Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (Lks) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Hidrolisis Garam

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS)
BERBASIS INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI
HIDROLISIS GARAM

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

OLEH
ABDURROHIM
1111016200014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2016

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada:

Keluarga tersayang:
Ayahku H. Abdul Aziz dan Ibuku Hj. Ni’mah
Semoga selalu dalam ridha dan lindungan Allah SWT sebagaimana ayah dan ibu
selalu melindungiku dalam murninya cinta dan tulusnya kasih sayang
yang ayah dan ibu berikan padaku.
Saudara dan Keponakanku
Hasan Basri, Rima Karimah, Ahmad Munawar, Ria Ruqoyyah, Abdul Muhyi, dan
Luthfiah Azizah

Keluarga besarku

Para Dosen dan Guruku

Sahabat-sahabatku dan Rekan-Rekan Pendidikan Kimia Angkatan 2011 UIN
Jakarta

Almamaterku:
Program Studi Pendidikan Kimia.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

v

ABSTRAK

Abdurrohim (NIM: 1111016200014). Pengembangan Lembar Kegiatan
Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam.
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
berbasis inkuiri terbimbing pada materi hidrolisis garam serta mengetahui respon
siswa terhadap LKS yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif melalui tiga tahap yaitu tahap persiapan, pengembangan, dan
evaluasi. Pada tahap persiapan dihasilkan analisis kompetensi dasar (KD) dengan
indikator pembelajaran yang telah diintegrasikan dengan tahapan inkuiri
terbimbing untuk dijadikan acuan dalam mengembangkan LKS. Pada tahap
pengembangan dihasilkan LKS yang telah divalidasi oleh 3 orang dosen dan 3
orang guru kimia. Pada tahap evaluasi, LKS yang telah divalidasi diuji cobakan
kepada 41 orang siswa kelas XI MIA 2 SMAN 1 Parung. Produk divalidasi dan
direspon berdasarkan aspek kelayakan isi, kegrafisan, bahasa, dan inkuiri
terbimbing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa LKS yang dikembangkan

berdasarkan 4 aspek yaitu aspek kegrafisan memperoleh persentase sebesar
84,39%, aspek kelayakan isi memperoleh persentase sebesar 81,47%, aspek
inkuiri terbimbing memperoleh persentase sebesar 81,22% dan aspek bahasa
memperoleh persentase sebesar 79,39%. Secara keseluruhan, rata-rata persentase
LKS yang dikembangkan sebesar 81,62% termasuk dalam kategori layak dengan
kriteria sangat baik.
Kata kunci: LKS; Inkuiri Terbimbing; Hidrolisis Garam; Deskriptif.

vi

ABSTRACT
Abdurrohim (NIM: 1111016200014). Development of Student’s Activity
Sheet (LKS) Based on Guided Inquiry on Salt Hydrolysis.
This research is aimed to produce Student’s Activity Sheet (LKS) based on
guided inquiry on salt hydrolysis and to know the students’ response on developed
Student’s Activity Sheet. The method used in this research is Descriptive Study
through three phases: preparation, development, and evaluation. An analysis of
Basic Competence (KD) with indicators that had been integrated with Guided
Inquiry stage for being used as reference in developing Student’s Activity Sheet
had been produced during the preparation stage. The development stage had

produced worksheets that had been validated by 3 lecturers and 3 chemistry
teacher. On the evaluation stage, the worksheets that had been validated was
tested on 41 students of XI MIA 2 of SMAN 1 Parung. Products were validated
and were responded based on properness of contents, design, language, and
guided inqury. The results showed that the worksheets had ben developed based
on four aspects: 84,39% on design aspect, 81,47% on properness of contents
aspects, 81,22% on guided inquiry aspect and 79,39% on language aspect.
Overall, the average percentage of the worksheets that had been developed was
81,62%. That value included in the proper category with the very well criteria.
Keywords : LKS; Guided Inquiry; Salt Hydrolysis; Descriptive.

vii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Rasa syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT, Yang Maha
Pemurah lagi Maha Penyayang. Bersyukur atas limpahan taufiq, hidayah, dan
inayah-Nya sehingga sampai saat ini kita masih dalam keadaan sehat wal afiat dan

dalam benteng iman dan islam. Shalawat dan salam semoga terhaturkan pada
baginda Rasulullah Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya serta
para pengikutnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penyusunan skripsi yang berjudul “Pengembangan Lembar
Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Inkuiri Terbimbing Pada Materi Hidrolisis Garam”
dapat terselesaian dengan baik. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan
skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari
berbagai pihak, baik dalam bentuk moril, material, maupun spiritual. Oleh karena
itu, perkenankanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan semoga Allah
SWT memberikan rahmat-Nya kepada:
1. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Baiq Hana Susanti, M.Sc., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Alam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Burhanudin Milama, M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Kimia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Tonih Feronika, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
ilmu, masukan, bimbingan, dan perhatiannya kepada penulis selama

penyusunan skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya.
5. Evi Sapinatul Bahriah, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan ilmu, saran, bimbingan dan perhatiannya selama penyusunan
viii

skripsi ini, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaikbaiknya.
6. Nanda Saridewi, M.Si., selaku validator yang telah memvalidasi LKS dan
instrumen angket repon, memberikan ilmu dan masukannya selama
penelitian.
7. Buchori Muslim, M.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi LKS dan
instrumen angket respon, memberikan ilmu dan masukannya selama
penelitian.
8. Salamah Agung, Ph.D., selaku validator yang telah memvalidasi LKS,
memberukan ilmu dan masukannya selama penelitian.
9. Nita Karmilasari, S.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi LKS,
memberikan ilmu dan masukan selama penelitian.
10. Lina Marlina, S.Pd., selaku validator yang telah memvalidasi LKS,
memberikan ilmu dan masukan selama penelitian.
11. Dra. Lismaili Amir., selaku validator yang telah memvalidasi LKS,

