BAB II PERENCANAAN BISNIS “PUDING COKLAT” - Perencanaan Bisnis Puding Coklat

  

BAB II

PERENCANAAN BISNIS

“PUDING COKLAT”

A. Data Perusahaan

  Nama Perusahaan : Puding Coklat Bidang Usaha : Industri Rumahan Jenis Produk / Jasa : Puding Coklat Alamat Perusahaan : Jl.Pancing no. 5 Martubung.

  Nomor Telepon : 081263877309 Alamat E-mail : dewimayasaripaned@yahoo.com Bentuk badan hukum : Usaha dagang Mulai Berdiri : 2013

  B. Biodata Pemilik/Pengurus

  a. : Dewi Maya Sari Pane Nama

  b. : Pimpinan Jabatan

  c. : Medan, 06 Agustus 1991 Tempat dan Tanggal Lahir

  d. : Jl. Rawe No.64 Martubung Alamat Rumah

  e. : 081263877309 Nomor Telepon

  f. : dewimayasaripaned@yahoo.com Alamat E-mail

  g. : Diploma III Pendidikan Terakhir

C. Struktur Organisasi

  Menurut Raja Bongsu Hutagalung (2010), Struktur organisasi mengidentifikasikan peran dan tanggung jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Oleh karenanya setiap perusahaan ataupun suatu usaha akan memiliki struktur yang berbedatergantung skala perusahaan dan jenis perusahaan ataupun suatu usaha tersebut. Struktur perusahaan yang baik adalah struktur yang mampu menfasilitasi orang yang membuat kerja sama tanpa menjebak menciptakan birokasi yang berbelit-belit. Sehingga struktur yang ada akan mengoptimalkan kelebihan dan menutupi kelemahan dari setiap bagian atau individu.

  Adapun struktur organisasi dari pudding coklat ini adalah sebagai berikut:

  Dewi Maya Sari Pane Pimpinan

Staf Produksi Staf Administrasi Staf Pelayanan

Salsabilla Ramadhani Fadillah Ardianti Pane Chairun Nazwa Pane

Gambar 1.1 : Struktur Organisasi Usaha Puding Coklat Struktur organisasi dari perusahaan ini direncanakan hanya memiliki 3 orang karyawan. Adapun perincian tugas – tugas karyawan – karyawan tersebut adalah sebagai berikut : A.

  Pimpinan (Pemilik) Adapun tugas pimpinan (pemilik) adalah sebagai berikut: 1.

  Menetapkan dan memutuskan kebijakan dan program kerja para pegawai untuk mendapatkan hasil yang baik.

  2. Berani mengambil keputusan-keputusan dalam membangun ide-ide yang kreatif dalam usaha.

  3. Bertanggung jawab terhadap kinerja para karyawan.

  4. Menjalin hubungan baik dengan konsumen, sehingga pemilik bias mengetahui apa yang diinginkan konsumen.

  B.

  Bagian Produksi Adapun tugas – tugas yang akan dilakukan dibagian produksi adalah sebagai berikut :

  1. Mengkoordinir dan mengawasi serta memberikan pengarahan kerja kepada setiap karyawan untuk menjamin kesinambungan dalam produksi,

  2. Memonitor pelaksanaan rencana produksi, 3.

  Bertanggung jawab atas pengendalian bahan baku dan efisiensi pengunaan tenaga kerja, peralatan.

  4. Menyusun laporan hasil produksi lapangan

  C.

  Bagian Administrasi Adapun tugas yang dilakukan dibagian Administrasi adalah sebagai berikut : 1.

  Bertanggung jawab terhadap uang masuk dan keluar.

2. Menyusun anggaran secara periodic 3.

  Membuat laporan keuangan.

  D.

  Bagian Pelayanan 1. Menjalin hubungan baik dengan konsumen dengan pelayanan yang sopan dan ramah.

D. Aspek Pasar dan Pemasaran

  Menurut Hermawan Karajaya dalam bukunya On Targeting ada beberapa criteria aspek pasar yang harus dilakukan yaitu :

  1. Prediksi pasar atau calon Pembeli Segmentasi pasar perencanaan bisnis tidak lepas dari calon pembeli.

  Perencanaan bisnis pudding coklat ini memiliki target pembeli yakni masyarakat umum, karena makanan ini sangat cocok untuk semua kalangan.

