Perencanaan Bisnis Jamur Krispi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI
OLEH : MAYA SYAHLINA
082102070
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
(2)
(3)
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orang tuaku yang tercinta Ayahanda Marzani dan
Ibunda Anna Pinem yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat
dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.
Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah
“Perencanaan Bisnis Jamur Krispi”.
Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Rustam,M.Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
(4)
5. Kepada saudari kandung penulis Asri Muharina yang setia menjadi teman tukar fikiran yang paling TOP dan kepada Si Manis yang sukses memecah tawa penulis dalam kepenatan penulis.
6. Kepada P^M@LY, kepada kawan-kawan magang kelompok 10, kepada saudari Syeri, Kakanda Noni, Fika,Atun dan Nevi yang telah memberi motivasi bagi penulis.
7. Kepada seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat PAAP USU yang telah begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis. Yang menjadi wadah penulis dalam berproses.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.
Medan, Maret 2011 Hormat Penulis
(5)
DAFTAR ISI
Hal.
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1
BAB II PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI A. Data Perusahaan ... 7
B. Biodata Pemilik/Pengurus ... 8
C. Struktur Organisasi ... 8
D. Aspek Pasar dan Pemasaran ... 9
1. Produk yang Dihasilkan ... 9
2. Keunggulan Produk ... 10
3. Gambaran Pasar ... 12
4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju ... 13
5. Trend Perkembangan Pasar ... 14
6. Proyeksi Penjualan ... 16
7. Analisis Pesaing ... 17
E. Aspek Produksi ... 21
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ... 21
2. Proses Produksi ... 23
3. Peralatan yang Dibutuhkan ... 25
4. Sarana Penunjang ... 25
F. Analisis Sumber Daya Manusia ... 27
G. Rencana Pengembangan Pasar ... 27
1. Stategi Produksi ... 27
2. Strategi Organisasi dan SDM ... 28
3. Strategi Marketing ... 29
4. Strategi Keuangan ... 29
H. Pemanfaatan IT ... 30
I. Analisis Keuangan ... 30
1. Proyeksi Keuangan ... 32
2. Laporan Keuangan ... 34
3. Rencana Arus Kas ... 35
J. Analisis Resiko Usaha ... 38
1. Analisis Resiko Usaha ... 38
(6)
Hal. BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ... 40
(7)
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1 Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di
Indonesia ... 4
Tabel 2 Proyeksi permintaan konsumen ... 12
Tabel 3 Penawaran dari produk sejenis di pasar ... 12
Tabel 4 Proyeksi penawaran Jamur Krispi ... 13
Tabel 5 Proyeksi penawaran jamur krispi ... 16
Tabel 6 Proyeksi rencana penjualan ... 17
Tabel 7 Kelebihan dan kelemahan produk kompetitor ... 21
Tabel 8 Bahan baku dan bahan penolong ... 22
Tabel 9 Peralatan yang dibutuhkan ... 26
Tabel 10 Sarana penunjang ... 27
Tabel 11 Sumber pendanaan ... 28
Tabel 12 kebutuhan pembiayaan/modal investasi... 33
Tabel 13 Proyeksi arus kas 4 tahun ke depan ... 34
(8)
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 1 Struktur organisasi ... 8
Gambar 2 Jamur tiram segar ... 23
Gambar 3 Proses adonan ... 24
Gambar 4 Jamur yang sudah digoreng ... 24
(9)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan UKM perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami UKM, sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).
Usaha Kecil Menengah ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :
1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.
2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.
Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian
(10)
wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adal
tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang masih satu kerabat denga
King Oyster Mushroom. Keberadaan jamur tiram (Pleurotus Sp) pada awalnya
banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh di kayu yang sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa jamur dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat.
Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Kandungan protein nabati yang dikandungannya mencapai 10 – 30 %. Presentasi tersebut menunjukkan kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang, empat kali lipat dibandingkan tomat dan wortel, dan enam kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk.
Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker. Di samping itu, jamur ini juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan
(11)
membantu pencernaan. Dan juga sebagai antibakterial dan antitumor, serta menghasilkan enzim hodrolis dan enzim oksidasi.
Begitu banyak manfaat dari jamur tiram, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, dan kini tak sedikit mulai menjamurnya pebisnis baru yang memulai bisnisnya dengan usaha jamur tiram. Baik yang hanya sebagai pebisnis pembudidaya atau petani, produksi pengolahan atau penjual hasil produksi olahan seperti keripik jamur, aneka masakan dan lain sebagainya.
Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik dari masyarakat. Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat cukup cerah dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to
nature gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi pengolahan
jamur tersebut sebagai alternatif makanan yang menyehatkan.
Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Kripik jamur tiram merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang menyehatkan (healthy foods). Selain itu kripik jamur tiram memiliki umur simpan yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus.
(12)
karena iklim di Indonesia juga mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang cukup hangat, dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi jamur tersebut hanya dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur mudah menjadi layu atau membusuk dalam beberapa hari saja sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik jamur tiram ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut.
Sebenarnya, prospek pengembangan usaha jamur di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Dari segi bisnis, usaha jamur sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan waktu panen jamur yang relatif singkat yakni 1 – 3 bulan. Peluang pasar jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan seperti jamur kalengan, kripik jamur, abon jamur dan jamur kering untuk pengobatan.
Tabel 1
Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia
Kota Kebutuhan per Hari (kg)
Bekasi 3.000
Bogor 150
Semarang 350
Tangerang 3.000
Tasikmalaya 300
Yogyakarta 200
Sumber: Parjimo dan Handoko, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur
(13)
Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “Perencanaan Bisnis Jamur Krispi.”
B. Perumusan Masalah
Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “ Bagaimana cara mengembangkan sebuah bisnis yang baru dan bagaimana cara agar bisnis tersebut diterima dengan baik di pasar”
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan sebuah perencanaan bisnis dengan baik dan dapat diterima pasar.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis dengan baik dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya
b.Bagi pembaca dan penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan pengembangan usaha dan penelitian pada waktu yang akan datang.
(14)
D. Sistematika Penelitian
Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas empat bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya.
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan data dan sistematika penelitian.
BAB II : PERENCANAAN BISNIS
Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Jamur Krispi yang dibuat oleh penulis
BAB III: PENUTUP
Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang.
(15)
BAB II
PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, e-mail yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
A. DATA PERUSAHAAN
Nama Perusahaan : JAMUR KRISPI Bidang Usaha : Frinchising (Kuliner) Jenis Produk/ Jasa : Makanan Ringan Sehat
Alamat Perusahaan : Jl. Setia Budi Medan - Sumatera Utara Nomor Telepon : (061) 77337733
Alamat Email
Bank perusahaan : BNI (Bank Negara Indonesia) Mulai berdiri : 31 Mei 2011
(16)
B.
Nama : Maya Syahlina
BIODATA PEMILIK/ PENGURUS
Jabatan : Pemilik Perusahaan Tempat/Tgl Lahir : Medan/ 20 Januari 2011
Alamat Rumah : Jl. Nyiur Raya II No.16 P. Simalingkar Nomor Telepon : 085760533773
Alamat Email
Pendidikan terakhir : SMA
Pengalaman Kerja : Karyawan Swasta
C. STRUKTUR ORGANISASI
Gambar 1 Struktur Organisasi
Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memilliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang
MAYA SYAHLINA
Pimpinan
HANI
Anggota
HEDI
Anggota
ASRI
(17)
berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.
Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. “ sinergisme ” dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya individual mereka (strategi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi.
Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.
Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 4 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.
D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Produk yang Dihasilkan
Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:
(18)
a. Dimensi Produk
Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku jamur disajikan dalam bentuk keripik (gorengan).
b.Nilai / Manfaat Produk
Produk Jamur Krispi yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Jamur Krispi. Jamur (Jamur Tiram) yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Jamur Krispi juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.
c. Kegunaan / Fungsi Produk
Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Jamur Krispi merupakan
Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen
berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.
