Perencanaan Bisnis Jamur Krispi Krenyez

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ

OLEH :

MUHAMMAD DIMAS TAUFAN 082101137

GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN PADA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N


(2)

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-NYA, serta senantiasa memberikan kesehatan, kesempatan, dan kekuatan kepada penulis sehingga akhirnya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Untuk Kedua orang tuaku yang tercinta Helmi Yusuf, SME dan Sulfida Eka Wagdiana, SME yang telah memberikan segenap kasih sayang, semangat dan dukungan kepada penulis baik meteril maupun nonmateril sehingga laporan Tugas Akhir ini dapat terselesaikan.

Penulisan Tugas Akhir ini ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat yang telah ditentukan dalam rangka menyelesaikan Pendidikan D-III Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Judul Tugas Akhir ini adalah “Perencanaan Bisnis Jamur Krispi Krenyez”.

Penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan, yaitu:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Raja Bongsu Hutagalung, M.si. selaku Ketua Program Studi Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku Dosen Pembimbing, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

.

3. Bapak Syafrizal Helmi, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(3)

4. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.

5. Kepada saudara kandung penulis Muhammad Bayu Widianto yang setia menjadi teman tukar fikiran.

6. Kepada kawan-kawan magang kelompok 24, Kepada Dipo, Rasyid, Viktor, Zulmi, Kurnia dan Fitri Chairifa yang telah memberi motivasi bagi penulis.

7. Kepada seluruh Keluarga Besar HMI Komisariat PAAP USU yang telah begitu banyak memberikan dukungan yang besar bagi penulis. Yang menjadi wadah penulis dalam berproses.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini belum sempuran dan masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis memohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang terdapat di dalamnya dan Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat kepada pembacanya.

Medan, 15 Juni 2011 Hormat Penulis


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

BAB II WIRAUSAHA JAMUR KRENYEZ“NGANGENIN RASANYA” LANGKAH AWAL MENJADI ENTREPRENEUR SUKSES A. Data Perusahaan ...11

B. Biodata Pemilik/Pengurus ...12

C. Struktur Organisasi ...12

D. Aspek Pasar dan Pemasaran ...13

1. Produk yang Dihasilkan ...13

2. Keunggulan Produk ...14

3. Gambaran Pasar ...16

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju ...17

5. Trend Perkembangan Pasar ...19

6. Proyeksi Penjualan ...20

7. Analisis Pesaing ...21

E. Aspek Produksi ...25

1. Bahan Baku dan Bahan Penolong ...25

2. Proses Produksi ...26

3. Peralatan yang Dibutuhkan ...29

4. Sarana Penunjang ...30

F. Analisis Sumber Daya Manusia ...31

G. Rencana Pengembangan Pasar ...31

1. Stategi Produksi ...31

2. Strategi Organisasi dan SDM ...32

3. Strategi Marketing ...33

4. Strategi Keuangan ...33

H. Pemanfaatan IT ...34

I. Analisis Keuangan ...35

1. Proyeksi Keuangan ...35

2. Laporan Keuangan ...37

3. Rencana Arus Kas ...39

J. Analisis Resiko Usaha ...42

1. Analisis Resiko Usaha ...42

2. Antisipasi Resiko Usaha ...42 BAB III PENUTUP


(5)

A. Kesimpulan ...44 B. Saran ...45 DAFTAR PUSTAKA ...46


(6)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran penting dan strategis bagi pertumbuhan ekonomi negara, baik negara berkembang maupun negara maju. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, Usaha Kecil Mikro (UKM) merupakan sektor ekonomi yang memiliki ketahanan paling baik. Kemampuan Usaha Kecil Mikro (UKM) perlu diberdayakan dan dikembangkan secara terus menerus dengan berusaha mereduksi kendala yang dialami Usaha Kecil Mikro (UKM), sehingga mampu memberikan kontribusi lebih maksimal terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat (Sutaryo, 2004).

Usaha Kecil Mikro (UKM) ini perlu perhatian yang khusus dan di dukung oleh informasi yang akurat, agar terjadi link bisnis yang terarah antara pelaku usaha kecil dan menengah dengan elemen daya saing usaha, yaitu jaringan pasar. Terdapat dua aspek yang harus dikembangkan untuk membangun jaringan pasar, aspek tersebut adalah :

1. Membangun sistem promosi untuk penetrasi pasar.

2. Merawat jaringan pasar untuk mempertahankan pangsa pasar.

Usaha Kecil Menengah (UKM) juga sehrusnya mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah, dikarenakan selain dapat meningkatkan pendapatan per kapita suatu Negara juga dapat meningkat taraf hidup masyarakat.

Seorang wirausahawan (entrepreneur) adalah seseorang yang menciptakan bisnis baru dengan mengambil risiko dan ketidakpastian demi


(7)

mencapai keuntungan dan pertumbuhan dengan cara mengidentifikasi peluang dan menggabungkan sumber daya yang diperlukan sehingga sumber-sumber daya itu bisa dikapitalisasikan (Zimmerer, 2008). Dengan demikian wirausahawan harus mampu menciptakan peluangnya sendiri demi tercipta suatu hal yang berharga dan dapat dipakai untuk bertahan hidup.

Mengapa penulis ingin membuat perencanaan bisnis (Buissnes Plan), hal ini dikarenakan penulis mempunyai pemikiran dan alasan yang mungkin hampir sama dengan entrepreneur lainnya. Yaitu mengubah paradigma berpikir Mahasiswa yang sebelumnya dan pada saat ini yang masih terpaku dengan pemikiran dengan ketika mereka telah meyelesaikan masa studinya, mereka akan berbondong-bondong mencari pekerjaan, dimana disanalah mereka akan mengaplikasian studi atau materi-materi perkuliahan yang telah didapatakan di masa perkuliahan. Paradigma seperti ini adalah paradigma yang sampai saat masih dipakai oleh banyak masyarakat Indonesia pada umumnya.