  2. Target pasar dan perilaku Berbisnis pasti tidak terlepas dari target pasar, dengan bisnis ini penulis menargetkan untuk semua kalangan. Timbal balik dari konsumen mereka puas dengan makanan dan pelayanan yang diberikan sehingga mereka tidak ada rasa puas untuk kembali membeli.

  D1. Produk yang dihasilkan

a. Puding Coklat Saus Vanilla

  Produk ini merupakan makanan sehat yang berbahan agar – agar, Coklat, dan susu Vanilla murni. Produk ini merupakan produk makanan andalan kami.Dibuat dengan bahan kualitas yang baik. Ciri khas produk ini adalah terletak pada puding yang lembut dan Saus yang segar, memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat yang mencicipinya.

  b. Puding Coklat Leci Gambar 1.2

  Mau yang seger lagi panas-panasnya. Puding ini cocok banget, rasa segar buah leci dan coklat yang nyoklat banget plus ditambah saus vla yang lezat.

  Gambar 1.3

c. Puding Coklat lapis Vanilla Caramel

  Pudding coklat vanilla caramel ini mempunya cita rasa yang berbeda, sebab adanya perpaduan rasa pudding coklat dan pudding susu, sehingga menciptakan rasa yang unik.

Gambar 1.4 Tempat Usaha

  Adapun beberapa faktor dalam meentukan tempat usaha yaitu:

  Faktor Geografis : Jl. Pancing 5 Martubung

  Faktor Demografis : a. Usia : Anak-anak,remaja,dewasa.

  b. Jenis Kelamin : pria dan wanita Bidikan pasar di sekitar daerah tersebut telah direncanakan secara cermat dan matang karena menurut analisa pasar yang ada, sekitar daerah tersebut merupakan tempat yang sangat baik untuk membuka bisnis baru khususnya dibidang pudding coklat saus vanilla ini.

  Daerah tersebut tidak hanya didominasi oleh masyarakat asli Medan tetapi juga terdapat kaum pendatang yang biasanya mengontrak di daerah sekitar rumah.

  Kaum pendatang tersebut kebanyakan adalah kaum muda yang sudah berkeluarga dan mempunyai anak-anak kecil. Selain itu didaerah tersebut banyak terdapat mahasiswa/mahasiswa yang mengontrak didaerah tersebut(anak kost). Peluang ini dapat kita manfaatkan karena rata-rata anak-anak baik remaja dan dewasa biasanya lebih menyukai puding sebagai cemilan sehari-hari saat santai serta dapat pula sebagai alternatif makanan sebagai penunda lapar saat perut kosong.

  Selain menentukan lokasinya, penulis juga harus menentukan dekorasi atau penampilan toko. penulis harus sekreatif mungkin membuat dekorasi yang dapat menarik minat pelanggan. Dan masih banyak hal lagi yang dapat kita lakukan untuk menunjang aspek lokasi dari usaha puding coklat ini agar dapat membuat pelanggan tertarik untuk menikmati puding.

  Usaha puding ini cukup menjanjikan, karena masih sedikitnya pesaing puding di kota Medan. Selain harganya yang terjangkau. Usaha Segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah masyarakat menengah ke bawah maupun atas. Produk puding disesuaikan dengan target pasarnya, oleh karena itu harga produk dapat terjangkau.

  D2. Keunggulan Produk

  Keunggulan kompetitif produk ini adalah harganya yang terjangkau dan belum adanya saingan untuk specimen Puding di kelas ini. Dengan tambahan potongan coklat yang fresh dan segar yang membuat rasanya nikmat dan lezat untuk di nikmati baik di kalangan anak – anak maupun orang dewasa. Selain itu, faktor kebersihan mimuman ini juga terjaga. Hal ini dilakukan sebagai wujud kualitas pelayanan kami kepada konsumen yang membelinya.

  D3. Proyeksi Penjualan

  Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis pudding coklat yang ditawarkan adalah pudding coklat saus vanilla.

  Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk. Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan 10% pertahun. Maka proyeksi permintaan konsumen pertahun dapat dihitung sebagai berikut:

  Misalnya diasumsikan permintaan perhari sebesar 60puding, berarti dalam sebulan dapat dijual 1.800 puding ( 60puding x 30 hari ), jadi dalam setahun permintaan konsumen sebesar 21.600 puding ( yaitu 1.800 puding x 12 bulan). Penjualan produk puding coklat ini diproyeksikan akan tumbuh sebesar 10% per tahun dengan kapasitas yang sama untuk setiap produk. Produk ini dikemas dengan ukuran cup .