memberikan ilmu dan masukan selama penelitian.
12. Ikhwan Setiawan, S.Pd., selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Parung yang
telah memberikan izin kepada penulis untuk melalukan penelitian di sekolah
tersebut.
13. Muhamad Gunawan, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang
Kurikulum yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan uji
coba terbatas.
14. Puji Rahmawati, S.Si., selaku Guru Bidang Studi Kimia di SMA Negeri 1
Parung yang telah membantu penulis dalam melaksanakan uji coba terbatas.
15. Sadar, S.Pd., selaku Kepala Laboran Kimia di SMA Negeri 1 Parung yang
telah membantu penulis dalam melaksanakan uji coba terbatas.
16. Kedua orang tua tercinta bapak H. Abdul Aziz, S.E dan ibu Hj. Ni’mah,
terima kasih yang sebesar-besarnya atas semua kasih sayang, pengorbanan,
perhatian, pengertian, dan dorongan baik moriil serta materiil, semangat,
dan do’a yang selalu kalian berikan setiap saat.

ix

17. Kakak, Adik, dan Keponakanku tersayang, Hasan Basri, Rima Karimah,
Ahmad Munawar, Ria Ruqoyyah, Abdul Muhyi dan Lutfiah Azizah yang

telah memberikan semangat dan perhatiannya serta do’a yang selalu kalian
berikan setiap saat.
18. Anisa Saida, yang selalu berbagi ilmu dan saling membantu dalam
menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dalam mengerjakan skripsi.
19. Seluruh teman-teman bimbingan Pak Tonih, Rekan-rekan Pengurus
Association of Chemistry Education (ACE) UIN Jakarta Periode 2014, dan
Seluruh keluarga besar kimia 2011 yang juga sedang berjuang meraih
kesuksesannya, dimanapun kalian berada, terima kasih telah memberikan
banyak pelajaran dan pengalaman berharga kepada penulis, Semoga Allah
SWT mengumpulkan kita dalam kebaikan.
20. Serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu, yang telah
membantu hingga tersusunnya karya ini.
Mudah-mudahan segala bentuk partisipasi dari berbagai pihak terkait dapat
menjadi berkah dan semua kebaikan di balas oleh Allah SWT. Masih banyak cacat
dan cela pada skripsi ini. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diperlukan demi perbaikan. Semoga karya ini dapat bermanfaat, Aamiin.
Wassalamua’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, April 2016

Penulis


x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING ...................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI ............................................................... iii
SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI .................................................... iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ................................................................................v
ABSTRAK ............................................................................................................ vi
KATA PENGANTAR ........................................................................................ viii
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL ...............................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .....................................................................1

B. Identifikasi Masalah ............................................................................5
C. Pembatasan Masalah ...........................................................................5
D. Rumusan Masalah ...............................................................................5
E. Tujuan Penelitian ................................................................................5
F. Manfaat Penelitian .............................................................................6

BAB II KAJIAN TEORITIS, PENELITIAN RELEVAN, DAN KERANGKA
BERPIKIR
A. Kajian Teoritis ....................................................................................7
1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ......................................................7
a. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ..............................7
b. Fungsi Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....................................8
c. Tujuan Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ...............9
d. Bentuk-bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS) .......................9
e. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa
(LKS) ....................................................................................11

xi

f. Prosedur Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ....14

g. Hal-hal yang Diperhatikan dalam Menyusun Lembar
Kegiatan Siswa (LKS)............................................................18
h. Evaluasi dan Revisi ................................................................19
2. Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ................................................20
a. Pengertian Inkuiri Terbimbing ...............................................20
b. Tahapan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ...........................21
c. Karakteristik Inkuiri Terbimbing ...........................................22
3. Hidrolisis Garam ..........................................................................24
a. Pengertian Hidrolisis Garam ..................................................24
b. Jenis Hidrolisis Garam ...........................................................25
c. Penentuan Rumus Hidrolisis Garam ......................................27
B. Penelitian Relevan ............................................................................32
C. Kerangka Berpikir.............................................................................35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ...........................................................37
B. Metode Penelitian .............................................................................37
C. Objek dan Subjek Penelitian .............................................................37
D. Desain Penelitian ..............................................................................37
1. Tahap Persiapan ...........................................................................38
2. Tahap Pengembangan ..................................................................39
3. Tahap Evaluasi .............................................................................40
E. Teknik Pengumpulan Data................................................................43
F. Instrumen Penelitian .........................................................................43
1. Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar .....................................43
2. Lembar Wawancara Terstruktur ..................................................44
3. LKS Kimia yang Dikembangkan .................................................45
4. Lembar Validasi Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing ...................................................................................45
5. Lembar Penilaian LKS .................................................................46
6. Lembar Angket Respon Siswa .....................................................48
xii

G. Teknik Pengolahan Data ...................................................................48
1. Pengolahan Data Penilaian LKS ..................................................48
2. Pengolahan Data Angket Respon Siswa ......................................49
H. Teknik Analisis Data ........................................................................50
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian .................................................................................51
1. Tahap Persiapan ..........................................................................51
2. Tahap Pengembangan .................................................................55
3. Tahap Evaluasi ............................................................................67
B. Pembahasan ......................................................................................74
1. Proses Pengembangan Produk ....................................................74
2. Penilaian Hasil Pengembangan Produk ......................................79
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan .......................................................................................85
B. Saran .................................................................................................87

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................88
LAMPIRAN ..........................................................................................................92