Penulis ingin mencoba untuk keluar dari paradigma berpikir yang seperti itu, dikarenakan oleh beberapa faktor :

1. Banyaknya tingkat persaingan pencari lapangan pekerjaan berbanding terbalik dengan lapangan pekerjaan yang ada.

2. Ingin membuka lapangan pekerjaan baru, bukan mencari lapangan pekerjaan.

3. Sebagai tempat pengaplikasian materi-materi perkuliahan yang didapatkan selama masa perkuliahan.


(8)

Dewasa ini, di Indonesia telah banyak berkembang Usaha Kecil Mikro (UKM) yang telah berkembang pesat dan banyak juga Usaha Kecil Mikro (UKM) yang bermunculan. Usaha Kecil Mikro (UKM) tersebut dari berbagai bidang dan aspek baik mulai dari bidang Kuliner, pendidikan, Hiburan, Jasa, dan masih banyak lagi.

Dalam perkembangannya, usaha mikro yang masih banyak diminati oleh pasar dan masih terus berkembang tidaklah banyak, yaitu seperti usaha-usaha dibidang Kuliner, Pendidikan, Hiburan. Disini penulis lebih menitik beratkan perencanaan bisnis pada bidang Kuliner, karena dianggap usaha dibidang tersebut merupakan bidang usaha yang sampai saat ini masih mampu bertahan dalam persaiangan dunia Usaha Kecil Mikro (UKM).

Selain itu, alasan mengapa mengapa penulis lebih memilih perencanaan bisnis di bidang Kuliner, khususnya pada Jamur Krispy Krenyez adalah perencanaan bisnis pada bidang ini tidaklah memerlukan modal yang terlalu besar. Tetapi lebih menitik beratkan pada keuletan dan kemauan berusaha yang kuat dalam merealisasikan bisnis ini.

Dengan mengetahui latar belakang usaha dan meguasai produk yang akan tawarkan dipasaran, akan menjadi modal yang kuat dalam menjalankan usaha ini. Pengembangan bakat dan pengetahuan juga dapat menjadi modal berikutnya sebelum menjalankan usaha tersebut.

Masih banyak hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu perencanaan bisnis, yaitu diantaranya :


(9)

1. Seberapa besar modal yang dibutuhkan dalam merealisasikan bisnis tersebut.

2. Besarnya permintaan pasar terhadap jenis produk yang akan kita tawarkan.

3. Tempat yang strategis dalam memasarkan produk yang akan kita tawarkan.

4. Resiko yang akan kita hadapi, maksudnya disini adalah bagaimana kita akan mengahadapi resiko-resiko yang akan muncul ketika usaha tersebut kita realisasikan.

Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah

tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkan masih satu kerabat dengan

King Oyster Mushroom. Keberadaan jamur tiram (Pleurotus Sp) pada awalnya

banyak ditemukan tumbuh liar di hutan, kebun, bahkan tumbuh di kayu yang sudah lapuk. Sejalan dengan permintaan pasar yang terus meningkat, maka beberapa jamur dibudidayakan di Indonesia. Sebagai bahan makanan, jamur memiliki kelebihan dibandingkan dengan bahan makanan lainnya. Kelebihan jamur terletak pada kandungan gizinya yang tinggi dan cita rasanya yang lezat.

Selain memiliki rasa yang enak, jamur tiram juga bergizi tinggi. Kandungan protein nabati yang dikandungannya mencapai 10 – 30 %. Presentasi tersebut menunjukkan kandungan protein jamur tiram lebih tinggi dua kali lipat


(10)

dibandingkan dengan protein di dalam asparagus, kol, dan kentang, empat kali lipat dibandingkan tomat dan wortel, dan enam kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk.

Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat bermanfaat sebagai antiviral dan anti kanker. Di samping itu, jamur ini juga dipercaya mampu membantu penurunan berat badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. Dan juga sebagai antibakterial dan antitumor, serta menghasilkan enzim hodrolis dan enzim oksidasi.

Begitu banyak manfaat dari jamur tiram, sehingga kini semakin banyak masyarakat yang mencari untuk dikonsumsi. Ini merupakan peluang bisnis yang menjanjikan, dan kini tak sedikit mulai menjamurnya pebisnis baru yang memulai bisnisnya dengan usaha jamur tiram. Baik yang hanya sebagai pebisnis pembudidaya atau petani, produksi pengolahan atau penjual hasil produksi olahan seperti keripik jamur, aneka masakan dan lain sebagainya.

Ketersediaan bahan baku dan kandungan gizi didalamnya membuat prospek pengolahan jamur mendapat respon yang baik dari masyarakat. Agroindustri keripik jamur tiram di masyarakat cukup cerah dan pangsa pasar penerima hasil produksi juga terbuka lebar. Hal ini didukung juga pola konsumsi masyarakat yang mulai memperhatikan kandungan gizi makanan dan back to

nature gaya hidup vegetarian maka dilakukan kegiatan diversifikasi pengolahan


(11)

Jamur juga merupakan salah satu jenis makanan yang sudah sejak dari dahulu menjadi bahan makanan bagi masyarakat Indonesia. Sesuai dengan perkembangan zaman, jamur diolah menjadi berbagai jenis olahan makanan yang lebih menarik dan lebih digemarin oleh khalayak banyak. Bahkan ada juga yang menjadikan jamur sebagai makanan pokok dan ada juga yang menjadikan jamur sebagai bahan makanan sekunder, atau ”cemilan”.

Jamur tiram dewasa ini adalah salah satu jenis jamur yang menjadi primadona di dunia kuliner, selain harganya yang murah pengembangbiakan jamur ini juga terbilang murah dan ekonomis. Jamur tiram juga salah satu jenis jamur yang mudah untuk diolah sebagai bahan makanan.

Segmentasi pasar khususnya makanan erat kaitannya dengan penilaian konsumen terhadap keamanan produk dan nilai fungsionalnya untuk kesehatan. Kripik jamur tiram merupakan salah satu alternatif olahan pangan yang menyehatkan (healthy foods). Selain itu kripik jamur tiram memiliki umur simpan yang relatif lama sampai berbulan-bulan, sehingga mempunyai prospek ekonomi yang bagus. Terlihat jelas dengan masih banyaknya menjamur usaha-usaha mikro di bidang kuliner dibandingkan dengan jenis usaha-usaha mikro lain pada umumnya.

