Dimana : xm : jumlah adsorbat yang terserap per unit berat adsorben Ce : konsentrasi kesetimbangan adsorbat dalam larutan setelah
proses adsorpsi Kf,n : konstanta empiris
Model isoterm Freundlich menggunakan asumsi bahwa adsorpsi berjalan secara fisika. Konstanta dalam isoterm Freundlich dapat ditentukan dengan
membuat grafik antara q xm versus C, dan menggunakan kembali persamaan di atas yang sudah dilogkan menjadi :
12 Dari persamaan linier dapat dibuat kurva linear adsorpsi isoterm
Freundlich yang dapat diketahui nilai konstanta Freundlich dengan pendekatan dan plot nilai log q dengan nilai log C sehingga akan didapatkan
slope
m = 1n dan
intercept
b = log k. Jika konsentrasi zat terlarut relatif tinggi, penggunaan persamaan diatas
menjadi tidak sesuai karena akan menyebabkan terjadinya penyimpangan. Selain itu isoterm Freundlich juga digunakan untuk identitas zat terlarut tidak diketahui
misalnya adsorpsi mineral, minyak nabati dan warna Sawyer, 2003.
2.10 Isoterm Langmuir
Menurut Metcalf and Eddy 2003, isoterm adsorpsi Langmuir didefinisikan sebagai berikut :
13
Dimana : xm : jumlah adsorbat yang terserap per unit massa adsorban a,b : konstanta empiris
Ce : konsentrasi kesetimbangan adsorbat dalam larutan setelah adsorpsi
Isoterm adsorpsi Langmuir dikembangkan dengan mengasumsikan bahwa 1 sejumlah bagian adsorbat tetap tersedia pada permukaan adsorban, dimana
bagian permukaan tersebut memiliki energi yang sama, 2 adsorpsi yang terjadi reversible dua arah. Kesetimbangan terjadi apabila kecepatan adsorpsi molekul
ke dalam permukaan sama dengan kecepatan desorpsi dari permukaan. Konstanta isoterm Langmuir dapat ditentukan dengan membuat grafik antara Cxm versus
C dan mengubah persamaan diatas menjadi : 14
Dari persamaan linear diatas dapat dibuat kurva linear adsorpsi isoterm Langmuir dan dapat diketahui nilai konstanta Langmuir dengan pendekatan plot
nilai Cexm dan nilai Ce sehingga akan didapatkan
slope
m = 1ab dan
intercept
b = 1a.
2.11 Isoterm Brunauer
– Emmet – Teller BET
Selain dua persamaan isoterm diatas, pada adsorpsi juga berlaku persamaan isoterm Brunauer
– Emmet – Teller BET. Persamaan ini digunakan dengan asumsi untuk mendiskripsikan adsorpsi multilayer Metcalf, 2003. Selain
itu asumsi pada model persamaan BET adalah : 1.
Molekul terserap tidak berpindah ke permukaan 2.
Entalpi adsorpsi konstan pada setiap molekul di setiap lapisan
3. Semua molekul di luar lapisan pertama memiliki energi yang sama untuk
adsorpsi 4.
Untuk memulai pada lapisan yang lain lapisan sebelumnya tidak harus penuh
Berdasarkan atas asumsi di atas, bentuk persamaan BET adalah : 15
Dimana : q
: xm : jumlah adsorbat yang terserap per unit massa adsorban qm
: maksimum adsorbat teradsorpsi Cs
: konstanta awal larutan Kb
: konstanta tergantung pada energi adsorpsi Persamaan tersebut dapat diubah menjaadi persamaan linear menjadi
persamaan seperti dibawah ini Metcalf, 2003 16
2.12 Analisis Regresi