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Media dan Bahan Belajar .......................17
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir ..........................................................................36
Gambar 3.1 Bagan Desain Penelitian Pengembangan LKS ...............................42
Gambar 4.1 Cover depan LKS sebelum dan sesudah direvisi ............................58
Gambar 4.2 Halaman sampul pada LKS ...........................................................59
Gambar 4.3 Daftar Isi pada LKS ........................................................................59
Gambar 4.4 Peta Konsep pada LKS ...................................................................60
Gambar 4.5 Petunjuk Penggunaan LKS .............................................................60
Gambar 4.6 Halaman Awal Bagian LKS ...........................................................61
Gambar 4.7 Tahap Penyajian Masalah dalam LKS ............................................61
Gambar 4.8 Lembar Diskusi dalam LKS ...........................................................62
Gambar 4.9 Kegiatan Eksperimen dalam LKS ..................................................62
Gambar 4.10 Tahap Analisis Data dalam LKS ....................................................63
Gambar 4.11 Tahap Evaluasi Hipotesis dalam LKS ............................................64
Gambar 4.12 Tahap Menyimpulkan dalam LKS..................................................64
Gambar 4.13 Teori dalam LKS ............................................................................64
Gambar 4.14 Evaluasi dan Latihan Mandiri dalam LKS .....................................65
Gambar 4.15 Lampiran dalam LKS .....................................................................65
Gambar 4.16 Daftar Pustaka dalam LKS .............................................................66
Gambar 4.17 Cover Belakang dalam LKS ...........................................................66
Gambar 4.18 Grafik Persentase Hasil Penilaian Kelayakan Isi LKS ...................71
Gambar 4.19 Grafik Persentase Hasil Penilaian Tata Bahasa ..............................72
Gambar 4.20 Grafik Persentase Hasil Penilaian Kegrafisan LKS........................73
Gambar 4.21 Grafik Persentase Hasil Penilaian Inkuiri Terbimbing ...................74

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................43
Tabel 3.2 Kisi-kisi Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ....................................... 44
Tabel 3.3 Kisi-kisi Lembar Wawancara Terstruktur .............................................. 45
Tabel 3.4 Kisi-kisi Lembar Validasi Tahapan Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing ..........................................................................................45
Tabel 3.5 Kisi-kisi Lembar Penilaian LKS ..............................................................47
Tabel 3.6 Kisi-kisi Angket Siswa Terhadap LKS berbasis Inkuiri Terbimbing
pada Materi Hidrolisis Garam .............................................................48
Tabel 3.7 Kriteria Penskoran Skala Guttman ......................................................49
Tabel 3.8 Respon Skala Empat............................................................................49
Tabel 3.9 Kriteria Interpretasi Skor ....................................................................50
Tabel 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ................................................51
Tabel 4.2 Rekapitulasi Wawancara Terhadap Guru Kimia .................................53
Tabel 4.3 Kompetensi Dasar pada Materi Hidrolisis Garam ..............................54
Tabel 4.4 Penentuan Desain LKS ........................................................................55
Tabel 4.5 Materi yang Dimuat dalam LKS Hidrolisis Garam Berbasis Inkuiri
Terbimbing ..........................................................................................57
Tabel 4.6 Hasil Validasi LKS oleh Ahli ..............................................................67
Tabel 4.7 Data Sebelum dan Sesudah Validasi ...................................................67
Tabel 4.8 Hasil Persentase Rata-rata Penilaian LKS...........................................69
Tabel 4.9 Kriteria Hasil Persentase per Komponen Indikator Angket
Pengembangan LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi
Hidrolisis Garam .................................................................................70

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Wawancara Terstruktur .................................................93
Lampiran 2 Hasil Koding Wawancara .............................................................106
Lampiran 3 Rubrik Penilaian Analisis Kebutuhan Bahan Ajar .......................113
Lampiran 4 Lembar Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ......................................118
Lampiran 5 Hasil Pengolahan Data Analisis Kebutuhan Bahan Ajar ..............121
Lampiran 6 Analisis Indikator Hidrolisis Garam .............................................124
Lampiran 7 Analisis Konsep Hidrolisis Garam ...............................................128
Lampiran 8 Struktur Makro ..............................................................................135
Lampiran 9 Analisis Wacana ...........................................................................136
Lampiran 10 Lesson Sequence Map ..................................................................151
Lampiran 11 LKS Berbasis Inkuiri Terbimbing ................................................153
Lampiran 12 Lembar Validasi LKS oleh Ahli ...................................................197
Lampiran 13 Lembar Validasi LKS oleh Praktisi ..............................................206
Lampiran 14 Lembar Angket Respon Siswa ......................................................209
Lampiran 15 Hasil Validasi LKS oleh Ahli dan Praktisi ...................................211
Lampiran 16 Hasil Perhitungan Validasi LKS oleh Ahli ...................................245
Lampiran 17 Hasil Perhitungan Validasi LKS oleh Praktisi ..............................247
Lampiran 18 Hasil angket respon siswa .............................................................249
Lampiran 19 Hasil Perhitungan Angket Respon Siswa .....................................253
Lampiran 20 Hasil Jawaban Siswa dalam LKS .................................................265
Lampiran 21 RPP Hidrolisis Garam Pertemuan ke 1 .........................................267
Lampiran 22 RPP Hidrolisis Garam Pertemuan ke 2 .........................................283
Lampiran 23 Hasil Observasi Praktikum ...........................................................308
Lampiran 24 Surat-surat Penelitian ....................................................................310
Lampiran 25 Foto Kegiatan Penelitian ...............................................................315