2. Keunggulan Produk
”Jamur Krispi” bukan usaha yang pertama, melainkan usaha follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada. Oleh karena itu, dalam aspek pembahasan pemasarannya, ”Jamur Krispi” hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah dikenal di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.
(19)
Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara
pesaing usaha yang sejenis. Disini ”Jamur Krispi” menempatkan dirinya di benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen, yaitu dengan memeberikan fasilitas membership pada pelanggan. ”Jamur Krispi” juga memberikan potongan 10% bagi member yang membawa kemasan sendiri berupa wadah bekal berukuran kecil yang terbuat dari bahan pelastik yang telah diberi merek Member JK Care dan nama pelanggan yang diperoleh saat pelanggan mendaftarkan diri sebagai member, ini sebagai bentuk kepedulian ”Jamur Krispi” terhadap lingkungan yang diberi nama
“Member JK Care”
”Jamur Krispi” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap produk-produk ”Jamur Krispi” adalah produk yang sehat.
Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : a.Rasa yang sangat gurih di setiap gigitan. b. Kesegaran dari jamur sangat terasa. c. Kemasan yang ramah lingkungan .
d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.
e.Mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan member dari produk kami.
(20)
3. Gambaran Pasar
a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Meda periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun. Maka diasumsikan peningkatan permintaan adalah 36% pertahun.
Tabel 2
Proyeksi Permintaan Konsumen
Tahun
Perkiraan Permintaan ( dalam Unit )
2011 21600
2012 29376
2013 39951
b. Penawaran
1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar
Tabel 3
Penawaran dari produk sejenis Dipasar
Nama Perusahaan Pesaing
Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam Unit )
(21)
2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan. Diasumsikan kenaikan penawaran 5% per tahun, maka:
Tabel 4
Proyeksi Penawaran Jamur Krispi
Tahun
Perkiraan Penawaran ( dalam Unit )
2011 23400
2012 24570
2013 25799
4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju
Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk di kawasan daerah Setia Budi yang berkisar kurang lebih 10.000 jiwa. Selain dari penduduk Setia Budi sendiri, target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.
(22)
Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan salah satu Sekolah Dasar dan salah satu Madrasah. Maka para murid dan guru di sekolah tersebut menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.
Pembatasan segmentasi pasar untuk usaha kecil menengah ini tidak akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan pembatasan segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.
5. Trend Perkembangan Pasar
Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.
(23)
Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.
Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.
Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan
(24)
6. Proyeksi Penjualan
Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya
Tabel 5
Proyeksi Penawaran Jamur Krispi
Tahun
Perkiraan Penawaran ( dalam Unit )
2011 23400
2012 24570
2013 25799
Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti di bawah ini:
(25)
Tabel 6
Proyeksi Rencana Penjualan
7. Analisis Pesaing
Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :
Product
Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk kripik jamur tiram yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat. Sebagai makanan vegetarian, jamur ini memberi manfaat kesehatan karena jamur tiram mengandung asam amino essensial, protein tinggi (19-35%), lemak tidak jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi karena tidak menyebabkan timbulnya kolesterol darah, vitamin, mineral dan serat yang cukup tinggi (7,4-27,6%). Dan juga berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi, diabetes, Tahun Permintaan
(A) (unit) Penawaran (B) (unit) Peluang (C = A-B)
(unit) Rencana Penjualan (unit) Pangsa Pasar (unit)
2011 21600 23400 1800 22500 55,0%
2012 29376 24570 4806 26973 55,1%
(26)
kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.
Price
Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.
Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga kripik jamur tiram, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 4000,-. Namun, ada potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk yang diperoleh saat mendaftarkan diri sebagai member Jamur Krispi (JK).
(27)
Promotion
Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.
Placement
Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.
People
Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.
Process
Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses,
(28)
operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.
