Alasan dan Faktor Pendukung Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah hubungan antara individu baik laki-laki maupun perempuan yang sudah menikah ataupun yang belum menikah dengan orang lain yang bukan pasangannya. Pengertian berselingkuh dapat berbeda tergantung negara, agama, dan budaya.

2.1 Alasan dan Faktor Pendukung Perselingkuhan

Perselingkuhan tentu tidak terjadi secara spontanitas ataupun kebetulan. Hubungan perselingkuhan memiliki tahap-tahap tertentu dan tidak semua orang terbiasa dengan hubungan perselingkuhan. Sebagian orang baik perempuan maupun laki-laki pada awlanya menginnginkan kelak pasangan mereka dapat setia begitupun dengan mereka dalam menjaga teritori mereka dari adanya pihak ketiga. Oleh karena itu perlu kita telaah apa yang menjadikan seseorang, baik laki-laki dalam hal ini suami dan perempuan yakni istri memutuskan untuk berselingkuh atau menjalin hubngan dengan orang lain. Dilansir dari situs vemale.com umumnya laki-laki berselingkuh karena ketertarikan fisik, sedangkan perempuan lebih kepada emosional. Rata-rata laki-laki maupun perempuan beralasan bosan atau jenuh dengan hubungan yang mereka jalani, adapula yang beranggapan bahwa cintalah yang membuat mereka berselingkuh dengan kata lain mereka jatuh cinta kepada perempuan atau laki-laki lain, dan sebagian lagi mengatakan mereka tidak tahu dengan pasti mengapa mereka berselingkuh. Perselingkuhan dipandang sebagai sesuatu yang mengerikan, terkadang seseorang enggan untuk berkomentar ketika mereka ditanya bagaimana jika pasangan mereka berselingkuh. Dalam rumah tangga, adanya orang ketiga tentu tidak diharapkan. Perselingkuhan merupakan indikator ketidakberesan dalam rumah tangga. Berbagai beban, tekanan, dan problem hidup yang menumpuk dan bervariasi yang dialami pasutri di dalam rumah tangga mereka merupakan faktor utama; mulai dari masalah ekonomi, masalah anak, masalah keluarga besar bisa dari keluarga salah satu pihak atau malah kedua belah pihak, masalah psikis, komunikasi yang buruk, tempat tinggal terpisah di kota yang berjauhan, masalah pekerjaan, perbedaan status sosial dan pendidikan yang mencolok, perbedaan persepsi dan idealisme yang mencolok, terjebak pada rutinitas, kejenuhan, masalah seksual, dan masih banyak lagi. Belum lagi ketika ditemui kasus dari salah satu pasutri memiliki wanita idaman lain atau laki-laki idaman lain. Kehadiran kekasih lama juga memprakarssai timbulnya perselingkuhan, karena kehadirannya di saat terjadi kesenjangan berpeluang untuk menarik perhatian dari masing-masing pihak entah laki-laki atau si perempuan. Pasutri yang mengalami kesenjangan dan menceritakan hal tersebut pada kekasih lama mereka akan terlibat dalam jalinan emosional yang lebih besar yang membuat keduanya akan mulai mengingat masa lalu dan tanpa mereka sadari hubungan yang semakin lama semakin dekat itu membawa mereka dalam situasi keberpihakkan dan menimbulkan perselingkuhan. Memang terdapat banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut bisa terjadi. Bisa jadi media massa melalui televisi, koran atau tabloid menyuguhkan acara atau berita yang menceritakan tentang perselingkuhan , yang bisa saja menjadi contoh dan inspirasi yang tidak baik kepada penonton dan pembacanya. Sedangkan teknologi, semisal handphone, internet atau media sosial lainnya bisa dijadikan sarana dan media selingkuh yang mudah, cepat, efisien, dan efektif. Namun, tidak serta merta kita dapat menyalahkan media massa dan teknologi. Segala manfaat dan kegunaannya sangat bergantung pada manusia sebagai penggunanya.

2.2 Pihak yang Dipersalahkan