xvi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA merupakan pembelajaran yang menekankan pada
pemberian pengalaman langsung artinya pembelajaran yang diharapkan
adalah berpusat pada siswa. Siswa aktif dalam proses “mencari tahu” dan
“berbuat”, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya dalam
memahami konsep dan memperoleh pemahaman yang lebih mendalam
(Zulfiani, 2009, hal. 48).
Pembelajaran kimia merupakan salah satu pembelajaran IPA yang dalam
prosesnya melibatkan peran siswa untuk memahami suatu konsep kimia.
Pemahaman siswa terhadap konsep kimia dapat di bentuk melalui keaktifan
siswa dalam proses “mencari tahu” dan “berbuat” seperti kegiatan eksperimen
atau demonstrasi yang dapat membantu siswa dalam mengkonstruksikan
pengetahuan yang dimilikinya. Hal ini sesuai dengan Assriyanto (2014, hal.
90) yang menyatakan bahwa, “Siswa tidak hanya sekedar menerima
informasi yang diberikan oleh guru tetapi siswa melibatkan diri dalam proses
untuk menemukan ilmu itu sendiri dan harus terampil menerapkan
pengetahuannya dalam menghadapi masalah kehidupan dan teknologi”.
Dalam kegiatan belajar mengajar peran guru sebagai pengarah sangat
diperlukan agar proses pembelajaran dapat terlaksana dengan baik. Guru
berfungsi sebagai fasilitator untuk memberikan kesempatan kepada siswa
dalam menemukan atau menerapkan ide-ide mereka sendiri. Selain itu, guru
harus kreatif dalam pembelajaran, agar siswa dapat termotivasi dan aktif
dalam belajar.
Berdasarkan hasil wawancara guru, pembelajaran kimia saat ini sudah
baik dan sesuai antara materi dengan tujuan pembelajaran. Dalam proses
pembelajaran siswa cukup aktif dan antusias, hal ini disebabkan karena materi
kimia dapat diterapkan melalui praktikum, sehingga menarik minat siswa
untuk belajar. Akan tetapi, menurut Pratiwi (2015, hal. 32) menyatakan

1

2

bahwa, “Dalam pembelajaran di kelas siswa lebih diarahkan untuk menghafal
informasi, akibatnya kemampuan berpikir siswa menjadi berkurang”.
Assriyanto (2014, hal. 90) menambahkan bahwa penggunaan model atau
metode pembelajaran kurang mendorong siswa untuk ikut terlibat langsung
dalam proses belajar, hal ini menyebabkan hasil yang dicapai kurang
maksimal dan keaktifan siswa serta kemampuan yang dimiliki siswa kurang
terlihat.
Salah satu faktor yang secara langsung bersinggungan dengan kegiatan
pembelajaran siswa di kelas dan mempengaruhi kemampuan siswa adalah
keberadaan sumber belajar (Kurnia, 2014, hal. 43). Dalam PP nomor 19 tahun
2005 Pasal 20, diisyaratkan bahwa guru diharapkan mengembangkan materi
pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses, yang
antara lain mengatur tentang perencanaan proses pembelajaran yang
mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan untuk mengembangkan
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP
adalah

sumber

belajar.

Dengan

demikian,

guru

diharapkan

untuk

mengembangkan bahan ajar sebagai salah satu sumber belajar (Direktorat
Pembinaan SMA, 2008, hal. 1).
Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah Lembar kegiatan
siswa (LKS). LKS berisi ringkasan materi dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik. LKS merupakan salah satu sarana untuk
membantu dan mempermudah dalam kegiatan belajar mengajar. Dengan
adanya LKS maka akan terbentuk interaksi yang efektif antara siswa dengan
guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas belajar dan prestasi belajar siswa
(Arafah, 2012, hal. 76). LKS yang disusun dapat dirancang dan
dikembangkan sesuai dengan kondisi dan situasi kegiatan pembelajaran yang
akan dihadapi. LKS juga merupakan media pembelajaran, karena dapat
digunakan secara bersama dengan sumber belajar atau media pembelajaran
yang lain (Widjajanti, 2008, hal. 1)

3

Fungsi LKS digunakan sebagai acuan untuk memandu pelaksanaan
kegiatan pembelajaran dan juga sebagai alat penilaian proses dalam
pembelajaran. Penilaian proses dapat diartikan sebagai penilaian terhadap
proses belajar yang sedang berlangsung, yang menekankan pada aktivitas dan
kreativitas siswa dalam memperoleh pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap untuk mencapai suatu tujuan (Sudaryono, 2012, hal. 90). Dengan
menggunakan LKS sebagai instrumen penilaian proses dapat membantu guru
dalam melakukan penilaian terhadap proses kerja dan hasil kerja siswa,
seperti hasil diskusi kelompok, kegiatan eksperimen, evaluasi dan latihan
mandiri. Dari hasil penilaian proses ini dapat membuktikan bahwa siswa
mampu memahami konsep dan mengkonstruksikan pengetahuannya lebih
mendalam.
Lembar kegiatan siswa (LKS) yang digunakan harus disesuaikan dengan
pendekatan pembelajaran IPA. Pendekatan pembelajaran yang disarankan
adalah pendekatan pembelajaran inkuiri. Dari beberapa jenis inkuiri, inkuiri
terbimbing adalah salah satu jenis inkuiri yang dapat diterapkan kepada
siswa, dimana siswa diberikan kesempatan untuk bekerja merumuskan
prosedur, menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri,
sedangkan dalam hal menentukan topik, pertanyaan dan bahan penunjang,
guru hanya berperan sebagai fasilitator (Suyanti, 2010, hal. 48).
Berdasarkan

hasil

wawancara

guru

terhadap

ketersediaan

dan

pemanfaatan LKS, kebanyakan LKS yang digunakan di sekolah tidak dibuat
sendiri oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan melainkan membeli ke
penerbit. LKS yang berasal dari penerbit biasanya berisi ringkasan materi,
soal, remedial dan pengayaan. Hasil analisis kebutuhan bahan ajar terhadap
LKS menyatakan bahwa berdasarkan 4 aspek dari komponen LKS,
diantaranya aspek struktur LKS, aspek komponen LKS percobaan, aspek
kreativitas siswa dalam belajar, dan aspek inkuiri terbimbing, memiliki
persentase rata-rata sebesar 27,3% dengan kriteria kurang baik. Hal ini
menunjukkan bahwa LKS yang beredar di sekolah masih kurang dalam