Untuk memproduksi hasil olahan jamur akan lebih hemat jika mempunyai budidaya jamur sendiri. Budidaya jamur tiram ini sangat mudah karena iklim di Indonesia juga mendukung pertumbuhan jamur, yaitu suhu yang cukup hangat, dan didukung juga cara mendapatkan bibit dan media tanamnya juga sangat mudah dengan harga murah. Biasanya produksi jamur tersebut hanya


(12)

dijual dalam bentuk segar. Padahal jamur mudah menjadi layu atau membusuk dalam beberapa hari saja sehingga perlu diolah agar tahan lama, maka kripik jamur tiram ini sebagai alternatif diversifikasi pengolahan jamur tersebut.

Sebenarnya, prospek pengembangan usaha jamur di Indonesia cukup menjanjikan. Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat dalam mengonsumsi jamur juga semakin meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin memilih gaya hidup sehat secara vegetarian. Dari segi bisnis, usaha jamur sangat menguntungkan. Hal ini disebabkan waktu panen jamur yang relatif singkat yakni 1 – 3 bulan. Peluang pasar jamur tidak terbatas pada jamur segar saja, tetapi meliputi produk olahan seperti jamur kalengan, kripik jamur, abon jamur dan jamur kering untuk pengobatan.

Dengan melihat dan memperhatikan kebutuhan pasar mengenai jenis usaha ini, kita dapat mengembangkan dan mempertahankan eksistensi usaha yang akan kita jalankan. Dan juga sebagai bahan pertimbangan sekaligus bahan acuan dalam melakukan perencanaan, menjalankan, dan dalam pengembangan usaha tersebut.


(13)

Berikut ini adalah data mengenai kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia :

Tabel 1

Kebutuhan masyarakat terhadap jamur di beberapa kota besar di Indonesia

Kota Kebutuhan per Hari (kg)

Bekasi 3.000

Bogor 150

Semarang 350

Tangerang 3.000

Tasikmalaya 300

Yogyakarta 200

Sumber: Parjimo dan Handoko, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur

Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2007

Dengan melihat begitu baiknya pertumbuhan bisnis wirausaha ini, mulai dari perencanaan usaha sampai dengan proses realisasi usaha ini. Maka dengan ini penulis ingin membahas masalah tersebut dalam sebuah Tugas Akhir dengan judul “PERENCANAAN BISNIS JAMUR KRISPI KRENYEZ.” Dan bisa menambahkan keyakinan dalam merealisasikan bisnis tersebut.

B. Perumusan Masalah

Masalah pokok yang dibahas dalam tugas akhir ini adalah : “ Bagaimana cara mengembangkan sebuah bisnis yang baru dan bagaimana cara agar bisnis tersebut diterima dengan baik di pasar dan bagaimana cara melakukan pengembangan suatu usaha.


(14)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui bagaimana cara merealisasikan sebuah perencanaan bisnis dengan baik dan dapat diterima pasar. Mengetahui dasar-dasar pemikiran dalam membuat suatu perencanaan bisnis, baik dibidang yang sama atau dibidang manapun.

2. Manfaat Penelitian

a.Bagi penulis, untuk memperoleh pengetahuan tentang bagaimana membuat perencanaan bisnis dengan baik dan untuk menjadi pedoman bagi penulis dalam upaya merealisasikan perencanaan bisnisnya

b.Bagi pembaca dan penulis lainnya, dapat digunakan sebagai pembanding untuk melakukan pengembangan usaha dan penelitian pada waktu yang akan datang.

D. Sistematika Penelitian

Secara garis besar pembahasan yang dilakukan dibagai atas tiga bab, dimana setiap babnya dibagai atas beberapa sub bab sesuai dengan pembahasannya.

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan secara singkat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitan, teknik pengumpulan data dan sistematika penelitian.


(15)

BAB II : PERENCANAAN BISNIS

Pada bab ini diuraikan tentang perencanaann bisnis Jamur Krispi Krenyez yang dibuat oleh penulis

BAB III: PENUTUP

Bab ini merupakan bab yang terakhir dari penulisan tugas akhir ini. Penulis akan memberikan kesimpulan yang didasarkan dari penjelasan bab terdahulu dan mencoba memberikan saran. Saran yang dirasakan perlu untuk efektivitas lembaga pendidikan tinggi negeri dimasa yang akan datang.


(16)

BAB II

PERENCANAAN BISNIS PADA JAMUR KRISPI KRENYEZ

Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, e-mail yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:

A. DATA PERUSAHAAN

Nama Perusahaan : JAMUR KRISPI KRENYEZ Bidang Usaha : Kuliner

Jenis Produk/ Jasa : Makanan Ringan Sehat

Alamat Perusahaan : Jl.Prof.T.M.Hanafia (Sekitaran Fakultas Ekonomi) Nomor Telepon : 085762507444

Alamat Email


(17)

B. BIODATA PEMILIK/ PENGURUS

Nama : Muhammad Dimas Taufan Jabatan : Pemilik Perusahaan

Tempat/Tgl Lahir : Medan/ 11 Februari 2011

Alamat Rumah : Jl. Delima Raya No.21AA Marendal Nomor Telepon : 085762507444

Alamat Email

Pendidikan terakhir : SMA

Pengalaman Kerja : Karyawan Swasta

C. STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 1 Struktur Organisasi

Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan akan memilliki struktur yang berbeda tergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu memfasilitasi orang untuk bekerjasama tanpa terjebak menciptakan birokrasi yang

DIPO YUDISTIRA Anggota

ABDUL RASYID S. Anggota MHD.DIMAS TAUFAN


(18)

berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

Organisasi yang efektif, sumber daya manusia, dan sumber-sumber daya material menyebabkan meningkatnya produktivitas. “ sinergisme ” dimana anggota-anggota suatu perusahaan mengkombinasikan upaya mereka secara kolektif guna melaksanakan tugas-tugas yang akan melampaui jumlah dari upaya individual mereka (strategi dapat dicapai melalui pengintegrasian tugas-tugas yang terspesialisasi.

