ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT UNILEVER INDONESIA, Tbk

  

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN PERSEDIAAN DAN

PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP MODAL KERJA PADA PT

UNILEVER INDONESIA, Tbk

  

Sri Rahayu, Mahsina, Susi Tri Wahyuni

  Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilakukan pada PT. Unilever Tbk.Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pelaksanaan perputaran persediaan, perputaran piutang dan modal kerja juga untuk mengetahui pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang berpengaruh terhadap modal kerja baik secara parsial maupun simultan pada PT. Unilever Tbk. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode deskriptif, verifikatif dengan pendekatan kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh simultan perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap modal kerja. Hasil penelitian membuktikan bahwa perputaran piutang ada pengaruh secara parsial terhadap modal kerja dibandingkan dengan perputaran persediaan. Variabel yang dominan memiliki pengaruh terhadap modal kerja pada PT. Unilever Indonesia Tbk adalah perputaran piutang.

  Kata Kunci : Perputaran persediaan, perputaran piutang, modal kerja

ABSTRACT

  The research was conducted at PT. Unilever Tbk. The purpose of this study that

determine the implementation of inventory turnover, working capital turnover and also to

determine the effect on working capital either partially or simultaneously on the PT. Unilever

Tbk. The method used in this research is descriptive method, verikatif with quantitative

approach. The results of this study indicate that there is a simultaneous influence of inventory

turnover and receivable turnover to working capital. The result of research proves that

  

receivable turn over there is partial influence to working capital compared with inventory

turnover. The dominant variable has an effect on working capital is the receivable turnover.

  Keywords: inventory turnover, receivables turnover, working capital PENDAHULUAN

  Krisis keuangan global yang telah mengubah tatanan perekonomian dunia. Salah satu sektor industri yang terkena dampak krisis global adalah industri manufaktur.PT. Unilever Indonesia, Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Industri.Setiap perusahaan termasuk PT. Unilever Indonesia,Tbk selalu membutuhkan modal kerja, karena perusahaan tidak memiliki modal kerja yang cukup akan dapat menghambat kegiatan operasional sehari-harinya, bahkan untuk memperbesar penjualan dan memperoleh pendapatan tertunda.Agar kontinuitas proses produksi dan penjualan terus berjalan maka pimpinan perusahaan atau manajer harus mampu menetapkan modal kerja sesuai dengan kebutuhan operasi perusahaan.Piutang merupakan elemen penting dari modal kerja. Menurut Syamsudin (1994:48), piutang adalah semua klaim dalam bentuk uang terhadap perorangan, organisasi atau debitur lainnya. Persoalan persediaan yang perlu dipecahkan adalah bagaimana perusahaan mampu memprediksi dengan tepat kebutuhan akan bahan baku dan barang jadi, bagaimana perusahaan dapat menyediakan persediaan tepat waktu dan sesuai kebutuhan.Tinggi rendahnya perputaran persediaan mempunyai pengaruh langsung terhadap besar kecilnya modal kerja perusahaan.

  TINJAUAN PUSTAKA Penelitian Terdahulu

  Penelitian terdahulu yang sesuai dan dapat memberikan acuan terhadap penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh :Selfianah,Verawati, dan Zhendy.

  Persediaan

  Persediaan barang adalah elemen yang sangat penting dalam perusahaan terutama dalam penentu harga pokok penjualan pada perusahaan dagang ataupun perusahaan manufaktur baik berskala kecil maupun skala besar. Menurut Machfoed (1995:223), yang dimaksud persediaan adalah harta perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan untuk dijual, untuk digunakan didalam proses produksi, dan sedang dalam proses produksi.

  Perputaran Persediaan

  Perusahaan yang kegiatannya tidak hanya membeli dan menjual barang dagangan melainkan juga memproduksi barang maka perusahaan ini pada akhir tahun akan mempunyai persediaan bahan mentah, barang dalam proses dan barang jadi. Terhadap persediaan- persediaan ini juga dapat dianalisis dengan prosedur yang sama dengan persediaan barang dagangan. untuk barang jadi maka turnover-nya dapat dihitung dengan cara yang sama dengan perhitungaan turnover persediaan barang dagangan yaitu membagi harga pokok penjualan dengan rata-rata persediaan.

