BAB I
PENDAHULUAN
1.8. Latar Belakang
Pada saat ini dengan tingginya harga minyak tanah menyebabkan kualitas minyak tanah yang dijual dipasaran tidak sama karena bisa bercampur dengan
minyak lain seperti solar atau bensin. Kenaikan harga bahan bakar minyak BBM yang dilakukan oleh pemerintah per 2 Januari 2003 membuat masyarakat makin
terpukul . Daya beli mereka yang rendah mengakibatkan mereka kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar mesin perahu yaitu solar. Akibatnya sebagian dari
mereka mencampur bahan bakar minyak tanah kerosene dengan solar Darsopuspito S, 2005.
Pada saat ini banyak terjadi masalah – masalah pencampuran antara minyak tanah dengan solar. Hal ini terjadi dalam pendistribusian minyak tanah
yang dilakukan oleh para distribusi minyak tanah. Dan saat ini kenaikan harga minyak tanah mencapai Rp 7000 perliter sehingga harga ini sangat menyulitkan
masyarakat dalam membeli minyak tanah. Disamping itu harga solar relatif lebih kecil dibandingkan dengan minyak
tanah yaitu Rp 4500 perliter. Dengan adanya perbandingan harga yang cukup besar menyebabkan banyaknya pencampuran minyak tanah dengan solar.
Pencampuran ini sangat berpengaruh terhadap pembakaran minyak tanah yang tidak mencapai panas yang maksimum. Hal ini lah yang meresahkan masyarakat
yang menggunakan minyak tanah. Hal lain terhadap penggunaan solar yang bercampur dengan minyak tanah
juga sangat meresahkan masyarakat. Terutama masyarakat yang menggunakan solar sebagai bahan bakar kendaraan bermotornya. “Secara kimia terlihat
perbedaan terhadap rantai karbon yang berpengaruh yaitu dilihat dari rantai karbon pada hidrokarbon yang merupakan penyusun inti solar dan minyak tanah,
substitusi solar dengan minyak tanah bukanlah sesuatu yang di luar dugaan. Dari
Universitas Sumatera Utara
website Pertamina diketahui bahwa minyak tanah memiliki kandungan sulfur yang lebih rendah dibandingkan solar minyak tanah 0.2 wt sedangkan solar 0.5
wt. Ini berarti minyak tanah memiliki kemampuan pelumasan yang lebih buruk dibandingkan solar. Meski lebih baik untuk lingkungan, penggunaan minyak
tanah tanpa aditif pelumas akan menyebabkan komponen mesin lebih cepat aus dalam jangka panjang. Hal ini lah yang dapat merusak komponen mesin dan
merugikan masyarakat”Anto, 2004. Oleh karena banyaknya pencampuran ini, peneliti mau memperlihatkan
banyaknya minyak tanah yang tercampuran dengan bahan-bahan lainnya. Jika minyak tanah yang bercampur dengan solar maka kemampuan panas yang
dihasilkan minyak tanah tidak maksimum karena banyaknya pengotor yang terdapat dalam campuran minyak tanah. Campuran minyak tanah juga dapat
mengotori sumbu minyak lampu yang memakai campuran minyak tanah tersebut sehingga sangat merugikan masyarakat yang menggunakan kompor minyak.
..Hal ini lah menjadi bahan yang peneliti ingin menganalisa campuran tersebut. Peneliti menganalisa dengan alat sensor gas semikonduktor. Karena alat
sensor ini juga sangat sensitf terhadap gas – gas yang dihasilkan dari minyak seperti solar atau pun minyak tanah. Dalam hal ini sensor yang di gunakan adalah
sensor gas semikonduktor SnO
2
. Sensor gas semikonduktor SnO
2
secara luas digunakan untuk mendeteksi berbagai macam gas. Dalam mengidentifikasi beberapa jenis sensor gas
diperlukan beberapa sensor atau yang sering disebut dengan deret sensor untuk membentuk pola jenis dari gas yang dideteksi.
Penggunaan deret sensor membutuhkan daya dan dimensi yang relatif besar serta biaya yang relatif mahal. Hal ini dapat dihindarkan dengan
meningkatkan selektifitas dari satu sensor saja sehingga dengan menggunakan satu sensor saja dapat mendeteksi beberapa jenis gas Figaro Group, 2009.
Bahan – bahan berbasis oksida logam merupakan kelompok bahan yang sangat banyak diteliti dan diaplikasikan pada berbagai bidang. Bahan – bahan
oksida logam ini memilih potensi aplikasi yang sangat luas Maddu .A, 2009.
Universitas Sumatera Utara
1.9. Permasalahan