Tabel 2.1 : Proyeksi Penjualan (Penjualan diprediksikan akan naik 10% per tahun)

  Tahun JumlahPenjualan Harga per puding Proyeksi Penjualan 2013 21.600 Rp 6000 Rp 129.600.000 2014 23.760 Rp 6000 Rp 142.560.000 2015 25.920 Rp 6000 Rp 155.520.000 2016 28.080 Rp 6000 Rp 168.480.000 2017 30.240 Rp 6000 Rp 181.440.000

  D4. Analisis Pesaing

  Setiap bisnis usaha umumnya cenderung menghadapi berbagai jenis tekanan persaingan yang harus dikendalikan perusahaan. Wheller & Hunger (2001) mengungkapkan bahwa ada 6 tekanan persaingan yang merupakan pemicu persaingan, tekanan tersebut adalah:

  1. Persaingan langsung dari produk atau jasa yang identik dengan perusahaan itu pada pasar yang sama,

2. Tekanan langsung dari barang subtitusi (pengganti), 3.

  Tekanan pengusaha baru yang potensial, 4. Tekanan kekuatan menawar pembeli, 5. Tekanan kekuatan pemasok bahan atau barang, 6. Tekanan dari masyarakat dan serikat pekerja. Langkah-langkah untuk menganalis pesaing meliputi: a. Mengidentifikasi pesaing perusahaan

  Perusahaan harus melakukan identifikasi produk pesaingnya dalam jenis: 1.

  Persaingan merek, 2. Persaingan Industri, 3. Persaingan bentuk ( Fisik ), 4. Persaingan generik ( produk sejenis/ semacamnya ).

  b.

  Identifikasi strategi-strategi pesaing Perusahaan mengidentifikasikan strategi pemasaran yang dilakukan oleh pesaing, bisa dengan melihat strategi bauran pemasaran yang dilakukan oleh pesaing atau strategi pemasaran lainnya yang dilakukan oleh pesaing.

  c.

  Penentuan tujuan pesaing Setelah perusahaan mengidentifikasi pesaing utamanya dan strategi-strategi mereka maka perusahaan harus menanyakan apa yang dicari oleh masing- masing pesaing dalam pasar? Apa yang mendorong tiap-tiap perilaku pesaing? d. Menilai kekuatan dan kelemahan pesaing

  Perusahaan harus menilai tiga variabel penting dari perusahaan yaitu: 1)

  Share of Market, pangsa pasar pesaing di pasar sasaran yaitu, persentasi penjualan perusahaan dalam lingkungan industri 2)

  Share of Mind, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi pertanyaan “ sebutkanlah perusahaan yang pertama kali anda ingat dalam pikiran?”

  3) Share of Heart, persentasi pelanggan yang menyebut nama pesaing dalam menanggapi “sebutkanlah perusahaan yang produknya lebih anda sukai untuk dibeli?” e.

  Memperkirakan pola reaksi pesaing Pola reaksi pesaing dapat dibagi kedalam 4 tipe yaitu:

  1) Pesaing yang santai (The Laid Back Competitor) yaitu pesaing yang tidak bereaksi cepat atau kuat terhadap gerakan lawannya,

  2) Pesaing yang selektif (The Selective Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi hanya terhadap jenis serangan tertentu,

  3) Pesaing harimau (The Tiger Competitor) yaitu pesaing yang bereaksi dengan cepat dan kuat terhadap setiap jalur serangan,

  4) Pesaing tak terduga (The Stochastic Competitor) yaitu pesaing yang tidak menunjukkan pola reaksi yang dapat diramalkan.

E. Analisis SWOT

  Strategi pemasaran perusahaan dilakukan berdasarkan analisis SWOT yangterdiri atas :

1. Strength (Kekuatan)

  Kekuatan (Strength) adalah segala sesuatu yang bagus yang dapat diperbuat perusahaan, atau suatu karakteristik yang memiliki kapabilitas yang penting,diantaranya sebagai barikut: a. Semua bahan baku yang digunakan berkualitas baik, b.

  Produk tanpa bahan pengawet, c. Higienis, d.

  Harga terjangkau dan bersaing, e. Tenaga kerja yang sudah terlatih, f. Lokasi penjualan di tempat strategis.

