WLAN sama seperti sebuah kartu Ethernet yang tidak menggunakan kabel sebagai media penyambungnya, dimana pengguna berhubungan dengan server
melalui modem radio. Salah satu bentuk modem radio yaitu PC card yang digunakan untuk laptop.
Dengan adanya WLAN ini, maka biaya pengeluaran yang digunakan untuk membuat suatu infrastruktur jaringan dapat ditekan menjadi lebih rendah dan
mendukung suatu aplikasi jaringan mobile yang menawarkan berbagai keuntungan dalam hal efisiensi proses, akurasi, dan biaya pengeluaran.
3.4 Arsitektur WLAN
802.11
Arsitektur adalah salah satu faktor pendukung suksesnya sebuah jaringan WLAN. Dengan menggunakan arsitektur yang tepat, maka akan diperoleh stabilitas
dan kinerja yang terbaik dari jaringan tersebut. Arsitektur jaringan WLAN 802.11 terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan dalam menjalankan sebuah aplikasi
yaitu Network Interface Card NIC, Wireless Access Point AP, Independent Basic Service Set IBSS, Basic Service Set BSS, Extended Service Set ESS, dan
Distribution System DS.
3.4.1 Network Interface Card NIC
NIC merupakan kartu jaringan wireless yang berfungsi sebagai interface antara sistem operasi jaringan client dengan format interface udara ke AP. Kartu
jaringan ini mempunyai bentuk fisik yang disesuaikan dengan bagian interkoneksi pada komputer, baik berupa desktop personal komputer, laptop, atau bahkan
Universitas Sumatera Utara
Personal Digital Assistant PDA. Sebagai interface kartu ini dapat berkomunikasi dengan peralatan komputer lain.
3.4.2 Wireless Access Point AP
Pada WLAN, device transceiver disebut dengan Access Point AP dan terhubung dengan jaringan LAN melalui kabel, biasanya berupa kabel UTP. Fungsi
dari AP adalah mengirim dan menerima data, sebagai buffer data antara WLAN dengan wired LAN, serta berfungsi mengkonversi sinyal frekuensi radio menjadi
sinyal digital yang akan disalurkan melalui kabel atau disalurkan ke perangkat WLAN lain dengan dikonversi ulang menjadi sinyal frekuensi radio. Gambar 3.1
menunjukkan salah satu contoh AP.
Gambar 3.1 Access Point AP
3.4.3 Independent Basic Service Set IBSS
Jaringan paling sederhana dari WLAN 802.11 adalah jaringan Ad Hoc dimana komunikasi terjadi di antara dua perangkat atau lebih pada cakupan area
tertentu tanpa harus memerlukan sebuah AP atau server. Jaringan ini akan terbentuk
Universitas Sumatera Utara
apabila terminal notebook, desktop, atau PDA yang telah dilengkapi WLAN card saling terhubung tanpa melalui AP. Jaringan ini merujuk pada topologi Independent
Basic Service Set IBSS dimana salah satu node atau station akan ditunjuk sebagai proksi untuk melakukan koordinasi antar mode dalam sebuah grup. Komunikasi Ad
Hoc menggunakan media gelombang radio satu dengan yang lain, dan peralatan ini akan mengenal peralatan RF lain dalam cakupan sinyal yang saling berdekatan,
sehingga komunikasi dapat dilakukan. Gambar 3.2 menunjukkan jaringan Ad Hoc sederhana pada jaringan WLAN.
Contoh dari jaringan Ad Hoc adalah jaringan sebuah kantor yang tidak terlalu besar yang hanya terdiri dari satu lantai dan memiliki konfigurasi peer to peer. Peer
to peer WLAN hanya mensyaratkan NIC card di dalam setiap device yang terhubung ke jaringan dan komunikasi antar client dapat dilakukan.
Gambar 3.2 Jaringan Ad Hoc
3.4.4 Basic Service Set BSS
Komponen utama dari arsitektur WLAN 802.11 adalah jaringan BSS. Suatu jaringan BSS dapat terdiri dari satu atau lebih stasiun wireless dan paling sedikit ada
Universitas Sumatera Utara
satu AP yang bertindak sebagai Base Station seperti yang diperlihatkan pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3 Jaringan WLAN 802.11 dan Arsitekturnya
3.4.5 Extended Sevice Set ESS