4

meningkatkan pemahaman siswa dan mengkonstruksikan pengetahuan yang
dimilikinya.
Berdasarkan hal tersebut, akhir-akhir ini upaya pengembangan LKS
sudah banyak dilakukan. Misalnya, Pratiwi (2015, hal. 36) yang
mengembangkan LKS praktikum berbasis inkuiri terbimbing pada pokok
bahasan larutan penyangga kelas XI IPA SMA, mengemukakan bahwa hasil
dari pengembangan LKS dari segi kelayakan isi, kebahasan, sajian dan
kegrafisan memiliki kualitas baik berdasarkan hasil validasi oleh ahli media,
ahli materi, reviewer, peer reviewer, dan uji coba terhadap siswa. Upaya lain
dilakukan oleh Andarwati (2013, hal. 173) mendapatkan kesimpulan dari
penelitiannya bahwa dengan menggunakan LKS berbasis pendekatan
penemuan terbimbing memiliki kualitas baik berdasarkan penilaian dari ahli
materi dan ahli media, dengan skor masing-masing sebesar 3,3 dan 3,375.
Sedangkan menurut hasil angket penilaian siswa memiliki perolehan skor
rata-rata 3,11 yang menunjukkan bahwa minat siswa menggunakan LKS ini
berada dalam kategori baik.
Materi hidrolisis garam dipilih karena sangat erat hubungannya dengan
kehidupan sehari-hari. Siswa mengetahui bahwa garam itu netral, tapi
ternyata ada yang bersifat asam dan basa. Hal ini disebabkan adanya ion H+
dan ion OH- yang mengidentifikasi sifat asam dan basa. Dalam hal ini, Ion H+
dan ion OH- yang dihasilkan tersebut tidak dapat diamati secara langsung.
Hal ini merupakan suatu hambatan bagi siswa untuk memahami konsep
tersebut. Oleh sebab itu dalam proses pembelajarannya guru harus bisa
mengonstruksikan pemahaman siswa agar konsep mudah diterima oleh siswa.
Dalam memahami materi ini, dibutuhkan pemahaman konsep dari materi
sebelumnya yang berkaitan, sehingga pengetahuan awal siswa dapat
terbangun. Oleh karena itu, diperlukan suatu bahan ajar yang dapat
menunjang proses pembelajaran dan dapat membantu siswa dalam
menemukan konsep siswa.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, maka penulis tertarik
untuk mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi

5

hidrolisis garam. Sehingga diharapkan LKS yang dikembangkan dapat
membantu siswa dalam memahami konsep hidrolisis garam.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Diperlukan faktor penunjang pembelajaran yang berupa bahan ajar untuk
membantu siswa dalam menemukan konsep.
2. Bahan ajar yang digunakan masih menekankan pada aspek konten.
3. Kurangnya bahan ajar seperti LKS yang mengembangkan kemampuan
ilmiah siswa.
C. Pembatasan Masalah
Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. LKS yang dikembangkan mengikuti tahapan pembelajaran inkuiri
terbimbing.
2. Materi yang dikembangkan dalam LKS adalah hidrolisis garam.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
akan merumuskan masalah penelitian yaitu:
1. Bagaimanakah mengembangkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada
materi hidrolisis garam?
2. Bagaimanakah respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri terbimbing
pada materi hidrolisis garam?
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk menghasilkan LKS berbasis inkuiri terbimbing pada materi
hidrolisis garam.
2. Untuk mengetahui respon siswa terhadap LKS berbasis inkuiri
terbimbing pada materi hidrolisis garam

6

F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian mengenai pengembangan LKS berbasis inkuiri
terbimbing diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru
Memberikan masukkan dan bahan pertimbangan untuk mengembangkan
LKS berbasis inkuiri terbimbing sebagai bahan ajar pada proses
pembelajaran hidrolisis garam atau materi lain.
2. Siswa
Memberikan pengalaman baru bagi siswa dalam menemukan konsep dari
materi hidrolisis garam. Siswa menjadi lebih mudah dalam memahami
materi dan dapat membangun pemahaman konsep sendiri.
3. Peneliti
Sebagai bahan rujukan untuk mengembangkan penelitian yang sama atau
yang lain.

BAB II
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERPIKIR
A. Kajian Teoritis
1. Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
a. Pengertian Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan salah satu bentuk
bahan ajar cetak yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
LKS merupakan materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa
sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut
secara mandiri (Setiawan, 2009, hal. 25). LKS juga dapat dikatakan
sebagai lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh
peserta didik. Tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus
jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya (Direktorat Pembinaan
SMA, 2008, hal. 13).
Menurut Prastowo (2013, hal. 204), LKS adalah suatu bahan ajar
cetak berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan
petunjuk-petunjuk pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus
dikerjakan oleh peserta didik yang mengacu pada kompetensi dasar
yang harus dicapai. LKS dapat berupa panduan untuk menuntun
peserta didik dalam pengembangan aspek kognitif maupun panduan
untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk
panduan eksperimen atau demonstrasi (Trianto, 2009, hal. 222).
Sehingga LKS tidak hanya dapat dipergunakan di dalam kelas,
melainkan dapat dipergunakan di luar kelas seperti laboratorium
maupun tempat lainnya yang dapat membantu siswa dalam
memahami materi.
Lembar kegiatan siswa (LKS) biasanya berisi petunjuk dan
langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas (Devi, 2009, hal.
32). Disamping itu, dalam LKS siswa dapat menemukan arahan yang
terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dalam LKS,
7

8

siswa pada saat yang bersamaan diberi materi dan tugas yang
berkaitan dengan materi tersebut (Setiawan, 2009, hal. 25)
Berdasarkan dari beberapa penjelasan mengenai definisi LKS,
dapat disimpulkan bahwa LKS merupakan salah satu bentuk bahan
ajar cetak berupa lembaran-lembaran kertas yang berisi materi ajar,
petunjuk dan langkah-langkah dalam menyelesaikan suatu tugas yang
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.
b. Fungsi Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS sebagai salah satu bahan ajar cetak yang digunakan dalam
proses pembelajaran tentunya memiliki fungsi diantaranya (Prastowo,
2013, hal. 205-206):
1) Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik,
namun lebih mengaktifkan peserta didik;
2) Sabagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik untuk
memahami materi yang diberikan;
3) Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih;
4) Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
Pendapat lain dikemukakan oleh Widjajanti (2008, hal. 2), bahwa
LKS sebagai media pembelajaran juga mempunyai beberapa fungsi,
diantaranya:
1) Merupakan alternatif bagi guru untuk mengarahkan pengajaran
atau memperkenalkan suatu kegiatan tertentu sebagai kegiatan
belajar mengajar;
2) Dapat digunakan untuk mempercepat proses pengajaran dan
menghemat waktu penyajian suatu topik;
3) Dapat mengetahui seberapa jauh materi yang telah dikuasai siswa;
4) Dapat mengoptimalkan alat bantu pengajaran yang terbatas;
5) Membantu siswa dapat lebih aktif dalam proses belajar mengajar;