  2. Weakness (Kelemahan)

  Kelemahan (weakness) adalah segala sesuatu yang merupakan kekurangan perusahaan tersebut, atau suatu kondisi yang tidak menguntungkan bagi perusahaan, diantaranya sebagai berikut : a.

  Harga bahan baku yg dapat berubah-ubah sewaktu-waktu, b.

  Daya tahan dimana puding hanya bisa bertahan 2 hari saja.

  3. Opportunity (Peluang)

  Peluang pasar (opportunity) merupakan factor terbesar yang membentuk strategi perusahaan, peluang industry berbeda dengan peluang perusahaan, tidak semua perusahaan bias memanfaatkan peluang industry. Hal ini tergantung pada posisi dan kemampuan perusahaan dalam mengejar peluang yang ada.

  Diantaranya sebagai berikut : a.

  Kesempatan untuk mempeluas lahan bisnis, b.

  Bahan baku mudah diperoleh dari berbagai tempat.

4. Threat (Ancaman)

  `Dalam membangun suatu usaha pastinya adanya tantangan dan ancaman, diantaranya sebagai berikut : a.

  Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi pudingyg lebih bagus dari penulis, b.

  Kenaikan harga bahan baku.

F. Aspek Produksi F1. Bahan Baku dan Bahan Penolong

Tabel 2.2 : Bahan Baku dan Bahan Penolong / Hari

  No. Uraian Jumlah @(Rupiah) Jumlah harga(Rupiah)

  1. Agar – agar 20 bungkus 2.500,- 50.000,-

  2. Coklat batang 3 kotak 15.000,- 45.000,-

  Berikut ini adalah kebutuhan bahan baku dan bahan penolong dalam memproduksi usaha pudding coklat saus vanilla dalam satu hari :

  4. Susu vanilla 3 kaleng 9.000,- 18.000,-

  5. Telur 10 butir 1.000,- 10.000,-

  6. Coklat butir 3 bungkus 8.000,- 24.000,-

  7. Gula pasir 3 kg 12.000,- 36.000,-

  6. Tepung maizena 3 bungkus 7000,- 21.000,-

  9. Garam 1 bungkus 2.000,- 2.000,-

  236.000,- Total

  Dalam perhitungan kebutuhan modal kerja dibutuhkan perencanaan bahan baku dan bahan penolong. Hal – hal yang diperhatikan adalah supplier, kuantitas, harga beli, persyaratan pembelian, ketersediaan, dan persediaan.

  3 Coklat bubuk 3 kg 10.000,- 30,000,-

  Strategi Penetapan Harga

  Jumlah Bahan Baku = Rp. 236.000,- Unit =

  60 Cup Maka harga =

  Jumlah Bahan Baku Unit

  =

  Rp .236.000, −

  60 =

  3.933 = 4.000,-(dibulatkan)

  Maka harga = Rp 6.000 – Rp 4.000 Keuntungan yang diharapkan = Rp. 2.000,-

  F2. Cara Dan Tempat Memperoleh Bahan Baku

  Mendapatkan bahan baku tersebut mayoritas dilakukan dengan cara membeli ke toko perlengkapan bahan-banhan pembuata kue. Jika ada yang tidak dapat dibeli di took tersebut, maka penulis akan membeli di supermarket. Mengapa penulis lebih memilih membeli di toko khusus perlengkapan bahan kue dari pada di pasar. Karena apabilah membeli ditoko bahannya mudah untuk dijumpai dan dapat memilih produk yang berkualitas baik.

  F3. Bahan Pendukung Produk

  Adapun bahan pendukung produk yang digunakan dalam bisnis pudding coklat ini adalah : a.

  Agar-agar Yaitu bahan dalam pembuatan puding yang berasal dari rumput lau. Ini digunakan untuk menciptakan kekenyalan dan kelembutan pudding.

  F4. Cara Memperoleh Bahan Pendukung

  Adapun cara memperoleh bahan pendukung Agar-agar yaitu dapat dibeli di toko penyediaan bahan kue dan pasar maupun supermarket terdekat.

  F5. Proses Produksi Bisnis

  Bisnis ini merupakan bisnis pribadi penulis. Kegiatan produksi dilakukan dirumah. Kemudian setelah siap diproduksi maka produk tersebut diantar ke toko untuk di jual.

