Indra Atmaja Putra Lubis : Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan, 2010.
BAB III TOPIK PENELITIAN
Dalam BAB III ini penulis akan membuat pembahasan mengenai pengawasan intern aktiva tetap yang dilakukan dengan cara membandingkan teori
yang diperoleh dari hasil tinjauan penulis ke PT.Asuransi Indo Trisaka.
A. Aktiva Tetap
Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan sebelumnya termasuk data-data yang dikumpulkan oleh penulis beserta hasil penelitian yang diperoleh dari
lapangan, maka pada bab ini penulis akan mencoba membahas objek penelitian yang dititikberatkan pada penerapan Standar Akuntansi Keuangan. Sesuai dengan
apa yang telah diuraikan pada bab sebelumnya bahwa dalam memperoleh aktiva tetap dapat dilakukan dengan beberapa cara. Begitu juga halnya dengan yang
dilakukan oleh PT.Asuransi Indo Trisaka. Menurut Mulyadi 2001 pengertian aktiva tetap adalah :
“Kekayaan perusahaan yang memiliki wujud, mempunyai manfaat ekonomis lebih dari satu tahun, dan diperoleh perusahaan untuk melaksanakn kegiatan
perusahaan, bukan untuk dijual kembali”. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia, 2002 pengertian aktiva adalah :
“ aktiva adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi di masa depan diharapkan
akan diperoleh perusahaan”.
Indra Atmaja Putra Lubis : Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan, 2010.
Dari pengertian di atas diperoleh suatu kesimpulan bahwa aktiva tetap mempunyai tiga sifat utama, yaitu :
1. Mempunyai kemungkinan masa manfaat di masa datang yang mempunyai
kemampuan sendiri maupun kombinasi dengan aktiva lainnya untuk menyumbangkan aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun
tidak langsung, 2.
Suatu perusahaan dapat memperoleh manfaat dan mengawasi manfaat tersebut,
3. Transaksi-transaksi menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut. Suatu aktiva yang memiliki nilai uang dan berbentuk fisik yang menjadi
milk perusahaan dinamakan aktiva berwujud misalnya tanah, gedung, mesin- mesin, peralatan kantor, kendaraan, dan lainnya. Aktiva yang tidak berwujud
dapat berupa hak atas sesuatu seperti hak paten, copyright, dan lain sebagainya. Menurut Niswonger, Warren, Reeve, Fess, 1994 pengertian aktiva tetap
adalah : “Aktiva adalah aktiva berumur panjang yang sifatnya permanent, yang digunakan
dalam operasi perusahaan dan yang dibeli bukan untuk dijual lagi dalam operasi normal perusahaan”.
Dari defenisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa aktiva tetap mempunyai kriteria antara lain :
a Berwujud,
b Dimiliki oleh perusahaan,
Indra Atmaja Putra Lubis : Sistem Pengawasan Intern Terhadap Aktiva Tetap Pada PT. Asuransi Indo Trisaka Medan, 2010.
c Masa operasinya lebih dari satu tahun atau dalam jangka waktu relative
lama, d
Nilainya besar, e
Tidak untuk dijual.
Menurut PT.Asuransi Indo Trisaka pengertian aktiva tetap adalah :
“ aktiva perusahaan yang sifatnya relatif tetap yang sifatnya berwujud, digunakan
dalam operasi perusahaan, dan yang dibeli bukan untuk dijual lagi”. Sesuai dengan perbandingan di atas, pengertian aktiva tetap pada
PT.Asuransi Indo Trisaka telah telah disesuaikan dengan Standar. Akuntansi Keuangan dimana aktiva tetap yang ada memiliki ciri-ciri sesuai dengan yang
dimaksudkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yaitu berwujud, dimiliki oleh perusahaan serta tidak dimaksudkan untuk dijual kembali.
B. Jenis-jenis aktiva tetap