Struktur organisasi sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi. Karena dengan stuktur organisasi kita dapat memahami bagian dan kerja masing-masing setiap anggota organisasi yang mana ini juga mencerminkan sikap profesionalisme suatu perusahaan atau organisasi.

Untuk saat ini dalam struktur organisasi kami hanya masih 3 orang termasuk penulis yang terlibat dalam pengelolaan rencana ini. Kedepannya akan lebih banyak lagi tenaga kerja yang akan diserap. Penulis yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi usaha yang berkembang dan menjadi perusahaan yang besar.

D. ASPEK PASAR DAN PEMASARAN 1. Produk yang Dihasilkan

Perencanaan yang perlu dilakukan menyangkut produk (output), terutama pada usaha manufaktur dan industri pengolahan adalah:


(19)

a. Dimensi Produk

Dimensi produk berkenaan dengan sifat dan ciri-ciri produk yang meliputi bentuk, ukuran, warna serta fungsinya. Produk yang berbahan baku jamur disajikan dalam bentuk keripik (gorengan). b. Nilai / Manfaat Produk

Produk Jamur Krispi Krenyez yang ditawarkan memiliki manfaat yang positif bagi kesehatan konsumen. Inilah manfaat inti (core benefit) dari produk Jamur Krispi Krenyez. Jamur (Jamur Tiram) yang diolah memiliki banyak kandungan gizi yang bermanfaat. Produk Jamur Krispi Krenyez juga memiliki Potential Benefit (manfaat potensial) seperti menjaga lingkungan dan memperdulikan kesehatan pelanggan.

c. Kegunaan / Fungsi Produk

Produk konsumsi, yaitu produk yang dibeli dan digunakan oleh konsumen akhir (pemakai akhir). Produk Jamur Krispi Krenyez merupakan Shopping goods, yaitu produk-produk yang dibedakan oleh konsumen berdasarkan kualitas, harga, tren, dan gaya.

2. Keunggulan Produk

”Jamur Krispi Krenyez” bukan usaha yang pertama, melainkan usaha

follower yang mengikuti usaha sejenis lainnya yang sudah lebih dulu ada.


(20)

Krenyez” hanya membahas dari sisi positioningnya saja, karena produk sudah dikenal di pasar meski belum menyentuh pasar secara keseluruhan.

Positioning adalah bagaimana kita menempatkan usaha kita diantara

pesaing usaha yang sejenis. Disini ”Jamur Krispi Krenyez” menempatkan dirinya di benak konsumen melalui berbagai pendekatan kepada konsumen, yaitu dengan memeberikan fasilitas membership pada pelanggan. ”Jamur Krispi Krenyez” juga memberikan potongan 10% bagi member yang membawa kemasan sendiri berupa wadah bekal berukuran kecil yang terbuat dari bahan pelastik yang telah diberi merek Member JK Care dan nama pelanggan yang diperoleh saat pelanggan mendaftarkan diri sebagai member, ini sebagai bentuk kepedulian ”Jamur Krispi Krenyez” terhadap lingkungan yang diberi nama “Member JK Care”

”Jamur Krispi Krenyez” juga memberikan isu-isu kesehatan kepada pelanggan. Hal ini dirasa akan menguatkan persepsi konsumen terhadap produk-produk ”Jamur Krispi Krenyez” adalah produk yang sehat.

Keunggulan kompetitif produk kami antara lain : a. Rasa yang sangat gurih di setiap gigitan. b. Kesegaran dari jamur sangat terasa. c. Kemasan yang ramah lingkungan . d. Harga yang terjangkau untuk produk ini.

e. Mendapatkan potongan harga jika membawa kemasan member dari produk kami.


(21)

3. Gambaran Pasar

a. Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Proyeksi permintaan konsumen dalam beberapa periode / tahun mendatang dengan fungsi kenaikan x % per tahun sesuai kenaikan jumlah penduduk. Laju pertumbuhan penduduk kota Medan periode tahun 2000-2004 cenderung mengalami peningkatan tingkat pertumbuhan penduduk pada tahun 2000 adalah 0,09% dan menjadi 0,63% pada tahun 2004 (sumber Wikipedia). Dirata-ratakan pertumbuhan penduduk adalah 0,36% per tahun. Maka diasumsikan peningkatan permintaan adalah 36% pertahun.

Tabel 2

Proyeksi Permintaan Konsumen Tahun

Perkiraan Permintaan ( dalam Unit )

2011 21600

2012 29376


(22)

b. Penawaran

1) Penawaran dari produk pesaing sejenis di pasar Tabel 3

Penawaran dari produk sejenis Dipasar Nama Perusahaan

Pesaing

Kapasitas Produksi / Tahun ( dalam Unit )

Jamur Crispy (Marelan) 15000

2) Proyeksi penawaran dalam beberapa periode / tahun mendatang. Proyeksi penawaran disesuaikan dengan permintaan seperti kenaikan x % per tahun sesuai pertumbuhan proyeksi permintaan. Diasumsikan kenaikan penawaran 5% per tahun, maka:

Tabel 4

Proyeksi Penawaran Jamur Krispi Krenyez Tahun

Perkiraan Penawaran ( dalam Unit )

2011 23400

2012 24570


(23)

4. Target atau Segmen Pasar yang Dituju

Dalam suatu perusahaan pasti akan memiliki target atau segmentasi pasar yang dituju untuk mengembangkan usaha yang diproduksi oleh perusahaan. Disini penulis juga memiliki target atau segmen pasar yang dituju yaitu penduduk di kawasan daerah Dr.Mansyur yang berkisar kurang lebih 10.000 jiwa. Selain dari penduduk Dr.Mansyur sendiri, target pasar yang dituju adalah masyarakat kota Medan yang melewati atau sengaja berkunjung ke tempat usaha ini.

Namun, dikarenakan tempat usaha ini berdekatan dengan salah satu Sekolah Dasar dan salah satu Madrasah. Maka para murid dan guru di sekolah tersebut menjadi target pasar kami. Dalam segmentasi pasar, usaha ini tidak mengelompokkan siapa yang menjadi konsumen akan produk yang kami hasilkan ini. Kami yakin dengan target atau segmentasi pasar yang kami tuju ini akan membuat usaha ini menjadi lebih berkembang karena melihat dari usaha yang menjanjikan dan demografi yang sangat baik untuk usaha ini.