  F6. Peralatan Produksi Yang Dibutuhkan

  Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha ini :

Tabel 2.3 : Peralatan yang digunakan Nama Peralatan Jumlah Harga Jumlah Harga

  Stelling kaca 1 buah 200.000,- 200.000,- Meja 4 buah 10.000,- 40.000,- Kursi 8 buah 15.000,- 120.000,- Kompor gas 1 buah 219.000,- 219.000,- Panci masak 1 buah 80.000,- 80.000,- Gas isi ulang 1 unit 75.000,- 75.000,- Gas 9 kg 1 unit 250.000,- 250.000,- Selang gas 1 unit 50.000,- 50.000,- Kulkas 1 unit 900.000,- 900.000,- Sendok adonan 1 buah 5.000,- 5.000,-

  Total 1.939.000,-

  Peralatan yang digunakan untuk penyajian antara lain :

  Berikut adalah peralatan yang diperlukan untuk usaha dalam sehari :

Tabel 2.4 : Peralatan yang digunakan / hari Nama perlengkapan Jumlah Harga Jumlah Harga

  Cup Plastik 60 cup 300,- 18.000,- Sendok Plastik 60 buah 250,- 15.000,- Plastik 2 bungkus 10.000,- 10.000,-

  Total 43.000.- F7. Langkah-Langkah Proses Produksi Sampai Produk Siap Dikonsumsi

  Setiap usaha yang direncenakan akan diaplikasikan pada saat kegiatan operasional. Maka adalah hal yang penting untuk menentukan metode operasi yang strategis, di sini kami memilih metode efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan input, bearti mengupayakan pemanfaatan input secara tepat guna dan tidak sia – sia. Adapun proses produksi ditunjukkan sebagai berikut : BahanPuding Coklat : 1.

  1 paketagar-agar bubuk (7gram) 2. 50 grgula pasir 3. 200grdark coklat masak, lelehkan 4. 400ml air 100 mlsusu kental

  1kuning telur, sedikit dipukul Bahan VanillaSaus: 1.

  1 sdtvanilipasta(resepasli menggunakanbubukvanili) 2. 1 sdmtepung maizena 3. 200 mlsusu kental 4. Prisegaram 5. 1kuning telur, 6. 300ml air

  Cara Pembuatan Puding Coklat: 1.

  Bilascetakanpudingdengan air hangat.Sisihkan.

  2. Dalampancisaus, campur susu,kentalagar-agarbubuk,gula pasirdan air.Rebusdengan apisedang danadukterus-menerus.

  3. Lipatdalam coklatmasaklelehgelap.Aduk rata.

  4. Terlarutkuning telurdengan 2sdmagar-agardengancampuran. Tuangke dalam pancisaus, aduk rata.Angkat dari api. Aduk terussampaiuaphilang.

  5. Tuangke dalam cetakan.Biarkan dingin.Dinginkansebelum disajikan.Sajikan dengansausvanila.

  Cara Pembuatan VanillaSaus: 1.

  Dalampancisaus, campurkan vanila,tepung maizenadan garam.Aduk rata.

  2. Tambahkansusu kentaldan air.Rebusdengan apisedangdengan mengadukterus menerus.

  3. Larutkankuning telurdengan 2sdmcampuransusu.Pengadukansaat menuangkanke dalam pancisaus.Adukterus sampaimengental.

  4. Angkat dari api. Dinginkansebelum disajikan

  F8. Lama Waktu Proses Produksi

  Untuk memproduksi puding coklat ini memakan waktu kurang lebih 2 jam. Pembuatan puding tidak lebih 15 menit. Kemudian setelah proses masak selesai. Maka puding dituang ke cetakan. Setelah itu masukkan kedalam lemari pendingin (kulkas) selama 1 jam.

G. Analisis SDM (Sumber Daya Manusia)

  Menurut Sukirno (2004 : 172), sumber daya manusia adalah orang –orang yang ada dalam organisasi yang memberikan sumbangan pemikiran dan melakukan berbagai jenis pekerjaan dalam mencapai tujuan organisasi.

