24 anak sebanyak 66,7 atau sebanyak 16 anak dapat mengucapkan dua kata atau lebih sesuai dengan isi gambar dengan kriteria penilaian baik, dan prosentase
terendah sebesar 32,3 atau sebanyak 8 anak dengan kriteria penilaian cukup. Pada sub indikator 4a dari 24 anak sebanyak 62,5 atau sebanyak 15 anak
dapat menggunakan 3-5 kata dengan kriteria penilaian baik, sedangkan prosentase sebesar 25 atau sebanyak 6 anak dengan kriteria penilaian cukup dan prosentase
terendah sebesar 12,5 atau sebanyak 3 anak dengan kriteria penilaian sangat baik. Dan pada sub indikator 4b dari 24 anak sebanyak 79,2 atau sebanyak 19 anak
dapat menirukan kalimat sederhana dengan kriteria penilaian baik dan prosentase terendah sebesar 20,8 atau sebanyak 5 anak dengan kriteria penilaian cukup.
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dari 24 anak secara keseluruhan lebih banyak mendapat nilai baik, yang artinya bahwa kemapuan peserta
didik sudah berkembang dengan baik.
4.3 Interpretasi Hasil Penelitian
Interpretasi dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan pandangan teoritis terhadap hasil yang telah diperoleh dalam penelitian ini. Berdasarkan olahan
data yang telah dilakukan, diketahui bahwa jumlah total anak sebanyak 24 anak. Lembar observasi atau checklist terdiri dari 10 Pernyataan dengan 5 pernyataan pada
variabel X yaitu tentang Hubungan Antara Media Gambar, dan 5 Pernyataan yang berada pada variabel Y yaitu Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini. Dari hasil
perhitungan data utama yang telah dijabarkan pada pembahasan sebelumnya diperoleh r
hitung
sebesar 0,788. Nilai 0,788 berada pada kelas interval 0,600 – 0,790
yang artinya variabel X dan variabel Y memiliki hubungan yang cukup tinggi. Harga Rho yang diperoleh merupakan hasil perhitungan secara umum menggunakan rumus
korelasi tata jenjang untuk mencari korelasi secara umum antara variabel X dan Y atau hubungan antara media gambar dengan perkembangan bahasa. Nilai tersebut
lebih besar dari r tabel yakni 0,409 untuk N=24 dengan taraf kepercayaan sebesar 95, oleh karena itu hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah signifikan,
dalam arti hipotesis nihil Ho ditolak sedangkan hipotesis kerja Ha diterima. Dengan demikian hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan adanya hubungan
antara variabel X dengan variabel Y yaitu media gambar dengan perkembangan bahasa anak usia dini khususnya pada usia 3-4 tahun di PAUD Merah Putih Jangkar.
Dari hasil perhitungan tersebut diperoleh pula prosentase sebesar 3,28 . Sehingga dapat disimpulkan bahwa 3,28 media gambar berhubungan dengan perkembangan
bahasa anak usia dini. Sedangkan sisanya 96,7 berhubungan dengan faktor-faktor lainnya. Berdasarkan hal tersebut, bahwa tidak semua media gambar memiliki
hubungan yang cukup tinggi dengan semua perkembangan bahasa yang dimiliki oleh peserta didik.
Berdasarkan hasil analisis data di atas, indikator hubungan media gambar dengan perkembangan bahasa anak usia dini menunjukkan rata-rata hubungan yang
cukup tinggi kuat pada hubungan antara media gambar dengan perkembangan bahasa, letak perbedaan hubungan yaitu terdapat pada indikator sumber belajar dan
indikator semantik dengan nilai korelasi yaitu sebesar 0.734 yang menunjukkan tingkat korelasi cukup tinggi dalam interval keeratan hubungan antara hubungan
media gambar dengan perkembangan anak usia dini. Hal ini dibuktikan secara garis besar kemampuan anak pada setiap indikator sumber belajar dengan ujaran
telegrafik pada rata-rata tingkat korelasi yang cukup tinggi, sumber belajar dengan kalimat sederhana pada rata-rata tingkat korelasi yang cukup tinggi. Dan indikator
semantik dengan ujaran telegrafik pada rata-rata tingkat korelasi cukup tinggi serta semantik dengan sumber belajar dalam rata-rata tingkat korelasi cukup tinggi. Maka
dari hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup tinggi antara media gambar dengan perkembangan bahasa anak.
Jadi, media gambar dengan indikator semantik memiliki hubungan cukup tinggi dengan perkembangan bahasa dalam hal ujaran telegrafik. Artinya
perkembangan bahasa dalam hal ujaran telegrafik dapat dikembangjan melalui semantik. Dipertegas juga melalui teori Chomsky yang menyatakan bahwa bahasa
dapat dipelajari dengan cara tertentu. Salah satu contohnya dengan menggunakan media gambar.
4.4 Analisis Data