Pembatasan segmentasi pasar untuk Usaha Kecil Mikro (UKM) ini tidak akan membuat usaha ini maju dan berkembang melainkan akan menjadikan usaha ini akan mengalami kemunduran jika menerapkan pembatasan segmentasi pasar. Produk dari usaha ini mengarah ke segala lapisan masyarakat karena dari segi harga yang cukup terjangkau sehingga


(24)

dapat di nikmati oleh berbagai lapisan masyarakat. Dengan harga yang terjangkau masyarakat dapat menikmati makanan ringan yang sehat.

5. Trend Perkembangan Pasar

Masyarakat Indonesia sangat mengikuti trend suatu produk di pasar saat ini. Penulis sangat yakin ketika usaha ini telah berjalan akan menjadi perusahaan yang dapat berkembang cepat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi perekonomian Indonesia yang cukup baik dan selera masyarakat untuk mencoba suatu produk yang unik.

Dari analisis perkembangan pasar yang penulis lakukan pertumbuhan ekonomi, inflasi dan tingkat suku bunga mempengaruhi dari trend perkembangan pasar ini. Dari segi pertumbuhan ekonomi dapat dilihat bahwa tingkat pertumbuhan ekonomi di Indonesia sedang membaik dan ini sangat mempengaruhi tingkat pendapatan masyarakat. Hal ini mempengaruhi karena dengan tingkat pendapatan yang baik maka masyarakat akan tinggi pula untuk mengkonsumsi suatu produk. Keinginan masyarakat untuk mengkonsumsi suatu produk maka akan tinggi pula hasrat masyarakat untuk mengkonsumsi produk dari usaha penulis.

Dari segi inflasi, faktor ini mempengaruhi dalam perkembangan usaha penulis. Dikarenakan ketika inflasi tinggi maka akan berimbas pada bahan baku penolong usaha ini. Dengan tingginya inflasi maka tinggi pula harga


(25)

bahan baku penolong yang akan berimbas pada harga produk usaha penulis. Namun, ketika inflasi turun maka bahan baku penolong juga akan turun sehingga berimbas pula pada harga produk usaha penulis.

Dari segi tingkat suku bunga, faktor ini juga mempengaruhi akan perkembangan usaha ini. Namun, dapat dilihat bahwa tingkat bunga mempengaruhi ketika usaha yang dijalankan mendapat pinjaman dari pihak ketiga yakni bank. Dalam usaha ini, modal untuk pendirian usaha ini merupakan usaha dari modal sendiri dan usaha ini tidak akan terpengaruh akan naik atau turunnya tingkat suku bunga. Dengan modal sendiri ini kami sangat yakin akan dapat mengembangkan usaha ini menjadi perusahaan

franchise yang besar.

6. Proyeksi Penjualan

Perencanaan kapasitas produksi dilakukan untuk semua mesin, peralatan, dan faktor produksi lainnya sesuai dengan rencana jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Dengan sendirinya, kapasitas produksi sampai dengan tingkatan yang rinci semuanya akan mengacu pada hasil dari perhitungan peluang pasar atas produk yang bersangkutan. Kapasitas produksi biasa dinyatakan dalam unit per periode waktu tertentu (tahun, bulan, minggu, hari, atau jam). Untuk perencanaan strategis, proyeksi kapasitas penjualan dilakukan dalam jangka minimal 3 tahun ke depan, sesuai dengan rencana produksinya

Tabel 5

Proyeksi Penawaran Jamur Krispi Krenyez


(26)

( dalam Unit )

2011 23400

2012 24570

2013 25799

Dengan melihat data diatas, penulis juga memproyeksikan rencana penjualan seperti di bawah ini:

7. Analisis Pesaing

Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisa 7 P dengan alat analisis SWOT menurut Kottler yang terdiri atas :

Product

Strategi mengenai bagaimana produk usaha kita dapat menarik hati konsumen untuk membelinya. Produk yang ditawarkan merupakan produk kripik jamur tiram yang memiliki kualitas terbaik dengan kadar gizi yang tinggi dan menyehatkan dan sekaligus berkhasiat obat. Sebagai makanan

Tahun Permintaan (A) (unit) Penawaran (B) (unit) Peluang (C = A-B)

(unit) Rencana Penjualan (unit) Pangsa Pasar (unit)

2011 21600 23400 1800 22500 55,0%

2012 29376 24570 4806 26973 55,1%


(27)

vegetarian, jamur ini memberi manfaat kesehatan karena jamur tiram mengandung asam amino essensial, protein tinggi (19-35%), lemak tidak jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi karena tidak menyebabkan timbulnya kolesterol darah, vitamin, mineral dan serat yang cukup tinggi (7,4-27,6%). Dan juga berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi.

Price

Strategi mengenai bagaimana produk kita lebih menarik konsumen dari segi harga dibandingkan pesaing. Umumnya konsumen lebih tertarik kepada produk dengan harga yang lebih murah.

Pricing menurut Raymond Corey adalah ekspresi nilai yang menyangkut kegunaan dan kualitas produk, citra yang terbentuk melalui iklan dan promosi, ketersediaan produk melalui jaringan distribusi, dan layanan yang menyertainya. Sehingga pricing bukan semata-mata biaya produksi ditambah dengan marjin keuntungan yang akan kita ambil. Melainkan sebuah nilai yang mencerminkan value proposition. Dalam menentukan harga kripik jamur tiram, kita mempertimbangkan hal-hal yang telah disebutkan oleh Raymond Corey. Harga yang tepat akan memiliki ikatan yang erat antara pembeli dan produsen. Harga produk tidak lebih murah daripada produk pesaing, karena harga tersebut merupakan harga yang sudah sesuai dengan ongkos produksi yaitu Rp 4000,-. Namun, ada


(28)

potongan 10% bagi pelanggan yang membawa kemasan produk yang diperoleh saat mendaftarkan diri sebagai member Jamur Krispi Krenyez (JKK).