  Pada tahap awal, perencanaan usaha ini direncanakan hanya memiliki tiga orang karyawan. Masing – masing karyawan memiliki tugas – tugas dalam bidangnya masing – masing, yaitu pada bidang produksi, pemasaran (marketing), dan administrasi. Sedangkan untuk bidang sumber daya manusia dilakukan oleh pimpinan. Berikut ini adalah kompetensi SDM di perencanaan usaha pudding coklat, yaitu :

  1. Karyawan bagian produksi minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mengetahui bagaimana proses produksi minuman tersebut, mengetahui bagaimana mengelola minuman rujak ice cream tersebut agar menarik dan enak untuk dinikmati serta mengetahui bagaimana kualitas bahan utama, dan pastinya harus ulet dan gigih.

  2. Karyawan bagian pelayanan minimal merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), mampu menganalisis keinginan pasar, mampu membuat strategi pemasaran, mampu berkomunikasi dengan baik, sopan, dan ramah serta ulet.

  3. Karyawan bagian administrasi minimal merupakan tamatan Diploma dibidang Akuntansi/Keuangan, minimal memiliki pengalaman dibidang administrasi selama 1 tahun, mampu mengoperasikan komputer, mampu membuat laporan keuangan, dan jujur pastinya.

H. Analisis Keuangan Berikut ini adalah perencanaan penggunaan oleh usaha puding coklat.

  Data – data ini merupakan gambaran keuangan usaha puding coklat di masa yang akan datang. Laporan ini terdiri atas :

  1). Sumber pendanaan Sumber dana untuk mmulai bisnis ini, penulis memakai sumber dana dari pribadi

Tabel 2.5 Proyeksi Cash Flow Keterangan Unit Harga per unit Total

  Peralatan

  Stelling kaca 1 200.000,- 200.000,- Meja 4 10.000,- 40.000,- Kursi 8 15.000,- 120.000,- Kompor gas 1 219.000,- 219.000,- Panci masak 1 80.000,- 80.000,- Gas isi ulang 1 75.000,- 75.000,- Gas 9 kg 1 250.000,- 250.000,- Selang gas 1 50.000,- 50.000,- Kulkas 1 900.000,- 900.000,- Sendok adonan 1 5.000,- 5.000,-

  Peralatan pendukung

  Cup Plastik 1.800 300,- 540.000,- Sendok Plastik 1.800 250,- 450.000,- Plastik 60 10.000,- 600.000,-

  • Lain-lain

  100.000,-

  Total 3.629.000,-

Table 2.6 kebutuhan pembiayaan/modal investasi Uraian Jumlah

  Tanah Bangunan

  3.000.000,-

  Peralatan Kantor

  2.000.000,-

  Alat Angkut

  2.000.000,-

  Insfrastruktur Biaya Pra Operasi

  Jumlah 7.000.000,- Sarana Penunjang

  Sarana penunjang juga menjadi salah satu faktor penting dalam menjalankan suatu usaha. Berikut adalah sarana penunjang dalam produksi usaha puding coklat saus vanilla ini (dalam bulan).

Table 2.7 : Sarana penunjang yang digunakan/bulan Jenis Biaya Jumlah Biaya

  Listrik Rp. 70.000,-

  Air Rp. 60.000,-

  Telepon Rp. 170.000,-

  Total Biaya Sarana Penunjang : Rp 300.000,- 2). Proyeksi Keuangan

  Berikut ini adalah proyeksi laporan keuangan untuk jangka waktu 5 tahun. Proyeksi ini diasumsikan akan mengalami pertumbuhan sebesar 10% per tahun. Hal ini dapat dilihat dari proyeksi penjualan pudding coklat saus vanilla yang telah diuraikan diatas.

  Laporan terdiri atas laporan cash inflow, laporan cash outflow, laporan rencana arus kas, dan perkiraan laporan arus kas. Laporan ini juga dilengkapi dengan analisis perhitungan titik impas (Break Event Point).

a. Laporan Cash Inflow

  Laporan cash inflow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash inflow dalam bisnis usaha puding coklat saus vanilla adalah penjualan. Penjualan diperkirakan naik 1% setiap bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data penjualan bisnis usaha pudding coklat saus vanilla untuk 1 tahun sebagai berikut

Tabel 2.8 : Laporan Cash Inflow

  No Bulan Penjualan (puding) Penjualan (Rupiah)

