Latar Belakang Masalah Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas Pada Dinas Perhubungan Kota Medan
internal perusahaan yakni berupa suatu sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang baik.
Dengan adanya sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ini dapat diketahui bagaimana pergerakan keluar masuknya uang kas,
sehingga kontrol terhadap uang kas dapat berlangsung dengan baik. Adanya kontrol internal yang teratur terhadap posisi laporan keuangan
suatu perusahaan atau pada instansi pemerintah ,akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan penyelewengan atas kas. Pada dasarnya pengendalian
intern bukan dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan kesalahan yang terjadi, akan tetapi sistem pengendalian internal diterapkan untuk
menekankan terjadinya kesalahan dan penyelewengan dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadi kesalahan atas kas dapat diketahui.
Menurut Mulyadi, struktur pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga
kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Dari
definisi tersebut tujuan sistem pengendalian internal dapat dikelompokkan
menjadi dua, pertama pengendalian internal akuntansi internal accounting control yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Kedua pengendalian internal
administratif internal administrative control yang meliputi struktur
organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk
mendorong efisiensi dan dipatuhinya kebijakan manajemen suatu sistem dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas yang baik. Dengan adanya sistem
dan prosedur penerimaan dan pengeluaran kas ini dapat diketahui bagaimana pergerakan keluar masuknya uang kas, sehingga control terhadap uang kas
dapat berlangsung dengan baik. Adanya kontrol internal yang teratur terhadap posisi laporan keuangan
suatu perusahaan, akan dapat meminimalkan adanya kemungkinan penyelewengan atas kas.
Pada dasarnya pengendalian intern bukan dimaksudkan untuk meniadakan semua kemungkinan kesalahan yang terjadi, akan tetapi sistem
pengendalian internal diterapkan untuk menekankan terjadinya kesalahan dan penyelewengan dalam batas-batas yang wajar sehingga kalaupun terjadi
kesalahan atas kas dapat diketahui. Menurut Mulyadi, struktur pengendalian internal meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya
kebijakan manajemen. Dari definisi tersebut tujuan sistem pengendalian internal dapat dikelompokkan menjadi dua, pertama pengendalian internal
akuntansi internal accounting control yang meliputi struktur organisasi,
metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk menjaga kekayaan organisasi serta mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
Kedua pengendalian internal administratif internal administrative control
yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong efisiensi dan dipatuhinya
kebijakan manajemen. Berdasarkan asumsi diatas maka penulis menaruh
minat melakukanpenelitian dengan judul “Sistem Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada Dinas Perhubungan Kota Medan.”