  Pengertian Piutang

  Piutang merupakan aktiva yang lancar (likuid) dalam kelompok aktiva lancar. Dalam disebabkan karena jumlah transaksi penjualan kredit yang dilakukan perusahaan mempengaruhi jumlah piutang. Piutang diperoleh perusahaan berasal dari penjualan kredit, sedangkan hilang atau lenyapnya piutang terjadi akibat adanya piutang yang tak tertagih yang kemudian dihapuskan. Soemarso (2004:338), piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan.

  Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

  Penjualan secara kredit akan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan, terutama timbulnya piutang yang mengakibatkan penerimaan kas dimasa yang akan datang. Kelancaran penerimaan piutang dan pengukuran baik tidaknya investasi dalam piutang dapat diketahui dari tingkat perputarannya. Piutang yang terdapat dalam suatu perusahaan akan selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang akan menunjukkan berapa kali piutang yang timbul sampai piutang tersebut dapat tertagih kembali kedalam kas perusahaan. Darsono (2004:59), perputaran piutang adalah seberapa kali saldo rata-rata piutang dikonversikan ke dalam kas selama periode tertentu.

  Modal Kerja

  Pengertian modal kerja telah banyak dikemukakan oleh para ahli, karena modal kerja yang juga berfungsi sebagai biaya operasional setiap perusahaan, sangat penting untuk kelancaran jalannya perusahaan. Jumingan (2006:66), pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancar terhadap utang jangka pendek. Kelebihan ini disebut modal kerja bersih (net working capital). Kelebihan ini merupakan jumlah aktiva lancar yang berasal dari utang jangka panjang dan modal sendiri. Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan kemungkinan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar daripada utang jangka pendek dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka pendek serta menjamin kelangsungan usaga dimasa mendatang.

  Hubungan Perputaran Persediaan terhadap Modal Kerja

  Pengendalian persediaan barang merupakan fungsi manajerial yang sangat penting karena bagi sebagian perusahaaan industri maupun dagang persediaan merupakan kekayaan terbesar perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan persediaan merupakan salah satu faktor keberhasilan perusahaan. Persediaan sebagai salah satu elemen modal kerja merupakan aktiva yang selalu dalam keadaan yang berputar. Perputaran persediaan akan berpengaruh terhadaap besar kecilnya modal kerja yang dibutuhkan untuk membelanjai perusahaan tersebut. Tingkat perputaran persediaan yang rendah menunjukkan adanya investasi (modal kerja) yang besar pada persediaan, sebaliknya perputaran persediaan yang tinggi memerlukan semakin

  Pengaruh tingkat perputaran persediaan terhadap modal kerja cukup penting bagi perusahaan. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:218) didalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan yang menyatakan bahwa, makin kecil atau rendah tingkat perputaran persediaan, maka kebutuhanmodal kerja makin tinggi, demikian pula sebaliknya.

  Hubungan Perputaran Piutang terhadap Modal Kerja

  Pentingnya piutang didalam perusahaan cukup besar, karena piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa secara kredit akan menguntungkan perusahaan. Piutang yang merupakan aktiva lancar adalah akun yang selalu dalam keadaan berputar. Perputaran piutang akan berpengaruh kepada besar kecilnya modal kerja. Tingkat perputaran piutang yang rendah menunjukkan adanya investasi (modal kerja) yang besar pada piutang, sebaliknya perputaran piutang yang tinggi memerlukan semakin sedikitnya investasi (modal kerja) yang terikat dalam persediaan.

  Seperti halnya peprutaran persediaan mempengaruhi modal kerja, tingkat perputaran piutang juga mempengaruhi modal kerja. Seperti yang dikemukakan oleh Kasmir (2010:114) didalam bukunya Pengantar Manajemen Keuangan yang menyatakan bahwa, makin tinggi rasio menunjukan bahwa modal kerja yang ditanam dalam piutang makin rendah (dibandingkan dengan tahun sebelumnya) dan tentunya kondisi ini baik bagi perusahaan. Sebaliknya jika rasio makin rendah maka ada over investment dalam piutang.

