Pencampuran Agregat Sifat Mekanis Tanah

keterangan: GI = indeks kelompok group index F = persen butiran lolos saringan no. 200 0,075 mm LL = batas cair PI = indeks plastisitas

2.3 Pencampuran Agregat

Pencampuran agregat dilakukan untuk mendapatkan campuran agregat yang gradasinya memenuhi persyaratan tertentu. Menurut Totomihardjo 2004:49, metode pencampuran agregat dengan 4 cara, yaitu arithmetical methode, grafical methode, semigrafical methode, dan trial blend coba-coba. Metode pencampuran secara analitis dapat dihitung menggunakan persamaan 2.8 berikut: � = �− − 2.8 keterangan: P = gradasi tengah A = persen lolos saringan fraksi A B = persen lolos saringan fraksi B a = proporsi dari fraksi agregat A b = proporsi dari fraksi agregat B

2.4 Sifat Mekanis Tanah

Pengujian sifat mekanis tanah atau sifat keteknikan engineering properties diperlukan untuk mengetahui sifat tanah jika menerima beban luar. Untuk bahan lapis pondasi agregat perkerasan jalan, uji yang dilakukan diantaranya adalah uji abrasi atau keausan agregat dan uji CBR California Bearing Ratio. 2.4.1 California Bearing Ratio CBR Lapisan tanah yang akan dipakai sebagai lapisan sub-base atau sub-grade suatu konstruksi jalan pada umumnya memerlukan proses pemadatan agar mampu menerima beban sesuai dengan yang direncanakan. Salah satu cara untuk mengukur kekokohan bearing lapisan tanah adalah pengujian California Bearing Ratio CBR. Penentuan nilai CBR dilaksanakan terhadap contoh tanah yang sudah dipadatakan dengan pemadatan standar. Hasil pengujian didapat dengan mengukur beban pada penetrasi tertentu. Besarnya penetrasi sebagai dasar menentukan CBR adalah penetrasi 0,1 inch dan 0,2 inch dan dihitung dengan menggunakan persamaan 2.9 dan 2.10 berikut: a. Penetrasi 0,1” 2,54 mm � = � � � � � � , � 2.9 b. Penetrasi 0.2” 5,08 mm � = ga a pa a p n a i ,2 � 2.10 Gambar 2.5 Skema alat pengujian CBR di laboratorium Sumber: Budi, 2011 2.4.2 Abrasi Agregat Kasar dengan Mesin Los Angeles Uji abrasi agregat kasar dilakukan untuk mengetahui ketahanan agregat kasar terhadap keausan dengan menggunakan mesin abrasi Los Angeles. Angka keausan dinyatakan dengan perbandingan antara berat bahan aus lewat saringan 2 , dan tertahan saringan 8 terhadap berat semula dalam persen. Perhitungan keausan agregat dapat menggunakan persamaan 2.11 berikut: ������� = − 2.11 keterangan: a = berat benda uji semula gr b = berat benda uji tertahan saringan nomor 12 1,70 mm gr

2.5 Konstruksi Perkerasan Jalan