Promotion

Strategi mengenai bagaimana produk kita dapat dikenal oleh konsumen melalui cara Personal Selling yaitu promosi melalui penjualan langsung ke tempat konsumen berada dengan menawarkan dan mencoba produk langsung.

Placement

Merupakan cara untuk mendistribusikan produk kita untuk sampai ke tangan konsumen. Sistem distribusi yang dilakukan secara langsung ke konsumen.

People

Merupakan kriteria sumber daya manusia secara umum yang dapat meningkatkan penjualan produk ke konsumen secara langsung ataupun tidak langsung. Direncanakan, usaha ini dilaksanakan oleh pemilik sendiri sebagai pemilik aktif. Maka sedapat mungkin pemilik mengutamakan pelayanan dengan sikap yang ramah, sopan dan bersahabat.


(29)

Process

Proses yang ditampilkan kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli. Proses yang dapat ditampilkan seperti proses produksi yang baik ataupun proses pelayanan terhadap konsumen. Dalam proses, pelanggan dapat melihat secara langsung proses pembuatannya. Disini operasional usaha dituntut untuk menjaga kualitas produksi seperti mengutamakan kebersihan, langkah kerja yang efektif dan tangkas menanggapi permintaan.

Physical Evidence

Penampilan fisik dari fasilitas pendukung atau sarana dalam menjual produk yang dapat dilihat langsung oleh konsumen. Logo official dari Jamur Krispi terinspirasi dari warna hijau,biru kemudian dengan tulisan jamur krispi Krenyez (Jamur Tiram) berwarna hitam dan kuning. Dan di bagian belakang kemasan ditulis kandungan manfaat dari jamur tiram yang menjadi bahan baku Jamur Krispi Krenyez ini.

Kemasan produk berisi nama berikut alamat usaha. Kemasan terbuat dari kantong kertas tanpa menggunakan plastik. Ini akan menghemat ongkos produksi serta menjadi indikator kepedulian terhadap lingkungan. Dan bagi member akan disediakan kemasan khusus berbentuk kemasan bekal kecil yang terbuat dari bahan pelastik yang sudah berlebel.

Dari analisis pasar dan pesaing yang penulis lihat bahwa, pesaing dari usaha keripik jamur ini bukan dari produk yang sejenis melainkan pesaing


(30)

yang bersifat subtitusi yakni usaha gorengan, usaha ayam goreng krispi dan juga usaha pisang goreng krispi. Adapun keunggulan dan kelemahan dari produk yang kami tawarkan dan kompetitor sebagai berikut:

Tabel 7

Kelebihan dan Kelemahan Produk Kompetitor

PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN

Usaha Gorengan

1. Lebih ekonomis dari segi harga

2. Lebih mengenyangkan.

1. Kurang menyehatkan 2. Kurang higienisnya

produk yang dihasilkan

Usaha Ayam Krispi

1. Lebih mengenyangkan dari jamur.

1. Kesegaran yang kurang dijamin dari ayam yang di goreng.

2. Kurangnya unsur kesehatan dalam ayam.

3. Harga sedikit lebih mahal.

Usaha Pisang Goreng

Krispi

1. Bagi konsumen penggemar rasa manis akan lebih berminat pada produk ini

1. Berkurangnya uinsur kesehatan diakibatkan menggunakan tambahan bahan makannan seperti coklat, keju dan bahan berlemak sejenisnya.

E. ASPEK PRODUKSI


(31)

Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang digunakan adalah (dihitung berdasarkan kebutuhan per hari):

Tabel 8

Bahan Baku dan Bahan Penolong

No. Uraian Banyak

Harga Satuan

Jumlah Harga

1 Jamur Tiram 5kg Rp. 15.000 Rp. 75.000

2 Tepung Beras 1kg Rp. 7.000 Rp. 7.000 3 Tepung Terigu 1kg Rp. 7.000 Rp. 7.000

4 Maizena 0,10kg Rp. 45.000 Rp. 4.500

5 Telur 0,25kg Rp. 12.000 Rp. 3.000

6 Minyak Goreng 3kg Rp. 12.500 Rp. 37.500

7 Bawang Putih 0,5kg Rp. 4.000 Rp. 2.000 8 Pengemas kertas 65 pcs Rp. 250 Rp. 16.250 9 Toples adonan 3 pcs Rp 15.000 Rp 45.000 10 Pengemas member 3 pcs Rp 3.500 Rp 10.500

11 Gula 1ons Rp. 1.000 Rp. 1.000


(32)

13 Garam 1ons Rp. 300 Rp. 300 Total Rp 210.050

2. Proses Produksi

Perencanaan proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang dimaksud. Bentuk proses biasa digambarkan dalam lembaran skema atau diagram alur yang disertai dengan keterangan deskriptif.

Berikut merupakan proses produksi Jamur Krispi Krenyez:

1. Membeli bahan baku pada pemasok . Di sini pemasok bahan jamur tiram kami adalah saudara Aris (Medan) yang memiliki usaha budidaya jamur tiram.

2. Menyediakan bahan bahan tambahan, seperti tepung yang digunakan, telur, minyak dsb, dam memisahnya kedalam 3 tempat.

1. Merupakan adonan dari, tepung terigu dan garam;


(33)

3. Merupakan adonan dari, tepung beras, tepung maizena, garam, dan sedikit ketumbar.

3. Cucu bersih jamur tiram

4. Masukkan jamur yang sudah dicuci bersih kedalam wadah 1, kemudian ke wadah 2, lalu kewadah 3

5. Setelah dari wadah 3, masukkan jamur yang sudah di adon ke dalam penggorengan yang sudah diisi oleh minyak yang telah dipanaskan sebelumnya.

6. Setelah Jamur masak dan berubah warna menjadi kekuningan, angkat , tiriskan, dan sajikan.

3 2

1

A

do

na

n t

el

ur


(34)

 mengandung asam amino essensial, protein tinggi (19-35%)  lemak tidak jenuh (unsaturated) yang aman bila dikonsumsi

karena tidak menyebabkan timbulnya kolesterol darah 


(35)

 berkhasiat mencegah tekanan darah tinggi, diabetes, kelebihan kolesterol, anemia

 meningkatkan daya tahan tubuh terhadap serangan polio dan influenza serta kekurangan gizi

3. Peralatan yang Dibutuhkan

Baik untuk skenario pembelian ataupun sewa, daftar mesin dan peralatan juga harus dirinci sedetail mungkin proyeksinya. Perencanaan ini tetap selalu berkaitan dengan kapasitas dan kompetensi teknis wirausahawan.

