Berdasarkan data porositas pada gambar 4.7 diperoleh 3 grafik yaitu grafik dengan semen 10, semen 20 dan semen 30. Dilihat pada grafik S 10 SP 10 - S 10 SP 80 porositas sebesar 17.7 sampai 46.5. Pada grafik S 20 SP 10 -S 20 SP 70 sebesar 12.42 sampai 26.53. Pada grafik S 30 SP 10 -S 30 SP 60 sebesar 6.40 sampai 22.74. Pada grafik diatas menunjukan semakin tingginya porositas seiring rendahnya massa jenis. Dari penelitian yang dilakukan dengan sampel yang tiap-tiapnya mempunyai ukuran luasan yang sama, tetapi berbeda massa jenisnya, diketahui bahwa massa jenis sampel yang semakin kecil akan mempunyai porositas yang lebih besar dikarenakan massa jenis yang semakin kecil akan menimbulkan banyaknya pori-pori didalam sampel. 4.2.3. Hasil Uji Kuat Tekan Definisi kuat tekan beton dalam SK SNI M –4–1979–F adalah besarnya beban per satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur saat dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin penekan. Kuat tekan beton yang dihasilkan dari alat Universal Testing Machine UTM. Menurut ACI American Concrete Institute 522R-10 mengenai Pervious Concrete dimana biasanya beton berpori memiliki kuat tekan sebesar 2.8 Mpa sampai dengan 28 Mpa. Sehingga beton berpori sendiri memiliki kuat tekan yang relatif kecil dibandingkan beton normal, menjadikan beton berpori memiliki aplikasi yang terbatas jika dibandingkan dengan beton normal. Menurut PBI ’71 pengujian kuat tekan beton dilakukan pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari. Bentuk sampel uji pada penelitian ini adalah berbentuk silinder dengan perbandingan panjang dan diameter d : 5cm; t : 4cm. Uji kuat tekan ini dilakukan di Laboratorium Teknik Sipil Universitas Lampung. Gambar 4.8. Sampel batako sekam padi saat dilakukannya uji tekan. Adapun grafik perbandingan tiap-tiap sampelnya adalah sebagai berikut: Gambar 4.9. Grafik hasil pengukuran kuat tekan batako komposit sekam padi. Dari keseluruhan Gambar 4.9 kuat tekan diatas masing-masing persamaan. Diketahui bahwa x adalah persentase volume sekam padi sedangkan y merupakan besar kuat tekan. Dapat dianalisis bahwa angka disebelah x bertanda negatif - y = -0.0364x + 3.0866 R² = 0.9131 y = -0.061x + 6.7312 R² = 0.9835 y = -0.0123x + 14.244 R² = 0.9736 2 4 6 8 10 12 14 10 20 30 40 50 60 70 80 90 K u at Te k an M p a Sekam padiVolume Semen 10 Semen 20 Semen 30

Dokumen yang terkait

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI CAMPURAN LIMBAH PLASTIK POLIPROPILEN DAN KITOSAN MENGGUNAKAN METODE TANPA PELARUT (PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF BIODEGRADABLE PLASTIC FROM THE MIXTURE BETWEEN POLYPROPYLENE AND CHITOSAN USING S

0 18 50

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI BATAKO RINGAN DENGAN CAMPURAN SEKAM PADI SEBAGAI BAHAN PENGISI UNTUK KONTRUKSI BANGUNAN REDAM SUARA (PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF LIGHTWEIGHT CONCRETE BLOCKS WITH A MIXTURE OF RICE HUSK AS FILLER MATERIAL OF BUILDING CON

11 91 77

PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI KOMPOSIT PLESTER DINDING BANGUNAN SEBAGAI PEREDAM SUARA MENGGUNAKAN BAHAN STYROFOAM-SEMEN (PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF COMPOSITE WALL PLASTER BUILDING AS A SOUND INSULATING MATERIALS USING STYROFOAM-CEMENT)

3 38 43

PEMANFAATAN FLY ASH SEBAGAI BAHAN CAMPURAN TANAH DENGAN KAPUR UNTUK PERKUATAN PAVING BLOCK PASCA PEMBAKARAN UNTUK JALAN LINGKUNGAN (UTILIZATION OF FLY ASH AS A MIXING MATERIAL OF SOIL AND LIME FOR STRENGTHENING POST-COMBUSTION BLOCK PAVING FOR STREET ENVI

0 2 52

SINTESIS DAN KARAKTERISASI ZrO2-CuO SEBAGAI FUNGSI PERBANDINGAN MOL (SYNTHESIS AND CHARACTERIZATION ZrO2-CuO AS A FUNCTION OF COMPARISON MOL)

7 94 52

JUDUL INDONESIA: PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI PLASTIK BIODEGRADABLE DARI CAMPURAN KITOSAN DAN POLIETILEN MENGGUNAKAN ALAT EXTRUDER JUDUL INGGRIS: PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF BIODEGRADABLE PLASTIC FROM THE MIXTURE OF CHITOSAN AND POLYETHYLENE (PE) U

0 11 55

STUDI KEKUATAN MODIFIKASI DIMENSI STANDAR BATU BATA MENGGUNAKAN CAMPURAN BAHAN ADDITIVE ABU SEKAM PADI BERDASARKAN SNI Bahasa inggris: A STUDY OF STRENGTH OF MODIFIED STANDARD DIMENSION BRICK THAT USED RICE HUSK ASH AS ADDITIVE MIXTURE BASED ON SNI

0 13 59

KARAKTERISASI LIMBAH INDUSTRI TAPESEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN BIOPELLET CHARACTERIZATION OF TAPE INDUSTRY WASTE AS BIO PELLET RAW MATERIAL

0 0 7

KARAKTERISASI BAHAN CAIR PRODUK DISTILASI SAMPAH PLASTIK DAN PEMANFAATANNYA SEBAGAI BAHAN BAKAR CHARACTERIZATION OF LIQUID MATERIALS PRODUCTS DISTILLATION OF WASTED PLASTIC AND THEIR UTILIZATION AS FUEL

0 0 10

PEMBUATAN BETON RINGAN DENGAN CRUMB RUBBER LIGHTWEIGHT CONCRETE MAKING WITH RUBBER CRUMB

1 1 7