Physical Evidence
Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Jamur Krispi terinspirasi dari warna hijau,biru kemudian dengan tulisan jamur krispi (Jamur Tiram) berwarna hitam dan kuning. Dan di bagian belakang kemasan ditulis kandungan manfaat dari jamur tiram yang menjadi bahan baku Jamur Krispi ini.
Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dan bagi member akan disediakan kemasan khusus berbentuk kemasan bekal kecil yang terbuat dari bahan pelastik yang sudah berlebel.
Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik jamur ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan, usaha ayam goreng krispi dan juga usaha pisang goreng krispi. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:
(29)
Tabel 7
Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Usaha Gorengan
1. Lebih ekonomis dari segi harga
2. Lebih mengenyangkan.
1. Kurang menyehatkan 2. Kurang higienisnya
produk yang dihasilkan
Usaha Ayam Krispi
1. Lebih mengenyangkan dari jamur.
1. Kesegaran yang kurang dijamin dari ayam yang di goreng.
2. Kurangnya unsur kesehatan dalam ayam.
3. Harga sedikit lebih mahal.
Usaha Pisang Goreng
Krispi
1. Bagi konsumen penggemar rasa manis akan lebih berminat pada produk ini
1. Berkurangnya uinsur kesehatan diakibatkan menggunakan tambahan bahan makannan seperti coklat, keju dan bahan berlemak sejenisnya.
E. ASPEK PRODUKSI
1. Bahan Baku dan Bahan Penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung
(30)
Tabel 8
Bahan Baku dan Bahan Penolong
No. Uraian Banyak
Harga Satuan
Jumlah Harga
1 Jamur Tiram 5kg Rp. 15.000 Rp. 75.000
2 Tepung Beras 1kg Rp. 7.000 Rp. 7.000
3 Tepung Terigu 1kg Rp. 7.000 Rp. 7.000
4 Maizena 0,10kg Rp. 45.000 Rp. 4.500
5 Telur 0,25kg Rp. 12.000 Rp. 3.000
6 Minyak Goreng 3kg Rp. 12.500 Rp. 37.500
7 Bawang Putih 0,5kg Rp. 4.000 Rp. 2.000 8 Pengemas kertas 65 pcs Rp. 250 Rp. 16.250
9 Toples adonan 3 pcs Rp 15.000 Rp 45.000
10 Pengemas member 3 pcs Rp 3.500 Rp 10.500
11 Gula 1ons Rp. 1.000 Rp. 1.000
12 Ketumbar 1ons Rp. 1.000 Rp. 1.000
13 Garam 1ons Rp. 300 Rp. 300
(31)
2. Proses Produksi
Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.
Berikut merupakan proses produksi Jamur Krispi:
1. Membeli bahan baku pada pemasok . Di sini pemasok bahan jamur tiram kami adalah saudara Aris (Medan) yang memiliki usaha budidaya jamur tiram.
2.Menyediakan bahan bahan tambahan, seperti tepung yang digunakan, telur, minyak dsb, dam memisahnya kedalam 3 tempat.
1. Merupakan adonan dari, tepung terigu dan garam;
2. Merupakan adonan dari , air, telur, bawang, garam, ketumbar; 3. Merupakan adonan dari, tepung beras, tepung maizena, garam, dan
sedikit ketumbar.
(32)
3.Cucu bersih jamur tiram
4.Masukkan jamur yang sudah dicuci bersih kedalam wadah 1, kemudian ke wadah 2, lalu kewadah 3
Gambar 3.Proses Pengadonan
5.Setelah dari wadah 3, masukkan jamur yang sudah di adon ke dalam penggorengan yang sudah diisi oleh minyak yang telah dipanaskan sebelumnya.
6.Setelah Jamur masak dan berubah warna menjadi kekuningan, angkat , tiriskan, dan sajikan.
