2.2 Konsep Dasar Perilaku
2.2.1 Definisi Perilaku Perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas makhluk hidup yang
bersangkutan. Perilaku manusia adalah aktivitas manusia yang mempunyai bentangan yang luas antara lain tertawa, menangis, berjalan, menulis, dan
membaca Notoatmodjo, 2005:43. Skinner dalam Notoatmodjo, 2005: 20 mengemukakan bahwa perilaku merupakan reaksi seseorang akibat dari stimulus.
Perilaku terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap makhluk hidup, kemudian makhluk hidup tersebut merespon. Perilaku manusia merupakan hal
yang kompleks karena perilaku adalah gabungan dari penghayatan dan aktivitas seseorang yang dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Bloom 1908 dalam Notoatmodjo 2005:27 membagi perilaku ke dalam 3 ranah yaitu pengetahuan kognitif, sikap afektif, dan praktik atau tindakan
psikomotor. Simpulan dari teori diatas adalah perilaku merupakan aktivitas dari makhluk hidup dan terjadi oleh proses stimulus dan respon.
2.2.2 Klasifikasi Perilaku Klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan menurut Becker
dalam Notoatmodjo 2005: 24 terdiri dari: a. Perilaku Hidup Sehat
Perilaku hidup sehat merupakan perilaku yang berkaitan dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan kesehatan seseorang.
b. Perilaku Sakit Perilaku ini merupakan respon seseorang terhadap sakit dan penyakit,
persepsi terhadap sakit, pengobatan penyakit, pengetahuan tentang penyebab dan gejala penyakit, dan usaha- usaha untuk teratasinya masalah kesehatan
yang dialami seseorang dalam keadaan sakit. c. Perilaku peran sakit
Perilaku peran sakit adalah segala aktivitas individu yang menderita sakit untuk memperoleh kesembuhan, mengenal atau mengetahui fasilitas sarana
pelayanan atau penyembuhan penyakit secara layak, dan mengetahui hak serta kewajiban orang yang sedang sakit karena memiliki peran roles.
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Notoatmodjo 2005:22 menyatakan bahwa perilaku kesehatan merupakan
suatu respon seseorang pada suatu stimulus berupa faktor dari luar seseorang sedangkan respon merupakan faktor yang berasal dari diri individu. Faktor
eksternal atau stimulus dapat berupa lingkungan fisik maupun nonfisik sosial, budaya, ekonomi, politik dan sebagainya. Pada faktor eksternal yang paling
berperan dalam pembentukan perilaku yaitu sosial maupun budaya. Faktor internal untuk merespon stimulus dari luar yaitu perhatian, pengamatan, persepsi,
motivasi, fantasi, sugesti dan sebagainya.
Lawrence Green dalam Notoadmojo 2005: 59 menganalisis bahwa faktor perilaku kesehatan ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu:
a. Faktor Predisposisi Disposing Factors Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya perilaku seseorang, antara lain
kepercayaan, nilai-nilai, tradisi, pengetahuan, sikap, keyakinan, dan lain-lain.
b. Faktor-faktor Pemungkin Enabling Factors Faktor-faktor yang memfasilitasi perilaku maupun tindakan seperti sarana dan
prasarana atau fasilitas untuk terjadinya perilaku kesehatan. c. Faktor-faktor Penguat Reinforcing Factors
Faktor-faktor yang mendorong serta memperkuat terjadinya perilaku seperti sikap dan perilaku para petugas kesehatan, para tokoh masyarakat, maupun
kebijakan pemerintah.
2.3 Konsep Dasar Motivasi