  METODE PENELITIAN Populasi Penelitian

  Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono,2014). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan Keuangan (Neraca dan Laba Rugi) dari pertama kali perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesa (BEI) yaitu pada tahun 1981-2016 atau selama 30 periode.

  Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

  (Sugiyono,2014). Dalam penentuan sampel, teknik yang digunakan adalah teknik “purposivesampling” yang berarti bahwa pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu. (Sakaran,2006). Berikut kriteria yang telah ditentukan oleh peneliti :

  1. Data yang diambil merupakan data terbaru, yang telah diaudit dan dipublikasikan.

  3. Sampel yang diambil sebanyak sepuluh periode karena sudah dianggap representatif (mewakili) untuk dilakukan penelitian.

  Jenis dan Sumber Data

  Data yang digunakan untuk memenuhi keperluan penelitian ini bersumber dari data sekunder yang diambil dari laporan tahunan PT. Unilever Indonesia yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia.Sumber data yang digunakan untuk memenuhi keperluan penelitian ini di peroleh dari: Bursa Efek Indonesia, Literatur, Dokumentasi.

  Teknik Analisis Data

  Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskriptif dan Verifikatif pendekatan kuantitatif. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel X

  1 dan X

  2

  terhadap Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudiaan dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Sebelum melakukan uji hipotesis, sesuai dengan ketentuan bahwa dalam uji regresi linier berganda harus dilakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu penelitian tidak biasa dan untuk menguji kesalahan model regresi yang digunakan dalam penelitian.

  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Diskripsi Hasil Penelitian

  Statistik deskriptif merupakan bagian dari analisis data yang memberikan gambaran awal mengenai masing-masing variabel yang digunakan dalam penelitian. Deskripsi suatu data tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum dan standar deviasi dari setiap variabel dalam penelitian. Statistik deskriptif atas variabel penelitian dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini:

  

Tabel 1

Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

  N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Perputaran Persediaan 40 1,63 9,87 4,4418 2,12659 Perputaran Piutang 40 2,34 14,83 6,8545 3,51316 Modal Kerja Bersih 40 -7900020 1044439 -1237498 1758741,348 Valid N (listwise)

40 Sumber: Peneliti (2017)

  Analisis Regresi Linier Berganda

  Teknik analisis pada penelitian ini menggunakan Regresi linier berganda, hasil perhitungan dengan bantuan program komputer SPSS, dan diperoleh hasil seperti pada tabel 2 berikut ini:

  

Tabel 2

Analisis Regresi Linier Berganda

Koefisien Std. Korelasi Partial No. Variabel

  2 Regresi Error R r

  1. Konstan -448906 370426.5

  X 1 (Perputaran Persediaan)

  2. -877843 92140.298 -0.843 0.7106 2 3.

  X (Perputaran Piutang) 453802.1 55774.396 0.801 0.6416 Sumber: Peneliti (2017) UJI HIPOTESIS Uji F (Uji Kelayakan Model)

  

Tabel 3

Hasil Analisis Pengaruh Secara Simultan

  b

ANOV A

  Sum of Model Squares df Mean Square F Sig. a

  1 Regression 8,8E+013 2 4,379E+013 49,027 ,000 Residual

  3,3E+013 37 8,932E+011 Total 1,2E+014

  

39

a. Predictors: (Constant), Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan b. Dependent Variable: Modal Kerja Bersih

  Sumber: Peneliti (2017) Uji t

  Untuk mengetahui pengaruh dari masing-masing variabel bebas secara parsial atau individu terhadap variabel terikat digunakan analisis uji t.

