menilai secara objektif dan proporsional apa latar belakang dan penyebab orang tersebut melakukan perselingkuhan. Kita tak bisa memberi cap peselingkuh sebagai
orang bejat, tidak bermoral. Kehadiran wanita idaman lain atau pria idaman lain, baik yang masih single,
janda atau duda, ataupun sama-sama telah menikah, memang banyak dituding sabagai penyebab terjadinya perselingkuhan di dalam rumah tangga. Tidak sedikit istri yang
melabrak wanita selingkuhan suaminya, ataupun suami yang langsung ngamuk kepada pria selingkuhan istrinya, begitu mereka mengetahui perselingkuhan
pasangannya. Tapi, benarkah semua kesalahan itu harus ditimpakan kepada para WIL atau PIL? Kalau memang rumah tangga mereka baik-baik saja, dan pasangan mereka
pun baik-baik saja, kenapa sampai bisa masuk orang ketiga di tengah-tengah mereka? Kita tidak bisa serta merta memberi cap wanita idaman lain atau pria idaman
lain sebagai wanita atau pria penggoda, home broker perusak rumah tangga orang, gatel, rendahan, tak bermoral. Karena meskipun banyak wanita idaman lain atau pria
idaman lain yang berkarateristik seperti itu, tapi tidak sedikit juga wanita idaman lain atau pria idaman lain orang baik-baik.
Maka dari itu dalam perselingkuhan sulit untuk memastikan pihak mana yang mesti dipersalahkan, karena keduanya saling mendukung sehingga terjadi hal
tersebut. Contoh saja dengan ungkapan seperti apapun sang perempuan menggoda jika si laki-laki tidak menanggapinya maka tidak akan terjadi apa-apa, begitupun
sebaliknya seperti apapun sang laki-laki memaksa jika si peremmpuan tidak menanggapinya maka tidak pula terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Perselingkuhan
terjadi karena antara pihak laki-laki dan perempuan bersepakat untuk menjalani hubungan tersembunyi. Sekali lagi, permasalahan mengenai pihak mana yang mesti
dipersalahkan menjadi kabur, semua kembali kepada individu masing-masing.
2.3 Dampak Perselingkuhan dalam Rumah Tangga
Perselingkuhan suami dengan perempuan lain atau kawin lagi menjadi salah satu penyebab terjadinya kekerasan dalam rumah tangga. perselingkuhan dan kawin
lagi dapat menyebabkan istri mengalami kekerasan fisik, ekonomi, psikologis, dan seksual.
Perempuan yang suaminya memiliki hubungan dengan perempuan lain mengalami trauma psikologis karena dua faktor: pertama, ia merasa tidak dicintai dan
posisinya diambil alih orang lain; kedua, suami menjadi beruah, yang menunjukkan ada sesuatu yang kurang pada dirinya sebagai pasangan, yang melihat dirinya sebagai
perempuan yang sudah tidak menarik lagi. Di lain sisi pengabaian mengenai hak yang diberikan oleh suami kepada istri akan berimbas pada kedudukan anak-anak mereka.
Anak-anak akan menjadi korban atas permasalahan yang terjadi di antara orang tua mereka. Suami selain sebagai kepala keluarga, pemberi nafkah juga berperan dalam
mendidik serta memberi perhatian kepada anak-anaknya. Ketika seorang suami sudah tidak mempedulika lagi rumah tangganya, maka di saat itu pula terjadilah pengabaian
terhadap hak dan kebutuhan anak-anak. Maka jelaslah dari kasus perselingkuhan yang dilakukan pasutri akan berimbas pada orang-orang yang ada disekitar mereka,
akan ada pihak yang tersakiti, terlebih akan sangat berimbas bagi anak-anak mereka. Novel Di Balik Kerling Saatirah merupakan salah satu novel yang
menggambarkan kekerasan dalam rumah tangga timbul karena adanya orang ketiga. Orang ketiga di sini merupakan kekasih suami Saatirah. Suami Saatirah memutuskan
untuk berselingkuh dengan alasan bahwa ada sesuatu lain yang tidak ia dapatkan dari Saatirah. Hubungan yang terjalin karena kedekatan emosional, melalui cerita
mengenai keluarga membawa keduanya, baik Andro atau Shintia menjalin hubungan yang lebih dekat. Perselingkuhan keduanya turut membenarkan bahwa sebagian besar
hubungan perselingkuhan berawal dari kedekatan rekan di lingkungan pekerjaan. Terdapat dua kemungkinan ketika seseorang itu berselingkuh, yakni dengan
menyembunyikan atau membeberkan hubungan tersebut. Menyembunyikan dengan alasan menghindari pertengkaran, menjaga citra diri dan atau sebagai tantangan
tersendiri. Dalam novel ini Andro termasuk seorang laki-laki yang terbuka, ia menceritakan perihal keinginannya berselingkuh dengan perempuan lain. Alasan
bahwa ingin membahagiakan suami, maka terjadilah persetujuan oleh sang istri.
Namun, perselinggkuhan tetap menimbulkan dampak bagi salah satu pihak. Di sini Saatirah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga yang diprakarsai oleh
hasutan orang ketiga. Tindak kekerasan fisik, psikologis bahkan ekonomi diterima oleh saatirah, belum lagi ketika hal itu juga berdampak pada anak-anak dan orang-
orang disekitar Saatirah. Perselingkuhan bagaimanapun bentuknya tetap menjadi sebuah perilaku yang
dipandang negatif yang menimbulkan dampak negatif pula. Bahkan tidak sedikit perselingkuhan mengakibatkan adanya ketidakadilan gender. Namun, akan sulit
untuk menyalahkan salah satu pihak karena hal itu berlangsung karena kesepakatan kedua belah pihak.
BAB 3. ANALISIS STRUKTURAL