9

6) Dapat membangkitkan minat siswa jika LKS disusun secara rapi,
sistematis, mudah dipahami oleh siswa, sehingga mudah menarik
perhatian siswa;
7) Dapat

menumbuhkan

kepercayaan

pada

diri

siswa

dan

meningkatkan motivasi belajar dan rasa ingin tahu;
8) Dapat mempermudah penyelesaian tugas perorangan, kelompok
atau klasikal karena siswa dapat menyelesaikan tugas sesuai
dengan kecepatan belajarnya;
9) Dapat digunakan untuk melatih siswa menggunakan waktu
seefektif mungkin;
10) Dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah.
c. Tujuan Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Selain memiliki fungsi, LKS juga memiliki tujuan. Ada empat
point yang menjadi tujuan penyusunan LKS yaitu (Prastowo, 2013,
hal. 206):
1) Menyajikan bahan ajar yang memudahkan peserta didik untuk
berinteraksi dengan materi yang diberikan;
2) Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan peserta
didik terhadap materi yang diberikan;
3) Melatih kemandirian belajar peserta didik;
4) Memudahkan pendidik dalam memberikan tugas kepada peserta
didik.
d. Bentuk-Bentuk Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas
tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Penyusunan LKS didasarkan pada perbedaan maksud dan tujuan
pengemasan materi, sehingga LKS memiliki berbagai macam bentuk
diantaranya (Prastowo, 2013, hal. 209-211):

10

1) LKS yang membantu peserta didik menemukan suatu konsep.
LKS jenis ini memuat apa yang harus dilakukan peserta didik,
meliputi melakukan, mengamati, dan menganalisis. Dalam LKS
ini terdapat pertanyaan-pertanyaan analisis yang membantu
peserta didik untuk mengaitkan fenomena yang mereka amati
dengan konsep yang akan mereka bangun dalam benak mereka.
Dalam penggunaannya, LKS ini didampingi sumber belajar lain
seperti buku.
2) LKS

yang

membantu

peserta

didik

menerapkan

dan

mengintegrasikan berbagai konsep yang telah ditemukan.
LKS ini digunakan untuk melatih siswa dalam menerapkan
konsep yang telah dipelajari sebelumnya dalam kehidupan seharihari.
3) LKS yang berfungsi sebagai penuntun belajar.
LKS bentuk ini berisi pertanyaan atau isian yang jawabannya ada
di dalam buku. Peserta didik akan dapat mengerjakan LKS
tersebut jika mereka membaca buku, sehingga fungsi utama LKS
ini adalah membantu peserta didik menghafal dan memahami
materi pembelajaran yang terdapat di dalam buku. LKS ini juga
sesuai untuk keperluan remediasi.
4) LKS yang berfungsi sebagai penguatan.
LKS bentuk ini diberikan setelah peserta didik selesai
mempelajari topik tertentu. LKS ini lebih mengarah pada
pendalaman dan penerapan materi pembelajaran yang terdapat di
dalam buku pelajaran. LKS ini juga cocok digunakan untuk
pengayaan.
5) LKS yang berfungsi sebagai petunjuk praktikum.
LKS ini berisi petunjuk praktikum yang dipisahkan ke dalam
buku tersendiri sebagai kumpulan LKS.

11

Pendapat lain dikemukakan oleh Devi (2009, hal. 32-35), bahwa
ada dua jenis bentuk LKS untuk pembelajaran IPA yaitu:
1) LKS eksperimen yaitu berupa lembar kegiatan yang memuat
petunjuk praktikum yang menggunakan alat-alat dan bahanbahan.
2) LKS non eksperimen yaitu berupa lembar kegiatan yang memuat
teks yang menuntun siswa melakukan kegiatan diskusi suatu
materi pembelajaran. Kegiatan menggunakan lembar kegiatan ini
dikenal dengan istilah D.A.R.T (Directed Activities Related to
Text) yaitu kegiatan-kegiatan yang berhubungan langsung dengan
teks atau wacana. Ada dua jenis D.A.R.T yaitu:
a) LKS

berbentuk

Reconstruction

D.A.R.T,

diantaranya

melengkapi teks, melengkapi diagram atau menyempurnakan
gambar, melengkapi tabel, meramalkan, menyempurnakan
teks yang tidak teratur, potong dan tempel gambar dan
mengacak
b) LKS berbentuk Analysis D.A.R.T, diantaranya: 1) Bentuk
LKS Text Marking Labelling dapat berupa Underlaying,
Labelling dan Segmenting, 2) Bentuk LKS Recording dapat
berupa Diagramatic Representation, Tabulator, Question,
dan Summary.
e. Langkah-langkah Penyusunan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses
pembelajaran menjadi lebih menyenangkan. Pembuatan LKS yang
inovatif dan kreatif harus memahami langkah-langkah dalam
menyusunnya. Berikut langkah-langkah dalam penyusunan LKS yaitu
(Prastowo, 2013, hal. 211-215):
1) Melakukan Analisis Kurikulum
Analisis