  1 Januari 1.800 Rp 10.800.000

  2 February 1.818 Rp 10.908.000

  3 Maret 1.836 Rp 11.016.000

  4 April 1.854 Rp 11.124.000

  5 Mei 1.872 Rp 11.232.000

  6 Juni 1.890 Rp 11.340.000

  7 Juli 1.908 Rp 11.448.000

  8 Agustus 1.926 Rp 11.556.000

  9 September 1.944 Rp 11.664.000

  10 Oktober 1.962 Rp 11.772.000

  11 November 1.980 Rp 11.880.000

  12 Desember 1.998 Rp 11.988.000 Rp 136.728.000 Total

Tabel 2.9 : Laporan Cash Outflow

b. Laporan Cash Outflow

  Laporan cash outflow ini adalah sebagai berikut : Jenis Biaya Jumlah Biaya/bulan Biaya/tahun % Naik 2014(Rupiah 2015 2016 2017

  (Rupiah) (Rupiah) ) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)

  Biaya Bahan Baku dan Bahan Penolong

  Seluruh bahan Agar – agar 87.960.000 5% 89.208.000 93.456.000 97.704.000 101.952.000 baku Coklat batang Coklat bubuk Coklat butir Susu vanilla Telur Gula pasir Tepung maizena Garam

  

Biaya utilitas

  Listrik dan - 300.000 3.600.000 2% 3.672.000 3.744.000 3.816.000 3.888.000 air,telepon

  

Biaya Promosi

  • Biaya Promosi 150.000 1.800.000 5% 1.890.000 1.980.000 2.070.000 2.160.000

  

Biaya Tenaga Kerja

  Pimpinan

  1 Orang 800.000 9.600.000 5% 10.080.000 10.560.000 11.040.000 11.520.000 Karyawan

  3 Orang 1.500.000 18.000.000 5% 18.900.000 19.800.000 20.700.000 21.600.000

  

Total Cash Outflow 7.082.750 117.960.000 123.750.000 129.540.000 135.330.000 141.120.000

Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.10 : Rencana Arus Kas PUDING COKLAT RENCANA ARUS KAS TAHUN 2013 (dalam ribuan rupiah) Uraian A.Penerimaan

  Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988

  

Sub Total Penjualan 10.800 10.908 11.016 11.124 11.232 11.340 11.448 11.556 15.664 11.772 11.880 11.988

B.Pengeluaran

  Pembelian bahan baku 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 7.080 Gaji Pimpinan 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 800 Gaji Karyawan 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 1.500 Biaya promosi 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150

  Listrik dan Air, telepon 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300 300

  

Sub Total Pengeluaran 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680 9.680

  C.SELISIH KAS 1.120 1.228 1.336 1.444 1.552 1.660 1.768 1.876 1.984 2.092 2.200 2.308 D.SALDO KAS AWAL 18.159 19.279 20.507 21.843 23.287 24.839 26.499 28.267 30.143 32.127 34.219 36.419 E.SALDO KAS AKHIR 19.279 20.507 21.843 23.287 24.839 26.499 28.267 30.143 32.127 34.219 36.419 38.727

  Universitas Sumatera Utara

Tabel 2.11 : Perkiraan Arus Kas Untuk 5 Tahun (Penjualan naik 10% per tahun) Puding Coklat

  

2013-2017

Tahun URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017

  A.Cash Inflow (Penjualan) 136.728.000 150.400.800 164.073.600 177.746.600 191.419.200 B.Cash Outflow (Pengeluaran) 117.960.000 123.750.000 129.540.000 135.330.000 141.120.000 C.Arus Kas Bersih 18.768.000 26.650.800 34.533.600 42.416.400 50.299.200 D.Saldo Kas Awal 18.159.000 36.927.000 63.577.800 98.111.400 140.527.800 E.Saldo Kas Akhir 36.927.000 63.577.800 98.111.400 140.527.800 190.827.000

  Universitas Sumatera Utara

c. Break Even Point (BEP)

  Perhitungan BEP ini bertujuan untuk melihat berapa unit yang harus diproduksi oleh perusahaan agar perusahaan mencapai titik impas. Dalam hal ini perusahaan tidak mengalami kerugian ataupun keuntungan. Perhitungan BEP Bisnis puding coklat adalah sebagai berikut :

  Diketahui :

  VC : 7.080.000 : 1.800 = 3.933,3 FC : 11.079.000 Q : 60 x 30 = 1.800 P: Rp 6.000

  F C BEP :

  P −V 11.079.000

  = 6.000 −3.933,3

  11.079.000 =

  2.066,7

  = 5360,7 =5361 Unit (dibulatkan)

  Dari data diatas menunjukkan bahwa keadaan seimbang akan terjadi ketika

memproduksi 5361 unit puding coklat. Perhitungan di atas menunjukkan ketika terjadi

pengeluaran (TC) untuk memulai bisnis, maka pendapatan yang diperoleh dari bisnis

  

(TR) harus mampu menutupi pengluaran. Ketika TR = TC maka bisnis dalam keadaan

tidak untung atau tidak rugi, ketika TR>TC maka terjadi keuntungan, tetapi jika TC>TR maka bisnis tersebut mengalami kerugian.