Tabel 9

Peralatan yang Dibutuhkan Nama

Mesin/Peralatan

Merk

Jumlah Unit

Harga

Jumlah Harga 1. Kompor Gas Miyako 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 2. Tabung Gas LPG 3kg 1 Rp. 100.000 Rp. 100.000 3. Gas 3kg (Isi) Pertamina 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 4. Nampan Claris 1 Rp. 15.000 Rp. 15.000 5. Pisau Kiwi 1 Rp. 20.000 Rp. 20.000 6. Kuali Maxim 1 Rp. 50.000 Rp. 50.000 7. Baskom Kiramas 1 Rp. 10.000 Rp. 10.000 8. Timbangan Lion Star 1 Rp. 30.000 Rp. 30.000 9. Codet Carrefour 1 Rp. 5.000 Rp. 5.000


(36)

Total Pembelian Mesin/Peralatan

Rp. 345.000

4. Sarana Penunjang

Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain. Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha.

Tabel 10 Sarana Penunjang

Jenis Biaya Jumlah Biaya

(per bulan)

1. Listrik Rp 30.000,-

2. Air Rp 20.000,-

3. Sewa Tempat Rp200.000,-

Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 250.000,-

F. ANALISIS SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka system penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba


(37)

yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

G. RENCANA PENGEMBANGAN PASAR 1. Strategi Produksi

Dalam strategi produksi, pemilik akan meningkatkan kualitas dan kuantitas dari produk yang dihasilkan. Namun, akan tetap menstabilkan harga dari produksi tersebut. Hal ini direncanakan untuk lebih mengembangkan dan mengekspansi usaha ini untuk lebih berkembang.

Produk yang ditawarkan perusahaan ini pasti memiliki kendala dalam berubahnya selera pasar. Hal ini menjadi sorotan penting untuk terus berinovasi agar mempertahankan eksistensi dari produk yang dihasilkan. Seperti membuat farian rasa jamur krispi. Misalnya pilihan rasa Jamur Krispi biasa, Jamur Krispi Krenyez Pedas dan Jamur Krispi Krenyez manis, yang masih menggunakan bahan penambah rasa yang wajar dan sehat. Seperti menambahkan merica pada Jamur Krispi Krenyez Pedas dan menambahkan gula pada adonan Jamur Krispi Krenyez Manis.

2. Strategi Organisasi dan SDM

Dalam penerapan strategi organisasi dan SDM juga sangat diperhatikan karena organisasi dan SDM mempengaruhi berkembangnya


(38)

usaha ini. Strategi yang diterapkan adalah dengan memberikan motivasi dan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi.

Meningkatkan prestasi kerja dapat dilakukan dengan memotivasi dan melibatkan karyawan dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas produk. Namun, yang menjadi perhatian adalah motivasi bukan dilihat dari seberapa banyak intensif yang diberikan melainkan sejauh mana karyawan dilibatkan dalam perusahaan.

3. Strategi Marketing

Marketing juga mempengaruhi berkembangnya usaha ini. Strategi yang marketing yang akan dilakukan adalah dengan lebih memasarkan usaha ini dengan:

1. membuat brosur, poster dan flyer yang akan lebih dipasarkan kepada masyarakat umum.

2. Mempromosilan melalui jaringan sosial internet, guna untuk memperkenalkan prodok ini ke masyarakat luas.Memberi tau kepada masyarakat tentang manfaan produk ini. Namun pemesanan tidak bisa dilakukan.Marketing menjadi salah satu strategi yang dapat meningkatkan, mengembangkan dan ekspansi perusahaan.


(39)

Dalam memasarkan produk ini dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas internet seperti : facebook, twitter, blog dan sarana internet lainnya yang mendukung pemasaraan ini.

4. Strategi Keuangan

Dalam mengembangkan usaha, pemilik akan menambah armada untuk mengembangkan usaha dengan modal sendiri yang telah didapat dari keuntungan yang selama ini didapat.

Dengan pemanfaatan kas secara baik, akan meningkatkan perkembangan dan berekspansi dalam bidang usaha dalam yang berbentuk franchise ini.

H. PEMANFAATAN IT

Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peranan penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis mengenai teknologi sehingga memberi dampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

Dalam pemanfaatan IT, Jamur Krispi Krenyez menggunakan jaringan internet untuk memasarkan usaha ini. Bukan hanya lokal yang mengetahui tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat di internet yang dapat dikunjungi oleh siapapun.Diharapkan sampai ke luar negri dan


(40)

ada pasar dari luar negri yang berminat membuka usaha menengah seperti ini di negaranya.

Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini tetap jalan dan berkembang. Dengan IT, dapat membagi informasi mengenai perkembangan usaha dan mengekspansikan sampai seluruh Indonesia dengan sistem franchising.

I. ANALISIS KEUANGAN 1. Proyeksi Keuangan

Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan

cash flow. Secara ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan

kelayakan usaha secara finansial sebagai berikut: a. Sumber Pendanaan (dalam jutaan rupiah)

Tabel 11 Sumber Pendanaan Uraian

Persentase (%) Jumlah

(c = a + b + c + d)

(a) (b) (c) (d)

1. Modal Sendiri

2.500.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000 10.000.000

2.

Pinjaman

0 0 0 0 0


(41)

b. Kebutuhan Pembiayaan/Modal Investasi Tabel 12

Kebutuhan pembiayaan/ Modal Investasi

Uraian Jumlah

a. Tanah Rp. 2.400.000

b. Bangunan Rp. 0 c. Mesin/Peralatan Rp. 345.000 d. Peralatan Kantor Rp. 0 e. Alat angkut/gerobak Rp. 2.000.000 g. Biaya pra operasi Rp. 500.000


(42)

2. Laporan Keuangan

PROYEKSI ARUS KAS 4 TAHUN KE DEPAN (dalam jutaan rupiah) JAMUR KRISPI KRENYEZ

Proyeksi Aliran Kas Usaha (Berdasarkan proyeksi peningkatan proyek penjualan sebesar 36% per tahun).

