Kulit Bagian Dalam Ubi Kayu Sebagai Adsorben Karbon Aktif

2. Adsorben berpori Luas permukaan spesifik adsorben berpori berkisar antara 100 – 1000 m 2 g. Beberapa jenis adsorben berpori yang telah digunakan secara komersial antara lain adalah karbon aktif, zeolit, silica gel , activated alumina.

2.7 Kulit Bagian Dalam Ubi Kayu Sebagai Adsorben Karbon Aktif

Karbon aktif merupakan arang yang telah diproses sedemikian rupa dengan cara diaktifasi oleh suatu zat sehingga mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon atau arang merupakan padatan berpori yang mengandung 85-95 karbon, dihasilkan dari pemanasan pada suhu tinggi. Luas permukaan karbon aktif 300 – 3500 m 2 g yang berhubungan dengan struktur pori internal yang berhubungan dengan struktur pori internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai sifat sebagai adsorber Darmawan, 2010. Kulit ubi kayu termasuk jenis sampah organik. Kulit ubi kayu mempunyai kandungan selulosa yang cukup tinggi. Kulit ubi kayu dapat dimanfaatkan sebagai bahan karbon aktif. Darmawan, 2011. Karakteristik ubi kayu manihot esculenta crantz yang efektif dalam menyerap logam berat Obiri et al, 2006. Dalam pemanfaatan ubi kayu sebagai bahan makanan dalam pengolahannya, ubi kayu harus dikupas terlebih dahulu. Dengan kata lain kulit ubi kayu merupakan limbah dari pengolahan ubi kayu yang cukup besar. Pemanfaatan kulit ubi kayu secara komersil masih sedikit. Hal ini disebabkan karena kulit ubi kayu mengandung 3-5 kali lebih banyak kadar asam sianida HCN dari ubinya yang sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia Darmawan, 2010. Menurut Darmawan 2010, salah satu cara untuk mengatasi limbah kulit ubi kayu adalah dengan membuatnya menjadi lebih berguna dan mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi, yaitu sebagai bahan baku pembuatan karbon aktif. Dalam penelitian Koeswardhani 1995 yang melakukan analisis adsorpsi logam Fe dan Zn pada limbah cair industri tekstil dengan karbon aktif bubuk menyatakan bahwa efektivitas adsorpsi karbon aktif dipengaruhi waktu kontak. Waktu kontak terbaik adalah 10 menitliter dan kadar terendah yaitu 7,5 75 gram karbon aktifliter limbah cair. Dari penelitian ini juga disebutkan bahwa karbon aktif masih efektif digunakan sebanyak 20 kali tanpa regenerasi. Menurut Wasay, et.al, 1997 menyatakan bahwa karbon aktif berbentuk granular mempunyai efektivitas mengadsorpsi logam Cd, Cu, Cr, Hg, Mn, Pb dan Zn dari air lindi remediasi tanah yang terkontaminasi logam berat dengan efektivitas 96 – 97 dengan pH antara 5,4-6,9 dan waktu kontak 5 – 7 jam. Remediasi harian tanah 20 ton atau 10 m 3 yang terkontaminasi logam berat yang menghasilkan volume 62,5 m 3 lindi dengan kadar 148 mgL logam berat memerlukan 575 kg granular karbon aktif. Regenerasi karbon aktif dilakukan dengan cairan HCl. Faktor – faktor yang mempengaruhi performa karbon aktif sebagai adsorber adalah Desilva, 2010 : 1. Berat molekul Dengan meningkatnya berat molekul maka daya serap akan semakin meningkat karena molekul terlarut di dalam air. Struktur pori dari karbon harus cukup besar untuk dapat dilewati oleh molekul terlarut. 2. pH Penyerapan biasanya dipengaruhi oleh konsentrasi ion hidrogen dalam larutan. Untuk asam – asam organik adsorpsi akan meningkat bila pH diturunkan atau pH rendah. Bila pH asam dinaikkan dengan penambahan alkali, adsorpsi akan berkurang sebagai akibat terbentuknya garam. 3. Ukuran partikel Ukuran partikel karbon aktif berpengaruh terhadap penyerapan logam. Ukuran partikel yang tersedia 8-50 mesh. Ukuran yang terbaik 20-50 mesh. 4. Laju Aliran Secara umum, laju aliran yang rendah mengakibatkan waktu kontak yang lebih lama. Ukuran partikel 20 – 50 mesh mengalirkan dua kali lebih cepat dari 12 – 40 mesh, dan 12 – 40 mesh mengalirkan dua kali lebih cepat dari ukuran 8 - 30 mesh. Kapasitas adsorpsi dapat dihitung dengan menggunakan rumus : q t = Co – Ct.V 9 m dimana : qt : kapasitas adsorpsi dalam waktu t mg adsorbateg adsorbent Co : konsentrasi logam mgL Ct : konsentrasi residual setelah adsorpsi mgL V : volume sampel l m : massa adsorbent g Untuk menghitung persentase penyisihan logam dapat dihitung dengan menggunakan rumus : 10

2.8 Percobaan Batch

Dokumen yang terkait

Studi Penyerapan Logam Besi (Fe) Dan Sulfat Dari Limbah Industri Pertambangan Dengan Adsorben Kulit Ubi Kayu Dan Spent Mushroom Substrat (SMS)

2 105 72

Efektivitas Penyerapan Logam Besi (Fe) dan Logam Natrium (Na) oleh Kitosan Nanopartikel Pada Limbah Cair Detergen

2 61 75

Penentuan Kadar Logam Kadmium Cd ) Dan Logam Zinkum ( Zn ) Dalam Black Liquor Pada Industri Pulp Proses Kraft Dari Toba Pulp Lestari Dengan Metode Spektrofotometri Serapan Atom ( Ssa)

4 71 53

Analisis Kadar Logam Besi (Fe) Dari Minyak Nilam (Patchouly Oil) Yang Diperoleh Dari Penyulingan Dengan Menggunakan Wadah Kaca, Stainless Steel Dan Drum Bekas Secara Spektrofotometri Serapan Atom

0 38 4

Analisis Kadar Logam Besi (Fe), Mangan (Mn) Dan Kadmium (Cd) Dari Sedimen (Padatan Total) Dan Air Sungai Lau Borus Aliran Lahar Dingin Gunung Sinabung Pasca Erupsi Gunung Sinabung Di Desa Guru Kinayan Kecamatan Naman Teran Kabupaten Tanah Karo Dengan Me

4 55 97

Penetapan Kadar Kalsium Dan Besi Dalam Umbi Ubi Kayu (Manihot Esculenta Crants) Secara Spektrofotometri Serapan Atom

2 34 120

STUDI REGENERASI ADSORBEN KULIT JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK MENYISIHKAN LOGAM BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR TANAH.

1 2 1

STUDI REGENERASI ADSORBEN KULIT JAGUNG (Zea mays L.) UNTUK MENYISIHKAN LOGAM BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) DARI AIR TANAH.

0 0 13

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Industri Pertambangan - Studi Penyerapan Logam Besi (Fe) Dan Sulfat Dari Limbah Industri Pertambangan Dengan Adsorben Kulit Ubi Kayu Dan Spent Mushroom Substrat (SMS)

0 0 19

STUDI PENYERAPAN LOGAM BESI (Fe) DAN SULFAT DARI LIMBAH INDUSTRI PERTAMBANGAN DENGAN ADSORBEN KULIT UBI KAYU DAN SPENT MUSHROOM

0 0 14