  

Tabel 4

Hasil Analisis Varians Hubungan Secara Parsial

1 Variabel t hitung Sig

X (Perputaran Persediaan) -9.527 0.000

  X 2 (Perputaran Piutang) 8.136 0.000 Sumber: Peneliti (2017) Uji Koefisien Determinasi Parsial

  Untuk mengetahui variabel mana yang paling dominan pengaruhnya diantara variabel

  1

  2

  bebas perputaran persediaan (X ) dan perputaran piutang (X ) terhadap modal kerja (Y), maka d apat dilihat dari rangking koefisien regresi yang distandartkan (β) atau Standardized

  

Of Coefficients Beta dari masing-masing variabel bebas. Didapat hasil lain bahwa perputaran

  piutang (X

  2 ) lebih dominan berpengaruh 90,6% dibanding dengan perputaran persediaan (X 1 )

  terhadap modal kerja (Y). Hal ini disebabkan karena hasil koefisien β dari perputaran persediaan (X

  1 ) -1,061 yang berarti semakin lemah variasi varibel bebas dalam menerangkan

  variabel terikat dibandingkan dengan perputaran piutang (X 2 ) terhadap modal kerja (Y).

  SIMPULAN

  Berdasarkan analisis hasil penelitian dan pembahasan tentang pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap modal kerja pada PT. Unilever Indonesia, Tbk, maka penelitian menyimpulkan:

  1. Tidak ada pengaruh secara parsial perputaran persediaan terhadap modal kerja pada PT.

  Unilever Tbk. Arah hubungan perputaran persediaan dengan modal kerja adalah negatif. Sedangkan variable perputaran piutang menunjukkan adanya pengaruh secara parsial perputaran piutang terhadap modal kerja pada PT. Unilever Tbk. Arah hubungan perputaran piutang dengan modal kerja adalah positif.

  2. Terdapat pengaruh secara simultan perputaran persediaan dan perputaran piutang terhadap modal kerja pada PT. Unilever Tbk. Hubungan keterikatan antara variabel bebas perputaran persediaan dan perputaran piutang secara bersama-sama dengan modal kerja (Y) sangat tinggi. perputaran piutang. Koefisien Beta Standardize variable perputaran piutang dengan modal kerja lebih besar dari nilai Beta Standardize variabel perputaran persediaan dengan modal kerja.

  SARAN

  Berdasarkan kesimpulan penelitian, peneliti memberikan saran bagi para investor yang ingin menanamkan modalnya di pasar modal dan peneliti yang mendalami tentang pasar modal sebagai berikut:

  1. Sebaiknya PT. Unilever Tbk memperhatikan kinerja keuangannya dengan serius dan sungguh-sungguh, terutama pada perputaran persediaan yang menjadi unsur penting dalam pengelolaan masalah modal perusahaan.

  2. Hasil penelitian ini merekomendasikan kepada investor, bahwa dalam menanamkan modal ke sebuah perusahaan perlu melihat aspek rasio-rasio keuangan yang mencerminkan kinerja dan nilai perusahaan. Investor harus lebih hati-hati dan cermat dalam memilih perusahaan yang akan dijadikan lahan investasi. Analisis investor sangat diperlukan dalam mengambil keputusan. Investor harus mencari informasi yang akurat dan cermat terhadap suatu perusahaan

DAFTAR PUSTAKA

  Alisjahbana, Armida S 2008, Menyikapi Krisis Global, Diakses pada 05 januari, 2012 dari

  World Wide Web:

  Ambarwati, Sri Dwi Ari 2010, Manajemen Keuangan Lanjut, Edisi Satu, Graha Ilmu, Yogyakarta.

  Amin Widjaja Tunggal, Drs, Ak, MBA 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta. Baridwan, Zaki 2004, Intermediate Accounting Pengantar Akuntansi, Buku 2, Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta. Brigham, Eugene F 2006, Financial Management (Theory and Practice), Tenth Edition, Thomson Learning Inc. Darsono dan Azhari 2004, Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan, ANDI, Yogyakarta. Donald E, Kieso, dkk 2002, Akuntansi Intermediate, Erlangga, Jakarta. Ghozali, Imam, 2011, AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19, EdisiKelima, UniversitasDiponegoro, Semarang. Hery 2009, Akuntansi Keuangan Menengah, Bumi Aksara, Jakarta. Jumingan 2009, Analisis Laporan Keuangan, Bumi Aksara, Jakarta. Kasmir 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta. Kasmir 2010, Pengantar Manajemen Keuangan, Prenada nadia Group, Jakarta.