A
don
a
n t
el
ur
Adonan 1 Adonan 2 Adonan 3
(33)
mengandung asam amino essensial, protein tinggi (19-35%)
lemak tidak jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi karena tidak menyebabkan timbulnya kolesterol darah
vitamin, mineral dan serat yang cukup tinggi (7,4-27,6%)
berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi
3. Peralatan yang Dibutuhkan
Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan
(34)
Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.
Tabel 9
Peralatan yang Dibutuhkan Nama
Mesin/Peralatan
Merk
Jumlah Unit
Harga
Jumlah Harga
1. Kompor Gas Miyako 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 2. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 3. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 4. Nampan Claris 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000
5. Pisau Kiwi 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000
6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000 7. Baskom Kiramas 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000 8. Timbangan Lion Star 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000 9. Codet Carrefour 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000
Total Pembelian Mesin/Peralatan
Rp. 345.000
4. Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
(35)
Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.
Tabel 10 Sarana Penunjang
Jenis Biaya Jumlah Biaya
(per bulan)
1. Listrik Rp 30.000,-
2. Air Rp 20.000,-
3. Sewa Tempat Rp200.000,-
Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 250.000,-
F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi
(36)
Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.
Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan. Seperti membuat farian rasa jamur krispi. Misalnya pilihan rasa Jamur Krispi biasa, Jamur Krispi Pedas dan Jamur Krispi manis, yang masih menggunakan bahan penambah rasa yang wajar dan sehat. Seperti menambahkan merica pada Jamur Krispi Pedas dan menambahkan gula pada adonan Jamur Krispi Manis.
2. Strategi Organisasi dan SDM
Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.
Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan dalam perusahaan.
(37)
3. Strategi Marketing
Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan:
1. membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.
2. Mempromosilan melalui jaringan sosial internet, guna untuk memperkenalkan prodok ini ke masyarakat luas.Memberi tau kepada masyarakat tentang manfaan produk ini. Namun pemesanan tidak bisa dilakukan.Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi perusahaan.
Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaraan ini.
4. Strategi Keuangan
Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.
(38)
Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk frienchise ini.
H. PEMANFAATAN IT
Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.
Dalam pemanfaatan IT, Jamur Krispi menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.Diharapkan sampai ke luar negri dan ada pasar dari luar negri yang berminat membuka usaha menengah seperti ini di negaranya.
Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia dengan sistem frienchising.
I. ANALISIS KEUANGAN
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari
(39)
masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi
c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.
(40)
mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal dari penyisihan laba BUMN. Namun untuk bisnis Jamur Krispi ini, kami menggunakan dana dari kami sendiri, agar tanggung jawab dan pembagian hasil nantinya jauh lebih mudah, adapun bila membutuhkan pengembangan usaha, salah satu cara pendanaan yang tertera diatas bisa menjadi bahan pertimbangan kami.
1. Proyeksi Keuangan
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan
cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan
(41)
a. Sumber Pendanaan (dalam jutaan rupiah) Tabel 11 Sumber Pendanaan Uraian
Persentase (%) Jumlah
(c = a + b + c + d)
(a) (b) (c) (d)
1. Modal Sendiri
2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 10.000.000
2.
Pinjaman
0 0 0 0 0
Jumlah (1+2) 10.000.000
b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 12
Kebutuhan pembiayaan/ Modal Investasi
Uraian Jumlah
a. Tanah Rp. 2.400.000
b. Bangunan Rp. 0 c. Mesin/Peralatan Rp. 345.000 d. Peralatan Kantor Rp. 0 e. Alat angkut/gerobak Rp. 2.000.000 f. Infrastruktur Rp. 500.000 g. Biaya pra operasi Rp. 500.000
(42)
2. Laporan Keuangan
PROYEKSI ARUS KAS 4 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah) JAMUR KRISPI
Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 36% per tahun).
