Latar Belakang PENGEMBANGAN LKS (LEMBAR KERJA SISWA) MODEL INKUIRI TERBIMBING MATERI POKOK OPTIKA

4 Pemanfaatan media pembelajaran Fisika terutama alat peraga dan lembar kerja siswa sangat diperlukan untuk mengefektifkan kegiatan pembelajaran. Media yang efektif digunakan hendaknya mampu meningkatkan aktifitas dan minat belajar siswa. Untuk mendapatkan media yang efektif dapat digunakan LKS yang disusun menggunakan model dan metode tertentu. Ada beberapa kekurangan yang terdapat pada LKS pembelajaran fisika yang beredar di sekolah, diantaranya mengenai kelengkapan sajian isi pembelajaran dan kurang tepatnya sintak yang digunakan. Untuk kelengkapan sajian isi pembelajaran, berdasarkan analisis dalam Standar Isi tahun 2006, suatu sajian pembelajaran dapat berjalan secara optimal jika terdapat kesesuaian Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, kelengkapan pemilihan materi, adanya contoh penerapan konsep, adanya soal latihan untuk pendalaman konsep, adanya alat evaluasi serta adanya umpan balik terhadap keberhasilan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran diperlukan adanya kesesuaian antar komponen dalam suatu sajian pembelajaran yang dipadukan dengan suatu model pembelajaran yang sesuai. Pada kenyataannya, banyak LKS yang dipakai di sekolah-sekolah mengandung isi pembelajaran yang kurang mematuhi KTSP. Kebanyakan LKS yang ada hanya menyajikan ringkasan materi dan soal latihan saja. Kondisi yang tidak sama antara kondisi sekolah yang ideal dengan kondisi sekolah-sekolah yang ada di daerah menyebabkan materi yang disajikan kurang sesuai dengan kenyataan. Kemudian kurang tepatnya kegiatan yang dilakukan dalam LKS. Kegiatan yang harus dilakukan siswa dalam LKS yang 5 beredar di sekolah seringkali tidak sesuai dengan gaya belajar siswa yang ada di daerah, sehingga siswa kesulitan dalam menggunakan LKS untuk mendukung pembelajarannya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dapat dirumuskan masalah dalam pengembangan ini adalah : “diperlukan LKS model inkuiri terbimbing materi pokok optika” agar dapat membelajarkan materi optika lebih efektif dan menarik.

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan pengembangan ini adalah membuat LKS materi pokok optika dengan menerapkan model inkuiri terbimbing.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian pengembangan ini adalah: 1. Bagi siswa, tersedianya alternatif sumber belajar yang dapat digunakan secara individu atau bersama kelompok belajarnya untuk mencapai penguasaan kompetensi. 2. Bagi guru, tentunya LKS ini dapat membantu efektivitas pembelajaran fisika dan memotivasi untuk lebih memberikan keberagaman sumber belajar bagi siswa. 6

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang Lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pengembangan adalah proses menerjemahkan spesifikasi desain ke dalam suatu wujud fisik tertentu. Pengembangan yang dimaksud berupa pembuatan LKS pembelajaran fisika berbasis model inkuiri terbimbing. 2. Model inkuiri terbimbing yang digunakan adalah suatu proses untuk memperoleh dan mendapatkan informasi dengan melakukan observasi dan atau eksperimen untuk mencari jawaban atau memecahkan masalah terhadap pertanyaan atau rumusan masalah. 3. Materi pokok yang disajikan dalam penelitian ini adalah materi fisika SMAMA materi pokok optika. 4. Objek penelitian pengembangan pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Way Lima. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Pembelajaran

Media pembelajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran, maka media itu disebut media pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan, fungsinya untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi. Media mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sebagai alat bantu untuk dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi yang disampaikan oleh guru, mengarahkan dan meningkatkan perhatian siswa, serta mengefektifkan dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Fungsi media pembelajaran yang utama adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi kondisi dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. 8 Sejalan dengan pengertian tersebut, Rossie dan Breidle dalam Sanjaya 2009: 204 juga mengemukakan bahwa “Media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti radio, televisi, buku, dan sebagainya”. Namun demikian, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja, tetapi juga hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat memperoleh pengetahuan. Seperti yang diungkapkan Gerlach dan Ely dalam Arsyad 2007: 3 yang mengatakan bahwa: Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Mempersempit cakupan pengertian media, AECT Association of Education and Communication Technology dalam Sadiman 2006: 19 menjelaskan bahwa: ”Dengan masuknya berbagai pengaruh kedalam khazanah pendidikan seperti ilmu cetak-mencetak, tingkah laku behaviorisme, komunikasi, dan laju perkembangan teknologi elektronik, media dalam perkembangannya tampil dalam berbagai jenis format modul cetak, film, televisi, film bingkai, film rangkai, program radio, komputer dan seterusnya masing-masing dengan ciri- ciri dan kemampuanya sendiri”. Pada hakikatnya proses belajar adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari pengirim kepada penerima. Sesuai dengan beberapa pengertian media di atas, secara umum media adalah segala bentuk perantara yang dapat menyampaikan pesan atau informasi, yang cakupannya tidak hanya sebatas alat dan bahan saja, tetapi juga manusia dan segala sesuatu yang dapat