Tabel 13

Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :

a.Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan Uraian

Tahun

1 2 3 4

a. Sumber dana (in flow) 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

b. Penggunaan dana (out flow) 5.745.000 7.813.200 10.625.952 14.451.295

c. Arus kas bersih (net flow = a – b)

4.255.000 2.168.800 (625.952) (4.451.295)

d. Keadaan kas awal 0 4.255.000 6.423.800 5.797.848


(43)

b.Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c.Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.


(44)

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.

g. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dari jamur tiram yang memiliki banyak manfaat dan khasiat.

h. Masih sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya sebagai bahan baku utama usaha ini.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(45)

peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan manfaat jamur tiram ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga mendorong masyarakat untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari jamur tiram ini.


(46)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Jamur Krispi Krenyez adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan sangat banyak khasiatnya karena kandungan dalam jamur.

b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Jamur Krispi Krenyez adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.

c. Gambaran pasar untuk usaha Jamur Krispi Krenyez sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(47)

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Jamur Krispi Krenyez , yaitu sebagai berikut :

a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Jamur Krispi Krenyez.

b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini, Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram, dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007

Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping, Shiitake, Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009 Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Budi Daya Jamur Konsumsi: Shiitake,

Kuping, Tiram, Lingzhi, Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2002 Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999


(1)

b. Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang Koperasi

c. Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-undang

Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun sebe-umnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan koperasi serta ling-ungan masyarakat sekitarnya.

J. ANALISIS RESIKO USAHA 1. Analisis Resiko Usaha

a. Resiko yang dihadapi ketika perekonomian tidak stabil adalah akan terganggunya produktivitas yang akan dihasilkan.


(2)

b. Dari segi keamanan, masih banyaknya ancaman-ancaman dari pihak tertentu yang mengambil keuntungan dari usaha ini.

c. Ketidakpastian alam yang tidak kita ketahui akan datangnya suatu bencana alam seperti gempa dan banjir.

d. Perubahan selera pasar yang kemungkinan akan terjadi. e. Kebijakan pemerintah yang sewaktu-waktu akan berubah.

f. Ketidaktersediaannya bahan baku dan bahan penolong untuk menghasilkan produk usaha.

g. Kurangnya pengetahuan masyarakat akan manfaat dari jamur tiram yang memiliki banyak manfaat dan khasiat.

h. Masih sedikitnya pembudidaya jamur tiram di kota Medan dan sekitarnya sebagai bahan baku utama usaha ini.

2. Antisipasi Resiko Usaha

a. Dengan modal dan cadangan modal yang besar akan dapat mengatasi ketika perekonomian tidak stabil.

b. Dengan antipasi dalam menghadapi ketidakpastiaan alam dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

c. Untuk mengantisipasi perubahan selera pasar, produsen akan mencari inovasi dalam mempertahankan usaha dengan menjadi perusahaan yang inovatif.


(3)

peraturan yang telah ditetapkan pemerintah.

e. Dalam mengatasi ketidaktahuan masyarakat akan manfaat jamur tiram ini dapat dilakukan dengan media yang mendukung. Usaha ini juga mendorong masyarakat untuk mengetahui manfaat dan khasiat dari jamur tiram ini.


(4)

BAB III PENUTUP

Pada bab ini penulis akan memaparkan beberapa kesimpulan dari pembahasan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, selain itu penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat demi kebaikan dan kemajuan perusahaan.

A. KESIMPULAN

Adapun beberapa kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, yaitu sebagai berikut :

a. Jamur Krispi Krenyez adalah usaha kecil yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat yang ingin mengkonsumsi makanan ringan sehat. Produk yang dihasilkan sangat banyak khasiatnya karena kandungan dalam jamur.

b. Struktur organisasi yang terdapat dalam Jamur Krispi Krenyez adalah struktur yang berbentuk garis lurus, yang merupakan struktur yang sangat sederhana.

c. Gambaran pasar untuk usaha Jamur Krispi Krenyez sangat menjanjikan karena ditempat yang strategis. Dilihat dari permintaan yang sangat besar akan produk ini.


(5)

B. SARAN

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat penulis berikan untuk kemajuan dan perkembangan usaha Jamur Krispi Krenyez , yaitu sebagai berikut :

a. Lebih melibatkan diri dan karyawan untuk mengembangkan kreativitas sehingga dapat dituangkan dalam pengembangan usaha ini. Yang mana ini menjadi motivasi mereka dalam mengembangkan usaha Jamur Krispi Krenyez.

b. Kualitas dan kuantitas produk harus lebih ditingkatkan untuk mendorong berkembangnya usaha. Dalam segi kualitas, penulis menyampaikan agar lebih meningkatkan kualitas dari produk. Dalam segi kuantitas, pelayanan menjadi sorotan lebih agar pelanggan merasa nyaman.

c. Harga merupakan pandangan utama bagi penulis, dengan harga yang murah maka calon pembeli akan merasakan untuk membeli produk dari usaha ini. Dikarenakan harga menjadi tolok ukur bagi calon pembeli.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Hutagalung, Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang (dan) Frida Ramadini,

Kewirausahaan, Medan; USU Press, 2010

Andoko, A. dan Parjimo, Budi Daya Jamur: Jamur Kuping, Jamur Tiram,

dan Jamur Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka 2007

Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Bertanam Jamur Konsumsi: Tiram, Kuping,

Shiitake, Merang, dan Champignon, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2009

Tim Redaksi Agromedia Pustaka, Budi Daya Jamur Konsumsi: Shiitake,

Kuping, Tiram, Lingzhi, Merang, Jakarta; Agromedia Pustaka, 2002

Jaelani, Jamur Berkhasiat Obat, Jakarta; Pustaka Obor Populer, 2008 Kottler, Philip, Marketing, New York, Basic Book, 1999