Tabel 13
Uraian
Tahun
1 2 3 4
a. Sumber dana (in flow) 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000
b. Penggunaan dana (out flow) 5.745.000 7.813.200 10.625.952 14.451.295
c. Arus kas bersih (net flow = a – b)
4.255.000 2.168.800 (625.952) (4.451.295)
d. Keadaan kas awal 10.000.000 14.255.000 16.423.800 15.797.848
(43)
3. Rencana Arus Kas
Tabel 14
RENCANA ARUS KAS JAMUR KRISPI
TAHUN 2011 (Dalam Ribuan Rupiah)
Bln 1 Bln 2 Bln 3 Bln 4 Bln 5 Bln 6 Bln 7 Bln 8 Bln 9 Bln 10 Bln 11 Bln 12
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 5.600 5.800 6.000 6.200 6.400 6.760 7.160 7.520 7.320 7.160 7.520 7.680
Sub Total Penerimaan 5.600 5.800 6.000 6.200 6.400 6.760 7.160 7.520 7.320 7.160 7.520 7.680
B. PENGELUARAN
Pembelian Asset (Investasi) 3.745 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pembelian Bahan Baku dan
Bahan Pembantu 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520 2.520
Upah Buruh Produksi 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 80
Transport 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Sewa Bangunan 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Gaji Pimpinan 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Gaji Staf Administrasi dan
(44)
Listrik, Air 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Biaya Mesin/ Peralatan 345 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 8.780 4.670 4.720 4.670 4.720 4.670 4.720 4.670 4.720 4.670 4.720 4.670
C. SELISIH KAS (4.180) 1.130 1.280 1.530 1.680 2.090 2.440 2.850 2.600 2.440 2.800 3.010 D. SALDO KAS AWAL 10.000 5.820 6.950 8.230 9.760 11.440 13.530 15.970 18.820 21.420 23.860 26.660 E. SALDO KAS AKHIR 5.820 6.950 8.230 9.760 11.440 13.530 15.970 18.820 21.420 23.860 26.660 29.670
(45)
37
BREAK EVEN POINT
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumusnya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel)
Estimasi dalam 1 bulan:
Qty bulan 1 = 1400 porsi
Harga = 1400 porsi x Rp 4000 = Rp 5.600.000
Biaya Variabel = Rp 2.520.000
Biaya Tetap = Rp 8.780.000
Estimasi BEP =
= Rp 8.780.000
Rp 5.600.000-Rp 2.520.000
= 4 bulan 8 hari
(46)
38
J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha
a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.
g. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dari jamur tiram yang memiliki banyak manfaat dan khasiat.
h. Masih sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya sebagai bahan baku utama usaha ini.
2. Antisipasi Resiko Usaha
a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.
(47)
39
b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.
d. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan manfaat jamur tiram ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga mendorong masyarakat untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari jamur tiram ini.
f. Dengan sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya dapat di antisipasi dengan pembudidayaan sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku jamur tiram ini.
(48)
40
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka bisnis ini dinyatakan layak, karena :
a. Disisi produk
Jamur Krispi adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan sangat banyak khasiatnya karena kandungan dalam jamur.
b. Disisi Struktur Organisasi dan SDM
Struktur organisasi yang terdapat dalam Jamur Krispi adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung sangat memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Disini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan kegiatan oprasional
c. Disisi Pasar
Gambaran pasar untuk usaha Jamur Krispi sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Jamur Krispi merupakan versi makanan yang baru di pasar sehingga menarik minat konsumen untuk mengetahui jenis makanan ini, sehingga akan timbul permintaan yang sangat besar akan produk ini. Produk ini akan diminati konsumen juga karena menggunakan bahan pokok berupa jamur tiram yang meemiliki kandungan yang tinggi dan cita rasa yang lezat dan juga di percaya
(49)
41
mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.
d. Disisi Keuangan
Aspek keuangan dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana dan perhitungan kelayakan usaha.dari situ dapat dilihat bisnis ini bisa dijalankan dengan modal yang tidak cukup besar yaitu Rp 8.780.000,- dan modal yang dikeluarkan dapat kembali dalam jangka waktu yang tidak cukup lama juga yaitu selama 4 (empat) bulan 8 (delapan) hari.
