Prosedur Pengeluaran Kas Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Perhubungan Kota Medan

4. Memaraf meminta tanda tangan pengesahan persetujuan pembayaran di bukti pengeluaran kas 5. Meminta pengesahan pejabat yang berhak menyetujui pembayaran di bukti pengeluaran kas 6. Untuk pembayaran melalui bank dibuatkan cek giro 7. Menandatangani meminta tanda tangan pejabat yang berhak setuju bayar pada cek giro 8. Mencatat pada buku kas atau buku besar keuangan setiap jumlah pengeluaran 9. Membuat laporan dalam bentuk Realisasi Anggaran untuk selanjutnya dilaporkan kembali ke kantor walikota Dokumen-dokumen pendukung yang digunakan pada prosedur pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Kota Medan terdiri dari: 1. Kwitansi penagihan yang segera harus dibayar 2. Kwitansi pembayaran dan bukti penerimaan lainnya merupakan dokumen sebagai tanda bukti pembayaran 3. Surat Perintah Pencairan Dana SP2D yang diterbitkan oleh bendahara pejabat instansi yang memiliki kewenangan 4. Bukti transfer merupakan dokumen atau bukti apabila pembayaran dilakukan melalui transfer antar bank 5. Buku besar pengeluaran kas merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat atau menggolongkan semua transaksi atas kejadian yang berhubungan dengan pengeluaran kas 6. Buku besar pembantu merupakan catatan yang diselenggarakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat transaksi – transaksi dan kejadian yang berisi rincian item buku besar untuk setiap rekening yang dianggap perlu 7. Bukti pembayaran PPh Pasal 21 dan 22 Untuk bisa menyusun suatu manual atau pedoman tentang sistem dan prosedur pencatatan kas, maka terlebih dahulu harus diadakan analisa tentang fungsi daripada pengeluaran kas tersebut. Sehubungan dengan hal tersebut, Ruchiyat Kosasi, Auditing, Prinsip Accounting, 2001 :102 mengemukakan, sebagai berikut : 1. Pengeluaran kas harus diperinci agar dapat disusun suatu ikhtisar laporan dan pencatatan, dari kedalam jurnal pengeluaran kas. 2. Dalam perusahaan kecil, pos-pos debet dapat berasal dari voucher register, jurnal pembelian buku pembelian, atau dari perincian faktur- faktur terpisah dari prosedur jurnal ataukah catatan harian. Jadi buku jurnal atau pencatatan pengeluaran kas dipakai sebagai kontrol chek terhadap buku-buku tersebut di atas. 3. Sebagian besar pos-pos debet sebagai lawan pengeluaran kas adalah pos- pos harta, utang dan biaya tetapi juga bisa berakibat pos debet pada kelompok rekening dalam neraca serta rugi laba. Catatlah pengeluaran kas dengan baik dan posting ke pos debet.

E. Pelaksanaan dan Prosedur Penerimaan dan Pengeluaran Kas

Penerimaan dan Pengeluaran Kas Dinas Perhubungan Kota Medan

1. Penerimaan Kas

Penerimaan kas pada Dinas Perhubungan Kota Medan bersumber dari: a. Retribusi Jasa Umum b. Retribusi Parkir Di Tepi Jalan Umum 1 Parkir Harian Tepi Jalan Umum 2 Parkir Insidentil c. Retribusi Pengujian Kendaraan Bermotor 1 Pengujian Kendaraan Bermotor 2 Pengujian Kendaraan Tidak Bermotor d. Retribusi Jasa Usaha e. Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah 1. Penggunaan Fasilitas Penunjang Terminal f. Retribusi Terminal 1 Retribusi Pelayanan Terminal g. Retribusi Tempat Khusus Parkir 1 Parkir Khusus Pelataran h. Retribusi Perizinan Tertentu i. Retribusi Izin Trayek 1 Retribusi Izin Trayek 2 Retribusi Izin Insidentil

2. Pengeluaran Kas

Pengeluaran kas pada Dinas Perhubungan Kota Medan baik keperluan operasi secara umum mencakup:

A. Belanja Tidak Langsung

Belanja Tidak Langsung terdiri dari: 1. Belanja Pegawai, mencakup: a Gaji dan Tunjangan Gaji Pokok PNS Uang Representasi b Tunjangan Keluarga Tunjangan Keluarga c Tunjangan Jabatan Tunjangan Jabatan d Tunjangan Fungsional Tunjangan Fungsional e Tunjangan Fungsional Umum Tunjangan Fungsional Umum f Tunjangan Beras Tunjangan Beras g Tunjangan PPhTunjangan Khusus Tunjangan PPh h Pembulatan Gaji Pembulatan Gaji