49
BAB 3. METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian
dengan tujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat serta hubungan antara fenomena yang
diselidiki Nazir, 2003. Sedangkan penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata atau bahasa, pada suatu
konteks khusus yang alamiah, dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah Meolong, 2009.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember.
3.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Januari 2015.
3.3 Unit Analisis dan Informan Penelitian
3.3.1 Unit Analisis
Unit analisis adalah satuan yang diteliti yang bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial seperti misalnya aktivitas individu atau
kelompok sebagai subjek penelitian Hamidi, 2005. Unit analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tim Penanggulangan Kesehatan Bencana dan
Kedaruratan Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember.
3.3.2 Penentuan Informan Penelitian
Informan penelitian adalah subjek penelitian yang dapat memberikan informasi yang diperlukan selama proses penelitian Bungin, 2001. Penentuan informan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik purposive sampling,yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan
tertentu ini misalnya orang yang dianggap orang yang paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan
peneliti menjelajahi objek atau situasi sosial yang diteliti Sugiyono, 2010. Informasi dianggap cukup dan berhenti ketika tidak ada informasi baru lagi, terjadi replikasi
atau pengulangan variasi informasi, mengalami titik jenuh informasi. Maksudnya, informasi yang diberikan oleh informan berikutnya tersebut sama saja dengan apa
yang diberikan oleh para informan sebelumnya Hamidi, 2005. Informasi yang dianggap cukup dilihat berdasarkan hasil wawancara mendalam, apakah telah
memberikan gambaran sesuai dengan tujuan penelitian. Namun apabila terdapat data yang dianggap kurang pada saat melakukan analisis data, maka peneliti dapat kembali
ke lapangan untuk memperoleh tambahan data yang dianggap perlu dan mengolahnya kembali. Informan penelitian ini meliputi beberapa macam, antara lain Bungin,
2001: a.
Informan kunci key informant, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci
dalam penelitian ini adalah Direktur Rumah Sakit Daerah Balung Kabupaten Jember.
b. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan utama adalah Tim Penyiagaan Bencana di Rumah Sakit Balung yang terdiri dari Kepala Bidang
Pelayanan dan Penunjang Medis dan 4 perawat IGD. c.
Informan tambahan adalah mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti. Dalam penelitian ini
yang menjadi informan tambahan adalah Kepala Bidang Perencanaan Program dan Rekam Medik dan Kasie. Perencanaan Program.
3.4 Fokus Penelitian