e. Disisi Resiko Usaha
Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dengan resiko yang kecil. Tetapi masih ada ancaman-ancaman dari pihak tertentu, seperti pesaing pasar yang lainnya, ketidaktersediaan bahan baku dan bahan penolong serta perubahan selera pasar pasar yang kemungkinan terjadi
(50)
42
DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur
Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999
Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping, Shiitake,
Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009
Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Budi Daya Jamur Konsumsi: Shiitake, Kuping, Tiram,
(1)
BREAK EVEN POINT
Break Even Point merupakan estimasi kasar untuk menghitung berapa lama modal yang dikeluarkan akan kembali.
Rumusnya:
Total Pendapatan = Total Pengeluaran
(Harga Jual x Qty) = (Biaya tetap + biaya variabel) Estimasi dalam 1 bulan:
Qty bulan 1 = 1400 porsi
Harga = 1400 porsi x Rp 4000 = Rp 5.600.000 Biaya Variabel = Rp 2.520.000 Biaya Tetap = Rp 8.780.000
Estimasi BEP =
= Rp 8.780.000
Rp 5.600.000-Rp 2.520.000 = 4 bulan 8 hari
Biaya Variabel merupakan biaya yang bertambah jika kuantitas penjualan atas suatu produk bertambah.
(2)
38 J. ANALISIS RESIKO USAHA
1. Analisis Resiko Usaha
a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.
b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.
c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.
d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.
f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.
g. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dari jamur tiram yang memiliki banyak manfaat dan khasiat.
h. Masih sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya sebagai bahan baku utama usaha ini.
2. Antisipasi Resiko Usaha
a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.
(3)
b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.
d. Dalam mengantisipasi kebijakan pemerintah, kita dapat mentaati peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.
e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan manfaat jamur tiram ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga mendorong masyarakat untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari jamur tiram ini.
f. Dengan sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya dapat di antisipasi dengan pembudidayaan sendiri untuk memenuhi kebutuhan akan bahan baku jamur tiram ini.
(4)
40 BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pembahasan yang telah dilakukan, maka bisnis ini dinyatakan layak, karena :
a. Disisi produk
Jamur Krispi adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan sangat banyak khasiatnya karena kandungan dalam jamur.
b. Disisi Struktur Organisasi dan SDM
Struktur organisasi yang terdapat dalam Jamur Krispi adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana. Perencanaan Tenaga Kerja Langsung sangat memperhatikan kualitas, upah, dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Disini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan kegiatan oprasional
c. Disisi Pasar
Gambaran pasar untuk usaha Jamur Krispi sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Jamur Krispi merupakan versi makanan yang baru di pasar sehingga menarik minat konsumen untuk mengetahui jenis makanan ini, sehingga akan timbul permintaan yang sangat besar akan produk ini. Produk ini akan diminati konsumen juga karena menggunakan bahan pokok berupa jamur tiram yang meemiliki kandungan yang tinggi dan cita rasa yang lezat dan juga di percaya
(5)
mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia.
d. Disisi Keuangan
Aspek keuangan dari bisnis ini dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana dan perhitungan kelayakan usaha.dari situ dapat dilihat bisnis ini bisa dijalankan dengan modal yang tidak cukup besar yaitu Rp 8.780.000,- dan modal yang dikeluarkan dapat kembali dalam jangka waktu yang tidak cukup lama juga yaitu selama 4 (empat) bulan 8 (delapan) hari.
e. Disisi Resiko Usaha
Usaha ini dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar dengan resiko yang kecil. Tetapi masih ada ancaman-ancaman dari pihak tertentu, seperti pesaing pasar yang lainnya, ketidaktersediaan bahan baku dan bahan penolong serta perubahan selera pasar pasar yang kemungkinan terjadi
(6)
42 DAFTAR PUSTAKA
Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007
Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010
Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999
Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping, Shiitake, Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009
Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Budi Daya Jamur Konsumsi: Shiitake, Kuping, Tiram, Lingzhi, Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2002