kurikulum

merupakan

langkah

pertama

dalam

penyusunan LKS. Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan

12

materi-materi mana yang memerlukan bahan ajar LKS. Umumnya
dalam menentukan materi dilakukan dengan cara melihat materi
pokok, pengalaman belajar, serta materi yang akan diajarkan.
Selain itu, kita harus mencermati kompetensi yang dimiliki
peserta didik.
2) Menyusun Peta Kebutuhan LKS
Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah
LKS yang harus ditulis serta melihat urutan LKS-nya. Urutan
LKS sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan.
3) Menentukan Judul-judul LKS
Dalam menentukan judul LKS dilakukan berdasarkan kompetensi
inti (KI) dan kompetensi dasar (KD), materi-materi pokok, atau
pengalaman belajar yang terdapat dalam kurikulum. Satu
kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS apabila
kompetensi dasarnya tidak terlalu besar. Besarnya kompetensi
dasar dapat di deteksi dengan cara menguraikan kompetensi dasar
ke dalam materi pokok. Kompetensi dasar yang digunakan adalah
KD 3.12 menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis
dan KD 4.12 merancang, melakukan dan menyimpulkan serta
menyajikan hasil percobaan untuk menentukan jenis garam yang
mengalami hidrolisis (Permendiknas No. 69, 2013). Jika materi
pokok yang didapatkan maksimal 4 materi pokok, maka
kompetensi dasar tersebut telah dapat dijadikan sebagai satu judul
LKS. Namun, jika materi pokok yang didapatkan lebih dari 4
materi pokok, maka perlu dipikirkan kembali untuk memecah
LKS menjadi dua judul LKS. Dalam LKS yang dikembangkan,
materi pokok yang disajikan adalah sifat-sifat hidrolisis garam,
jenis-jenis hidrolisis garam dan perhitungan pH larutan garam.
Karena LKS yang dikembangkan berbasis inkuiri terbimbing,
maka kompetensi dasar yang ditentukan dihubungkan dengan
tahapan

inkuiri

terbimbing

yaitu

menyajikan

masalah,

13

merumuskan masalah, membuat hipotesis, analisis data, evaluasi
hipotesis dan menyimpulkan. Dalam penelitian, judul LKS yang
dikembangkan adalah “Lembar Kegiatan Siswa Berbasis Inkuiri
Terbimbing pada Materi Hidrolisis Garam”.
4) Penulisan LKS
Penulisan LKS dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
a) Penentuan kompetensi dasar yang harus dikuasai.
b) Menentukan alat penilaian
Penilaian kita lakukan terhadap proses kerja dan hasil kerja
siswa yang mengacu kepada pendekatan pembelajaran yang
digunakan.
c) Penyusunan materi
Materi LKS sangat tergantung pada kompetensi dasar yang
akan dicapai. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung,
yaitu gambaran umum atau ruang lingkup substansi yang akan
dipelajari. Materi dapat diambil dari berbagai sumber seperti
buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian. Agar
pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dalam
LKS dapat ditunjukkan referensi yang digunakan supaya
siswa membaca lebih jauh tentang materi itu. Tugas-tugas
dalam LKS harus ditulis secara jelas untuk mengurangi
pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa
dapat melakukannya.
d) Penyusunan struktur LKS
Struktur LKS secara umum adalah sebagai berikut:
(1) Judul;
(2) Petunjuk belajar (petunjuk siswa);
(3) Kompetensi yang akan dicapai;
(4) Informasi pendukung;
(5) Tugas-tugas dan langkah-langkah kerja serta penilaian.

14

f. Prosedur Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Dalam

rangka

mengembangkan

LKS,

maka

kita

perlu

memperhatikan desain pengembangan dan langkah-langkah dalam
pengembangannya diantaranya (Belawati, 2003, hal. 23-25):
1) Menentukan Desain Pengembangan LKS
Ada 2 faktor yang perlu diperhatikan dalam mendesain LKS yaitu
tingkat kemampuan membaca siswa dan pengetahuan siswa. LKS
yang didesain akan dimanfaatkan siswa secara mandiri. Guru
hanya berperan sebagai fasilitator, siswa yang diharapkan
berperan aktif dalam mempelajari materi yang ada dalam LKS.
Jika desain yang dikembangkan terlalu rumit bagi siswa maka
siswa akan kesulitan dalam memahami LKS. Adapun batasan
umum yang dapat kita jadikan pedoman pada saat menentukan
desain LKS adalah sebagai berikut:
a) Ukuran
Gunakanlah ukuran kertas yang dapat mengakomodasi
kebutuhan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b) Kepadatan halaman
Halaman yang terlalu padat akan mengakibatkan siswa sulit
memfokuskan perhatian.
c) Penomoran
Adanya penomoran, membantu siswa dalam menentukan
judul, subjudul dan anak subjudul dari materi yang disajikan
dalam LKS. Saat mendesain LKS dapat memanfaatkan huruf
kapital atau penomoran untuk membedakan ketiga hal
tersebut.
d) Kejelasan
Materi dan instruksi yang disajikan dalam LKS dapat dibaca
oleh siswa. Sesempurna apapun materi yang disajikan, jika
siswa tidak bisa membaca dengan jelas, maka LKS tidak
akan memberikan hasil yang maksimal.

15

2) Langkah-langkah Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS)
Untuk mengembangkan LKS yang menarik dan dapat digunakan
secara maksimal oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran,
ada 4 langkah yang dapat dilakukan diantaranya yaitu (Setiawan,
2009, hal. 27-30):
a) Tentukan Tujuan Instruksional yang akan diturunkan dalam
LKS
b) Pengumpulan Bahan
Pada tahap ini, tentukan materi dan tugas yang akan
dimasukkan ke dalam LKS. Materi dan tugas yang
dimasukkan harus sesuai dengan tujuan instruksional yang
telah ditentukan.
c) Penyusunan Elemen
Pada tahap ini, mengintegrasikan desain dengan materi dan
tugas.
d) Pengecekan dan penyempurnaan
Sebelum memberikan kepada siswa, lakukan pengecekan
terhadap LKS yang sudah dikembangkan. Ada 4 variabel
yang harus dilihat sebelum dibagikan kepada siswa,
diantaranya:
(1) Kesesuaian desain dengan tujuan instruksional, artinya
desain yang ditentukan dapat mengakomodasi pencapaian
tujuan pembelajaran.
(2) Kesesuaian materi dengan tujuan instruksional, artinya
materi yang dimasukkan dalam LKS sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
(3) Kesesuaian elemen dengan tujuan instruksional, artinya
tugas dan latihan yang diberikan dapat menunjang
pencapaian tujuan pembelajaran.

