Pengujian Hipotesis Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis

70

4. Analisis Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi R bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen serta untuk mengetahui seberapa besar variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Sumber: Andi Supangat 2006:350 dimana: R = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi Simultan

3.2.5.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk menguji apakah variabel-variabel independen X secara simultanbersama-sama maupun secara parsialmasing- masing memiliki pengaruhtidak terhadap variabel dependen Y.

3.2.5.2.1 Pengujian Hipotesis secara Simultan dengan Uji F

Pengujian hipotesis dengan uji F adalah pengujian hipotesis secara simultanbersama-sama, yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak pihak kanan dan pihak kiri, dimana pernyataan hipotesisnya “=” dan “ ≠”. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: 71 a. Menetapkan hipotesis statistik penelitian hipotesis nolH dan hipotesis alternatifH 1 . H o : β 1 = β 2 =0: Perputaran persediaan dan perputaran piutang secara simultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas H 1 : β 1 ≠ β 2 ≠ 0: Perputaran persediaan dan perputaran piutang secara simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas b. Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikantaraf nyata α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 atau 0,05 karena dinilai cukup mewakili hubungan variabel–variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam suatu penelitian. Oleh karena tingkat signifikantaraf nyata α adalah 5, maka tingkat kepercayaantingkat keyakinan dalam penelitian ini adalah 95. c. Menentukan statistik tabel dan statistik uji Menentukan statistik tabel berarti mencari nilai F tabel , yaitu dengan melihat nilai F pada tabel distribusi F dengan df 1 pembilang = k, df 2 penyebut = n-k-1, dan α = 5. Sedangkan menentukan statistik uji berarti mencari nilai F hitung , yaitu dengan melihat tabel ANOVA pada output SPSS atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sumber: Sugiyono 2010:192 72 dimana: r = koefisien kolerasi simultan k = jumlah variabel independenbebas n = jumlah sampel d. Menetapkan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Kriteria penetapan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: • Jika F hitung F tabel atau F hitung -F tabel , maka H ada di daerah penolakan H 1 diterima Gambar 3.2 Daerah Penolakan H Uji F • Jika -F tabel ≤ F hitung ≤ F tabel , maka H ada di daerah penerimaan H 1 ditolak Gambar 3.3 Daerah Penerimaan H Uji F 73 e. Menarik kesimpulan Dasar untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: • Ho diterima atau H 1 ditolak, jika: a. -F tabel ≤ F hitung ≤ F tabel , hal ini berarti variabel X 1 dan X 2 secara bersama- samasimultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. b. probabilitas Sig. tingkat signifikan 0,05, hal ini berarti variabel- variabel X secara bersama-samasimultan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. • Ho ditolak atau H 1 diterima, jika: a. F hitung F tabel atau F hitung -F tabel , hal ini berarti variabel X 1 dan X 2 secara bersama-samasimultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. b. probabilitas Sig. tingkat signifikan 0,05, hal ini berarti variabel-variabel X secara bersama-samasimultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y.

3.2.5.2.2 Pengujian Hipotesis secara Parsial dengan Uji t

Pengujian hipotesis dengan uji t adalah pengujian hipotesis secara parsial, yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen secara masing-masingparsial terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji dua pihak pihak kanan dan pihak kiri, dimana pernyataan 74 hipotesisnya “=” dan “ ≠”. Langkah-langkah pengujian hipotesis adalah sebagai berikut: a. Menetapkan hipotesis statistik penelitian hipotesis nolH dan hipotesis alternatifH 1 . • Hipotesis statistik penelitian secara parsial antara perputaran persediaan terhadap rentabilitas. H o : β=0: Perputaran persediaan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas H 1 : β≠0: Perputaran persediaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas • Hipotesis statistik penelitian secara parsial antara perputaran piutang terhadap rentabilitas. H o : β=0: Perputaran piutang tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas H 1 : β≠0: Perputaran piutang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas b. Menentukan tingkat signifikan Tingkat signifikantaraf nyata α yang digunakan dalam penelitian ini adalah 5 atau 0,05 karena dinilai cukup mewakili hubungan variabel–variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikan yang umum digunakan dalam suatu 75 penelitian. Oleh karena tingkat signifikantaraf nyata α adalah 5, maka tingkat kepercayaantingkat keyakinan dalam penelitian ini adalah 95. c. Menentukan statistik tabel dan statistik uji Menentukan statistik tabel berarti mencari nilai t tabel , yaitu dengan melihat nilai t pada tabel distribusi t dengan dk = n-k- 1 dan α untuk uji dua pihak two tail test = 0,05. Sedangkan menentukan statistik uji berarti mencari nilai t hitung , yaitu dengan melihat tabel Coefficients pada output SPSS atau dihitung dengan rumus sebagai berikut: dimana : t 1hitung = nilai t hitung antara variabel X 1 dan Y t 2hitung = nilai t hitung antara variabel X 2 dan Y r y1.2 = koefisien korelasi parsial antara X 1 dan Y,dimana X 2 dianggap tetap r y2.1 = koefisien korelasi parsial antara X 2 dan Y,dimana X 1 dianggap tetap n = jumlah sampel k = jumlah variabel independenbebas 76 d. Menetapkan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis Kriteria penetapan daerah penerimaan dan penolakan hipotesis adalah sebagai berikut: • Jika t hitung t tabel atau t hitung -t tabel ,maka H ada di daerah penolakan H 1 diterima Gambar 3.4 Daerah Penolakan H Uji t • Jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel ,maka H ada di daerah penerimaan H 1 ditolak Gambar 3.5 Daerah Penerimaan H Uji t 77 e. Menarik kesimpulan Dasar untuk menarik kesimpulan adalah sebagai berikut: • Ho diterima atau H 1 ditolak, jika: a. -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel , hal ini berarti masing-masing variabel X tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. b. probabilitas Sig. tingkat signifikan 0,05, hal ini berarti variabel- variabel X secara parsial tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. • Ho ditolak atau H 1 diterima, jika: a. t hitung t tabel atau t hitung -t tabel ,hal ini berarti masing-masing variabel X memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. b. probabilitas Sig. tingkat signifikan 0,05, hal ini berarti variabel- variabel X secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel Y. 78

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum PT.Suryaputra Sarana Bandung

4.1.1 Sejarah PT.Suryaputra Sarana Bandung

PT.Suryaputra Sarana bermula dari sebuah perusahaan dagang dengan nama PD.Surya Motor, didirikan oleh almarhum Bapak Setiawan Sumadihardja pada tanggal 1 April 1980 dan beralamat di Jalan Pesantren Wetan No.7 Bandung. Pada bulan Februari 1986, PD.Surya Motor pindah ke Jalan Jenderal Sudirman No.776-778 dan berganti nama menjadi PT.Suryaputra Sarana yang merupakan sebuah showroom mobil Mitsubishi. PT.Suryaputra Sarana didirikan berdasarkan Akta No. 8 tanggal 7 April 1989 dengan notaris Nanny Sukarja, S.H., akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-360-HT.01.01, tanggal 22 Januari 1990 serta telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 29 tambahan No. 1323, tanggal 10 April 1990. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami perubahan dengan akta notaris yang sama No.8 tanggal 6 Maret 1998 mengenai peningkatan modal dasar, akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. C2-5813-HT.01.04, tanggal 3 Juni 1998. Seiring dengan perkembangan zaman dan kian maraknya industri otomotif serta didukung oleh tenaga-tenaga profesional maka perusahaan dagang ini pun berkembang. Tahun 2000, ibu Teten Herawati sebagai pemilik sekaligus direktur