seperti kanker, jantung, hipertensi, dan diabetes setelah ia dewasa nanti. Tidak hanya itu, anak juga dapat menderita kekurangan gizi dan mengalami
obesitas kegemukan.
G. Hubungan Karakteristik Ibu dengan Pertumbuhan Bayi
Umur adalah rentang kehidupan yang diukur dengan tahun, dikatakan masa dewasa awal adalah usia 18 tahun sampai 40 tahun, dewasa Madya adalah 41 sampai
60 tahun, dewasa lanjut 60 tahun. Umur adalah lamanya hidup dalam tahun yang dihitung sejak dilahirkan Umur adalah usia individu yang terhitung mulai saat
dilahirkan sampai saat berulang tahun. Jika dilihat dari sisi biologis, usia 18-25 tahun merupakan saat terbaik untuk hamil dan bersalin. Karena pada usia ini biasanya
organ-organ tubuh sudah berfungsi dengan baik dan belum ada penyakit-penyakit degenerative seperti darah tinggi, diabetes, dan lainnya serta daya tahan tubuh masih
kuat. Pendidikan ibu merupakan salah satu faktor untuk menilai kepahaman dan
pengetahuan ibu tentang asupan dan pemberian ASI kepada bayi. Hal tersebut sesuai dengan penelitian aeda ernawati yang menunjukan semakin tinggi pendidikan
ibu maka semakin tinggi pengetahuan tentang variasi makanan. Menurut Arini H 2012 Tingkat pengetahuan ibu yang rendah
mengakibatkan kurangnya pengetahuan ibu dalam menghadapi masalah, terutama dalam pemberian ASI ekslusif. Pengetahuan ini diperoleh baik secara formal
maupun informal. Sedangkan ibu-ibu yang mempunyai tingkat pendidikan yang lebih tinggi, umumnya terbuka menerima perubahan atau hal-hal baru guna
pemeliharaan kesehatannya. Pendidikan juga akan akan membuat seseorang
Universitas Sumatera Utara
terdorong untuk ingin tahu mencari pengalaman sehingga informasi yang diterima akan menjadi pengetahuan.
Menurut Notoatmodjo 2010 pendidikan adalah upaya persuasi atau pembelajaran kepada masyarakat agar mau melakukan tindakan-tindakan atau
praktik untuk memelihara mengatasi masalah dan meningkatkan kesehatannya. Perubahan atau tindakan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan yang di hasilkan
oleh pendidikan kesehatan ini di dasarkan pengetahuan dan kesadarannya melalui proses pembelajaran sehingga perilaku tersebut diharapkan akan berlangsung lama
long lasting dan menetap karena didasari oleh kesadaran. Memegang kelemahan dan pendekatan kesehatan ini adalah hasil lamanya karena perubahan perilaku
melalui proses pembelajaran yang pada umumnya memerlukan waktu lama. Pendidikan diperkirakan ada kaitannya dengan pengetahuan ibu menyusu
dalam memberikan ASI ekslusif, hal ini di hubungkan dengan tingkat pengetahuan ibu bahwa seseorang yang berpendidikan lebih tinggi akan mempunyai pengetahun
yang lebih luas di bandingkat tingkat pendidikan yang rendah. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan
kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah
orang tersebutuntuk menerima informasi. Notoadmojdo,2007. UU, No. 20 tentang Pendidikan, 2003 tingkat pendidikan di bagi dalam 3
katagori, yaitu : 1. Tinggi apabila responden telah menamatkan pendidikan Diploma atau
Sarjana
Universitas Sumatera Utara
2. Menengah apabila responden telah menamatkan pendidikan di Sekolah lanjutan atas atau sederajat
3. Dasar apabila responden telah menamatkan pendidikan SD, SMP, atau tidak menamatkan sekolah.
Menurut Chapman 1999 paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. Sedangkan menurut Manuaba 1999 paritas
atau para adalah wanita yang pernah melahirkan dan dibagi menjadi beberapa istilah:
1 Primipara yaitu wanita yang telah melahirkan sebanyak satu kali
atau melahirkan untuk pertama kali 2 Multipara yaitu wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup lebih
dari satu, di mana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali. Paritas 2 – 3 merupakan paritas paling aman ditinjau dari sudut kematian maternal.
Paritas 1 dan paritas tinggi lebih dari 3 mempunyai angka kematian maternal lebih tinggi. Lebih tinggi paritas, lebih tinggi kematian maternal
3 Grandemultipara yaitu wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali Jumlah kehamilan akan mempengaruhi kelahiran, jumlah
kelahiran akan mempengaruhi jumlah keluarga dan jumlah anggota keluarga mempengaruhi konsumsi pangan keluarga. Menurut BKKBN
jumlah anak yang baik adalah 2 orang. Dengan demikian pada keluarga yang mempunyai anak dua orang akan lebih bisa memenuhi kecukupan
makanan dibandingkan dengan keluarga yang mempunyai anak lebih dari dua orang anak. Jumlah kelahiran yang sering akan mempengaruhi status
gizi. Anak gizi kurang lebih banyak dijumpai pada keluarga dengan jumlah anak yang banyak. Pendapatan keluarga yang rendah mungkin
Universitas Sumatera Utara
mencukupi untuk anak satu atau dua orang saja tetapi tidak cukup untuk jumlah anak yang lebih dari tiga orang Menurut Suhardjo 1996 dalam Ali
Umar 2006, jumlah anggota keluarga yang banyak akan memperburuk keadaan dan menimbulkan masalah gizi dan kesehatan yang berhubungan
dengan ketidak cukupan pangan dan gizi.
H. Hubungan ASI Ekslusif Ibu Dengan Pertumbuhan Bayi