  

ROI (Return On Investment)

ROI (Return On Investment ) adalah singkatan dari perkiraan pengembalian balik

modal dimana salah satu bentuk dari frofitabilitas. Profitabilitas adalah keuntungan atau

laba yang diperoleh dari perusahaan tersebut. Perhitungan ROI Bisnis pudding coklat

adalah sebagai barikut :

  Diketahui : Laba : Rp 38.727.000 Modal : Rp 18.159.000 : 12 = Rp 1.513.250 Maka :

  ROI = Laba bersih Rata −rata Modal (Equity )

  = 38.727.000 1.513.000 = 25.59

  = 25.6 % Dari perhitungan ROI diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil ROI sebesar 25,6, berarti dapat mengakibatkan bahwa bisnis pudding coklat ini dapat diperkirakan balik modal dalam waktu 3 bulan.

  I . Pemanfaatan IT

  Dalam persaingan bisnis yang semakin keras dan ketat saat ini, IT memegang peran penting dalam pengembangan bisnis. Yang menjadi titik point adalah bagaimana teknologi dapat digunakan dan apa yang perlu diketahui bisnis yang mengenai teknologi sehingga member berdampak terhadap stategi bisnis dan selalu terlibat dalam berbagai perencanaan serta pengkajian strategi bisnis.

  Dalam pemanfaatan IT, pudding coklat menggunakan jaringan internet untuk memasukkan usaha ini. Bukan hanya local yang mengetahui, tetapi siapa saja yang akan membuka internet. Karena usaha ini memiliki alamat diinternet yang dapat dikunjungi oleh siapa pun.Disini pemanfaatan dari IT sangat diperlukan agar usaha ini dapat berjalan dan berkembang.

  J.Analisis Resiko

  Resiko timbul karena adanya ketidakpastian. Biasanya ketidakpastian diakibatkan karena adanya keraguan terhadap sesuatu hal dimasa depan atau kelemahan seseorang/perusahaan dalam memprediksi masa depan perusahaannya. Menurut Hutagalung,dkk,(2010:115) Resiko yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini yaitu :

  1. Resiko Usaha a.

  Resiko sistematis Resiko yang mungkin terjadi adalah berkurangnya laba perusahaan karena terjadinya situasi ekonomi yang buruk, seperti terjadinya inflasi.

  Hal ini akan mengurangi permintaan konsumen akan akan mengomsumsi puding coklat saus vanilla karena naiknya kebutuhan pokok, maka konsumen akan lebih memilih barang – barang kebutuhan pokok daripada membeli puding coklat saus vanilla.

  b.

  Resiko nonsistematis Resiko nonsistematis yang mungkin akan dihadapi oleh usaha ini adalah kesalahan manusia (human error), seperti kurangnya pengawasan pada bagian produksi, sehingga produk yang dihasilkan mengalami kerusakan, dan lain – lain.

  2. Antisipasi resiko usaha a.

  Antisipasi resiko usaha sistematis Untuk mengantisipasi resiko akibat situasi ekonomi yang buruk, maka usaha ini dapat mengurangi kegiatan produksi puding coklat saus vanilla sesuai dengan kemungkinan permintaan konsumen akan produk ini, sehingga kerugian yang ditanggung tidak terlalu besar. Alternatif lain, usaha ini dapat memberikan potongan harga untuk pembelian dengan jumlah tertentu sehingga dapat menarik minat konsumen.

  b.

  Antisipasi resiko usaha nonsistematis

  Untuk mengurangi resiko usaha nonsistematis, maka harus diadakan pengawasan internal secara berkala untuk meminimalisir kesalahan manusia. Selain itu, pelatihan dan pengembangan diri SDM juga dibutuhkan untuk mengembangkan potensi diri pada karyawannya.