Minyak Tanah Penentuan Kadar Pencampuran Minyak Tanah Dengan Solar Menggunakan Sensor Gas Semikonduktor(TGS Figaro)

cincin dasar yang mengandung 6 atom karbon, dengan ikatan rangkap di antara setiap atom karbon lainnya sehingga terdapat 3 ikatan ganda dalam cincin dasar tersebut. Bila kedua cincin benzena tersebut bergabung akan membentuk senyawa naftalen. Senyawa ini mempunyai rumus C n H 2n-6 untuk molekul cincin tunggal dan C n H 2n-12 untuk molekul cincin ganda dan beraroma. Dengan adanya proses kimia dan fisika, minyak bumi mentah dapat diubah menjadi berbagai produk, seperti bensin, terdiri dari hidrokarbon C 6 hingga C 10 dari alkana rantai normal dan bercabang serta sikloalkana dan alkil benzen Nugroho A, 2006. Naftalen yang sebenarnya merupakan produk untuk menghilangkan bau busuk, anti jamur dan pencegah serangga ternyata juga memberikan dampak positif untuk peningkatan angka oktan dari bensin. Naftalen merupakan rangkaian hidrokarbon jenis aromatik bahkan dapat disebut polyaromatik dengan struktur kimia berbentuk cincin benzena yang bersekutu dalam satu ikatan atau dua orto lingkaran benzena dimana pada proses penggabungan tersebut kehilangan 2 atom C dan 4 atom H sehingga rumus kimianya menjadi C 10 H 8 . Secara fisik naftalen merupakan zat yang berbentuk keping kristal mudah menguap dan menyublim serta tak berwarna umumnya berasal dari minyak bumi atau batu bara. Karena bentuk struktur kimia naftalen serta sifat kearomatisa tersebut maka naptalene seperti halnya benzene, mempunyai sifat anti knock yang baik. Oleh sebab itu penambahan naftalen pada benzin akan meningkatkan anti knock dari bensin tersebut Raharjo T, 2009.

2.2 Minyak Tanah

Minyak tanah atau kerosin merupakan fraksi dari minyak bumi pada tingkat titik didih diantara 150 o C sampai dengan 300 o C. Bahan bakar ini merupakan fraksi diantara fraksi bensin dan fraksi minyak solar. Minyak tanah yang digunakan sebagai bahan bakar memiliki komposisi yang sebagian besar mengandung hidrokarbon alkana. Jika bahan bakar ini dibakar akan memberikan nyala yang terang, dengan api berwarna putih. Minyak tanah jenis ini dihasilkan langsung dari destilasi minyak mentah jenis parafin ataupun dari larutan ekstraksi destilasi dari campuran beberapa jenis minyak Universitas Sumatera Utara mentah. Cairan SO 2 merupakan solven yang sangat banyak digunakan untuk proses tersebut Wartawan, 2002. Napthane dipenuhi cycloparaffins. hanya C5 dan C6 Cycloparaffins, cyclopentanes ada di dalam minyak yang kurang murni sesungguhnya sumber yang utama dari material ini adalah minyak tanah kotor, dimana minyak tersebut dipisahkan oleh penyulingan kecil. bagaimanapun, cycloparaffins dapat dibuat oleh hydrogenation bersifat hidrokarbon aromatik. Asam naphthenic adalah bahan yang terdapat di minyak tanah kasar. Asam naphthenic ini oleh dari proses destilasi oleh perlakuan dengan soda kaustik dan pengasaman oleh garam sodium Board N, 2004. Komponen utama kerosin adalah paraffin, cycloalkanes naphtha serta senyawa aromatik, dimana parafin adalah komposisi terbesar, seperti yang ditunjukkan Tabel 1 [6]. Kerosin tersusun sekurang-kurangnya atas 12 karbon tiap molekul. Unsur pokok kerosin terutama sebagai hidrokarbon jenuh Gambar 1 yang terdiri atas tetrahidronaftalin Gambar 1a dan disikloparafin Gambar 1b. Hidrokarbon lain seperti aromatik dan cincin–cincin sikloparafin Gambar 1c atau sejenisnya. Ada juga diaromatik cincin aromatik yang terkondensasi, seperti pada naftalin Gambar 1d. Dan senyawaan dua cincin yang terisolasi dan sangat sedikit seperti pada bifenil. Tabel 2.1 Komposisi Minyak tanah Tipe Hidrokarbon Volume Parafin – parafin Normal 23 Bercabang 16 Monosiklik 31 Disiklik 11 Trisiklik Aromatik – aromatik Mononuklear 15 Dinuklear 3 Universitas Sumatera Utara Gambar 2.1 a tetrahidronaftalin, b disikloparafin, c sikloparafin, d naftalin, e bifenil Minyak tanah atau kerosin adalah bahan bakar minyak jenis distilat tidak berwarna dan jernih. Kerosin merupakan produk minyak bumi dengan titik didih antara 150 C sampai dengan 300 C dan memiliki berat jenis antara 0,79-0,83 grcm3 pada 60 F.

2.3 Solar