16

(4) Kejelasan penyampaian, artinya LKS yang dikembangkan
mudah

dibaca

dan

tersedia

cukup

ruang

untuk

mengerjakan tugas.
Pendapat lain dikemukakan oleh Devi (2009, hal. 36),
menyatakan bahwa untuk mengembangkan LKS ada langkah-langkah
yang dapat diikuti, yaitu:
1) Mengkaji materi yang akan dipelajari siswa, seperti kompetensi
dasar (KD), indikator hasil belajar dan sistematika keilmuan.
2) Mengidentifikasi

jenis

keterampilan

proses

yang

akan

dikembangkan.
3) Menentukan bentuk LKS yang sesuai dengan materi.
4) Merancang kegiatan yang akan ditampilkan pada LKS sesuai
dengan keterampilan proses yang akan dikembangkan.
5) Mengubah rancangan menjadi LKS dengan tata letak yang
menarik, mudah dibaca dan digunakan.
6) Menguji coba LKS apakah sudah dapat digunakan siswa untuk
melihat kekurangan-kekurangannya.
7) Merevisi kembali LKS
Pendapat lain dikemukakan oleh Warsita (2008, hal. 226-227),
yang menyatakan bahwa dalam pengembangan media dan bahan
belajar, termasuk LKS, dikelompokkan ke dalam tiga tahap besar,
diantaranya: tahap perencanaan, tahap produksi dan tahap evaluasi.
Tahapan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut.

17

Perencanaan

Produksi

Evaluasi

Analisis
Kebutuhan

Persiapan

Evaluasi

Pelaksanaan

Revisi

Penyelesaian

Uji Lapangan

Penyusunan
GBIM & JM

Penulisan
Naskah

Gambar 2.1 Tahapan Pengembangan Media dan Bahan Belajar
a. Perencanaan
1) Analisis Kebutuhan adalah suatu kegiatan ilmiah yang
melibatkan berbagai teknik pengumpulan data dari berbagai
sumber informasi untuk mengetahui kesenjangan antara
keadaan seharusnya terjadi dengan keadaan yang senyatanya
terjadi.
2) Penyusunan Garis Besar Isi Media dan Jabaran Materi
merupakan acuan utama dalam tahap pengembangan media
dan bahan belajar. Komponen GBIM minimal berisikan
Kompetensi Dasar (tujuan pembelajaran umum), Indikator
keberhasilan (tujuan pembelajaran khusus), alternatif judul
media dan bahan belajar, dan referensi.
3) Penulisan Naskah ini disesuaikan dengan jenis media yang
berisi berbagai ketentuan mengenai produksi.
b. Produksi
1) Persiapan dilakukan untuk mempersiapkan segala sesuatunya
sehingga proses produksi berjalan lancar dan hasilnya
memuaskan.

18

2) Pelaksanaan merupakan kegiatan produksi yang secara rinci
melibatkan tenaga ahli/pembimbing.
3) Penyelesain melaksanakan kegiatan preview dan perbaikan
(revisi) program serta reproduksi (penggandaan).
c. Evaluasi
1) Evaluasi prasemester minimal tiga bentuk, yaitu evaluasi oleh
ahli, evaluasi orang per orang, dan evaluasi kelompok kecil
untuk mendapatkan informasi tentang berbagai kelemahan
media dan bahan belajar yang dikembangkan. Berbagai
kelemahan inilah yang akan dijadikan sebagai dasar untuk
melakukan perbaikan (revisi).
2) Uji Coba Lapangan pada intinya dilakukan untuk mengetahui
apakah program media dan bahan belajar yang dilembangkan
benar-benar berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau
tidak, sesuai/cocok dengan lingkungan dimana program
media dan bahan belajar tersebut akan digunakan atau tidak,
dan dapar mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan
atau tidak.
g. Hal-hal yang Diperhatikan dalam Menyusun Lembar Kegiatan
Siswa (LKS)
Steffen-Peter Ballstaedt menyatakan bahwa bahan ajar cetak
termasuk LKS harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut
(Direktorat Pembinaan SMA, 2008, hal. 18):
1) Susunan tampilan, yang menyangkut: Urutan yang mudah, judul
yang singkat, terdapat daftar isi, struktur kognitifnya jelas,
rangkuman, dan tugas pembaca.
2) Bahasa yang mudah, menyangkut: mengalirnya kosa kata,
jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, kalimat yang tidak
terlalu panjang.

19

3) Menguji pemahaman,

yang menyangkut: menilai melalui

orangnya, check list untuk pemahaman.
4) Stimulan, yang menyangkut: enak tidaknya dilihat, tulisan
mendorong pembaca untuk berfikir, menguji stimulan.
5) Kemudahan dibaca, yang menyangkut: keramahan terhadap mata
(huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan
teks terstruktur, mudah dibaca.
6) Materi instruksional, yang menyangkut: pemilihan teks, bahan
kajian, lembar kerja (worksheet).
h. Evaluasi dan Revisi
LKS yang sudah dibuat tidak langsung digunakan, melainkan
harus dilakukan evaluasi terhadap LKS tersebut. Evaluasi ini
dimaksudkan untuk mengetahui apakah LKS yang dikembangkan
telah baik ataukah masih ada hal yang perlu diperbaiki.
Komponen-komponen

yang

harus

dievaluasi

diantaranya

(Direktorat Pembinaan SMA, 2008, hal. 28):
1)

Komponen kelayakan